Page Tab Header

Saturday, February 28, 2015

Uwak ku



Uwak ku

Kisah ini bermula saat aku sedang menikmati liburan sekolah ku saat naik ke kelas 3 SMA
saat itu saya berlibur ke rumah uwak saya di Tebing Tinggi sumatra utara.
uwak saya itu berumur kira-kira 50 tahun tetapi bodi badannya yang tetap waw
sebenarnya ia bukan uwak kandung saya, uwak kandung saya yang sebenarnya adalah istrinya, yang saya ceritakan adalah suami uwak saya,
Terkadang suami uwak saya ini kerjanya seminggu sip malam seminggu sip pagi
kalau uwak ku ini sip pagi dia sering banget ngajakin aku mancing, kalau dia sudah ngajakin mancing perasaan saya senang sekali, karena setiap mau pigi mancing dia selalu mempersiapkan peralatan memancing hanya menggunakan sempak saja, maklum di dalam rumah itu hanya ada aku dan uwak ku, setiap dia mempersiapkan alat pancing aku selalu memandang sempaknya itu, bulu jembutnya yang tidak tertutup semua membuat birahiku naik.

setibanya kami di tempat pemancingan uwak ku langsung mengunci kendaraannya, uwakku ini memancing tidak pernah di tempat khusus kolam pancing, dia selalu cari tempat yang gak pernah di datangi orang, yang aku suka dari uwak ku adalah ketika dia kencing di sembarang tempat. Aku suka melihat kontolnya yang kalo lemes aja besar apa lagi tegang.
Pernah sewaktu uwak ku kebelet pipis tapi dia lagi berusaha menarik upan yang udah di sambar ikan, dia bukan menyuruh ku untuk memegang pancingnya, tapi dia menyuruhku untuk membuka sletingnya dan mengeluarkan kontolnya, “Ren bukain dulu sleting uwak ni keluarkan kontol uwak kebelet kali uwak pengen kencing” katanya, aku pura-pura gak mau “gak ah wak” uwak ku pun menjawab “uda gak apa-apa” akhirnya aku buka sletingnya dan aku keluarkan kontolnya dan uwak pun mgomong “pegangin dlu kontol uwak kalau gk nanti kemana-mana air kencingnya” aku pun menurut sambil aku pegang sambil aku elus juga kontol ku, dan uwak ku pun siap kencingnya dia masukin sendiri kontolnya ke dalam celana.
Sesudah mendapatkan cukup banyak ikan akhirnya kami pun pulang.
seperti biasa uwak ku mandi dan hanya menggunakan sempak yang di bungkus sarung,
dia menyuruhku untuk membeli mie instan, disitulah otak mesum ku muncul
sambil aku beli mie instan aku beli juga obat tidur di apotik,
Aku di suruhnya masak mie instan tersebut, aku tersenyum, sambil aku masak aku campurin obat tidur tadi ke mie nya dan minumannya,
sehabis dia makan dia pun bilang “ren uwak tidur dulu ya” aku jawab “iya wak” sambil menunggu obat bekerja aku tutup semua pintu dan jendela depan agar gak ada orang yang tau
setelah semuanya beres aku pura-pura membangunkannya dan diapun tidak bangun saat itu pukul 11.00 WIB dan uwak ku yang perempuan pulang kerja pukul 18.00 WIB aku harus betul betul memanfaatkan waktu, langsung aku naikan sarungnya ke atas dan terlihatlah tonjolan yang slama ini ku intip-intip. Langsung ku buka sempaknya dan waw kontol impian ku kini ada di depan wajah ku.
langsung aku kocok kontolnya dan benersaja kontolnya langsung menegang dengan ukuran 24 cm dengan diameter 6 cm
aku terkejut dan senang juga bisa melihat dan menyentuh kontol sebesar ini setelah aku kocok langsung aku hisap kontolnya dengan rakusnya aku.
badannya pun mngeliat seakan dia sedang mimpi basah.
aku hisap terus tanpa ampun kontol itu pun mengeluarkan larva putih di dalam mulut ku crooooot crot croot

Setelah puas menghisap kini aku lucuti semua pakaian ku aku masukan kontolku ke dalam mulutnya walaupun agak ngilu terkadang terkena giginya aku goyangkan pantatku keluar masuk sampai akupun gak kuat dan crooot crooot crot sperma ku keluar didalam mulut uwak ku dan ku paksa dia menelan dengan bantuan air minum.

belum juga aku puas menikmati tubuhnya aku pasangkan kondom di kontolnya dan aku olesi oil dan aku duduki kontol itu terang saja aku menjerit akhhhhhhhhhh bener bener nikmat nih kontol ucapku dengan kuat
aku cipok bibirnya aku gigit pentil nya aku pun menaik turunkan pantatku sambil menjilati wajah uwak ku itu,
semakin lama semakin cepat gerakan ku memompa kontolnya dan uhhhhhhhh kontolnya kembali mengeluarkan sperma uhhhh crrrroooooottttt crooot crooot crooooot  aku cabut kondom dari kontolnya aku pijit kondom itu gar sperma yang didalamnya keluar dan aku masukan kedalam mulutku tetapi tidak aku telan
dari mulutku ku masukan lagi kedalam mulut uwak ku dan tertelan.

birahi ku semakin memuncak
ku seret dia ke kebun di belakng rumahnya yang luasnya 400 m3 yang memang di tembok tinggi olehnya
sesampainya di tengah kebun aku sandarkan dia di pohon dan aku kocok lagi kontolnya yang sudah lemes itu dan kembali menegang aku pasangkan kembali kondom baru di kontolnya aku duduki lagi kontolnya dan ku naik turunkan pantatku dengan cepat dan ada kisaran 25 menit baru di mengeluarkan spermanya lagi dan aku belum juga puas, aku berdirikan dia dan aku ikat dan kupasangkan lagi kondom yang baru aku nungging di depan dia dan aku maju mundurkan pantat ku  dan 5 menit kemudian dia kembali nembak...
dan akhirnya aku puas sambil ku hisap kontolnya untuk terakhir kali dia nembak
dan tidak terasa waktu menunjukan pukul 17.00 dan ku membangunkan dia
dia pun berkata “kok kayanya uwak lemes kali yah , kerongkongan uwak juga kering nih,” aku menggerutu dalam hati “jelas aja lemas nembak berkali-kali, yah jelas aja kering lu minum sperma lu sendiri” sambil gue senyum..

dan besoknya aku pulang ke kota ku

Thursday, February 26, 2015

Dia Paman Ku



Dia Paman Ku

Setelah aku pindah dari rumahku yang sebelumnya, Kakak laki-laki dari ibuku, Paman Denny (maaf, nama samaran) ikut tinggal di rumahku. Dia adalah seorang laki-laki yang cukup gagah menurutku, dengan warna kulit kuning coklat karena sering berjemur di luar. Biasalah, dia pekerja lapangan. Dia sudah menikah namun istrinya meninggalkannya. Aku tidak pernah menanyakan mengapa hal tersebut terjadi. Kupikir, itu hanyalah masalah pribadinya.
Ia menempati sendiri kamarnya, terletak persis di sebelah kamarku. Selama tahun-tahun pertama sejak ia tinggal, kami memang jarang mengobrol. Ia selalu mengunci kamarnya rapat-rapat setelah pulang kerja. Kadang ia hanya keluar seperlunya saja. Namun pada suatu hari ia lupa untuk mengunci pintu. Memang dasar aku memiliki rasa ingin tahu yang besar maka kubuka pintu kamarnya. Wah, memang kamar cowok itu selalu berantakan. Kamarnya penuh dengan bau rokok, sesuatu yang aku sangat tidak suka. Kulihat buku-buku berserakan, yang pasti buku-buku porno yang aku tidak sempat untuk membacanya karena aku terkejut saat melihat seluruh poster yang menempel di kamarnya. Wuihh, aku pikir aku salah masuk kamar nih!
Dinding kamarnya full dengan gambar-gambar cewek dan cowok dengan pakaian minim, bahkan ada yang telanjang. Darah mudaku langsung berdesir. Ah, kenapa ini? Aku segera tutup kembali kamar tersebut namun dalam hati bertanya-tanya. Aku kembali memendam keingintahuanku. Hari demi hari terus berlalu hingga suatu sore saat orang rumah tidak ada di rumah, yang ada hanya tinggal aku dan pamanku. Kulihat ia sedang duduk di beranda rumah.
Aku menyapanya, "Lagi cape ya, Paman??"
"Iya nih, Gun bantuin pijitin donk", pintanya.
"Sini, balikin badannya ya" jawabku.

Apa yang terjadi berikutnya adalah ia melepaskan seluruh pakaiannya kecuali CD-nya yang biru gelap itu. Aku terperanjat dengan tindakannya, apalagi sesuatu di balik CD itu sungguh menonjol. Wah, kenanganku kembali ke masa laluku saat aku meraba-raba kedua penis Kakak beradik, Andrew dan Darwin. Akh, gila nih! Apa yang ada di pikiranku saat itu. Aku berjuang untuk tidak memikirkannya lagi.
Aku pijat badannya mulai dari punggung. Dia minta untuk turun ke pantat sampai kaki. Entah mengapa, penisku mulai bergerak tak karuan. Saat kupegang pantatnya, rasanya pantatnya kencang sekali. Aku tetap menahan gejolakku saat itu. Dia kemudian meminta aku untuk menginjak badannya. Aku turuti kemauannya karena dia pamanku. Setelah itu, ia berbalik dan.. Alamak.. Tonjolan itu kian membesar, bahkan kepala penisnya sudah muncul untuk keluar dari CD-nya. Kulihat kepala penisnya sudah basah.
"Kamu pengen ngeliat gak? Gimana, lumayan gak ukurannya?". Aku hanya mengangguk saja.
"Coba kamu pegang kontol Paman"
Aku belum pernah melihat penis orang dewasa yang begitu besarnya, ukurannya hampir tiga kali genggaman tanganku. Ia membimbing tanganku untuk memegangnya. Ini adalah kali pertama aku memegang penis orang dewasa. Ia menyuruhku untuk mengocoknya. Aku agak ragu untuk melakukannya karena dia pamanku. Aku coba kocok seperti yang dia minta, bahkan ia minta agar semakin lama semakin cepat.
Hampir sekitar 20 menit akhirnya ia melenguh seperti kerbau. Spermanya muncrat dan hampir mengenai wajahku. Ah, belum pernah aku melakukan hal segila ini, dengan pamanku sendiri, pikirku. Aku hanya tertegun saat ia membersihkan dirinya. Dia hanya tersenyum padaku dan melirik penisku yang nampak menonjol dari celana pendekku. Dia menarik celanaku lalu memegang penisku.
"Jangan! Jangan lakukan itu Paman. Aku nggak mau" seruku.
"Nggak apa-apa, nggak sakit koq" katanya sambil mulai mengocok penisku. Jantungku seperti mau copot rasanya saat ia mulai mengocok dengan cepat.
"Eegh... Aku.. Pa.. Jangan.. Akh... Akh.. Geli.. Eegh.. Sakit.. Eegh.." nafasku memburu.

