Page Tab Header

Monday, February 19, 2007

Bani - Pegawai KUA


19hb Feb 2007, 11am. Bungurasih


Bani 38yo, 081331285 - xxx
Pegawai KUA
 
Tentang Si Bani.

Siang itu, aku masuk ke ponten di Bungurasih. Aku menuju ke peturusan, untuk kencing berdiri. Dengan sudut mata, aku lihat orang yang paling ujung sedang berbuat seperti “mengocok’. Aku berdiri, dengan perantaraan dua papan penghalang.

Untuk memastikan dia pun sedang “high”, Setelah kencing, aku pun pura2 berlama2, sambil berbuat seakan-akan mengocok kontol ku. Pancingan ku berhasil, dia menoleh kearah ku, aku bersorak gembira. Dia pasti suka kontol.

Aku kemudian, mempertontongkan kontol ku yang 16cm lebih kearahnya. Aku lihat dia membelalak. Dia kemudian menjilat lidah.

Aku menoleh kearah kamar kecil di toilet itu dan setelah yakin keadaan aman, aku kemudian mengedipkan mata kearahnya. Dia mengangguk dan tersenyum.

Aku bergegas masuk ke dalam kamar kecil itu, dan dia pun ikut masuk.

Dalam kamar kecil …

Dengan rakus dia sentak celanaku, dia duduk menjongkok, mulut nya sibuk mencari kontol ku yang memang sudah membengkak. Setelah dapat, dia kemudian isap sampai hampir seluruh kontol ku masuk kedalam mulutnya.




Dia tersedak, mulutnya tidak cukup untuk menelan habis kontol ku. Setelah aku agak2 dia puas mengisap, aku kemudian melepaskan kancing bajunya satu persatu, dan dengan senang hati dia malah melepaskan celananya sekalian.

Aku kemudian memasang kondom yang memang selalu aku bawa dalam kantongku, dengan sekali sentak aku sorongkan kontol ku hingga blesss … masuk kedalam lubang pantat nya. Sambil sesekali meludah dalam mulutnya.

Aku lihat dia mengiris kesakitan tapi juga mendesah keenakan.

Lebih kurang setengah jam di dalam kamar toilet, aku memutuskan untuk mengeluarkan air mani ku, aku risau penjaga toilet curiga.

Aku suruh si Bani jongkok, aku kemudian mengocok kontol ku dan … ups, hamper muncrat. Aku tarik rambutnya, aku lepas kan air maniku di mukanya yang penuh cambang.

Dia masih berlutut depan kontol ku, dia mencoba menghirup sisa air mani dari batang kontol ku. Aku lihat ada darah …

Bani masih perawan?

Atau karena kontol ku yang besar?



Dia bergumam, dia tidak pernah dapat kontol yang seperti punyaku. Aku cuba mengocok kontolnya, dia menepis. Dia malu, kontol nya sangat pendek, lebih kurang sepanjang jari telunjuk ku.

Aku kemudian keluar dan menunggu sampai dia selesai membersihkan dirinya, yang habis2an kena entot dalam toilet.

Tidak lama kemudian dia keluar, membayar karcis toilet dua ribu rupiah untuk dua orang. Dia menyalami tangan ku, mengucapkan terimakasih. Dia sempat cerita yang dia ada anak perempuan. Dia tinggal di Jombang. Dan dia janji akan menghubungiku bila dia datang ke Surabaya lagi.

 
 
.