Page Tab Header

Monday, March 29, 2010

Cerita: Ayah Tiri


Pak Cik 'Ayah Tiri ku'

Baru saja aku pulang dari makan-makan bersama teman-teman SMP merayakan ulang tahunku yang ke 25. Tiba-tiba teringat satu kisah. Ini ceritaku dan terjadi sepuluh tahun yang lampau. Waktu itu aku masih bocah yang ingin tahu segalanya.

Ibuku adalah pengurus dharma wanita yang sibuk ditambah sebagai pejabat di beberapa yayasan. Ayahku adalah ayah tiri yang menikahi Ibu saat aku berumur 5 tahun. Aku memanggilnya Pak cik . Ayahku orang yang ganteng dan berwibawa. Meskipun dengan Ibu tidak memiliki keturunan, namun beliau tidak menceraikan Ibu. Sadar diri kalau dia yang mandul. Aku anak bungsu dari 4 bersaudara. Kakakku wanita semua dan pada saat itu kakakku sudah tidak tinggal di rumah. Dua orang sudah menikah sedang kakakku tepat di atas sedang kuliah di Jawa.

Menjadi anak tunggal di rumah ada enak dan tidak. Ayahku sangat sayang dan memanjakanku. Kalau dia mendapat rejeki dia selalu membelikan apa saja yang kuminta. Aku mendapat TV dan VCD di kamarku sendiri. Justru ibu kandungku yang sering protes. Memang efeknya aku jadi jarang belajar dan agak bandel. Meskipun demikian ibuku tidak bisa berkutik karena tiap semester aku selalu berada dalam 10 besar terbaik meskipun bukan yang nomer 1.

Aku sering mendapat pinjaman VCD bokep dari teman-teman SMP kadang bahkan anak SMA kenalanku. Aku menonton di komputer di kamarku. Alasanku lebih mudah diklik dan aman. Orangtuaku jarang di rumah.

Namun hari itu aku benar-benar ceroboh atau mungkin sial. Hari itu aku tidak menonton bokep di komputer tetapi di VCD. Aku ingin gambar yang lebih lebar, pikirku.

"Alfond!!" tiba-tiba ayahku sudah di dalam.

Mati aku! Kok bisa masuk? Padahal... ah aku lupa mengunci pintu. Untung saja aku tidak sedang onani. Tapi tetap saja gambar orang yang sedang bersanggama tidak bisa hilang sekali klik. Mana remote entah kemana lagi... Aku panik. Aku tidak cepat menemukan remotku.

"Sudah, sudah. Kalau mau nonton ya nonton saja. Kamu kan sudah besar..."

Aku masih menduga-duga kemana keinginan Ayah. Walau Ayah sangat memanjakan dan tak pernah marah namun ini mungkin akan lain.

Ayah masuk dan menutup pintu lalu menguncinya. Dia duduk di kasurku dan ikut menonton. Ayah diam akupun diam. Terkadang aku melirik mata ayah yang seakan sedang menonton film biasa. Kucoba tenang seperti Ayah. Namun aku tetap saja tidak tenang karena ada Ayah waktu itu. Setelah beberapa lama kami dalam diam, aku merasa bosan dan makin gelisah saja.

"Fond, kamu tahu tidak, kontol Pak cik lebih besar dari itu..." katanya dengan muka serius.

Aku memandang tidak percaya dengan perkataan yang baru saja kudengar. Aktor porno yang di VCD sebesar kontolku 17 cm 4 cm. Aku sudah bangga karena di antara teman-temanku, kontolku tampak paling besar. Aku sering sombong bahwa ukuran kontol menentukan kepandaian. Tentu saja itu sangat tidak berdasar.

"Owh ya?" kataku asal saja tidak tertarik.

Aku sama sekali tidak melirik ke gundukan di selakangan. Aku lebih tertarik milik wanita. Ayah membiarkanku mengira-ngira dan tampaknya memang besar. Kontol Ayah kandungku juga pasti besar buktinya aku keturunannya. Ayah tiriku tidak ada pertalian keluarga dengan almarhum ayah. Tetapi entah bagaimana Ibu begitu beruntung selalu mendapat pria dengan kemaluan yang besar. Ah pemikiranku terlalu jauh sampai ke asal-usulku.

Waktu itu aku yakin aku normal. Aku lebih suka menonton payudara dan vagina yang memerah. Aku suka lihat lekuk tubuh perempuan. Sekarang pun begitu. Namun peristiwa berikut ini telah mengubahku. Mengubah hidupku.

Wajah Ayah tiba-tiba mendekat lalu mencium pipiku. Kurasakan pipinya yang kasar dan aroma foam bercukur yang begitu maskulin. Bukan ciuman singkat tapi lebih ke .... ah aku tidak mengerti cara untuk menggambarkannya. Dia memelukku dengan erat dengan lengan yang kekar dan bisep yang menonjol. Aku meronta minta dilepas.

Meski sewaktu kecil Ayah tiriku sering memeluk dan memangkuku namun aku tidak suka dipeluk sekarang. Aku sudah besar bukan anak kecil lagi. Pelukannya juga lain. Nafasnya mendengus dan agak memaksa. Aku meronta namun apa daya badan kekar Ayah menelikungku sehingga aku yang kurus ini tak bergerak. Ayah semakin bernafsu dia menyedot dan mengulumi bibirku. Rasanya manis terasa nikotin Ayahku di mulutku.

"Pak cik jangan. Jangan yo..." pintaku sambil terus meronta.

Entah bagaimana aku sudah telanjang bulat. Bahkan dengan badan yang masih ditindih begitu. Kontolku yang sedari tadi menegang karena rangsangan video bokep menjadi lemas. Namun Ayah tidak peduli dan tetap menciumi tubuhku. Menjilati leherku. Bahkan menggigit putingku.

Aku terus meronta sampai berkeringat. Rasa takut mulai menjalariku. Rambutku basah. Matakupun terasa mulai basah. Aku merasa sangat benci dengan Ayah. Aku sangat jijik dengan ciuman-ciuman itu. Geli saja rasanya.

"Jangan ya Pak cik ...." antara takut tetapi mulai penasaran.

Ayah membuka resleting dan memelorotkan celana. Segera tampaklah kontol Ayah yang superbesar itu. Suatu kali di lain waktu aku pernah mengukurnya, 20 cm panjang dan hampir 4,5 cm tebal nya. Aku kalah besar. Di sekitar kontolnya tampak rambut yang lebat. "Aaahhh..." Ayahku melenguh pelan dan tersenyum tampak menikmati.



Kini badan Ayah yang kekar menindihku. Badan Ayah berotot dan perutnya sixpack. Dia memang rajin ke gym dan renang. Di perutku terasa kontolnya yang keras mengganjal digesekkan dengan keras. Aku merasa takut dengan yang Ayah akan lakukan.Tiba-tiba saja ayah mulai mengelusi badanku. Pungggungku, dadaku, lalu pantatku. Aku tidak menyangka sama sekali kalau ayah menginginkan menusuk aku. Duh!

Aku mengalihkan badanku menjauh dari jangkauan Ayah. Terutama anusku yang dia inginkan. Aku membalik badanku dan menutupi kontolku dan mataku. Aku merasa malu melihat Ayahku telanjang bulat begitu di depanku. Dia menciumi bibirku. Lidahnya mencoba menerobos deretan gigiku. Ludahnya terasa membasahi bibirku. Aku merasa sesuatu yang enak tapi sama sekali tak terpikir olehku untuk merespon.

Nafas Ayah mendengus-dengus keras tanda nafsunya sudah terbakar. Dia menciumiku berkali-kali lalu berbalik menindihku. Dia memegang kedua lenganku lalu menggosok-gosokkan kontolnya ke kontolku. Entah mengapa kontolku menegang lagi. Namun tak lama Ayah merobah posisinya jadi agak berdiri. Lalu turun ke lubang kontolku.

"Pa'ceeeekk.. jangan. Tolong..." kataku meronta tapi tidak menjerit.

Terus terang tiba-tiba aku menjadi ketakutan. Aku tidak mau jadi wanita yang disanggama. Aku kan bukan wanita. Tetapi di pihak lain aku tak mampu melawan tubuh Ayah yang kekar. Tubuhku yang kerempeng begini tak sanggup melawan cengkeraman Ayah. Di sisi lain aku juga bertambah penasaran apakah nikmatnya kontol sehingga wanita di vcd itu mengerang-erang keenakan.

Aku mulai merasakan ada suatu benda keras menusuk anusku perlahan.

"Aa Pak cik jangan lakukan ...yaahhh..."

"Sudah kamu menurut saja Fond... " Ayah meludah lalu membasahi ujung kontolnya dan lubang anusku.

Ayah menusukkan kontolnya ke tubuhku kembali. Aku mengejan memaksa menutup lubangku. Namun desakan kontol Ayah tak dapat kulawan. Benda keras itu sangat memaksa menembus masuk ke tubuhku. Tubuhku bergetar namun menjadi pasrah. Air mataku mengalir entah mengapa. Bahagia atau sedih atau kecewa aku tak mengerti. Seakan setengah nyawaku melayang dari tubuhku dan aku menjadi rileks. Bukan pingsan hanya begitu pasrah. Kurasakan ada yang mengganjal di anusku.

[Sebagian pembaca mungkin akan menanyakan mengapa aku tidak meronta dan melakukan perlawanan dengan keras. Aku sudah mencobanya dengan melarang Ayah. Namun aku yang tahu sifat Ayah dan ada sebagian peristiwa yang tak akan kuceritakan, yang membuat aku tak melawan. Tambah lagi ada rasa penasaran yang membuatku tak menyakiti Ayah. Aku tak menyesalinya. Pembaca akan tahu kalau mengikuti ceritaku]

Sementara Ayah bergerak-gerak di atas tubuhku. Kesadaranku benar-benar turun. Aku menjadi setengah sadar. Aku tak merasa apapun di sana. Sebelum tak sadar aku merasa ada gempa bumi hebat di kamarku.

"Ohh asssshhhhh..." Ayah mengkspresikan nikmatnya.