Dia hanya tersenyum. Tidak berapa lama spermaku pun tumpah. Wah, ini pengalaman pertamaku dikocok oleh pamanku sendiri dan sperma pertamaku.
"Kamu sudah dewasa yah" katanya. Aku hanya diam melihat spermaku sendiri.
"Kau tahu, ini yang disebut onani, gimana, enak gak? tanyanya lagi. Aku hanya tertunduk. Sungguh, itulah pengalaman pertama karena umurku baru 13 tahun. Dan aku merasa bersalah namun juga menikmati.
Hari berikutnya aku disuruh ke kamarnya. Kali ini aku diminta untuk memeluknya dan menciumnya. Aku merasakan kenikmatan seperti saat aku melakukannya dulu. Tapi ini lain, kenikmatan dengan seorang laki-laki dewasa. Badannya keras tapi aku suka. Ia terus menggumuliku seakan-akan aku ini istrinya. Kami selalu melakukan hal itu saat tidak ada orang di rumah. Setiap ia menggumuliku, perasaanku bercampur aduk. Pamanku tidak pernah menyuruhku untuk melakukan anal maupun oral karena saat itu aku masih merasa jijik.
Namun pada suatu hari saat kami sedang bergumul tiba-tiba ia berhenti. Ia diam, lalu menangis. Ia hanya minta agar jangan diteruskan dan meminta aku untuk keluar. Aku sempat bertanya namun ia tidak menjawabnya. Akh, kenapa dia? Dia tidak pernah lagi menggumuliku seperti dahulu. Kadang aku sangat rindu pada perlakuannya itu. Kucoba untuk cari perhatiannya lagi. Kadang saat dia sedang mandi, aku pura-pura untuk buang air kecil. Dia segera membukakan pintu.
"Ah, sudah selangkah lagi", pikirku.
Kulihat dia membersihkan badannya sambil memainkan sabun. Lalu jari jarinya turun ke arah batang kejantanannya sambil menggosok-gosok. Aku hanya memperhatikannya dan berusaha untuk berlama-lama di dalam kamar mandi. Tapi, ia tidak terpengaruh dengan sikapku. Akhirnya, setelah kencing, aku keluar lagi. Kadang tanpa sengaja aku melihat dia di kamar sedang mempermainkan penisnya hingga mencapai klimaks.
Ia tinggal di tempatku tidak terlalu lama. Aku lihat dari wajahnya kalau ia masih ingin mencari istrinya untuk kembali lagi dengannya. Baru kusadari ternyata apa yang ia lakukan itu hanyalah suatu pelampiasan. Dia menganggap aku sebagai istrinya yang hilang. Dia bukanlah seorang gay, mungkin biseks, Aku tidak tahu. Saat itu aku merasa dipermainkan.
Pamanku sendiri mengajari aku suatu perbuatan yang sesungguhnya ingin aku lupakan. Tapi dalam hatiku aku merasa kasihan. Kasihan karena pamanku tersiksa setelah ditinggal istrinya. Ah, memang kurang ajar istrinya itu. Kulepaskan pikiranku jauh-jauh dari pamanku. Ia adalah orang pertama yang mengajariku sesuatu yang baru bagiku. Namun dalam hatiku, aku menangis, karena aku sudah masuk dunia gay. Ya, sesuatu yang dianggap aneh oleh orang banyak.
Setahun setelah meninggalkan rumah, aku mendengar kabar yang membuat hatiku menangis. Ia telah tiada!
Dadaku sesak saat itu. Aku mencari tahu kenapa ia meninggal. Ia jatuh sakit dan tidak sempat dibawa kerumah sakit. Kebencian maupun rasa kehilangan jadi satu. Kenapa harus terjadi? Kenapa ia meninggalkan aku begitu cepat? Kenapa dia menjadikanku seperti ini? Kenapa? Aku hanya menangis di kamarku.

*****

Selang 3 tahun...

Tok.. Tok.. Tok..

Suara pintu rumahku diketuk. Kulihat saudara sepupuku Santo (nama samaran).

Memang rumah kami jadi pusat berkumpulnya keluarga karena nenekku tinggal di rumahku sehingga tidak jarang seluruh keluarga kumpul di rumahku. Dan kalau sudah begitu, wah jadi pasar malam. Berisik, dan tak bisa tidur. Kusapa dia. Ia tersenyum. Umurnya masih muda, 15 tahun, berbeda hampir dua tahun denganku. Kami ngobrol panjang lebar. Dan itu bukan pertama kali ia datang, ia memang sering berkunjung ke rumahku. Biasa saat ia datang kerumah selalu menginap di dalam kamarku. Dan bahan pembicaraan kami seperti tidak ada habisnya.

Malam itu aku tidak bisa tidur. Kucoba pejamkan mata. Susah banget sih! Kulihat Santo juga sedang bolak balik badannya. Kulihat dia juga tidak bisa tidur. Kupikir, kami berdua tidak bisa tidur malam itu. Jadi kugunakan kesempatan itu untuk ngobrol dengannya. Lama-kelamaan obrolan kami menjurus ke arah seks yang membuat penisku tegang, mungkin dia juga. Aku cepat-cepat akhiri agar tidak terlalu jauh. Lalu kupejamkan mata lagi. Namun dalam hitungan menit, ia kembali memanggilku dan kembali bertanya

"Ko, udah tidur belum?"
"Belum, kenapa?", jawabku sekenanya.
"Apa sih homo itu. Katanya cowok dengan cowok ya?" tanyanya lagi. Kaget juga saat ia bertanya seperti itu. Lalu kucoba untuk menjawab.
"Iya, emang kenapa?"
"Aku pernah melihat teman-temanku. Mereka saling mengocok penisnya, bahkan ada yang menghisap dan menjilati burung temanku" katanya. Aku diam sejenak.
"Kamu sendiri gimana? Pernah gak?"
"Eh... Pernah sich, waktu itu disuruh hisap teman punya"
"Terus.." pancingku.
"Yah.. Aku lakuin deh" katanya pelan. Aku diam lagi. Berusaha untuk menghindari topik ini. Kulirik dia. Sepertinya dia sudah mengantuk.
"Udah, tidur sana!" kataku

*****

Segala yang terjadi dalam hidup adalah sebuah misteri ilahi
Waktu terus berputar dan tak bisa ditawar
Lelah kaki melangkah, sesat tiada arah
Terasa aku tersentak dan ingin berteriak
Perih dan pedihnya cobaan dan ujian
Apa yang dimaksud dengan kehidupan..

*****

Saat aku duduk di bangku panjang beranda rumah tiba-tiba Santo datang menghampiriku. Kami kembali ngobrol ke sana-kemari. Lagi-lagi kami terjebak dalam pembicaraan yang menjurus ke arah seks. Tapi kali ini aku berniat untuk meladeni apa yang ia mau. Dasar pikiran kotor!! Kupancing dia dengan berbagai pertanyaan dan..

"To, sini coba aku pengen lihat burungmu" pintaku.

Dengan agak malu-malu ia keluarkan penisnya itu. Walaupun umurnya masih 15 tahun tapi penisnya cukup besar dan sudah tegang. Aku tidak heran karena kita bercerita tentang hal-hal yang porno. Kuusap penisnya pelan-pelan, kugoyangkan dan kupijit lembut. Ia meringis. Aku malah tambah bernafsu. Kuteruskan agresiku ke arah telurnya. Wah, lembut sekali.

Aku mulai mencium pipinya, bibirnya dan lehernya sambil tanganku tetap mengelus burungnya. Dia malah membalas dengan berusaha memegang kejantananku yang masih terbungkus rapat dengan celana. Ia tarik celanaku lalu mencium CD-ku. Wow, anak ini bernafsu sekali. Ia keluarkan penisku dan ia kocok penisku dengan mantap. Aku merasa nikmat saat itu sambil memejamkan mata.

Tiba-tiba aku merasa ada kehangatan di penisku. Ya, kehangatan yang berasal dari rongga mulutnya. Ia sedang mengoralku. Serasa ada di antara hidup dan mati, aku seperti dibuat terbang ke langit ke tujuh. Ia pintar sekali melakukannya. Kepala penisku dijilatinya sampai basah oleh air liurnya, kemudian ia gigit kecil sambil memaju-mundurkan mulutnya. Ia kulum kepala penisku. Batang penisku kemudian dijilatinya. Ya, ada sensasi tersendiri. Saat itu aku tak mau kalah. Aku raba punggungnya. Aku balikkan badannya sehingga aku berada di atasnya sekarang. Aku terus menciumi seluruh tubuhnya.

Sampai akhirnya aku tiba di hadapan kejantanan seorang anak 15 tahun. Penisnya yang bersunat itu nampak dan tegak menantang di hadapanku. Kuberikan jilatan-jilatan lembut dan kulakukan apa yang seperti ia lakukan. Ia pasrah dengan apa yang aku lakukan. Saat itu aku tidak bisa berpikir jernih. Yang aku pikirkan hanyalah bagaimana bisa menikmati tubuhnya dan memuaskannya. Kupikir dia juga harus melakukan hal yang sama sehingga aku mengubah posisi menjadi 69. Dia di atas dan aku di bawah. Sedotan demi sedotan, jilatan demi jilatan kami berikan satu sama lain. Sampai akhirnya..

"To, mau keluar nih"
"Keluarin aja Ko" katanya.
"Aahh.." aku melenguh.

Aku tak tahan lalu spermaku pun muncrat ke dalam mulutnya. Kulihat dia menikmati apa yang kuberikan sore itu. Dia kemudian mencabut penisnya lalu diapun bergoyang-goyang di atas dadaku. Kurasakan cairan hangat membasahi perutku. Ya, cairan spermanya pun tumpah di perutku. Ia jilati spermanya sendiri sampai habis. Itu membuatku geli karena perutku terasa seperti dikelitiki. Sungguh, itulah pengalaman pertamaku melakukan oral.

