Page Tab Header

Monday, September 10, 2012

Cerita: Teman Kakakku



Teman Kakakku

Pada tahun 2009, tepatnya aku kelas 3 SMP, umurku baru 15 tahun, aku bernama Jang. Langsung saja ke point nya, waktu itu aku baru pulang ekskul PMR di sekolah jam 5 sore. Aku tiduran di ruang tamu sambil melamun, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu "tok...tok...tok" bergegas aku karena sangat kaget. aku langsung buka pintu,

"assalamu'alaikum dek!... apa benar rumah ini kediamannya Andre?" ujarnya. Lalu aku menjawab pertanyaannya sambil terbata-bata; "wa'laikum salam, iya bener ini kediaman Andre, ada perlu apa yah kaka datang ke sini?" aku langsung panggil kaka karena dia lebih tua dariku.

Selanjutnya tak disangka-sangka kakakku sudah pulang. kami langsung menatap ke luar karena suara motor kakakku terdengar sangat nyaring di telinga kami. Lalu obrolan kami pun berhenti karena dia langsung pergi menghampiri kakakku. Dan mereka pun berpelukan tidak tahu karena apa, mungkin mereka sahabat yang terpisah lama sekali, begitu pendapatku.

Lalu aku pun masuk ke kamar dan maen game di komputer dan tidak memperdulikan mereka. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, aku pun berhenti bermain game dan langsung menjatuhkan badanku ke atas ranjangku karena sangat lelah. Lalu tiba-tiba datang lagi mereka berdua.

Mereka datang kepadaku dengan maksud untuk minta izin kepadaku bahwa teman dari kakakku akan menginap di sini beberapa hari dan tidur bersamaku karena kakakku sudah mempunyai istri, jadi dia tidur bersamaku. Dia minta tinggal di sini karena ga tau mau ke mana, karena dia baru pindah dari Jakarta untuk melanjutkan kuliah di Bandung.

Lalu sejenak kami terdiam lalu dia memperkenalkan dirinya kepadaku, ternyata dia bernama Hendra, dia menanyakan semua tentangku dan begitu sebaliknya. Kami mengobrol sangat lama sekali.

Sesudah mengobrol, lalu dia tiduran di ranjangku. Lalu aku keluar dari kamar dan pergi ke daput untuk makan. Setelah makan, aku langsung cuci tangan dan sikat gigi. Lalu aku pun langsung ke kamar untuk tidur. Aku terkejut, melihat Hendra tidur dengan memakai kancut saja.

Sangat sexy dengan kancut yang sangat ketat dan batang kemaluannya begitu menonjol besar sekali. Dada kekar dan badannya pun terlihat sixpack.

Aku pun merasa tergoda dengan dia, lalu aku mendekatinya, dan meraba-raba dadanya, lalu ke badan dan terakhir ke batang kemaluannya dengan berhati-hati karena takut dia terbangun.

Aku menjilat perlahan dadanya. Ternyata, sedang asiknya aku menjilat dadanya, ternyata dia sudah terbangun dan membuka matanya. Aku pun jatuh ke belakang, dan segera meminta maaf kepada Kak Hendra, aku pun menundukkan kepala karena takut dia melaporkan ke kakakku dan orang tuaku. Lalu dia memegang pundakku, lalu dia segera mendekatkan mukaku dan dia mencium bibirku dengan terengah-engah nafasnya.

Aku pun tergoda dengan bibirnya yang kecil agak merah. Kami pun langsung terus berciuman dan dia mencupangku dan kita saling meremas kontol kita masing-masing.

Aku pun pindah ke bawah untuk menjilat kontolnya yang panjang dan besar dan agak sedikit hitam.

Aku menjilat, mengocok dan mengulum kontolnya dengan gerakan yang sama, lalu keluarlah pejuh Kak Hendra dengan warna putih polos yang sangat banyak. Hampir-hampir membanjiri mukaku.

Langsung aku pun menjilatinya dan menelannya. Lalu Kak Hendra terlentang dan aku pun disuruh menindih dia. Kontol Kak Hendra dimasukkan ke pantatku, lalu aku pun bersuara "aww.....aaaahhhhh!" karena kesakitan (karena baru pertama kali). Lalu masuklah kontol Kak Hendra ke pantatku sangat dalam. Aku pun memompa perlahan diriku, lalu Kak Hendra pun menyuruhku agar aku lebih mempercepat gerakanku, ternyata lebih enak.

Lama aku memompa kontol Kak Hendra. Lalu kami ganti posisi, aku nungging dan Kak Hendra pun memasukkan kontolnya lagi ke pantatku. Kali ini aku tidak merasa kesakitan karena sudah terbiasa.

Kak Hendra pun menggerakkan pinggulnya ke belakang dan ke depan. Kontolnya itu sangat terasa ke pantatku dan sangat nikmat. Lalu dia mempercepat gerakannya dan itu membuatku sangat puas.

Setelah lama kami pun selesai melakukan hubungan sex. Kami pun berpelukan dan berkeringat, dan kami pun segera bangun dan membersihkan pejuh-pejuh yang berserakan di kasur. Kita pun memakai baju, biar nanti pas pagi pembantu atau keluargaku tidak curiga.