Ayah benar-benar dikuasai nafsu waktu itu. Aku menjadi sangat jijik sekaligus terpenuhi rasa dipuaskan rinduku. Aku sangat kesal dan sangat ternoda.

"Ooooaaahhhh.... " lenguh ayah dan rambut kemaluannya tepat ada di kemaluanku yang lunglai.

Aku tau kontol Ayah memasuki anusku tapi setelah beberapa waktu aku baru sadar kalau sedalam itu ayah sudah memasukiku. Ayah menciumiku lagi. Badannya yang kekar berkilat karena keringat.

Sementara di layar televisi sudah masuk adegan berikutnya. Aku kapok dan tak tertarik lagi dengan tayangan bokep itu.

Ayah mencabut kontolnya. Sesuatu yang kosong dan pegal aku rasakan di sana. Di bawah sana tepat di anusku. Pegal dan perih. Aku lihat ke sana ada darah mengalir di pahaku.

"Pak ciiiik sakit...."

Ayahku mengambil air hangat setelah mengenakan celananya. lalu dia membersihkan luka di anusku dengan penuh kasih sayang. Dia mengenakan kembali celana pendekku lalu menidurkan aku di kasurku. Persis seperti yang dia lakukan waktu aku masih kecil.

"Maafkan Pak cik , Fond. Pak cik khilaf!" ujarnya sambil mencium keningku. Tetes airmata yang panas jatuh di keningku.

Ayah berdiri mendekat ke televisi lalu mengambil keping vcdku. Ayah keluar kamar lalu menutup pintu kamarku.

Aku merasa lelah dan sakit baik secara fisik maupun psikologis. Aku tertidur dan baru terbangun malam saat Ayah memberikan obat untuk diminum dan satu obat ambien yang disumpalkan pada lubang anusku. Semua berlangsung tanpa kata-kata. Walau masih benci tapi aku tahu kalau Ayahku tidak berniat menyiksaku apalagi menyakitiku. Aku tahu ada sesal yang dalam di wajahnya.

Keesokan paginya aku tidak berangkat sekolah. Ayah sempat berdebat dengan ibuku yang mengatakan kalau aku baik-baik saja. Sedang Ayah bersikeras kalau aku sedikit demam. Akhirnya Ayah memenangkan perdebatan dan aku diijinkan tidak sekolah hari ini. Ah, apa kata dunia kalau aku sekolah dengan jalan seperti anak habis disunat? Akan banyak pertanyaan. Bisa sih aku beralasan kena bisul di pantat atau di selakangan. Ah, tetapi tidur di rumah seperti saran Ayah lebih enak dan nyaman.

Hari itu aku merasa jenuh alias bete bin sebete-betenya. Ayah pergi karena ada urusan. Keping VCD disita. TV membosankan acaranya. Tidur bosan. Di rumah sendiri, baru setelah makan siang nanti Ayah kembali. Sedang Ibu mungkin sampai malam karena harus kunjungan keluar daerah.

Dengan langkah yang masih tertatih-tatih dan terkangkang-kangkang aku mencoba mencari makanan di meja makan atau kulkas. Jalan ke belakang dan depan. Lalu terbersit ide mencari VCDku yang disita ayah kemarin. Aku tahu kunci kamar ayah dan ibu.

Tak perlu lama aku mencari-cari. Aku menemukan laci penyimpanan kondom. Aku mengambilnya satu. Aku ingin mencobanya. Aku mencari di kolong lalu mencoba membuka lemari pakaian. Namun tidak kutemukan VCD itu. Sekilas aku melihat ada bayangan pantulan plastik di atas lemari pakaian. Aku mengambil bangku dan menaikinya.

Ini dia!

Bukan cuma satu yang aku temukan. Sepuluh keping vcd termasuk milikku salah satu yang disita Ayah kemarin. Kuambil semua dan aku mau coba semua sebelum Ayahku kembali nanti. Segera saja adegan sanggama berbagai versi melintasi mataku masuk ke otakku. Koleksi ayah lengkap tidak hanya pria dan wanita berbagai bangsa namun juga wanita dengan wanita. Bagian lesbi selalu kulewati aku merasa jijik melihatnya. Sebaliknya bagian pria dengan pria selalu aku nikmati lebih lama. Bahkan aku terkadang mengulangnya.

Tak terasa jam-jam membosankan menjadi jam-jam menggairahkan. Lapar pun tak kurasa lagi yang ada aku menikmati rasa tegang di kontolku karena adegan-adegan di atas.

Aku sudah lulus SMP namun nilaiku tidak memuaskan. Lagi-lagi ini juga jadi salah satu tema pertengkaran Ibu dan Ayahku. Untuk masuk SMA favorit juga gagal meskipun ibu sudah melobi istri kepala sekolah. Akhirnya aku hanya masuk SMEA. Sama sekali bukan yang aku inginkan. Aku hobi di bidang teknologi tetapi masuk SMEA. Tetapi ini lebih baik daripada tidak sekolah sama sekali. Agar aku mau masuk SMEA Ayahku menggadaikan motornya untuk membelikanku komputer baru dan sebuah laptop.

Kenakalanku bertambah-tambah. Sekarang memang aku tidak lagi meminjam VCD bokep karena aku bisa mengunduhnya dari internet dengan gratis. Beberapa kali aku ketahuan Ayah menonton dan Ayah sudah tidak bisa lagi melarangku. Bahkan sering Ayah yang meminjamkan VCD bokep untuk kami tonton bersama-sama.

"Yaaahhh...." kataku manja pada Ayah suatu kali acara nonton bokep bersama.

Oh ya semua kulakukan saat ibu pergi. Dan tahulah kalian kalau ibuku semakin sibuk. Apalagi beliau ikut partai politik yang mengangkat dirinya sebagai sekjen untuk wilayah propinsi. Sepak terjang ibu membuat dia semakin sering pergi bersama teman-temannya. Aku dan Ayah juga menikmati kalau ibu pergi.

Sore itu di rumah hanya berdua karena tadi siang Ibu berangkat ke Jakarta untuk konsolidasi pemenangan pemilu. Aku senang dan berdebar-debar karena malam ini aku akan tidur dengan Ayah menggantikan posisi Ibu jadi istri. Ayahku pun tampak sangat ganteng sore itu. Ayah bukan seorang yang suka jajan kalau ibu pergi. Tapi entah kalau di luar mungkin dia punya simpanan brondong.

Waktu adzan maghrib baru saja lewat. Rumah terasa sepi tanpa Ibu.

"Fond, Pak cik ngantuk. Nanti kalau mau tidur jangan lupa matikan lampu dan periksa pintu" ujar Ayahku sambil berlalu ke kamar.

Aku menonton TV sebentar namun semua acara membuat aku bete saja. Tiba-tiba terbersit pikiran nakalku lebih baik memanfaatkan waktu untuk nonton bokep sambil bermain kontol Ayah saja daripada ga ada kerjaan.

Setelah selesai memeriksa semua pintu dan mematikan lampu, aku masuk kamar orang tuaku yang sudah remang-remang lampunya. Ayah tampaknya sudah nyenyak terbawa ke alam mimpi.Tak lupa kubawa VCD bokep yang tadi siang dipinjamkan Ayahku. Aku suka VCD pilihan Ayah, bintangnya bagus-bagus juga variasinya. Segera saja kunyalakan DVD di kamar dan kumasukkan keping cakram tanpa kuperiksa lagi judulnya.

Terdengar musik yang keras.. ah lalu kukecilkan dengan segera. Ayahku terbangun kaget.

"Aaahh ck..." terdengar Ayahku kesal.

"Nonton Pakcek... " aku menawarinya tetapi tampaknya dia begitu mengantuk.

Segera saja suara ah, ouh, yess, dan erangan-erangan kenikmatan lain menghiasi frame demi frame film. Bintang filmnya lelaki semua, tumben. Biasa Ayah selalu meminjam yang campuran, maksimalnya film bisex. Meskipun begitu kontolku tetap tegang juga.

Lama kelamaan aku tidak tahan sendiri. Sedang di sampingku ada Pakcek aku yang suka kontol juga. Kurendahkan badanku dan kutempelkan pipiku di dada Ayah. Sambil menonton tanganku meraba-raba perut Ayah yang sixpack. Ada bulu-bulu sexy di bawah pusar yang menunjukkan jalan untuk terus ke bawah. Tapi ada sarung di sana... Ah rupanya kontol Ayahku juga sedang tegang.

"Kenapa Fond... ingin ya..." kata Ayahku tenang tanpa mengenyahkan tanganku yang meremas-remas kontol besarnya.

"Kalau iya Pak cik ?" kataku.

Kontol Ayah tiriku yang ganteng semakin mengeras. Terasa hangat dan berdenyut-denyut. Sangat berasa karena Ayah tidak mengenakan celana dalam di bawah sarung.

Aku mendekatkan bibirku ke bibir Pakcek dan segera kami berciuman. Sebuah ciuman dalam dan sungguh nikmat ciuman Pak cik ini. Aku yakin ciuman dengan wanita tak akan mengalahkan dahsyatnya ciuman Pak cik . Kutindih Ayahku sambil aku tetap menikmati bibirnya. Lidahku bermain liar di dalam mulut Ayah. Lidah Ayah juga tak kalah garang mengeksplorasi semua sudut mulutku. Nafas kami memburu. Saat kami berpandangan kulihat nafsu membara yang mengatakan 'kamu kekasihku malam ini Fond'.

Tangan Ayah menggerayangi punggungku hingga pantatku. 'Ayah aku juga menginginkanmu malam ini' pikirku. Sangat hangat dan nyaman bergulat bersama Ayahku. Cukup berciuman aku tidur di pelukan lengan Pak cik yang kekar.

"Fond, kamu tahu tidak, aku sayang kau..." ujarnya dengan sungguh-sungguh.

"Sayang apa neh Pak cik ?" tanyaku menggoda sambil sesekali mengelus dada, perut, dan juga kontol Pak cik .