****

Sudah yang ketiga kalinya aku melakukan hal yang serupa. Namun dalam batinku, ada sesuatu yang salah. Aku tidak mau dia menjadi orang yang seperti aku. Dan lagi apa yang aku lakukan waktu itu hanya sekedar iseng dan hawa nafsu saja. Hingga pada suatu malam saat ia ada di kamarku dan mulai meraba tubuhku, aku segera menghindar. Ia kaget dengan tingkahku. Kukatakan kepadanya agar jangan melakukannya lagi. Dia heran. Akupun pura-pura marah, padahal aku sendiri menginginkannya.

"Maafkan Ko Gun, To. Kamu nggak tahu yang Ko Gun perbuat. Tapi Ko Gun sayang kamu sebagai seorang Adik. Ko Gun minta agar kita akhiri sampai di sini saja ya!", ujarku.

Dia hanya diam. Kami kemudian kembali berusaha untuk tidur. Aku tahu dia tidak bisa tidur, akupun juga.

****

Hari ini aku bisa bernafas lega. Ia sekarang sudah memiliki seorang kekasih. Kukatakan padanya agar apa yang kita lewati bersama jangan diingat lagi. Aku lega sekarang. Santo, seorang pria sejati sekarang. Dan beberapa sepupuku yang lain, mereka sekarang juga sudah menjadi laki-laki sejati. Sedangkan aku sekarang sudah menerima siapa diriku sebenarnya, seseorang yang butuh lelaki lain yang bisa mengerti diri ini.

*****

Kenangan bersama mereka semua telah kukubur dalam-dalam. Kubiarkan diriku untuk sibuk dengan segala yang ada. Sejak kelas 3 SMA aku sudah berusaha untuk mencari uang sendiri dengan menjadi guru les hingga sekarang. Sepanjang kuliah aku berteman dengan banyak teman wanita walaupun belum mendapatkan pacar dan aku berusaha. Untuk mengubah kebiasaanku.

Tapi, kenyataan memang lain. Segala sesuatu yang terjadi adalah misteri ilahi dan di luar dugaan kita. Kemarin pada hari Sabtu, 10 Juli 2004 menjadi hari yang menyedihkan dan menyesakkan buatku. Buat Rafael, aku jadi tahu apa arti dari yang Antony tuliskan di dahimu dengan minyak. Kau sungguh beruntung bahwa ia sebenarnya sangat menyayangimu.

Wednesday, February 18, 2015

PKN





 PKN bab I


Setelah menghadiri pembukaan PKN berupa hiburan pesta rakyat, maka aku dan istriku bersama mbah Kotim,tetua desa yang umurnya katanya sekitar 75 tahun, memakai celana pendek komprang dan baju hitam memakai ikat kepala dengan kendaraanku menuju rumahnya yang agak terpencil sekitar 100 meter dari perumahan desa yang terdekat.

Begitu memasuki ruang tamu rumah mbah Kotim yang besar dan kuno itu, bau kemenyanpun mulai tercium. Mbah Kotimpun mempersilahkan masuk dan kamar di belakang ruang tamu sebelah kanan tertutup dan bau kemenyan begitu menyengat dari kamar itu.
Di belakang kamar itu adalah ruang keluarga dan kamar untuk tempat aku dan istriku menginap tepat di depan ruang keluarga itu.
Ini kamarnya mas, jangan sungkan” kata mbah Kotim mempersilahkan kami berdua masuk. Akupun heran rumah kuno, tapi tempat tidurnya dunlopilo yang lebar dan empuk, lantainya memakai karpet.
Mas, aku nggak begitu suka bau kemenyan, kayaknya mbah Kotim itu dukun,” kata istriku. Akupun menceritakan yang aku dengar dari penjual rokok,kalau mbah Kotim adalah gurunya Pak Carik, yang berumur 60 tahunan itu, sehingga pak Kades boleh dikatakan hanya boneka saja, dan segalanya yang mengatur di desa itu adalah Pak Carik.

Makanya …….” istriku tak meneruskan kata-katanya sambil memandangku tajam. Makanya apa,dik,’ tanyaku. Istrikupun diam. Akhirnya, Mas, jangan marah, ya,” katanya manja. Lho, gak ada angin gak ada hujan, kok marah, apa aku sedikit, gila?” tanyaku. Bener, mas nggak marah? Akupun menggeleng.
Makanya, pak Carik selalu memandang dadaku dan selangkanganku, mas dan hatikupun bergetar ketika dia memandang payudara dan selangkanganku rasanya seperti ransangan. Memang istriku memakai blouse yang agak rendah dan ketat waktu pesta rakyat tadi sehingga payudara yang berukuran 36B agak tersembul, sedangkan rok spannya yang terbuat dari bahan elastis memperlihatkan pantatnya yang bahenol dan empuk itu, walaupun perutnya tidak ramping karena sudah dua kali mengandung.
Istriku yang cukup mungil dengan tinggi 155 cm, berwajah menarik seperti bintang Film Mandarin, meskipun kulitnya sawo matang dengan rambut pendek sehingga tampak lebih muda dari usianya yang menginjak 40 tahun.
Sering istriku berkata agar para mahasiswanya tidak bosan dengan kuliah yang diberikan istriku.
Semakin lama Pak Carik memandangku, putingku yang memang besar itu, semakin mengeras dan menonjol, mas.” kata istriku. Ya,dalam keadaan biasa puting susu istriku sebesar setengah penghapus steadler yang kecil.
Hatikupun berdegup semakin keras, ketika istriku meneruskan ceritanya. Mas, jangan marah ya.. Aku menggeleng lagi. Vaginaku basah,mas, lihatlah, kata istriku sambil menyingkap rok spannya. Dan kulihat CD istrikupun basah seperti ngompol.
Kau, terangsang, dik? Tanyaku dan istrikupun memelorotkan CD nya dan langsung menarik tanganku di pangkal pahanya yang ditumbuhi jembut lebat.
Kurasakan empik (bibir vagina) nya basah kuyup yang berarti istriku sangat terangsang. Dengan tergesa-gesa istrikupun melepas paksa celanaku, hingga kontolku yang sudah ngaceng mendengarkan ceritanya dielusnya dan dikocok pelan oleh tangan mungilnya, kocokan tangannya yang lembut semakin, cepat dan  Oh, dik, aku keluar dan crot.. crot..crot, pejukupun muncrat. Maafkan mas…,” kataku sambil ku peluk tubuh istriku yang bahenol.
Mas, jangan marah,ya?” Aku menggeleng Mas, rupanya sangat terangsang dengan ceritaku tadi.” Aku hanya memeluk erat tubuh istriku. Maafkan,mas,” kataku.
Mas, nggak marah, aku terangsang karena pandangan Pak Carik tadi?” Tanya istriku. Kau suka dirangsang dengan pandangan pak Carik tadi?” aku balik bertanya. Istrikupun memelukku erat. Karena diam, akupun berkata Kalau kau suka, akupun tak keberatan,” kataku. Mas …..” istrikupun memeluk dan menatapku. Kau suka, dik,?” kubisikan pada telinga istriku.
Aku …..,” istriku tak meneruskan kata-katanya. Kenapa? Ceritakan saja, mulai kapan kau merahasiakan sesuatu padaku? tanyaku.
Istrikupun menarik tanganku sehingga kami berdua duduk di pinggir kasur empuk itu. Mas, tadi aku ….eeh …..pak Carik rasanya bukan hanya memandang payudara dan selangkanganku …” Istriku terdiam. Maksudmu …,” tanyaku. Jangan marah, ya mas..” Aku menggeleng dan memeluk bahunya.
Rasanya tadi sepertinya tangan pak Carik meremas-remas payudaraku sampai payudaraku semakin keras dan eeeh… mas putingku serasa dipelintir, ditarik-tarik oleh jari-jari pak Carik. Aku …aku sampai binggung agar putingku tak tampak menonjol karena aku pakai BH tipis,mas.”
Hatikupun berdegup dan kontolku yang tadinya sudah loyo mulai bereaksi ketika istriku meneruskan ceritanya.
Mas aku berusaha tidak mendesah ketika kurasakan payudaraku terasa dikempot oleh mulut dan heeh ….tangankupun meremas tangan kursi ketika puting-puting payudaraku serasa dikulum dan dijilati dan pak Carikpun senyum senyum padaku”
Mas terangsang ya,” tiba-tiba istriku nyeletuk dan tangannya langsung mengelus kontolku yang ngaceng lagi.
Mas ….. aku merasakan pahaku mulai terbuka dan mas ….kurasakan ada tangan yang menyusup makin lama makin ke dalam. Akupun semakin panik begitu mas pamit akan beli rokok dan pak Carikpun duduk di kursi yang tadi mas duduki.”(Akupun teringat cerita penjual rokok). Akupun mencium rambut istriku dan memeluknya.
Kurasakan tangan itu menyibak celana dalamku dan tas kupun ku taruh pangkuanku , heeh … jari-jari itu pun menyibak empik(bibir vagina) ku dan terus mengelus-elusnya mas, dan akupun menggigit saputanganku ketika jari-jari itu mulai memainkan itil(kelentit)ku dan pak Carikpun berbisik padaku :”Enak, jeng?” dan jari-jari itupun semakin menggila mempermainkan bibir vagina dan kelentitku”
Tangan istrikupun semakin cepat menggocok kontolku.
Aku betul-betul terangsang, mas ….. apalagi jari-jari itu terasa menggbok obok torok (lubang vagina)ku yang semakin basah, sedangkan putingku disedot-sedot terus”
Diiiik,dan crot… crot akupun keluar lagi. Aduh…,’ Keluhku.
Mas, kok keluar aku belum, mas…” kata istriku lirih. Aku nggak kuat dik”
Istrikupun berdiri dan menarik kursi di hadapanku. Mas tadi aku begini…” Kulihat istriku memerankan yang tadi dia rasakan di”kerjain” pak Carik, tapi istriku kini melepas BH nya tetapi tetap memakai blouse nya mulai dari tangannya meremas tangan kursi, kakinya agak terbuka, memangku tas, sedangkan pantatnya menahan goyangan nafsunya dan akupun ngaceng lagi dan dengan serta merta istriku memegang kontolku dan mengkangkangkan kakinya di pangkuanku. Karena sangat tergesa-gesa maka kontolkupun tidak ke lubang vagina istriku, tetapi diantara pangkal paha dan jembutnya yang lebat menggesek kontolku dan ooh …… cret …cret ..cret aku keluar lagi dan kepalakupun pening karena aku hanya dapat kuat keluar dua kali.
Maasss ….” istriku mendesah. Maafkan mas, sayang aku nggak kuat” Istrikupun berdiri dan mengocok kontolku yang loyo dengan cepat.
Mas, aku pingin, mas, aku belum apa-apa, eeh mas nanti pak Carik datang, lho kalau tahu mas loyo. Gimana, mas, gimana, tangannya yang keriput meremas payudaraku, mulutnya yang sudah ompong megulum putting-putingku ……..Dan akupun ngaceng lagi, tetapi karena istriku cepat sekali mengocok kontolku dan diiiiiiik crot ..crot …crot.. maniku yang sudah encer membasahi karpet merah kamar itu.
Maafkan,aku dik dan kepalakupun terasa berputar, akupun terbaring di kasur empuk itu.
Maas, nanti pak Carik datang, lho, dan daaaar petirpun menyambar keras dan hujanpun turun dengan deras.
Istrikupun terus mengocok kontolku yang lemas dan terus berusaha membangkitkanku dengan kata-kata joroknya yang tak pernah diucapkan sebelumnya Mas, aku takut pak Carik menggosok empikku (aku tak pernah istriku bicara seperti ini), terus itilku dan kontolkupun terasa mengeras dan istriku meneruskan cerita pornonya : Itilku dipencet-pencet, mas dan torokku mulai di …….. dan crot …crot …..crot rasanya tak ada lagi air maniku yang keluar dan kepalakupun semakin pening dan aku sempat melihat jam dinding menunjukkan pukul 19.15.

