Page Tab Header

Monday, March 3, 2008

Bertemu Bule



Bertemu Bule


Hari-hari di rumah saat liburan kuliah terasa amat membosankan. Di mana saat kuliah saya disibukkan oleh banyak hal sekarang tak ada hal yang dapat kulakukan. Saya cuma tidur, makan, tidur dan makan lagi.
Merasa amat suntuk, maka aku memutuskan untuk berlibur ke pantai Pangandaran selama 2 minggu supaya ngga stress di rumah melulu. Jadi besoknya langsung saja aku pergi ke sana dengan mobil pribadi.

Sebenarnya aku paling ngga suka kalau pergi sendirian, karena tak ada orang yang bisa kuajak bicara. Tapi tak tahu kenapa saat itu aku ngga mau mengajak teman-temanku untuk ikut pergi, bahkan keluargaku pun tidak.

Perjalanan dari Jakarta ke Pangandaran cukup lama, kurang lebih 11 jam atau bisa lebih kalau macet. Pokoknya perjalanan ke sana membuat saya sangat kelelahan.

Akhirnya sampai juga si Pangandaran. Aku langsung check in di sebuah hotel . Karena lelahnya, maka ketika bertemu kasur aku langsung tertidur pulas dan baru bangun siang hari keesokan harinya. Hari itu saya bermain di pantai, berjalan di sepanjang pantai dan bermain air laut. Lucu memang saya melakukannya sendiri tanpa teman. Ketika sedang asik-asiknya bermain pasir, tiba-tiba ada seorang bule menghampiri saya. Dia bertanya sebelumnya apakah saya dapat berbicara dengan bahasa inggris atau tidak. Saya mengangguk dan dia tersenyum. Dia kemudian bertanya apakah saya turis dari Jepang? Saya tertawa, karena saya disangka olehnya sebagai turis Jepang. Saya langsung menerangkan padanya bahwa saya itu turis juga tapi tidak dari Jepang. Dia kemudian bertanya lagi apakah saya mau menemaninya berwisata di Pangandaran karena dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan akan lebih baik

bila ada teman yang dapat berbahasa Indonesia. Saya langsung setuju, apalagi dia itu orangnya amat tampan, tinggi dan gagah. Rambutnya coklat dan kulitnya putih. Tipe-tipenya seperti orang-orang yang ada di film Baywatch. Wahhh keren deh. Lumayanlah bisa menemaninya karena dapat sesering mungkin menikmati keindahannya. Oya, kami berkenalan . Namanya Joseph dari Michigan, Amerika Serikat. Umurnya 22 tahun dan masih kuliah juga. Setelah beberapa hari jalan bersama, kami menemukan banyak kesamaan antara kami, seperti suka lagu-lagu U2, bowling, suka renang, dan maih banyak lagi.

Dalam 4 hari saja, kami sudah sangat dekat seperti saudara. Begitu dekatnya hingga kami pun berbagi kamar hotel supaya lebih irit. Dia sering bercerita mengenai kehidupannya di Amerika, bagaimana keluarganya dan teman-temannya juga tentang pergaulan di sana. Kami saling berbagi pengalaman. Sampai suatu hari Joey, nama panggilan Joseph menceritakan kehidupan seksualnya. Dia bercerita kalau dia itu seorang biseksual. Dia sering melakukan hubungan dengan sesama pria di sana. Ketika mendengarnya, aku bagaikan di surga ke tujuh saja. Saya langsung mengaku kalau saya juga seorang biseks. Ketika mendengarnya, dia langsung tersenyum dan dengan gembira dia mencium bibirku dengan sanga bernafsu dan sambil berkata kalau dia jatuh cinta padaku.

Dia membuka bajunya dan bajuku, kemudian celanaku hingga aku dan dia hanya mengenakan celana dalam saja. Dia mencium seluruh bagian tubuhku, mulai dari atas terus sampai bawah. Ahhhh, nikmatnya.

Ketika sampai di tititku, dia mulai bermain. Dia menghisap tititku dalam-dalam dengan sangat kuat. Tititku sampai tidak kelihatan lagi karena dihisap semua ke dalam mulutnya. Rasanya sangat nikmat membuat gairahku meningkat.

Ketika tiba saatnya,
aku ejakulasi, aku menyuruhnya berhenti menghisap karena aku ingin malam ini menjadi malam yang panjang untuk dinikmati. Aku beralih ke tubuhnya. Kubuka celana dalamnya dan kulihat titit yang amat besar dan tidak disunat dengan bulu jembut coklat yang sangat lebat. Uhhhh, sangat besar sekali tititnya, bila diukur kurang lebih sekitar 25cm. Kuhisap titinya kuat-kuat dan dia berteriak kenikmatan. Belum pernah aku menghisap titit sebesar ini. Kami melakukan gaya 69 . Ahhhh, belum pernah tititku dihisap sekeras ini, baru sebentar saja dihisap sudah harus dihentikan karena aku sudah mau ejakulasi lagi, padahal biasanya paling sebentar aku ejakulasi sekitar 10 menit. Hisapannya memang maut.

Tak lama kemudian dia berkata bahwa dia ingin menyodomi aku. Aku agak takut karena tititnya sangatlah besar, pasti akan terasa sangat sakit. Tapi dia bilang tak udah kuatir akan kubuat tidak sakit. Lalu dia menciumi lubang pantatku dan lidahnya mulai mencoba menembus lubang itu. Setelah beberapa lama lidahnya menjelajah lubang pantatku, jari tangannya mulai memasuki pantatku. Pertama hanya satu jari kemudian menjadi dua dan akhirnya menjadi tiga jari, tapi aku tak merasa sakit karena itu semua dilakukannya dengan bertahap. Akhirnya lubang pantatku dimasuki oleh tititnya. Ohhh, sangat pas sekali. Agak sakit sedikit tapi rasanya sangat hangat sekali. Dia memasukannya pelan-pelan lalu mulai agak cepat menyodomiku. Dan akhirnya aku mulai ...
...kenikmatan dengan tusukan-tusukan itu. OOOhh ahhhh aohhhhhh Nikmat sekali rasanya. Tak sampai 10 menit dia pun ejakulasi di lubang pantatku. Lubang pantatku menjadi sangat basah karena spermanya sangat banyak. Begitu banyaknya hingga spermanya ada yang mengalir keluar. Kuminum spermanya yang keluar itu. Dan dia pun menjilati lubang pantatku dan meminum jugaspermanya sendiri.

Lalu dia kembali menghisap tititku, kuminta dia untuk menghisap sangat keras, begitu kerasnya sehingga tak sampai 2 menit aku ejakulasi di dalam mulutnya. Spermaku diminum semuanya.

Lelah sekali permainan malam itu, karena kami melakukannya sampai 4 ronde. Di kamar, Di kamar mandi , Di pantai dan di mobilku.

Sekarang Joey sudah pulang kembali ke negaranya, namun kami tetap tidak kehilangan kontak. Seminggu sekali dia meneloponku begitu pun aku. Dan yang lebih asyik lagi, bulan depan aku akan berlibur ke tempatnya.