"Kamu ini ya anak Pak cik dan juga kekasih Pak cik . Pokoknya sayang lah" ujarnya

Lalu kami ciuman lagi, ciuman yang tak mungkin dilakukan oleh Ayah dan anak yang normal bahkan Ayah tiri sekalipun. Kupelorotkan sarung Ayah dan kubelai-belai kontolnya yang sudah menegang. Besar 20 cm diameter 4,5 cm. Ini bukan ukuran rekayasa karena ini cerita sungguhan. Ayahku juga bukan bule . Kontol Ayah bentuknya bagus kepalanya besar. Ah pantas saja anusku berdarah-darah dahulu.

Kulepas ciuman bibirnya aku turun menciumi kontol Ayahku.

"Sssshhh ooowwhh isap Fond..." Ayahku mengerang tak tahan.

Kumainkan lidahku di lubang kencingnya. Gerakan ini membuat Ayahku menggelinjang. Lalu berputar-putar di kepala kontolnya yang sensitif. Lidahku yang kuat dan basah menjelajah jalan panjang batang kontol Ayah hingga pangkalnya. Kontol Ayah berurat-urat sexy seperti badan binaragawan saja. Ayah sering menggunakannya mungkin.

"Oooooowwhhhhh...."

Kupermainkan dua bola kembar sambil kupegangi tongkat sakti Ayah. Jembut Ayah lebat kini basah dengan liurku. Kulit bolanya juga berkilatan ditimpa cahaya layar televisi yang berganti-ganti menayangkan adegan lucah.

"Fonndd ahhh kamu pandai sekali ooohhh"

Ayah mengerang keenakan saat lidahku mulai naik lagi ke batang atasnya. Hmmm kugigit bekas sunatan Ayah dengan lembut. Kulingkarkan lidahku di daerah sensitif penis yaitu di perbatasan batang dan kepala kontol. Ini membuat Ayahku menahan kepalaku.

"Aaahhhh isap Fond aaahhh Pakcek tak tahan ooouuuhhhh...." Nafas Ayahku benar-benar tidak teratur. Tersengal-sengal karena birahi.

Ayah benar-benar dikuasai nafsu birahi sekarang. Tak peduli kalau aku anak tirinya. Kumainkan lagi lidahku di lubang kencingnya. Lendir bening meluber asin rasanya di lidahku. Ayahku meracau karena nikmat tiada ampun. Kuhisap saja. Aku berciuman dengan lubang kencing Ayah yang biasa mengobok-obok vagina ibuku. Kucucup lubangnya. Ayahku bergelinjang.

"Setan! Isap Fond. Masukkan kontolku ke mulutmu!" Ayahku mengamuk karena tak tahan kupermainkan lagi. Kali ini dia benar-benar marah.

Aku senang bisa membuat Ayah belingsatan seperti ini. Aku tersenyum. Namun tak mau membuat dia menderita birahi, kumasukkan batang kontol yang besar itu melalui bibirku yang rapat tapi lembut.

"Oooouuuuhhhhhhhh..... shhhhh... Aaawwww.."

Batangnya yang keras terasa berdenyut-denyut di antara bibirku. Hangat sekali. Kumasuk dan keluarkan dari mulutku. Enak sekali rasanya. Clop clop clop suaranya... Meski kucoba memasukkan sedalam mungkin, namun bibirku tidak mampu menyentuh pangkal. Terlalu panjang buat tenggorokanku.

"Aaahhh enak sekaali Fonnnd..." erangnya menikmati servisku.

Kulakukan cukup lama sampai bibirku mulai terasa baal. Kulepaskan kontol Ayah yang merah berkilat basah lalu aku pindah untuk menindih dan menikmati bibir Ayahku. Kuhisap dan kusesap bibir bawah Ayah.

"Pak cik, gantian isap punyaku.." pintaku.

Ayah menidurkanku lalu menciumiku dengan lembut dahi dan pipiku. Lalu dada dan turun ke perutku. Geli rasanya tapi enak. Kutahan kepala Ayahku saat menjilati pusarku. Aku terkikik kegelian. Lalu dia tiba di kontolku dan langsung menghisapnya.

"Ooooaaahhhh ..."

Enak sekali. Bibir basah Ayah hangat menyelimuti batang kontolku yang panjangnya 17cm. Kalian harus merasakan yang ini ... ini baru namanya sex. Oooohhhhh sampai ubun-ubun rasanya air maniku mau nyemprot. Apalagi saat Ayah mengisap sambil menarik mulutnya ke ujung kepala kontolku.

"Aaaaahhhhhh ..." aku menjerit tak tertahankan.

Kontolku benar-benar tegang. Kepala kontolku berdenyut-denyut menambah sensitifitas rasa karena gesekan. Rasanya tambah besar saja kontolku keluar masuk di antara bibir Ayah.

Benar-benar kenikmatan dunia yang tiada tara. Ayah melakukannya berulang-ulang. Begini mungkin rasanya kalau bersetubuh dengan si sexy jupe hahaha.... Ayah memujiku pintar tapi dia lebih pintar. Duniaku serasa melayang. Nyawaku terasa ikut terhisap saja.

"Paaakcek akuuu aaaahhhhh.... " tak tertahankan lagi tiba-tiba saja aku muncrat.

Crot crot crot...! Tak terkendali cairan lelaki muda ini muntah dalam mulut Ayah berkali-kali. Banyak sekali. Sudah tiga hari tidak kukeluarkan.

Pakcek tidak melepas kontolku dari mulutnya. Padahal dia tahu aku sudah memuntahkan maniku dalam mulutnya. Aku yakin itu banyak sekali. Ayah tetap mengisap senjata saktiku. Seakan tak ingin ada mani yang tersisa dari batang kontolku. Bahkan dia membersihkan ujung kontolku dengan lidahnya.

Walaupun sudah keluar tapi kontolku tetap saja perkasa. Darah di batang tidak mau beralih. Ayah menciumku. Rasa asin berpindah ke mulutku. Dan menguarlah bau mani. Ya maniku sendiri.

Ayah mengambil kondom di laci samping tempat tidur. Lalu membuka dan siap memakainya di kontol besarnya. Aku tahu Ayah akan menusuk anusku. Tapi aku sekarang inginkan sebaliknya. Kurebut karet kondom dari tangan Ayah. Lalu kupakaikan di kontolku sendiri.

"Terbalik itu, Fond" kata Ayahku yang melihat aku kesulitan memakainya.

Kubalik dan kubuka gulungan kondom hingga terbuka semua di pangkal kontolku. Bentuknya jadi agak aneh tapi seksi. Bau kondom tercium harum. Ini memang pertama kali aku memakai kondom. Entah apa maksudnya aku juga tidak tahu. Aku hanya ingin memakainya sebelum menusukkan kontolku ke lubang pembuangan.

"Pak cik tiduran saja.." kataku mendorong dadanya.

Ayah mengangkat pahanya.

"Tetapi hati-hati dan pelan io..." pesan Ayah.

Kini aku ingin memperkosa pantat Ayah. Membalas apa yang dia lakukan beberapa bulan yang lalu. Kuarahkan batang kontolku yang tetap tegang ke arah lubang kecil yang merah dan berkerut itu. Tampak kecil sekali dibandingkan batang kontolku yang menginginkan pelampiasan. Ibarat tongkat satpam yang akan ditusukkan lubang di gasper saja. Tampak tidak mungkin

Saat kutempelkan kepala kontolku disana, lubang itu belum juga terbuka. Ayah menggenggam kontolku dan mengarahkan tepat di pusat kerutan lalu memaksa menusukkan ke sana. Aku menuruti dan mendorongkan pantatku ke sana.

"Aaaaakkkkkkkhhhhh.... fond pelan... sakiiitt" Ayahku yang perkasa itu meringis menahan sakit.

Baru tahu dia rasanya. Aku paksa saja kontolku masuk sambil menikmati wajah Ayah yang meringis menahan kontolku. Sementara itu kontol Ayah mengkerut dan lemas dengan segera. Mungkin saja ini efek dari menahan sakit tadi. Aku yakin itu.

Keringat menetes dari dahi Ayah. Badannya memerah dan berkilat. Nafasnya mendengus menahan sakit yang memusat di lubang anusnya. Kutarik kontolku lalu kumasukkan lagi. Kutarik lagi lalu kumasukkan lagi.

"Oooowwwhhh aaahhhhh ahhhh" jerit Ayahku

Kalian ingin tahu rasanya? Dua kali lebih nikmat dari dihisap Ayah tadi. Lubang anus Ayah begitu licin dan sempit. Memang hari ini aku beruntung menikmati dua kenikmatan sex yang tiada tara anus dan oral. Hmm mungkin kalau kontol besarku masuk vagina jupe akan 3 kali lebih nikmat dari ini, aku cuma bisa membayangkan.

"Ganti posisi fond..." pakcek memerintahku lalu dia membungkuk.

Ah inilah posisi yang dinamakan doggy style. Lututnya menekuk badan depannya membungkuk ditahan siku lengannya. Kutekuk lututku lalau kuarahkan kontolku di lubang merah yang kembali mengkerut kecil. Ajaib! sekarang lebih mudah. Sekali bless kontolku mendapat kenikmatan lubang anus Ayah.

Segera saja aku melakukan gerakan maju mundur. Otot pinggangku yang semakin liat dan menampakkan otot-otot pria dewasa. Meski belum sejelas Ayah tapi sixpacku juga sudah memperlihatkan semua modal seorang pria. Saat kontol maju ada nikmat. Saat kontol mundur juga nikmat. Jadi yang ada hanya nikmat dari nikmat. Semakin cepat aku masuk dan keluar, semakin nikmat.

Satu yang tak kuperhatikan adalah kontol Ayah menegang dan berayun-ayun memukul-mukul perutnya sendiri. Ayah benar-benar tegang disodomi begini. Bahkan tanpa tangan Ayah menyentuh kontolnya.

"Ahhh ahhh ahh..." Ayah rupanya sudah mendapat kenikmatan disodomi begini.

Setengah jam berlalu.

"Foonnnd Ayah hampir niiihhhh...." erang Ayah

"Terus Fonnnndd lebih cepat lagiiiihhhh...."