Aku terbangun ruangan kamar gelap dan jam weker diatas tempat tidur menunjukkan pk. 19.55 dan aku terbangun karena ada suara rintihan di ruang keluarga.
Jangan, mbah……” Sssssst …”suara mbah Kotim
Akupun kaget bukan alang kepalang karena desahan dan rintihan itu semakin jelas Mbaah, mbaaah Kotim,” kudengar rintihan istriku dan yang aku sudah lemas berusaha bangkit tapi tak kuasa tubuhku terasa remuk dan kedua lututku bergetar. Dengan tenaga tersisa akupun menjatuhkan diriku ke karpet dan dengan tenaga yang tersisa di tangan aku merayap ke pintu kamar yang terbuka ¼ tetapi selambunya masih tertutup rapat.
Heeh ….. heeeh ….” rintihan istrikupun semakin sering dan dari bawah pintu kedua matakupun terbelalak, ku lihat istriku yang seksi itu dan masih mengenakan blouse dan rok spannya berdiri menggoyang ngoyangkan pantatnya yang bahenol berputar-putar seperti permainan holahop.
Mbaah …mbaaah Kotim….” dan kini pangkal paha istrikupun maju mundur seperti orang yang bersetubuh. Kedua tangannya meremas-remas pantatnya sendiri.
Nanti suamiku bangun, mbah..”
Suamimu paling sudah loyo, ayo sini jeng”, perintahnya dan kulihat jari telunjuknya memerintahkan untuk mendekat dan ooh mbaaaaaah ….” pangkal paha istrikupun ke depan dan terangkat seolah olah pangkal pahanya ditarik ke atas sehingga istriku berjalan majupun kesulitan mendekati Mbah Kotim yang duduk di kursi panjang menghadap ke televisi yang menempel di kamar gelap sehingga tampak dari samping. Begitu tepat di depan mbah Kotim, istrikupun mengerang Mbaaaaaaah…….” dan kedua tangan istriku mendekap erat pangkal pahanya yang semakin terangkat ke atas mengendur terangkat ke atas lagi.
 Mbaaah suuudddaaaah mbaaaah” istriku memohon. Oooohhhh ……..oooooah …..heeeeh naantiiii suamikuuuu oooohh…..banguuuun……”
Kalau bangun, mau apa suamimu sudah loyo, kan? Paling dia suka melihat jeng begini. Enak, kan? Bagaimana kalau begini? Pangkal paha istrikupun tersentak keras sehingga hanya beberapa jengkal di depan wajah keriput mbah Kotim dan kembali pantat istrikupun maju mundur.
Kenapa tangan mu menutup pangkal pahamu, jeng?”
Heeh …heeh” istriku hanya mendesah.” Kenapa ?” mbah Kotim menghardik. Anu mbaaah, anu ….”
Anu apa, heh?”. Anuku….”
Anu apa?! mbah Kotim membentak. Masih pakai rok kok ditutupi tangan segala. Anu apa?!
Aaaaah……..” istrikupun menjerit tertahan dan pangkal paha yang dibekap kedua tangannya tepat di wajah keriput mbah Kotim.
Tempikku, mbah” dan akupun semakin terbelalak mendengar ucapan jorok istriku kepada orang yang selayaknya jadi kakeknya.
Tanpa berkata tangan keriput mbah Kotimpun menyusup di rok span elastis istriku sambil mengusap paha mulus istriku terus naik sehingga rok istriku mulai tersingkap memperlihatkan kedua paha mulus istriku dan langsung menyusup di selangkangan istriku.
Jembutmu lebat, jeng. Wow kau sudah basah,ya”
Oooooh” istrikupun melenguh ketika tangan keriput mbah Kotim bergerak mengelus pangkal paha istriku dan kemudian terdengar bunyi cek….cek…. cek…..”. Ooh mbaah ….heehh”
Tempikmu basah, jembutmu juga, jeng” sambil tangannya yang menyusup di rok istriku bergerak cepat sehingga bunyi kecepak dari pangkal paha istrikupun semakin keras.
Suddaaah, mbah,”pinta istriku memelas.
Kamu capek, ya jeng? Istrikupun menggangguk dan mbah Kotimpun menarik tangan kanan istriku sehingga istriku dipangku oleh mbah Kotim menghadapku.
Tangan kanan mbah Kotim mengkangkangkan kaki kanan istriku sedangkan tangan kirinya memeluk pinggang istriku sehingga dari tempatku mengintip terlihat jelas jembut lebat istriku.
Mbaaaah…..” desah istriku ketika tangan kanan mbah Kotim menggosok pangkal paha istriku
Ooooh, mbaaaaaah,” istriku merintih ketika kulihat tangan keriput itu membuka lebar bibir vagina istriku.
Heeeh .. heeh… heeeh,” nafas istriku memburu
Itilmu sudah keras, jeng.”kulihat telunjuk keriput mbah Kotim mempermainkan itil istriku
Mbaaaaah ……..”
Jeng aku lebih suka dipanggil mbah Kotim,” tiba-tiba mbah Kotim membentak dan tangan kirinya menjambak rambut pendek istriku hingga tenggadah.
Iii ya, mbah Kotiiiimmm,”
Lha begitu bagus,” mbah Kotimpun melepas rambut istriku dan
Mbaaah Kootttttiiiiiim sakiiiiit……” istriku berteriak. Itilku jangan dicubit, mbah…….
Gimana, kalau gini, enak, jeng?” Kulihat jari tengah mbah Kotim masuk ke torok istriku dan jempolnya mempermainkan itil istriku.
Mbaaah Kotiiiim…….”kini kulihat jari telunjuk, jari tengah dan jari manis mbah Kotim masuk dan mengobok ngobok torok istriku yang mengelinjang dipangkuannya. Enak, jeng?”
Iya, mbah Kotim heeehh enaaak,” desah istriku
Mbah Kotim lebih mengkangkangkan kaki kanan istriku dengan sikunya sehingga aku melihat semakin jelas bagaimana jari mbah Kotim mengobok obok torok istriku dan jempolnya mempermainkan itil istriku yang semakin menggelinjang tak karuan.
Ini yang disukai perempuan,” katanya
Mmmbaaaaahhhhhh Kooootimmmmm ennnnnnnaaaaaaak,” kulihat telapak tangan kanan mbah Kotim menghadap ke atas dan ketiga jarinya dikeluarkan sehingga kulihat jari jari keriput itu keluar dari torok istriku dalam posisi menekuk. Rupanya jari-jari keriput mbah Kotim menggaruk ngaruk bagian atas torok istriku di daerah G Spot.
Istriku selama hanya memperbolehkan tanganku mengelus bagian luar saja di tempik dan itilnya. Tak pernah kulakukan dengan gaya menggarruk seperti yang dilakukan mbah Kotim di toroknya seperti yang kulihat ini.
Beberapa garukan, tangan kanan istrikupun memeluk bahu mbah Kotim sedangkan kakinya mengkangkang lebar dan naik turun mengikuti garukan jari-jari mbah Kotim di toroknya.
Mmmbaaaahhhh Kotiiiiiimmm, akkkkkkkuu ……oooohhh taaaakk oooookkkkuaaaattt oooohhhhhhh,”
dan pinggulnya mendekat pada tangan kanan mbah Kotim yang mengobok obok toroknya dan tangan kiri istriku menarik tangan kanan mbah Kotim yang semakin gila menggobok obok torok istriku dan kedua kaki istriku lurus mengejang. Kalau pejumu keluar bilang, jeng”
MMppppfffff ….mbaaahhhh Koootttttttimm pejuku keluaaaaaarrrrrrrrrr mmmpppfh”
Tubuh istriku yang mengelinjang hebat di peluk tangan kiri mbah Kotim yang masih tampak kuat itu kulihat blouse istriku basah karena keringatnya.
Mbah Kotimpun berkeringat.
Istrikupun masih memeluk mbah Kotim. Beberapa saat kemudian.
Enak kan, jeng?”
Iya mbah Kotim,” Pernah suamimu melakukan seperti tadi
Enggak, mbah Kotim. Biasanya suamiku kalau sudah loyo hanya menggosok tempikku sampai pejuku keluar, tapi tidak selama dan senikmat tadi” ujar istriku mengaku.
Aku haus, jeng,” Istrikupun dipeluk mbah Kotim ketika akan berdiri dari pangkuan mbah Kotim.
Kemana? Khan ada ini,” tangan kanannyapun meremas payudara kiri istriku dengan gerakan berputar dan kemudian berganti ke payudara kirinya yang masih tertutup blousenya.
Kalau susu dan kelamin perempuan sudah terkena tanganku akan gatal-gatal kalau memakai kutang (BH) dan celana dalam. Termasuk punyamu, jeng”
Mbah Kotim……aku mengajar...,” kata istriku
Yah pokoknya jeng gak sanggup menahan gatal susu dan empikmu kalau pakai kutang dan celana dalam. Tak tanggung bisa garuk-garuk tempik dan susumu. dimuka orang. Kan jeng bisa pakai baju safari kayak ibu-ibu PKK.
Istrikupun mengernyitkan dahinya, Blazer itu mbah Kotim,: kata istriku
Emboh namanya apa” kata Mbah Kotim
Heeeh Mbah Kotim aku heeh rasanya susuku ngrengseng Mbah Kotim rasanya air susuku mau keluar.” kata istriku binggung.
Ha ha ha, iya memang jeng, sekarang begitu pentil susumu dijilat oleh laki-laki dewasa selain suamimu langsung susumu bereaksi dan air susumu keluar.”
Mbah Kotim aku ….. Mbah Kotiiiim …..aku diapakan saja?’
Tangan kiri Mbah Kotim meraih pundak istriku dan meremas sekali dan
Mbah Kotiiiim ….” istriku menggelinjang
Itu baru satu remasan, jeng … begitu pundakmu diremas terus itilmu langsung keras dan gatal dan torokmu akan basah. Itu belum kalau tengkukmu, bisa-bisa pejumu keluar kalau pas tepat di titik saraf yang menghubungkan torok, itil, tempik dan pentil susumu,”kata Mbah Kotim menerangkan kepada istriku.
Kenapa Mbah Kotim melakukan ini semua padaku?”tanya istriku.
Suamimu suka kalau jeng senang itu saja. Aku hanya membantu kalian berdua.” kata Mbah Kotim.
Aku malu, Mbah Kotim ‘kan nanti setiap lelaki akan menginginkanku, aku ini kan mengajar Mbah, bukan seorang …..”
Pelacur…..”sergah Mbah Kotim. Jeng, kamu bukan pelacur jalanan,tapi jeng kini sudah menjadi pelacur bagi orang yang berilmu tinggi. Karena mereka akan tahu torokmu tersedia untuk dia, walaupun kamu memakai celana besi sekalipun. Kontolnya akan menyelinap masuk torokmu.”
Mbaaah ……,” istriku mendesah. Suamiku nanti dengar lho, mbah,”
Oooh tidak, dia sedang tidur pulas kecapaian, dia tak akan bisa berkutik sekalipun dia melihat di depan mata kalau jeng sedang digitik orang berilmu itu”
Kulihat tangan kanan Mbah Kotim yang sedang di selangkangan istriku mengajungkan jempol, aku tahu isyarat itu ditujukan kepadaku.
Aku takut sama suamiku, mbah,” kata istriku .”Mbaaah susuku semakin mengeras dan ngrengseng mbah,”
Dari tadi aku crita terus, aku juga semakin haus, jeng”
Mbah mau minum…,” kata istriku dan membuka kancing blousenya.
Aku terhenyak karena payudara istriku semakin montok ketika tangan kanan istriku mengeluarkan payudara kanannya yang dekat dengan bibir Mbah Kotim.
Mbaaaah …. heeeh………,” istriku mendesah ketika ujung lidah Mbah Kotim menempel di putting susu istriku dan seeeer kulihat air susu istriku muncrat dan aku begitu heran ujung lidah Mbah Kotim bergetar sangat cepat seperti sayap capung menjilati pentil susu istriku yang semakin banyak mengeluarkan air susu dan heep Ooooohhhh Mbah Kotiiiiiimmmmpfh….,”istriku mendesah keras ketika mulut Mbah Kotim mencaplok payudara istriku yang dengan refleknya memeluk kepala Mbah Kotim hingga ikat kepalanya lepas dan kepala botak Mbah Kotim nongol.
Mbah Kotiiiiiiiim akuuu ..geeelliiiii… ennnnaaaaak, Mbah Kotim ompoong tak punya gigiiiii eeehh .. heeeh…… heeeehh,” istriku mengelinjang dan semakin erat memeluk kepala botak mbah Kotim.
ujung lidahmu mbaaaah….. oooohh … oooohhh enaaaaaaaak,” istriku mendesis desis keenakkann dan tangan kanan Mbah Kotim pun menggosok tempik istriku semakin cepat dan Mbah Kotim mengulangi aksinya memasukkan jari-jarinya ke dalam torok istriku hingga
mbaaahh akuuuuu keluaaaaaaaarrr eeeehhh mmmmpffff”
Istriku orgasme untuk kedua kalinya dan tangan kanan Mbah Kotim yang basah oleh lendir istriku kini meremas-remas payudara istriku dan mulutnya terus mengempot kedua putting susu istriku bergantian. Istrikupun terus mendesis dan mendesah sampai air susu kedua payudaranya habis disedot Mbah Kotim.
Dan tak kunyana Mbah Kotim yang kurus itu tiba-tiba bangkit sambil mengendong istriku dan istriku di dudukan kursi single sehingga istriku menghadap pintu kamar dimana aku mengintip adegan panas istriku bersama Mbah Kotim.
Mbah Kotim pun mengangat kedua kaki istriku dan mengkangkangkan lebar-lebar di kedua tangan kursi yang besar dan empuk itu sehingga posisi istriku sangat merangsang dengan kedua payudaranya yang sudah menyembul keluar dari blousenya dan rok span elastisnya tersingkap sampai di perutnya apalagi kakinya yang terangkat terkangkang lebar menampakkan jembut lebatnya di selangkangan istriku.
Mbah Kotim pun berjongkok tepat di selangkangan istriku dan kedua tangannya yang keriput membuka lebar tempik istriku dan ujung lidah Mbah Kotim yang bergetar cepat langsung menjilati itil dan tempik istriku bergantian.
Eeeeenaaaaakkkkkk mmbaaaaaah……..,” rintih istriku. Suamiku tak pernah menjilati heeeehhhh heeeehh itil daan teempiiik ku seperti iniiiii…. heeeh ….. heeeeh,’
Mbaaah mmbaaaah akuuuu keluaaaaaarrrr mmmmmpf oooooohhhhhh,” istrikupun mengelinjang dan siku Mbah Kotim menekan kedua paha istriku dan kedua tangannya yang keriput tapi kuat memegang kedua lengan istriku sehingga hanya kepala istriku yang tersentak sentak ke depan merasakan kenikmatan.
Mbah Kotim tetap memegang istriku sehingga tubuhnya tak dapat bergerak dan kepala istriku menengadah merasakan sisa kenikmatan dan nafasnya terengah engah sehingga payudaranya yang sekarang lebih montok naik turun seirama dengan nafasnya.
Untuk kesekian kalinya aku kaget, ketika Mbah Kotim menoleh ke arahku dan hiiiih lidahnya menjulur panjang bercabang diujung lebih panjang dari panjang kontolku yang 18 cm itu mungkin lebih dari 22 cm dan besarnya agak lebih besar dari kontolku dan yang membuat ku ngeri ujung lidahnya yang bercabang terus bergetar cepat. Istriku tetap menengadah sehingga dia tak melihat kalau Mbah Kotim menoleh dan pandangan setannya tepat di kedua mataku, wajah keriputnya menjadi sangat bengis dan memberi kesan meremehkan diriku bahkan menginjak injak martabatku sebagai seorang suami dan mulutkupun semakin kelu dan ternganga ketika Mbah Kotim mendemonstrasikan lidahnya yang membesar dari ujung ke pangkal lidahnya seperti bola tennis meliwati lidahnya dan hiiiiihhh lidah itu dapat memelintir dan semakin besar kaleng parfum axe. kemudian Mbah Kotim berpaling ke istriku