Kupercepat gerakanku. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat. Dari rambut kepalaku pun menetes keringat. Seperti sehabis main bola saja. Kami memang main bola, namanya bola sodok. Bola kami menyodok tongkat yaitu kontol kami.

Aku hampir saja orgasme saat Ayah melepaskan diri dari kontolku. Ayah lalu tiduran dan mulai mengocok kontolnya. Crot crot crot...! Sungguh jauh muncratnya. Bahkan menempel di dinding belakang kasur. Muka Ayah juga terkena maninya, namun paling banyak ada di dada dan perutnya.

Kubuka kondomku, kukocok kontolku di atas dada Ayahku. Tak lama maniku dan mani Ayah bercampur jadi satu di dada dan perut Ayah.

"Ooooohhhhhhhh..." erangku menikmati orgasme kedua.

Ayah mengambil sarungnya dan membersihkan mani kami. Lalu Ayah menciumiku pipi dan dahiku.

"Ayah suka ini. Ayah sayang kamu Fond..."

Lalu Ayahku pergi ke kamar mandi. Tanpa terasa aku terlelap tidur. Aku sadar ketika Ayah membangunkanku. Ayah masih telanjang tanpa risih di hadapanku.

"Fond, lagi yuk... minum ini dulu... Ayah buatkan jamu biar kamu kuat" ujar Ayah menyodorkan cangkir putih.

Aku dicium Ayah lagi sebelum sempat meminumnya. Ah Ayahku kekasihku memang. Jam sudah menunjukkan jam 00.30 pagi. Tak mau sia-siakan waktu rupanya.



Epilog:

Aku sekarang sudah bekerja. Masih tinggal dengan Ayah dan ibuku. Aku terkadang masih melakukan dengan Ayahku terutama kalau ibuku tidak ada. Dan sampai sekarang Ibuku masih tidak tahu. Hubungan kami masih seperti biasa saja. Terkadang Ayah menegerku namun dia tidak jarang juga memanjakanku sebagai anak lelaki satu-satunya dalam keluarga. Aku kini bekerja sebagai Staf Sekuriti di sebuah Bank swasta. Oh ya aku juga pernah melakukan dengan rekan kerjaku. Kapan-kapan akan aku ceritakan.

Wednesday, March 17, 2010

Cerita: Dosenku


DOSENKU


Nama saya Arief. Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di kota X, saya kuliah di fakultas kedokteran, tepatnya semester 4. Saya adalah pemuda desa yang mempunyai cita2 tinggi ingin menjadi dokter yang kelak nantinya akan mengabdi di kampung halamanku yang jauh dari standar hidup sehat...

Keluarga saya cukup tergolong mapan di desa saya dilahirkan dan dibesarkan, dan bahkan orang tua saya menjadi panutan masyarakat dan menjadi induk semang bagi banyak keluarga / masyarakat di desa saya..

Saya masuk kuliah kedokteran juga atas dukungan seluruh masyarakat di desa saya selain memang keinginan dan cita2 saya sejak smp.

Saya seorang laki-laki yang biasa saja, tidak terlalu tampan dan tidak terlalu jelek, saya orangnya pendiam dan tidak banyak bergaul, maklumlah didesa saya sangat jarang pemuda atau remaja seumur saya yang bisa melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi, bahkan sangat sedikit dari mereka yang mengenyam pendidikan sampai bangku sma. Oleh karena itu, di desa saya cenderung tidak banyak teman, karena saya setiap pulang sekolah selalu dirumah mengerjakan PR atau belajar, sedangkan pemuda seusia saya di sana sudah bekerja membanting tulang, jadi saya cenderung tidak bergaul sama mereka...

Saat ini saya sedang kuliah di FK tepatnya semester 4.

Di kampus, saya orangnya biasa saja, tidak terlalu menonjol dalam akademik, maupun penampilan dan gaya, tetapi tidak juga terbelakang. IP saya cukup, penampilan dan gaya saya juga cukup.

Pada suatu hari, ketika selesai jam kuliah pertama, tiba-tiba saat saya keluar dari ruangan kelas, tiba2 bapak dosen memanggil saya, setelah itu saya berbalik menghampiri sang bapak dosen. Sebut saja sang dosen itu bernama dr.B, beliau adalah dosen salah satu mata kuliah yang dianggap killer oleh mahasiswa. sebab setiap kali pertemuan selalu didahului oleh Quiz (ujian), dan setiap semesternya hanya 30% mahasiswa yang lulus mata kuliah tersebut. Ketika saya sampai didepan sang dosen, saya bertanya, maaf pak, bapak memanggil saya, iya kata sang dosen, saya ada perlu sama kamu, tapi tidak disini, bagaimana kalau kamu nanti sore datang ke praktek saya, sambung pak dosen. Kemudian sang dosen memberikan alamat tempat beliau praktek sore, disitu ditulis nama jalan dan jam praktek mulai pukul 17.00 sampai dengan pukul 20.00 wib..

dr.B adalah seorang dokter, beliau selain menjadi dosen kami, dia juga praktek di salah satu apotek terkenal di kota ini, umurnya sekitar 40 tahun, setahu saya beliau sudah berkeluarga dan sudah memiliki seorang anak yang berusia 2 tahun, maklumlah menurut cerita teman2, sang dosen ini boleh dikatakan terlambat diberi keturunan dalam perkawinannya, kurang lebih setelah menikah 7 tahun baru mendapat keturunan.

bergegas saya mengambil ketas yang di berikan oleh bapak dosen yang berisi alamat tempat prakteknya dan memasukkan ke dalam saku saya, kemudian saya berkata, baiklah pak, nanti sore saya jam 5 ke tempat praktek bapak.

Setelah keluar dari ruangan kelas, saya baru terfikir, ada apakah dengan saya, kenapa dosen saya menyuruh saya datang ke prakteknya, bukankah praktek tempat beliau itu pasti ramai pasien dan dokter pasti sibuk melayani pasien.. Banyak sekali tebakan2 yang ada dalam pikiran saya, apakah karena nilai quiz saya minggu lalu sangat jelek sehingga saya akan dimarahin, atau terlalu tinggi sehingga bapak dosen mengira saya menyontek... saya pun terus kepikiran sampai2 saya tidak konsentrasi dengan mata kuliah lain pada hari itu...



Sore harinya, tepat pikul 17.00 saya sudah berada didalam apotek tempat dokter b praktek, terlihat banyak pasien sudah mengantri dan menurut perawat yang bertugas, bapak dokter 30 menit lagi baru sampai ke tempat praktek, karena masih ada urusan lain, tepat pukul 17.30 datanglah sang dokter, beliau hanya senyam dan menyapa ala kadarnya... sudah lama rief,,, kamu tunggu dulu ya saya periksa semua pasien saya... iya pak jawab saya..

Kemudian sang dosen masuk ke ruang prakteknya dan satu demi satu pasien2nya masuk silih berganti, sedangkan saya duduk termenung menunggu sang dosen memanggil dan menyuruh saya masuk...

hingga pukul 20.00 pasien tinggal tersisa satu, stelah itu habislah pasien2 dosen saya itu dan benar saja, saya baru di panggil masuk..

Bapak dosen tidak banyak bicara pada saat itu, beliau bilang, hari sudah malam dan sudah waktunya dia pulang ke rumah, dan sang dosen tersebut mengajak saya kerumahnya dan akan bicara mengenai kenapa saya disuruh menemuinya sore ini nanti saja di mobil sambil menuju ke rumah kata sang dosen...

Ternyata dalam perjalan pulang menuju rumahnya, sang dosen banyak sekali tempat2 yang disinggahi, rumah makan, supermarket dan lain2nya... ternyata sang dosen menginginkan bantuan saya untuk mengkoreksi hasil quiz mahasiswa yang sudah satu bulan ini belum sempat beliau koreksi, ahhhh lega rasanya, ternyata ini toh... dalam batin saya, baiklah... terima kasih saya senang sekali... dalam batin saya... (saya bisa lihat nilai2 teman sekelas saya semua...) dan tentunya jadi tahu siapa yang paling pintar supaya nanti kalau ujian dia akan saya tempel saja supaya saya dapat kecipratana jawabannya..

Sang dosen juga bercerita bahwa saat ini beliau sedang sendirian dirumah karena istri dan anaknya sedang berlibur ke rumah orangtuanya (mertua pak dosen) sejak 4 hari yang lalu dan menurut nya istri dan anaknya akan berada dirumah mertuanya selama 2 minggu... wah.. pantesan bapak dosen banyak sekali beli makanan2 ringan dan nasi bungkus..

Setelah sampai di rumahnya, kami langsung makan malam dan setelah itu sang dosen memberikan setumpuk ketas ujian kepada saya untuk saya koreksi, saya pun segera melakukan tugas saya. Saya melakukan pekerjaaan saya di ruang tenggah sambil nonton tv. selama kurang lebih satu jam, saya mengkoreksi hasil ujian quiz teman2 kuliah saya, dan selama 1 jam pula saya tidak meliat bapak dosen ada dimana, oh mungkin beliau capek dan istirahat di kamar.. pikir saya, ternyata benar setelah 2 jam kemudin keluarlah sang dosen dari kamarnya dengan menggunakan pakaian tidur, berupa celana pendek dan kaos oblong warna putih.. dan terlihat segar seperti baru mandi...tampak disitu badan tegap, bersih, sedikit agak kekar dengan kaki dan tangan penuh dengan bulu...

Maaf ya rief... saya td ketiduran... kamu jadi dianggurin sendiri... kata pak dosen, ga apa2 pak, jawab saya, bagaimana sudah selesai? tanyanya kembali, belum pak, setenggah juga belum' jawab saya, sang dosen hanya tersenyum dan berkata ya sudah, jangan dipaksakan selesai malam ini, nanti kamu kecapekan, sekarang sudah malam, istirahat saja, bisa disambung besok2.. tapi kamu harus janji kamu akan selesaikan, besok2 juga tdk apa2.. sekarang istirahat saja dulu... iya pak, jawab saya, setelah itu saya membereskan tumpukan ketas ujian dan menyimpannya diatas meja belajar pak dosen, setelah itu saya pamit untuk pulang, tetapi pak dosen melarang saya pulang dan menyuruh saya menginap saja dengan alasan sudah malam dan kebetulan beliau dirumah hanya sendiri jadi kalaupun saya menginap dirumahnya tidak apa2 karena memang rumah sedang kosong dan pak dosen juga lebih senang kalo ada teman supaya tidak terlalu sepi..

Tanpa curiga dan berfikir macam2, saya menyetujui permintaan dan usul pak dosen dan sayapun menginap di rumah pak dosen, kemudian saya izin utk ke kamar mandi untuk cuci muka dan buang air kecil, kemudian saya bergegas mengambil tempat tidur di depan tv, dan pak dosen pun tiduran disamping saya sambil menonton tv, saya memang sangat lelah, capek sekali dan ngantuk, kemudina saya izin ke pak dosen utk tidur duluan dan tidak ikut menonton tv, dan pak dosen pun mempersilahkan saya tidur... beliau bilang belum ngantuk karena tadi sudah tidur 2 jam... karena saya terbiasa tidur dengan celana pendek, sayapun izin utk membuka celana panjang saya dan mengenakai celana pendek dan singlet, yang memang selalu saya pakai mengantikan celana dalam. Akhirnya saya tidur disamping pak dokter dengan menggunakan singlet dan celana pendek tanpa celana dalam, saya pun langsung tertidur..

Tiba2 ketika saat itu mungkin kurang lebih pukul 3 dini hari, saya tersentak kaget karena saya merasa ada sesuatu yang mengelitik2 kemaluan saya dan sesekali saya merasana geli dan hangat serta basah, saya merasakan kenikmatan yang luar biasa, seperti mimpi basah... saya merasakan kemaluan saya tegang setegang2nya dan bagaikan diurut2 serta di mandikan oleh cairan hangat...

Saya tidak berani membuka mata, yang saya rasakan saat itu adalah saya sudah tidak mengenakan celana lagi alias telanjang bulat.. saat itu saya mendengar suara nafas tersengal-sengal dari arah samping saya tepatnya di kemaluan saya... tampaknya sang dosen mengetahui kalau saya kaget dan terbangun, seketika itu juga sang dosen berhenti beraksi dan mengatur nafas... saya langsung pura2 tidur kembali karena takut diketahui oleh pak dosen kalau saya terbangun, stelah 5 menit saya diam dan pura2 tidur... sang dosen pun mulai melancarkan aksinya kembali.. saya merasakan mulut pak dosen menghisap2 kemaluan saya, lidahnya menyapu paha saya, gland penis saya di jilatinya, selangkangan dan bulu kemaluan saya dicium dan dijilatinya dan sesekali dikecup dengan bibirnya, sangat nikmat rasanya ketika reut saya bergesekan dengan kumis pak dosen yang tipis itu.. Saya merasakan kenikmatan yang luar biasa, terlebih lagi ketika pak dosen memasukkan kemaluan saya sedalam2nya kedalam mulutnya, saya merasakan kenikmatan yang luar biasa hingga kemaluan saya makin menegang dan makin berdenyut.. berlahan2 saya membuka mata dengan hati2 supaya sang dosen tidak mengetahuinya, ketika saya membuka mata, tampaklah olehku wajah pak dosen yang sedang kesurupan mengoral kemaluan saya serta menjilatin perut, umbilicus (udel), paha, selangkangan saya, sera mengigit bulu jemput saya, dan terlihat pak dosen pun sudah tenjang bulat, terlihat badannya yang bersih serta berotot dan di dadanya banyak ditumbuhi oleh bulu, saya tidak dapat melihat bentuk dan ukuran kemaluan sang dosen, tetapi terlihat kemaluannya dia gesek2kan ke bantal guling. Sambil terus menghisap kemaluan saya, pak dosen terus mengoyang2kan pantanya diatas guliang dan dia melenguh serta menjerit kecil sambil menjepit kemaluan saya dengan bibirnya, sesaat dia terdiam, rupanya sang dosen sedang orgasme, dia menyemprotkan spermanya diatas guling. Tampak sekali dia puas banget dan merakan nikmat orgasmenya... Sesaat setelah itu dia melanjutkan aksinya kembali menghisap kemaluan saya, saya pun tidak kuat lagi, akhirnya saya memejamkan mata kuat2, menahan suara nafsu saya, sambil mengkencang-kencangkan pantat saya, sambil menahan seluruh gejolak dan kenikamatan, saya akhirnya tdk kuat lagi, secara spontan seluruh tubuh saya menegang dan keluarlah sperma saya didalam mulut pak dosen, rasanya sperma yang saya keluarkan sangatlah banyak, saya kira mungkin ada 10 cc, sebab saya mengejang sampai 3 kali dan terasa 3 kali pula saya menyemburkan sperma dari kemaluan saya dan terdengar suara seperti mau tersedak dari sang dosen karena mulutnya kebanjiran sperma saya... Saya pun puas sekali rasanaya, maklum saja, baru sekali ini saya merasakan hal ini, saya belum pernah merasakan kenikmatan dioral atau bahkan berhubungan badan dengan cewek, selama ini saya melampiaskan nafsu saya dengan onani saat mandi, atau dikamar sebelum tidur, itu juga tidaklah terlalu sering (maklum, saya buka tipe yang maniak seks).. saya melakukan onani mungkin 3 kali sebulan... itu juga kalo kebetulan di kost2an teman2 kost habis memutar film bokep, biasanya saya langsung melampiaskannya dengan onani, tetapi kenikmatan onani yang selama ini saya rasakan tidak ada separuhnya jika dibandingkan kenikmatan dihisap oleh pak dosen. Saya lemas, kemaluan saya juga mulai melemas, tetapi mulut pak dosen tetap mengisap kemaluan saya hingga saya merasakan sakit, ngilu dan geli... Akhirnya terdengar oleh saya suara pak dosen menelan sperma saya, sperti orang yang sedang meneguk air... setelah itu pak dosen berhenti menghisap kemaluan saya, dan memasang celana saya kembali, saya tetap berpura2 tidur, kemudian pak dosen memakai pakainnya juga.. Setelah itu terasa olehku pak dosen mengecup kening saya dan bilang terimakasih... Dan beliaupun langsung tertidur pulas disamping saya secara seketika, mungkin beliau capek.... dan saya juga tidak tahu berapa lama saya diservice oleh beliau, karena kan saya tertidur sejak pukul 23.30 saat itu.. Mungkin saja pak dosen mulai mengerayangi tubuh saya seketika stelah saya tidur, makanya beliau begitu kelelahan..

Keesokan paginya, kami terbangun kesiangan... hari sudah pukul 7.30 sedangkan saya harus masuk kuliah pukul 8.00, begitu juga denga bapak dosen, dia juga harus mengisi kuliah pukul 8.00..

Kami berdua terbangun dengan terkaget ketika meliat jam di dinding sudah di angka 7 jarum pendeknya dan jarum panjangnya di angka 3, pak dosen langsung menyuruh saya mandi di kamar mandi belakang setelah memberikan handuk kepada saya, dan beliau mandi didalam kamar pribadinya, selang beberapa menit kami berdua sudah siap dan berangkat ke kampus bersama dengan mobil soluna biru milik pak dosen. Selama di perjalanan ke kampus, kami tidak banyak bicara hanya sesekali terlihat pak dosen melirik saya, tanpa sepatah katapun, begitu pula saya, saya bersikap tenang seolah tidak mengetahui apa2 tentang kejadian tadi malam, padahal dalam hati hati masih berkecambuk mengenai peristiwa tadi malam, rasanya bagaikan mimpi, sulit utk dipercaya bahwa seorang dosen yang paling ditakuti oleh mahasiswa, tadi malam meminum sperma saya, menghisap kemaluan saya, menjilati paha, udel dan selangkangan saya serta mengigit bulu jembut saya dengan lahapnya...

Masih berkecambuk dalam benak saya, mengapa pak dosen melakukan ini semua, apakah karena beliau kesepian karena istrinya sedang keluar kota? masa baru ditinggal 4 hari saja sudah kesetanan sprti ini? bahkan saya sempat terfikir apakah jangan2 pak dosen ini suka sama laki2..? tapi saya tidak berani berburuk sangka, biar bagaimanapun beliau adalah dosen saya, guru saya, dan yang lebih lagi adalah beliau ini seorang dokter, suatu profesi yang sangat agung dimata masyarakat bahkan dimata saya, dimata keluarga saya, dan penduduk di kampung halaman saya...

Ada satu yang lebih mengganjal dihati saya adalah mengapa saya menikmati permainan pak dosen tadi malam? Saya begitu menikmatinya, saya begitu puas dan merasa seperti melayang2 diudara... (balon kali..) Padahal sebelumya saya tidak pernah punya rasa suka terhadap laki-laki (saya tidak gay), walaupun saya belum punya pacar (cewek) tetapi ada salah satu mahasiswi semester 2 (adik tingkat) yang saya taksir.. Meskipun kami masih saling malu2, tapi saya tahu kalau saya suka sama cewek itu, dan dari gelagatnya, cewek itupun suka sama saya... cuma kami belum jadian saya, masih tahap penjajakan...

Sesampainya di kampus, kami langsung bergerak menuju kelas masing2...

sebelum berpisah, pak dosen bilang kalau nanti malam saya harus ke rumahnya kembali untuk menyelesaikan tugas mengkoreksi hasil ujian quiz kembali, dan pak dosen berpesan agara saya tidak usah ke tempat praktek tetapi langsung saja ke rumahnya pukul 20.30, karena pukul segitu pak dosen sudah ada dirumah (sudah selesai praktek). Tanpa berfikir apa2, sayapun mengiyakan permintaaan pak dosen...

Hari ini, saya tidak konsentrasi kuliah, pikiran saya selalu terbayang kejadian semalam bersama pak dosen..

Jam 3 sore, jadwal kuliah saya sudah selesai, saya langsung pulang dan tidur...

Saat terbangun sudah menunjukkan pikul 19.00, saya langsung teringat janji saya dengan pak dosen untuk datang ke rumahnya kembali pukul 20.30.