Jeng, kau akan merasa awal kenikmatan yang tiada tara,” istrikupun menunduk memandang wajah Mbah Kotim dan eeeeh…..” istriku mendesah ketika mulut Mbah Kotim mencaplok kemaluan istriku.
Tak lama kemudian, mbaaah …. lidahmu kok masuk ke torokku, eeehhh mbaaaahh ujjjuuung liiidaaahmu bergettttaaaarrrrr….oooooh mbaaaahhh lidahmu ooooohhh besaaaaaar mbaaaaah oooohhh besaaaaarrr heeeh,” kelihatannya Mbah Kotim menarik lidahnya.
Enak, jeng?
He eh, kok besar ya mbah, rasanya lebih besar dari kontol suamiku,” istriku menerangkan. Aku takut suamiku bangun karena teriakanku, mbah.”
Dia tidur pulas lagi pula hujan deras di luar membuatnya semakin anler atau kalau tetap nggak percaya biar kubawa sini”.
jangan, mbah…,”pinta istriku
Jeng, boleh teriak apa kau tak percaya kemampuan Mbah Kotim. Jangankan suamimu seluruh orang desa tak akan berkutik padaku.”
Iya mbah, aku percaya mmmpfff,” istriku mendesah lagi begitu mulut Mbah Kotim melahap kemaluan istriku lagi.
Ooooohhh mulai lagiii….. ooohh mbaaaah bessaaaaarrrr ooohhhh mbaaaaahh semakin masuuukkk ke toroookkkkuuuu ooooohhh toroookkkkuuu sseeesssaaaakk mbaaaah ooohhh koookk panjaaang sekaliiii liiiidaaaahmuu oooooh mmbaaahhhh heeeh ooohhh koook teruuss masuk semakiiiin dalaaam ke torookkkuuu mmbaaah ooohh ennnaaaak mbaaah oooh…. mbaahhh ujung lidahmu bergetaar semakiiin kerrass…….
Memang istriku selalu meracau bila bersetubuh denganku dan menceritakan kenikmatan yang dirasakannya sewaktu bersenggama dan racauan itupun semakin jelas.
Yang tadinya aku tak percaya ketika Mbah Kotim menjulurkan lidahnya mendemontrasikan padaku, kini aku percaya 100 persen ketika istriku semakin keras merintih
Mbaaaah lidahmu panjaaangg ddaaan oohh semakin besar ooohhh aku tak pernaah sedalaam ini mmbaaah oooohh muuluuuut rahiiiiimkkuu oooooh mbbbbaaaaaaah akkuuuuuu tak tahaaaaaan akkkkuuuuuu keluar mbaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.”
Istrikupun mengejang ketika orgasme yang ketiga dan kini tangan Mbah Kotim melepas pelukan di tubuh istriku dan turun memeluk pantat istriku yang bahenol.
Istrikupun memeluk erat kepala Mbah Kotim yang berambut jarang dan
Oooh lidah mbah kok ooohh mentool kaaayaak bolaaa dipangkalnyaaa mbaaah terlalu bessaaaar….aaahhh”
Istriku menekan pinggulnya kedepan, saking kerasnya Mbah Kotim yang jongkok di antara kedua paha mulus istrikupun terjengkang dan tubuh istrikupun terikut sehingga posisi Mbah Kotim telentang di lantai sedangkan posisi istriku jongkok seperti katak menghadap tempatku mengintip dan kedua tangannya di lantai dimana lidah Mbah Kotim tetap di dalam torok istriku.
Mbaaah heeeh heeeh rasanya bola itu mulai ooooohhhh maaaassuuuuk ke dalaaaammm tooorokkuuuu….aahhh mbbaaaahhh Koootiiiiiimm’
Kedua tangan Mbah Kotim tetap memegang pantat istriku dan meremas remasnya .
sudah mbah .. lepaskan mbah oooohhhh aku tak kuat mbah ooooohh mbaaaaaahhhh aampuuuun mbaaah ampuuuuuuun mbaaaaaah ooooh mulut rahimku ooooh bolanya ooooohhhh sssaaaakkiiiiiiiiiiiiiiiiitttt”
Istrikupun berusaha menggangkat pinggulnya agar lidah Mbah Kotim terlepas dari toroknya tangan istriku berusaha menggapai benda di dekatnya untuk tumpuan.
ooohhhhh sssaaaaakkkiiiiiiiitt mbaaaaaahhhh ooohhhh,” istriku mengeluarkan airmatanya.
Istriku kini tersungkur lemas beberapa saat kemudian kedua tangannya mulai menopang tubuhnya sedangkan posisi kakinya tetap jongkok terkangkang lebar. Istriku mengusap air matanya dan beberapa saat kemudian pantat istrikupun menekan ke bawah ke kepala Mbah Kotim.
Mbah oooohh oooohhh” dan pinggul istrikupun naik turun makin lama semakin cepat sepertinya lidah Mbah Kotim menyetubuhi istriku.
Mbaaaah ooooohhh ennaaaak……..,” desis istriku dan pinggulnya seperti terkena aliran listrik yang besar sehingga naik turun dengan cepatnya sedangkan tubuh istriku tegak dan kedua tangannya bertumpu di sisi kepala Mbah Kotim sampai akhirnya
Mbaaaaahh akkkuuuuuu gaaaaak kuaaaaattt ooooh mbaaaaaaaaaah aku keluuuuuuuaaaaaaaaaar,.”
Tubuh istrikupun jatuh tertelentang setelah mengejang beberapa saat karena orgasmenya yang keempat sehingga kepala istriku dikaki Mbah Kotim kakinya tertekuk dan kedua paha istriku menjepit kepala Mbah Kotim.
Baru kali ini istriku orgasme lebih dari tiga kali dan
Mbaaaaaaah lidah mbah kok melintir begini oooooohh mbaaaaahh akuuuuuu keluaaaar laaaagggggi heg…heg”
Gila istriku bisa orgasme yang ke lima kalinya dan kulihat dengan jelas lidah Mbah Kotim mulai keluar dari torok istriku dan bibir vagina istriku sepertinya membengkak.
Heeeh,” desah istriku setelah lidahnya yang dilumuri cairan vagina istriku keluar dari torok istriku.
Mbah Kotim pun melepaskan tubuhnya dari himpitan tubuh istriku dimana rok spannya sudah naik di atas perutnya yang menyembul dan kedua payudaranya tertutup blousenya yang tak terkancing.
Mbah Kotim kemudian menarik kedua kaki istriku yang sudah lunglai itu mendekati pintu kamar tempatku mengintip dan dikangkangkan kedua kaki istriku lebar-lebar karena hanya sekitar satu meter dari pintu kamar aku dapat melihat liang vagina istriku yang terbuka.
Mbah Kotim pun memposisikan dirinya diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan memelorotkan celana komprang hitamnya, kulihat istriku yang lunglai berusaha mengangkat kepalanya untuk melihat selangkangan Mbah Kotim, tetapi karena baju hitamnya besar Jeng Yatiakin istriku tak dapat melihat.
Akupun menjadi ngeri ketika Mbah Kotim memegang penisnya mengarahkan ke liang vagina istriku betapa tidak karena kulihat begitu jelas kontol Mbah Kotim sebesar kaleng Coca Cola dan panjang sekitar 25 cm dan helmnya lebih besar dari kontolnya sehingga seperti jamur besar dan hhiiiiihh aku begitu jijik melihat urat-urat kontol Mbah Kotim yang sebesar cacing tanah menonjol dan melingkar tak beraturan di permukaan kontol Mbah Kotim.
Istriku mengelinjang lemah ketika ujung kontol Mbah Kotim digesek-gesekkan ke bibir vagina istriku dan kemudian ke itil istriku dan akhirnya ujung kontol Mbah Kotim ditempel kan ke liang vagina istriku yang menganga lebar itu.
heeeggh oooh …” Mbah Kotim pun menekan kontolnya ke liang vagina istriku
Sudaaah mbaaaahh”
Lho kontolku belum masuk kok bilang sudah ini rasakan”
Mmm oooohhh mmbaaahh kkontolmuuu terlalu besaar buatku mbaaahh”
Istriku terpekik ketika dengan kasarnya Mbah Kotim memasukkan helm kontolnya ke liang vagina istriku sehingga kulihat bibir vagina istriku terlihat mengelembung menerima besarnya helm kontol Mbah Kotim.
Gimana, jeng kontolku?  tanya Mbah Kotim
Mbah, aku tak sanggup rasanya kontolmu terlalu besar mbah, rasanya torokku sakit”
Kalau dibandingkan dengan punya suamimu,”
Kontol Mbah Kotim jauh lebih besar dari punya suamiku, tapi ini sakit, mbah”
Kalau begini….?”Mbah Kotim mengerak-ngerak kan helmnya sedikit masuk dan menariknya,satu kali, dua kali
Mbah ooooh torokkuu ooooh seperti digaruk garuk oooh oooh oooohh ennnaaaaaak oooohh”rupanya lipatan helm kontol Mbah Kotim menggesek ngesek G Spot istriku dan
Mbaaah akuuuuuu oooooh aku mau keluaar oooooooooooooooohhhhhhhhheeggg heeegghh”
istriku mengangkat pinggulnya ketika mencapai orgasmenya yang ke 6 dan beberapa saat pinggul istriku terangkat dengan kasarnya Mbah Kotim menekan masuk kontolnya ke liang vagina istriku dan jeritan istriku yang menyayat pilu menggema di rumah Mbah Kotim dan sekitar 5 cm saja yang belum masuk.
Istrikupun dipeluk oleh Mbah Kotim.
Sakit,jeng?
heeh iya mbah, aku tak mampu,’
Apanya yang tak mampu,”
Torokku mbah, aku lemas mbah, tempikku rasanya sobek.”kata istriku terisak.
Sssst jangan nangis, kalau begini bagaimana,” Mbah Kotim mengerak ngerakkan pinggulnya naik turun
ooh oooooh mbaaahh bibir rahimku oooohh ooooh mbaaahh ennaaak terrus terruuus terusss mbah hegh terus mbaah ooooh oooooh mbaahhh aaakuuuu ooohhh akuuuu keluaaaaaaarrrr oooohh ……aiiiiiiiiiihhhhhh”
Istriku berteriak lagi ketika bersamaan dengan orgasme ke 7 nya Mbah Kotim menusukkan kontolnya hingga amblas seluruhnya masuk ke liang vagina istriku.
Mbah Kotim memeluk kembali istriku dan berkata Kuambil keperawanan Jeng Yatiang kedua, kontolku masuk ke rahimmu dan setelah ini jeng akan merasakan kenikmatan yang lain”
Heeehh” desah istriku ketika Mbah Kotim mulai menarik keluar kontolnya dan
Mbaah kontolmu ada apanya kok hhhehh geliii ennnaaak oooohhhh,” Mbah Kotim menusukkan kembali kontolnya di liang vagina istriku
Untuk kedua kalinya Mbah Kotim menarik kontolnya terus sampai hanya helmnya yang masih berada di dalam liang vagina istriku sehingga terlihat bibir vagina istriku menyembul keluar dan istriku merintih keenakkan mbah Kontol mbah ennaaaaak seperti tidak rata”
Mbah Kotim pun menusuk kembali dan makin lama semakin cepat dan istrikupun mendesah dan tubuhnya mengelinjang hebat sedangkan bibir vaginanya keluar masukmengikuti irama hujaman dan tarikan kontol Mbah Kotim.
Peluk aku mbaaaaah akuu mauuu keluarr lagi oooohhhh mbaaaaahhhhhh akuuuuuu keluar…. tubuh istrikupun menggelinjang dengan hebat pantatnya terangkat sehingga posisi tidurnya bergeser dan aku dapat melihat wajah istriku ketika mencapai orgasmenya yang ke 8.
Berikutnya kulihat istriku menekan tengkuk Mbah Kotim ke bawah dan mengecup bibir Mbah Kotim dan istriku benar-benar sudah lagi merasa jijik melumat bibir Mbah Kotim dan kulihat istriku terbeliak sesaat dan heeh heeh lidah Mbah Kotim masuk ke kerongkonganku hheh heeh aku haus mbah.
Buka mulutmu. minum ludahku”
Istrikupun memalingkan wajahnya yang menampakkan kejijikan dan Mbah Kotim mengenjot pantatnya naik turun dan
oooh mbaaah oooohhh mbaahhh sudaaaaah ooooohh mbaaaahhhh aku keluaaaaarrrrrrrrr hehe hegh hegh
Kulihat Mbah Kotim meludahi mulut istriku dan begitu banyaknya ludah dan secara otomatis istriku menelan ludah Mbah Kotim.
Kudengar glek glek
Minum ludahku lonte ayo terus minum lonteku,” kata Mbah Kotim.
Istriku yang selama ini ku sanjung sudah bukan lagi nyonya tetapi sudah menjadi lonte Mbah Kotim.
Aku pun tak kuat membendung air mataku ketika istriku dengan keras mengulang kata-kata Mbah Kotim: Jeng Yati adalah lonte Mbah Kotim”
Heeehh” istriku mendesah ketika Mbah Kotim mencabut kontolnya dari torok istriku dan Mbah Kotim mengkangkangi tubuh lunglai istriku, kedua mata istriku terbelalak melihat kontol Mbah Kotim yang besar dan panjang itu
Ayo duduk lonteku”
Dengan susah payah istriku duduk dan kemudian menirukan kata-kata Mbah Kotim
Lonte Yati akan mengemut kontol Mbah Kotim.”kata istriku
Dan Mbah Kotim pun memaksakan kontolnya yang basah oleh lendir vagina masuk ke mulut istriku dan mulai pantat Mbah Kotim maju mundur
Ppppfff ppppfff,” suara itu berulang ulang
Enak lonteku,” dan gerakan pantatnya maju mundur semakin cepat. Lonte Yati, Lonte Yati ennnaaak ,
ennaaak lonteku” Mbah Kotim memegang kepala istriku dan dengan brutal mengeluar masukkan kontolnya di mulut istriku yang tak berdaya
Lonteku aku mau keluaaar, telan air manikkuuu lonteku”
Kulihat pantat Mbah Kotim terhentak begitu dia ejakulasi di mulut istriku dengan serta merta tangan kanannya memegang erat kepala istriku dan tangan kirinya menutup lubang hidung istriku.
Kulihat istriku sempat tersedak dan kemudian dari gerakan leher istriku kulihat istriku meminum airmani Mbah Kotim
Mbah Kotim meracau  Minum pejuku lonte…. minum pejuku lonteku,”
Kulihat airmani Mbah Kotim ada yang meleleh dari mulut istriku ke dadanya ke payudaranya yang semakin montok
Akupun berusaha kembali ke tempat tidur dan kudengar
Aku takut masuk kamar mbah,”
Masuk saja lonte,suamimu tidur, nih aku titip jariku malam ini”
Istrikupun kulihat mengendap masuk dan jalannya mengkangkang, rupanya Mbah Kotim benar-benar menitipkan jarinya di liang vagina istriku
Sete lah membersihkan dirinya dan mengganti rok dan blousenya dengan daster tanpa BH dan celana dalam istrikupun tidur disebelahku memelukku.
Sesaat kemudian istriku memunggungiku dan kontolku yang dari tadi lunglai menjadi ngaceng begitu ketika dari kegelapan kulihat pantat istriku bergoyang teratur dan makin lama tak beraturan dan memeluk guling sampai dasternya tersingkap sehingga kulihat ritme goyangan istriku dengan jelas dari pantat bahenol istriku.
Akupun mengocok kontolku yang tegang melihat pemandangan itu dan nafas istrikupun semakin berat dan
Heeh” kudengar istriku mendesah dan bersamaan dengan itu pejukupun muncrat dan membuat aku tidur.