Sayapun langsung bersiap2 dan bergegas mandi, entah mengapa, begitu antusias dan semangat saya utk pergi ke rumah pak dosen lagi malam ini, saya mandi lama sekali, mungkin 30 menit-an, saya gosok seluruh badan saya terutama daerah2 kemaluan dan selangkangan dan juga daerah tempat buang hajat saya...

Tepat pukul 20.30 saya sudah sampai dirmh pak dosen, saya menunggu didepan rmh, dan tdk lama kemudian datanglah pak dosen. kami lansung masuk dan seperti malam sebelumnya, saya lgsg mengerjaan tugas mengoreksi hasil quiz mahasiswa, dan pak dosenpun langsung masuk ke dalam kamar dan sepertinya mandi, setelah itu beliau keluar dari kamar hanya mengenakan celana pendek tanpa baju, kemudian beliau duduk disamping saya sambil menonton tv, saya sangat terkesima dengan keluk tubuh pak dosen, bulu dadanya sedikit agak lebat, puting susunya merah dan menyembul, saya langsung mengalihkan pandangan ke tv spy pak dosen tdk mengetahui kalau saya mengamati lekuk tubuhnya, pak dosen langsung berbaring dan bilang kalau beliau hendak tidur duluan karena capek, dia juga berpesan kalau saya sudah ngantuk supaya lgsg tidur saja, saya mengiyakannya....

Mata pak dosen langsung terpejam, saya menjadi kurang konsentrasi karena asyik melihat tubuh setengah bugil pak dosen disamping saya dan terlihat didaerah selangkangannya sedikit menyembul...

Lagi-lagi saya asyik menikmati pemandangan tubuh pak dosen, tergambar didaerah selangkangannya, sebuah penis yang sedikit menegang, pak dosen sepertinya tdk memakai celana dalam, sebab, sangat jelas kontur penisnya membayang dibalik celana pendeknya dan tumbuh bulu halus sepanjang mulai dari umbilikus sampai ke pubisnya...

Sayapun berniat utk ikut tidur, setelah saya melepas celana panjang saya dan kini saya hanya memakai celana pendek tanpa celana dalam dan tanpa baju ataupun singet.

Saya langsung merebahkan badan dan berpura2 tidur, tetapi sesungguhnya saya tidak bisa tidur, entah mengapa saya sangat penasaran dengan permainan pak dosen kemarin malam dan rasanya ingin merasakannya kembali malam ini, bahkan saya ingin merasakannya dari awal hingga akhir secara sadar (tdk tidur)...

Mata saya terpejam, tetapi pikiran saya melayang2.. Terdengar disamping saya pak dosen menggerakkan badannya, tetapi dia tdk melakukan apa2 terhadap saya.... Hampir 1 jam saya berbaring, tetap tidak bisa tidur.... dan juga tdk diapa2kan oleh pak dosen.

Tiba2, dari arah samping, pak dosen meletakkan tangannya diatas dada saya, kemudian dia mengeserkan badannya medekati badan saya, saya tetap terdiam dan pura2 tidur, saya mengatur nafas saya secara teratur dan perlahan2 supaya tidak terdengar suara sengal2nya nafas saya atapun suara jantung saya yang semakin meningkat..

Pak dokter kembali lebih mendekatkan badannya ke arah saya, dengan berpura2 mengeliat, pak dosen memeluk erat tubuh saya, kemaluan pak dosen tepat menempel pada pinggang saya, terasa sangat mengganjal, dia menekan2kan penisnya yg sangat tegang ke paha saya sambil memeluk saya, saya tetap diam, mungkin oleh karena saya diam, pak dosen mengira saya benar2 sudah tidur... dia kemudian makin erat memeluk saya..Kakinya dinaikkan tepat di penis saya kemudia dia naik-turunkan hingga penis saya menegang kuat...

Merasakan penis saya menegang, tangan pak dosen langsung memegang penis saya, dimasukkannya tangannya kedalam celana saya, kemudian diurut2nya penis saya dibelai2nya bulu jemput saya, cairan prekulum saya pun keluar, kemudian pak dosen memeluk dan meraba2 seluruh tubuh saya, di peluknya saya, diciumnya telingga saya, kemudian pak dosen mencium kening, mata, pipi, hidung, dan bibir saya, kemudian dilumatnya bibir saya secara lembut, dimasukkannya lidahnya kedalam mulut saya, dihisapnya lidah saya, dijilatinnya gigi dan gusi saya, pak dosen memainkan lidahnya dan lidah pak dosen menari2 didalam mulut saya, saya sangan menikmatinya, saya ingin sekali membalas ciuman bibir pak dosen tetapi saya menahan nafsu itu karena takut ketahuan oleh pak dosen kalau saya belum tidur...

Pak dosen terus menciumi saya mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, puting susu saya dihisapnya, ketiak saya pun tak luput dari lumatannya, saya sangat terangsang, saya merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika bibir pak dosen mulai menyusuri paha dan selangkangan saya, celana saya dilepasnya dan seketika itu pula keluarlah batang kejantanan saya yang sangat menegang, keras dan berdenyut2... langsung saja pak dosen melumatnya dalam dalam, selama lebih dari 1 jam pak dosen mengauli tubuh saya tiba 2 dia berhenti sejenak, pak dosen membuka celananya dan langsung menindih badan saya, batang penis kami beradu, pak dosen menggesek2kan penisnya diatas penis saya, terasa oleh saya batang kemaluan pak dosen besar, tegang dan berdenyut, sesekali dia mengesekkan bulu jembutnya dengan bulu jembut saya, sambil terus melumat bibir saya dia terus mengesekkan penisnya.... tiba2 dia hisap erat2 bibir saya sambil melenguh kecil, dan terasa cairan hangat tumpah diatas penis saya, membasahi bulu jembut saya, cairan itu hangat dan terasa kental serta banyak, ternyata pak dosen sudah mencapai klimaksnya, dia mengatur nafas sambil sesekali mencium leher saya, cairan sperma pak dosenpun tumbah membasahi kasur... kemudian dia buru2 membersihkannya dan melihat penis saya yang masih menegang, beliau langsung menyantapnya dengan lahap, sayapun gelinjangan mendapat hisapan2 maut dari pak dosen, tubuh saya menegang, kaku, kaki saya kaku juga, saya tidak kuasa menahan nikmat ini, akhirnya sayapun mengeluarkan sperma saya bertubi2 kedalam mulut pak dosen dan kembali dia telah habis sperma saya seperti malam kemarin... saya merasa puas sekali, saya lemas, dan pak dosenpun lemas, akhirnya kami berdua tertidur setelah pak dosen memasangkan kembali celana saya.

Keesokan harinya kami bangun agak pagi, jadi tidak terlalu terburu2 utk berangkat kekampus, setelah mandi dan bersiap2, kamipun berangkat kekampus dan bahkan kami sempat sarapan di salah satu warung nasi uduk pagi di jalan menuju kampus, sepanjang jalan, pak dosen kali ini mulai banyak bercerita, cerita mengenai keluarga, masa2 kuliah dan mengenai kampus... tetapi tdk sedikitpun beliau bahas mengenai kejadian tadi malam, yach, mungkin pak dosen tdk tahu kalau 2 malam ini saya mengetahui apa yang beliau lakukan terhadap saya...

Setelah tiba dikampus, kembali pak dosen berpesan agar saya datang kerumahnya nanti malam, dan seperti malam2 sebelumnya, setiap malam saya tidur dirumah pak dosen dan setiap malam pula kami melakukan hubungan seks sejenis tetapi tetap saja, saya selalu berpura2 tidur dan pak dosenpun tetap menganggap saya tidur dan tdk mengetahuinya....

Hingga pada suatu saat, selesailah sudah masa berlibur istri dan anak pak dosen, sudah sepuluh hari saya bermalam di rmh pak dosen, dan sudah sepuluh kali pula pak dosen meminum sperma saya...

Hari ini jumat, saya sudah secara otomatis pergi ke rmh pak dosen setiap malam, begitu juga malam ini, tetapi ternyata, dirmh pak dosen pun sudah ada anak, istri dan pembantunya, tetapi pak dosen tidak kehabisan akal, beliau bilang ke istrinya kalau beliau sengaja mengundang saya kerumah untuk membantu membuatkan slide powerpoint utk kuliah... Akhirnya, istrinyapun menyambut saya dengan baik dan ramah, sayapun binggung, sejak kapan pak dosen mempercayai saya utk membuat slide bahan kuliah...

Akhirnya saya mengutak-atik komputer pak dosen dan mulai mengetik membuat slide bahan kuliah, hingga pukul 23.00 saya lelah dan ngatuk kemudian pak dosen pun meminta saya untuk tetap menginap dirumahnya seperti malam2 sebelumnya, saya sedikit keberatan, tapi pak, bukankah malam ini keluarga bapak sudah dirumah. apakah nanti tdk menggangu? tanya saya, pak dosenpun menjawab tidak apa2. kamukan tidur didepan tv, tidak memakai tempat tidur mereka... sayapun mengiyakan ajakan pak dosen menginap dirmahnya kembali...

Saya langsung tidur didepan tv, dan saya befikir bahwa pak dosen pasti akan tidur di kamar bersama istrinya, ternyata tebakan saya salah, pak dosen ikut tidur di ruang depan tv bersama saya, dan kembali lagi pak dosen mengauli saya setelah menilai dan berfikir saya sudah tidur...

Kali ini pak dosen mengauli saya sedikit lebih santai dan pelan2... mungkin beliau takut ketahuan oleh istrinya...

Pada saat pak dosen sedang asyik menghisap penis saya tiba2 terdengar suara pintu kamar pak dosen dibuka, saya langsung panik dan berfikir kalau istri pak dosen bangun dan bakal menangkap basah suaminya yang sedang menghisap penis laki2, laki2 itu mahasiswanya.. dan tampak juga pak dosen kaget, secara otomatis saya melepaskan penis saya dari mulut pak dosen dengan menjauhkan kepala pak dosen dari selangkangan saya dan saya langsung menutup seluruh tubuh saya dengan selimut begitu pula pak dosen, Pada saat2 seperti ini saya masih sempat berucap ALHAMDULILLAH.... akhirnya hubungan seks ini tidak diketahui oleh istri pak dosen, sayapun lega, ternyata istri pak dosen terbangun malam2 utk membuatkan susu dot buat anaknya saja, kemuadian masuk kembali ke kamar tanpa curiga sedikitpun kalau suaminya telah selingkut dengan seorang laki2...

Kejadian malam ini memang luput dari kecurigaan istri pak dosen, tetapi berefek terhadap hubungan saya dengan pak dosen, secara otomatis pak dosen langsung mengetahui kalau saya sadar dengan apa yang terjadi selama ini, buktinya saya secara otomatis menghentikan hisapan bibir pak dosen terhadap penis saya dan menutup tubuh dengan selimut secara tiba2 ketika istrinya terbangun...

Pagi harinya, saya pulang duluan ke rumah tanpa diantar ataupun ditemani oleh pak dosen, karena hari ini tdk ada jadwal kuliah... Tetapi sebelum pergi, pak dosen menyuruh saya utk datang ke prakteknya nanti sore,

Setelah sore tiba, saya pun pergi ke tempat praktek pak dosen, dan benar saja, secara khusus pak dosen pesan kepada perawat di tempat prakteknya agar hari ini dibatasi jumlah pasiennya, beliau hanya ingin memeriksa pasien kurang dari 10 saja, karena beliau bilang acara acara...

Setelah bertemu dengan pak dosen ditempat praktek, saya menunggu cuma beberapa menit kemudian saya disuruh masuk, pak dosen langsung menutup dan mengunci pintu ruangan prakteknya, tinggallah kami berdua didalam ruangan praktek pak dosen, saya binggung dan cemas, dalam hati saya, saya berfikir pasti pak dosen akan menanyakan mengenai kejadian td malam...

Setelah diam sejenak, akhirnya pak dosen memulai pembicaraan, dan benar saja, pak dosen langsung menanyakan kejadian td malam, dia bertanya kepada saya, apakah saya mengetahui apa yang terjadi selama saya menginap dirumahnya setiap malam...

Saya terdiam, saya binggung harus menjawab apa? akhirnya pak dosen semakin mendesak meminta jawaban saya, akhirnya saya mengakui kalau saya mengetahuinya, kembali pak dosen bertanya, sejak kapan? sayapun menjawab sejak malam petama, kemudian beliau kembali bertanya, kenapa kamu pura2 tidur, saya menjawab saya takut kalau pak dosen tahu kalau saya tdk tdr nanti saya bakal malu dan binggung harus bersikap seperti apa di kampus, pak dosen pun kembali menyerang saya dengan pertanyaan yg lebih menjurus, Arif? Bagaimana? apakah kamu menikmatinya? apakah kamu menyukainya? apakah kamu mau melakukannya kembali dengan saya? secara resmi/secara sadar/dan mungkin lebih dari apa yang sudah kita lalui.... Sumpah, saya binggung harus menjawab apa... Akhirnya sayapun menyawab iya utk semua pertanyaan yang diajukan pak dosen...

Secara tiba2 pak dosen lang bilang terima kasih dan menghampiri saya, dia langsung memeluk saya erat2, mencium saya, mengecup mencium menjilat dan membuka seluruh pakaian saya, dalam seketika kami berdua sudah bugil dan penis kami berdua sudah tegang, kami berdua berpelukan dengan sambil mengadu pegang kami, akal sehat kami sudah hilang, kami berdua tidak perduli saat ini sedang berada ditempat praktek pak dosen, tetapi saya masih ingat bahwa pintu sudah terkunci makanya sayapun tidak terlalu takut dan risau untuk melakukan hubungan sex di tempat prakteknya. Akhirnya pak dosen menggiring saya ke tempat tidur yang biasa dia pergunakan utk memeriksa pasien sayapun menurut saja, pak dosen mulai mengauli saya, melumat seluruh tubuh saya, sayapun secara leluasa membelai rambut dan kepala pak dosean, saya secara leluasa mendesah-deah, dan bergelinjang2...

Akhirnya pak dosen pun meminta saya melakukan hal yang sama seperti yang sudah dia lakukan terhadap saya, saya diam saya, tetapi pak dosean secara sabar terus merayu saya, akhirnya sayapun luluh, utk pertama kalinya saya menghisap penis, pada awalnya , saya merasa mual dan eneg, saya merasakan aroma laki2, aroma khas laki2 yang keluar dari selangkangannya, saya tetap berusaha utk melakukan service yang baik buat pak dosen saya ini, akhirnya saya mulai menyesuaikan dan menikmati penis dan selangkangan pak dosen, dan kemudian kami saling bergantian menghisap dan melumat, hinggga akhirnya.... Tibalah ke titik puncak kenikmatan kami berdua, pak dosen mengejang2, tubuhnya kaku, kakinya mengejang... saya terus menghisap penisnya yang besar sebesar penis saya, sambil meraba2 perineumnya yang penuh bulu, saya terus menghisapnya, akhirnya pak dosen memejamkan mata dan menusukkan penisnya kemulut saya secara dalam2... dan keluarlah sperma hangat, kental serta banyak dari penis pak dosen ke dalam mulut saya, rasanya ada pahitnya, ada masihnya dan ada sepetnya, tetapi enak... sayapun menelan sperma itu dengan lahap tanpa sisa dan setelah itu pak dosen secara gantian mengisap penisa saya hingga sayapun memuntahkan sperma saya ke mulutnya... ccrrrroooottttt aaahhhhhhhhh ccrrrroooot crrorototttttt..... sperma saya pun tumpah ruah dimulut pak dosen... saya sangat puas... kemudian kami berdiu berpelukan dan merapikan tempat prakteknya dan memakai pakaian kembali... saya pulang ke kostan dengan puas dan lega.... saya benar2 puas dan merasakan kenimatan tiada tara, ini lebih nikmat dari malam2 sebelumnya dimana saya hanya pasif, sekarang saya baru merasakan kenikmatan sperma... ternyata sperma itu nikmat dan penis laki2 itu sangat nikmat utk dihisap dan yang orang yang dihisappun sama merasakan nikmat juga......

Hari demi saya lalui di kampus dengan biasa, tidak ada yang berubah... Saya tetap mahasiswa biasa... tidak menonjol dan tidak terbelakang... hubungan saya dengan pak dosenpun nyaris biasa saja di kampus, walaupun kami berdua makin lengket dalam hubungan sejenis...

Setelah hubungan kami berdua terbuka dan saling mengetahui satu sama lainnya, kini pak dosenpun secara terbuka mengungkapkan keinginanya tanpa malu2...

Hari demi hari kami lalui, hampir 2 bulan sudah dan kami sering kali melakukan hubungan percintaan sejenis, kami hampir 1 minggu sekali melakukannya, kami selalu melakukannya ditempat praktek pak dosen, saya sudah tdk pernah lagi menginap di rumah pak dosen, karena istri dan anaknya ada dirumah, pak dosen dan sayapun tdk berani mengambil risiko untuk bercinta dirmh beliau karena kalau ketahuan istrinya pasti akan timbul masalah besar, jadi kami memutuskan utk melakukan di tempat prakteknya saya, walaupun percintaan kami ditempat praktek kurang begitu leluasa dan kurang bebas, tapi apalah daya, sebab cuma itulah satu2nya tempat dimana kami bisa bercumbu...

Ternyata bercinta di tempat praktek kurang enak juga menurut pak dosen, akhirnya pak dosen mempunyai inisiatif cemerlang dengan menyuruh saya pindah dari tempat kost lama, karena di tempat kost lama saya hanya sewa satu kamar dan di tempat kost saya sangat banyak mahasiswa FK lain yang satu kost dengan saya, akhirnya pak dosen menyewakan satu buah rumah kecil buat saya type 36 dengan 2 kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi dan satu dapur, saya disuruh pindah ke kontrakan rmh sendiri dengan tujuan pak dosen dapat dengan leluasa mengunjungi saya dan kami dapat dengan leluasa bercinta dan melakukan hubungan seks...

Pak dosen menyewakan rumah buat saya jauh dari kost2an anak2 kampus pada umumnya, sebab kalau masih dilingkungan kampus bakal diketahui oleh mahasiwa lain kalau pak dosen sering berkunjung dirumah saya...

Setelah semuanya beres, saya pindahan kost ke kontrakan yang disewakan pak dosen utk saya...

Setelah selesai berberes2... rumahpun sudah siap utk saya tempati...

Pak dosen mulai mengunjungi saya setiap hari... Tetapi tetap saja beliau tidak bisa menginap dirumah saya karena istri dan anaknya ada dirmh, dan sulit utk mencari alasan mengapa tdk pulang ke rumah..

Akhirnya pak dosenpun ke rumah saya setiap sore hari sebelum ke tempat prektek dan kadang2 malam hari setelah selesai prektek..