Pagi harinya aku tak mendapatkan istriku, kulihat sudah pukul 6.00. Dengan membawa handuk aku menuju kamar mandi.
Tak tampak baik Mbah Kotim maupun istriku. kamar Mbah Kotim pun terbuka tapi tak ada orangnya sampai akhirnya aku sampai pada kamar belakang. Mbah Kotim menerangkan katanya dulu dipakai cucu lelakinya dan istrinya.
Ku dengar suara erangan istriku
Mbaaah ennnnaaaak lebiih ennaaakk inniiii dari kontol Mbah Kotim yang tadi malam, aku senang yang besar tapi loyo membuat torokku semakin gatal, mbah…”
Tahu gitu aku gak pakai ilmuku, Jeng Yati, lonteku”
Akupun mengintip dari lubang kunci dan kulihat istriku yang sudah bersepatu dan berdandan memakai blazer kuning dan rok span hitam yang sudah tersingkap memperlihatkan pantatnya tangannya berpengangan pada meja rias sedang disetubuhi Mbah Kotim dari belakang dengan gaya doggy style

Jeng Yati, lonteku, kau tambah cantik, bikin Mbah Kotim tak kuat”
Aku juga mbaaah, ceppaaaat genjot kontolmu,mbaaah oooooh aku mau keluaaaaar”
Iya lonteku, ayoo samaa sammaaaa ooooh
Kulihat lelaki tua dan istriku yang dapat dikatakan cucunya mengelinjang mengeluarkan mani bersama sama dan Jeng Yatiang juga beronani mengintip perbuatan mereka.