Sore itu pukul 14.00 saya sudah selesai mata kuliah hari ini, saya pulang kerumah... dan pak dosenpun sudah tdk ada jadwal kuliah lagi... terdengar suara mobil pak dosen parkir didepan rmh, sayapun langsung bergegas membuka pintu, seperti layaknya seorang istri simpanan, sayapun langsung memberikan minum air mineral dingin buat sang suami simpanan... hehehehehe

Tanpa buang waktu dan basa-basi, setelah menegak air mineral yang saya suguhkan, pak dosenpun langsung mengajak saya masuk kamar dan langsung melumat bibir saya, sayapun membalas lumatan bibirnya... kami perciuman bibir selama hampir 5 menit kemudian bibir pak dosen mulai menyapu leher dan telinga saya, digerayanginya tubuh saya dan dilepasnya kancing baju saya satu demi satu dan akhirnya kami berdua cuma memakai celana dalam saja, pak dosen memeluk saya dari belakang, tangan kirinya memegang penis saya sambil dielus2, tangan kananya memegang dan memelitir2 puting susu saya, bibirnya melumat leher saya, saya merintih2 menahan geli nikmat... terasa penisnya dia gesek2kan ke pantat saya... akhirnya dia balikkan badan saya dan kami berhadapan dan kemudian saling melumat bibir kami, pak dosen menjilati seluruh tubuh saya dari atas hingga bawah dan dia menciumi penis saya yang masih terbungkus celana dalam, dibukanya celana dalam saya dan keluarnya batang penis saya yang sudah menegang dari tadi, tampak cairan prekulum diujung penis saya, pak dosenpun langsung menjilatinya, kembali pak dosen mengulum penis saya entah untuk yang keberapa kalinya, dihisapnya penis saya, diurutnya penis saya dengan pijatan2 bibirnya, saya pun mengelinjang2 kenimatan, kemudian diapun membuka celaan dalamnya dan saya pun dengan segera mengulum penis pak dosen, kami melakukannya secara gantian saling mengulum penis, akhirnya pak dosen merebahkan tubuh saya diatas tempat tidur, dia jilatin penis dan selangkangan saya, dan terakhir, lidahnya menjilati lubang pantat saya, lubang pantat saya dikelilingi bulu2 halus dan sedikit agak lebat, dia mencoba memasukkan ujung lidahnya kedalam lubang pantat saya, saya mengejan seperti hendah buang air besar supaya ujung lidah pak dosen bisa masuk sedikit kedalam lubanag pantat saya, akhirnya setelah ujung lidahnya masuk, sayapun menjepit ujung lidah pak dosen dengan pantat saya, selama 10 menit dijitatinya pantat saya, sayapun mengerang2 menahan geli2 nikmat, akhirnya kami bertukar posisi, pak dosen meminta saya menjilati lubang pantatnya, sayapun mulai menciumi pantat pak dosen dan menjilati lubang pantatnya juga, pak dosen mengerang2 dan meminta saya memasukkan penis saya ke dalam lubang pantatnya, permainan ini belum pernah kami lakukan sebelumnya, kami selama ini hanya sebatas oral dan saling telan sperma, saya kaget ketika pak dosen semakin melenguh dan meminta saya memasukkan penis saya ke lubang pantatnya, akhirnya karena sudah kesetanana dan kami sudah saling kenal lama, sayapun tdk ragu2 utk memasukkan penis say ke dalam lubang pantat pak dosen, saya pun membuka selangkangan pak dosen lebar2, tampaklah disitu lubang pantat pak dosen yang berdenyut2 dikelilingi rambut dan lubang pantat pak dosen berwarna kemerahan, dengan melumasinya dengan ludah saya ke lubang pantatnya dahulu, kemudian saya memasukkan penis saya, oookkkhhhhhhh ternyata lubang pantat pak dosen sangat sempit, sepertinya lubang pantat ini belum pernah dimasukin penis, dan betul saja, setelah melihat saya kesulitan memasukan penis saya ke lubang pantatnya, pak dosenpun berkomentar, sulita ya rif masukkya? tanya pak dosen, sayapun menjawab iya pak, sebab lubang pantat bapak sempit sekali pak... ya iyalah rif, lubang pantat saya kan masih perawan, dan kamulah orang yang akan merengut keperawanann lubang pantat saya, ya sudah kamu tambahkan pelumasnya, kamu lumuri lubang saya dengan air ludah kamau lagi nanti saya akan hisap dan lumuri juga penis kamu dengan ludah saya, setelah itu saya mencobanya lagi, sedikit demi sedikit penis saya dapat masuk, sekaranag gland penis saya sudah masuk ke dalam lubang pantat pak dosean, pak dosen ternyata mengeluh sakit, dan meminta saya memasukkan penis secara perlahan2 dan bertahap. Rif, masukkan penis kamu pelan2 dan jangan langung semuanya, suapaya pantat saya melakukan akomodasi dahulu, pelan pelan kamu masukkan dan bertahap, sambil kamu goyang maju mundur sedikit sedikit, saya pun menuruti dan melakukan trik anal seks seperti yang dikatakan pak dosen, ternyata setelah 20 menit saya mencobanya perlahan2 akhirnya bluzzzzzz...... masuklah seluruh penis saya ke dalam lubang pantatnya hingga bulu jemput saya bergesekan dengan bulu2 disekitar lubang pantat pak dosen, pak dosen memenjamkan mata, tampak air matanya menetes, pak dosen bilang sakit rif, sakit sekali... Entah mengapa pada saat itu saya tidak menghiraukan pak dosen yang sedang kesakitan karena lubang pantatnya saya tusuk... Saya pun mulai mengoyang dan memajumundurkan penis saya ke dalam lubang pantat pak dosen... Pak dosen terus memejamkan mata dan bilang sakit, saya makin kesurupan karena merasakan kenikmatan lubang pantat pak dosen,. Sayapun makin meningkatkan irama maju mundur penis saya sesekali saya tarik hingga hanya gand penis saja yang didalam lubang pantat dan kembali saya masukkan dalam-dalam, selama kurang lebih 10 menit saya memompa lubang pantat pak dosen, terasa oleh saya sudah tdk sempit lagi, pantat pak dosen terasa pas, tidak sempit dan tidak longgar. saya terus memompanya, dan kini suara tangisan pak dosean pun berupah menjadi suara desahan, pak dosen terus mendesah ketika saya memonpa maju mundur penis saya kedalam lubang pantatnya, kini pak dosen sudah tidak merasakan sakit lagi, pak dosean bilang nikmat sekali disodomi, nikmat sekali rif, terus rif terus rif masukkan penis kamu dalam dalam rif... saya pun terus memompa penis saya,,sekekali pak dosen mengkerutkan pantatnya dan sangat terasa penis saya bagaikan digigit dan dijepit oleh lubang pantat pak dosen, kami saling mendesah menahan nikmat yang tiada tara, akhirnya pak dosenpun memita posisis lain, dia tetap di tempat tidur dengan tidur tengkurap, pantatnya tepat diujung ranjang, kakinya di lantai, saya berdiri tegak dibelakangnya dan dengan gesit saya membuka belahan pantat pak dosen dan memasukkan penis saya kembali, kali ini saya menganal pak dosen dari belakang, dia menjerit2 menaha nikmat, saya pun terus memonpanya hinga dalam2 majumundur.

Setelah itu saya diminta untuk tidur diatas tempat tidur, kemudian pak dosen duduk diatas penis saya, dimasukkan nya penis saya ke dalam lubang pantatnya sambil duduk, kemudian pak dosen mengoyang pantatnya dan naik turun - naik turun, sayapun kejang-kejang menahan nikmat, kemudian pak dosen duduk diatas penis saya sambil membelakangi saya.... Terus pak terus pak terus pak rintihan itu keluare dari bibir saya ketika pak dosen menaik-turunkan pantatnya, penis saya makin berdenyut dan makin tegang, saya berusaha bangkit dari tidur dan dalam posisi duduk saya peluk pak dosen dari belakaag dengan masih menancap penis saya didalam lubang pantat pak dosen, saya memeluk dari belaknag dan menusukkan penis saya dalam2... kemudian pak dosen saya suruh tengkurap. Saya menindihnya dari belakang dan menggoyang2 pantat dan memajumundurkan penis ke dalam pantatnya... Sambil terus meraung raung saya terus memompa pantat pak dosen , pak dosenpun semikin kuat teriakannya dan dia menjepit penis saya dengan pantatnya kuat2 dan ternyata sperma nya sudah mau keluar, penis saya terasa dijepit kuat olehnya, kakinya menegang... akhirnya dia pun mengeluarkan spermanya.... Akkkhhhhhhhh akkkhhhhhhhhh teriakan dari pak dosen ketika spermanya muncrat diatas tempat tidur saya, sayapun tetap berusaha memompa pantatnya yang semakin menjepit penis saya, sayapun terasa hendak keluar... Akhirnya saya terus majumundurkan penis saya dan terasa sudah di ujung penis sperma saya, dan saya pun menusukkan penis saya dalam2 ke dalam lubang pantat pak dosen akhirnya sprema sayapun keluar Aaakkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh........ pak saya mau keluar pak,,........... ahhhhhhhhh crooootttttttt crrroootttttttt cccrrooooootttt.. Sperma saya pun keluar,saya pun orgasme, sperma saya keluar didalam lubang pantat pak dosen, rasanya bagaikan baru memerawani pantat... nikmat sekali.... setelah itu kami pun selesai bercinta siang ini... Kurang lebih 3 jam kami habiskan waktu utk bercinta siang ini... setelah itu kami berdua mandi berdua, tampaklah bubang pantat pak dosen mengangga, lubang pantatnmya mengangga mengeluarkan sedikit darah, oh ternya saya telah membuat lubang pantat pak dosen lecet... keluarlah dari lubang pantat itu sperma saya yang tadi saya semprotkan... Perih rif... keluh pak dosen, tapi tdk apa2 kok, sebab saya puas sekali, enak sekali td rasanya rif... Walaupun pada awalnya sakit tetapi setelah itu nikmat sekali.... Biar saja sedikit berdarah, anggap saja ini darah keperawanan pantat saya yang telah kamu renggut, Kami telah merenggut keperawanan pantat saya rif kata pak dosen, dan kamu harus bertanggung jawab, jika nanti pantat saya ketagihan, maka kamu hgarus menusuknya lagi, kamu harus masukkan penis kamu lagi ke pantat saya kalau saya ketagihan rif.. Iya pak, jawab saya, pantat bapak sangat nikmat, tanpa bapak minta saya akan selalu memberikannya pak, sebab bukan cuma pantat bapak yang ketagihan, penis saya juga bakal ketagihan juga terhadap lubang pantat bapak. terima kasih pak, Bapak telah memberikannya kepada saya,, sayapun merasakan kenikamatan pantat bapak tiada tara pak, sayapun menyukai pantat bapak, mulai sekarang saya ingin setiap kali kita bercinta kita lakukan anal seks ya pak... saya akan berikan pantat saya untuk kamu setiap saat rif, kata pak dosen..

Akhirnya setelah selasi mandi kamipun memakai baju masing masing dan pak dosen pun pulang kerumahnya...

(Saduran)