Sete lah mandi kulihat mereka berdua duduk di ruang keluarga seperti tidak terjadi apa-apa dan kamipun makan pagi bersama di meja makan
Sesekali kulihat tubuh istriku bergeser ke depan utamanya pantatnya tak pernah diam. Aku pura-pura tidak tahu walaupun sebenarnya aku tahu kalau jari-jari kaki Mbah Kotim menggarap itil dan tempik istriku karena mereka berhadapan dan kaca lemari di belakang duduk Mbah Kotim memantulksn adegan kedua kaki istriku yang terkangkang tanpa memakai celana dalam.
Aku tahu dengan ilmunya Mbah Kotim dapat memasukkan jempol kakinya yang mungkin diperbesar seperti kontol ke dalam liang vagina istriku.

Begitu aku makan selesai, aku berpamitan ke kamar untuk mengambil HP dan arloji ku.
Begitu aku masuk aku langsung mengintip dari selambu dan kini kedua tangan istriku diantara selangkangannya memegangi kaki Mbah Kotim dan heeh heeeh” kudengar dengusan nafas istriku mencapai orgasme ke 2 pada pagi itu.

Setelah aku rasa istriku tidak lagi memburu, aku keluar dari ruangan. Terlihat istriku dan Mbah Kotim berlagak tidak terjadi apa-apa.

Aku dan istrikupun berangkat ke balai desa. Dalam perjalanan, tak terucap satu patah katapun dari mulut istriku. Aku meras begitu bangga dengan istriku yang kutahu bahwa tak ada lagi yang menutup kedua payudaranya selain blazer kuningnya dan bila diperhatikan dengan seksama kedua pentil susunya tampak menonjol dari balik blazer tebalnya.

Istriku memberi pengarahan pada mahasiswa PKN dan merekapun meninggalkan tempat ke pos masing-masing untuk mengerjakan program-program hari Sabtu itu. Kebetulan karena aku berada di dekat pelataran agak tersembunyi, kudengar bisikan dari mahasiswa yang berbadan tegap, berkulit hitam dan rupanya dia adalah anak Papua kepada temannya yang Cina,
”Lie, kau lihat Bu Yati tadi?”
Ya, tambah montok,” kata anak Cina itu
Bukan itu saja Lie, kelihatannya Bu Yati, nggak pakai BH dan celana dalam,”
Thomas, kau ngaco Thom, jangan berpikiran buruk begitu,” kata Lie
Taring babi rusaku nanti yang bisa membuktikan,” kata Thomas
Ah.. nggak ikutan, ayoo.. jangan berpikir jorok terus pada Bu Yati,” kata Lie dan kulihat mereka tertawa-tawa meninggalkan pelataran Balai desa. Aku coba Lie…..ha … ha ….,” ku dengar ocehan Thomas.

Akupun menuju pendopo Balai Desa dan setelah memberi salam pada Pak Carik yang layaknya kayak anak muda dengan memakai setelan kaos dagadu dan memakai jean walaupun umurnya menginjak 60 tahun.

Bu Yati, bisa ke kantor saya sebentar, hari ini Pak Kades sedang rapat ke Kabupaten, ada yang perlu saya bicarakan dengan ibu” kata pak Carik.
Ya, pak,” jawab istriku. Tunggu ya, mas,” kata istriku berpamitan.

Aku menunggu di ruang tunggu di dekat kantor Pak Kades yang sepi karena perangkat desa lainnya ditugaskan mengikuti kelompok-kelompok PKN.
Sete lah 30 menit berlalu, aku mulai gelisah dan entah mengapa seperti terhipnotis aku kemudian terasa lemas dan kakiku seperti tertarik menuju kantor Pak Carik yang tersembunyi di pojok belakang tetapi masih satu bangunan dengan Balai Desa itu.

Pak Cariiik……,” ku dengar rintihan istriku.
Akupun menuju jendela nako reyben di pojok ruangan. Rupanya jendela nako itu sedikit terbuka dan selambunya tertutup.
Angin tiba-tiba berdesir sehingga tersingkap sedikit selambu Yang mentupi jendela nako itu, dan ku lihat lagi pemandangan mesum dimana istriku sedang bejalan mengikuti pak Carik yang menuju kursi kerjanya.
Istriku berjalan setapak setapak karena pinggulnya maju mundur dan tertarik naik ke atas.
Sudaaah, pak,” pinta istriku agar Pak Carik tidak mempermainkannya.
Lho, belum apa-apa kok sudah to Bu Yati,” katanya. Ayo lebih dekat sini biar lebih cepat,”
Begitu Pak Carik duduk di kursi kerjanya, kulihat gerakan maju mundur pinggul istriku semakin cepat sehingga tangannya tanpa sadar memegang kedua pantatnya yang bahenol itu dan kelihatan bukannya menahan laju goyangan pantatnya malah karena menahan terlalu kuat maka tangan istriku menjadi meremas remas pantatnya sendiri.
Wah Bu Yati, sudah bolong”, ya,” tangan kiri pak Carik meraih pundak istriku dan memijitnya.
Oooooohh …… paaakk,” dan pangkal paha istrikupun terangkat naik
Eeeehhhh …….,” istriku mendesah begitu tangan kanan Pak Carik menyusup di rok span hitam istriku yang rupanya elastis menuju pangkal paha istriku.
Oo eehh…….., jaaaaangaaaaan paaaak, ssuamikkku di luaaaarrr…..,” rintih istriku
OOO… jembutmu lebat Bu Yati, aku suka ini,” tangan kanannya semakin liar menggosok ngosok selangkangan istriku.
Tangan kiri Pak Carik menarik tengkuk istriku yang menggelinjang sehingga sampai istriku duduk di meja dan berhadapan dengan pak Carik yang duduk di depannya.
Kedua Lutut istrikupun dibuka lebar dan kudengar Pak Carik menghirup selangkangan istriku yang langsung mendesah-desah.
Jaaangggaaaaaan paaaak ooohh heeeh ,,, oooohh…. heeeehhh,”
Pak carikpun semakin menekan kedua lutut istriku hingga rok span elastisnya tersingkap dan mempertontonkan kedua paha mulusnya.
Kini suara hirupan dari selangkangan istriku semakin keras kecipak kecipuk sampai akhirnya istriku pun tertelentang di meja kerja pak carik dan kedua tangan istriku meraih apa saja yang bisa diremasnya dan kedua kaki mulusnya terkangkang semakin lebar menerima serangan Pak Carik yang semakin ganas.
Kedua tangan pak Carik yang sudah keriput itupun menyusup balzer kuning istriku dan kulihat dibalik balzer istriku kedua tangan pak Carik meremas remas kedua payudara istriku yang menjadi montok itu.

Pak Carikpun berdiri dan tangan kirinya menggobok ngobok selangkangan istriku dan tangan kanannya membuka resleting celana jeannya tanpa melepas ikat pinggang dan begitu tangannya meroogoh selangkangannya keluarlah kontolnya yang tidak begitu tegang sebesar botol fanta dengan kepalanya yang lebih besar dari batang kemaluannya.

Karena agak lemas kontolnya dipukul=pukulkan pada selangkangan istriku yang bereaksi mengangkat pinggul bahenolnya sambil mendesah.” oooh ….oooooh …” pak .. pak .. pak.
Tangan kanannya terus memegang kontolnya sambil memukul=mukulkan di selangkangan istriku sedangkan tangan kirinya membuka laci meja kerjanya, rupanya Pak Carik mencari sesuatu di laci meja kerjanya dan kedua tangannya membuka sesuatu. Ku tahu kondom. Se telah aku berkonsentrasi ku lihat kondom itu begitu aneh berbintik bintik, bahkan tampak seperti lingkaran-lingkaran kecil di permukaannya.
Istriku yang tertelentang di meja kerja pak carik terdiam sesaat ketika Pak Carik memasang Kondom berdurinya dan kontolnya pun diarahkan ke selangkangan istriku dan
Oooohhh …..sssaaaakkiiiiiiiiitttt…..paaaaaaakkk ……..”
Istriku yang berusaha bangkit ditindih pak Carik yang dengan kasarnya memasukkan kontolnya yang besar dan berduri ke dalam liang vagina istriku yang berkelejot kesakitan.
Ammmppuuunnnn paaaakkk, jangaaaan sakiti sayaaaaa……..” kudengar rintihan istriku sedangkan kulihat pinggul pak Carik terus menurun sampai
Kau sudah dobol, Bu Yati. Mbah Kotim sudah ndoboli rahimmu, ya” tanyanya sambil menyambak rambut pendek istriku.
Akupun terhenyak dan aku berkehendak mendobrak pintu tapi belum kusentuh pintu itu dengan tiba-tiba pintu itu terbuka.
Sini, mas lihat sini,” Akupun tak dapat berkata apa-apa dan entah kenapa aku mendekati meja kerja pak Carik dimana istriku tertelentang dengan kedua kaki mulusnya yang terkangkang lebar.
Sini dekat sini. mas,” dan braaaak pintu tertutup dengan keras.
Maaaass maaa aafff, maaass,” istriku pun menjerit histeris ketika melihatku mendekat.
Ambil kursiku duduk disebelah sini,” akupun menurut perintah Pak Carik dan duduk sehingga tampak jelas kontol Pak carik yang masih tersisa sekitar lima centi di luar liang vagina istriku yang terus terisak.
Bojomu sudah dobol, mas. Kalau perempuan rahimnya sudah didoboli dengan kontol orang berilmu, maka setiap lelaki yang berilmu pasti akan ingin nggitik nggentot bojomu, percaya aku… eeh ini enaak lonte…”

Pak carik mengenjot dengan keras dan rintihan istrikupun semakin menyayat dan kini kulihat kontol berduri pak Carik dengan kekuatan penuh keluar masuk liang vagina istriku dan kulihat jelas empik alias bibir vagina istriku keluar masuk mengikuti keluar masuknya kontol berduri pak Carik.

Pak Carik menarik kontolnya dan melepas kondom berdurinya berputar mengelilingi meja kerjanya dan mengarahkan kontolnya yang besar ke mulut istriku yang tak berdaya dan kontol itupun dikeluarmasukkan ke mulut istriku dengan ganas sehingga
Lonteee Y, akuuu metuuuuu …… minum pejuuuuu kuuuuuu,” sambil terus menekan kepala istriku di meja. dan tegukan demi tegukan dari kerongkongan istriku terdengar hingga beberapa tetes air mani pak carik keluar dari mulut istriku.
Ayooo sedot Lonte Yati,” istriku menyedot nyedot kontol pak Carik hingga bersih.

Pak Carik keluar dari ruangan dan aku pun tersadar melihat istriku terkapar tak berdaya.
maaf, mas,” katanya lirih akupun memeluk istriku.
Se telah ku dudukan dan akupun mengajak istriku pulang ke rumah Mbah Kotim.









PKN Bab II


Begitu aku menurunkan istriku yang tertatih-tatih dari kendaraan
Kenapa, Jeng Yati, katanya mendekat dan kami berdua memapah istriku, aku merasakan tangan kanan Mbah Kotim memapah dibawah ketiak kanan istriku dan ku lihat sempat-sempatnya tangan kanan Mbah Kotim meremas remas payudara kanan istriku.

Kenapa Jeng Yati? Mbah Kotim terus menanyai istriku bukan aku.
Pak Cariiiik, mbaah, istrikupun terisak tangan kanannya meremas pinggangku seirama dengan remasan tangan kanan Mbah Kotim di payudara kanannya.

Gimana, si Towo ini, katanya sambil terus memapah sambil meremas remas payudara istriku dan tangan keriput itu bahkan memencet putting susu istriku yang mulai mendesah.

Sepanjang jalan ke dalam rumah Mbah Kotim terus meremasi payudara kanan istriku dan tangan kiri Mbah Kotim pun beraksi meremasi payudara kiri istriku.

Sesampai di depan kamar yang tertutup di belakang ruang tamu itu, Mbah Kotim menghentikan langkahnya dan melepas papahan nya untuk membuka pintu dan bau kemenyan begitu menyengat yang mebuat istriku lunglai akan pingsan dan matanya tertutup.

Masukkan sini, mas. katanya dan akupun mematuhi permintaannya.
Istri mas kena pelet ini, saya akan mengobatinya, dudukkan di tempat tidur ini,katanya selanjutnya.


Akupun mendudukkan istriku, dan Mbah Kotim membenarkan posisi istriku sehingga kini istriku duduk menyelonjorkan kakinya.
Mas duduk di belakang Jeng Yati agar Jeng Yati bisa bersandar ke sampeyan, katanya memerintahkan aku.

Kepala istrikupun bersandar ke pundakku. Kulihat tangan kanan Mbah Kotim memijat pergelangan kaki kiri istriku dan tumit istriku tanpa melepas sepatu hak tingginya.
Beberapa saat kemudian eeeh heeehh.hhhhh  istrikupun mendesah desah lutut kanannya mulai terangkat.
Mas, harus ikhlas, yaa, aku diam.
Kalau mas nggak ikhlas, ya nggak tak teruskan, katanya.
Memangnya kenapa, mbah? tanyaku sedikit heran
Begini, mungkin peletnya sudah merasuk ke tubuh istri sampeyan, jadi mas harus ikhlas atas pengobatan saya katanya kemudian terdiam sorot matanya kini tertuju ke selangkangan istriku yang semakin mendesah dan lutut kirinya semakin terangkat sehingga rok span elastisnya mulai tersingkap sehingga paha mulusnya mulai tampak.

Maksudnya apa sih, mbah? tanyaku lagi.
Saya nggak akan tanya sebelum hati sampeyan mantap dan ikhlas, katanya sambil memijat kaki kiri istriku agak keras hingga istriku menarik kaki kirinya.
Kalau gitu ya, mbah. kataku. Dalam hatiku lebih baik sama Mbah Kotim saja daripada banyak pria tua yang ingin menyetubuhi istriku(Aku teringat dengan kata-kata Mbah Kotim tadi malam, kalau istriku dijadikan pelacur orang-orang yang berilmu tinggi)
Wah rupanya anda mantap dengan Mbah Kotim saja katanya seolah mengerti kata hatiku.
Kurang ajar orang tua ini, tapi bagaimana ya? Pasti dia akan meminta jatah menyetubuhi istriku terus kalau ku iyakan batinku dan aku terkejut ketika Mbah Kotim berkata, Jangan kuatir, hanya saya saja kok biar aku bisa melindungi istri sampeyan dan lagian istri anda keenakkan tadi malam, sampai tadi pagipun dengan senang hati,

Hatikupun berkecamuk
Ya, sudah.,kataku mantap

Mbah Kotim menggeser duduknya maju sehingga pantatnya sejajar dengan paha istriku. Tangan kanannya mengusap muka istriku dan istrikupun membuka kedua matanya walaupun tubuhnya tetap lunglai.

Maas, badanku sakit semua,katanya lirih
Ya, ya, Mbah Kotim akan menyembuhkanmu, dik, kataku
Maaf, Jeng Yati, tadi jeng habiskan, ya, kata Mbah Kotim
Apanya, mbah? tanya istriku
Punya pak carik, katanya
Ya, mbah pejunya pak Carik tadi saya telan,kata istriku tanpa malu yang membuatku panas dingin tak karuan.
Mbah Kotim menyusupkan tangan kanannya di blazer kuning istriku dan mulai mengelus memutar ke seluruh permukssn perut istriku dan heek . heeek, tangan kiri Mbah Kotim pun memegang tengkuk istriku tangan kanannya menyambar sarung di tempat tidur bagian bawah dan meletakkan di dada istriku byoor byoor istrikupun muntah sampai akhirnya mengeluarkan air mani pak Carik.

Istri sampeyan tetap lemah tadi ., belum selesai Mbah Kotim berkata, istriku menyahut
aku dikentot Pak carik, mbah 

Se telah meletakkan sarung, Mbah Kotim pun duduk pantatnya menempel sisi kanan paha istriku dan tangan kanan Mbah Kotim mulai memijat lutut dan betis kiri istriku.
Mbaaah ., desis istriku dan lutunya terangkat ke atas sehingga rok spannya kembali tersingkap dan paha mulusnya sebelah kiripun terpampang jelas.
Mbaaahh .., istriku mendesah lagi ketika tangan keriput itu menjelajahi paha kiri istriku dan tangan Mbah Kotim menekan sedikit demi sedikit sehingga kaki kiri istriku mulai terkangkang.
Maaassss. aku geliiii .., ketika tangan kanan keriput Mbah Kotim semakin berani terus menyusup ke arah pangkal paha istriku. Mata Mbah Kotim menatap mataku dan mata istriku bergantian.
Aduuuuhh .. Mbaaah eehh. maasss , desahan istrikupun semakin keras.
Jeng Yati, ceritakan ke suamimu, kamu sakit kok mengaduh? tanya Mbah Kotim
Eeeeehhh .. ooohhh . maaaaaas, ooohhh anuukuuuuu .maaass,kulihat ke bawah tangan kanan Mbah Kotim menyusup sampai di pangkal paha istriku, kedua tangan istriku meraih dan meremas kedua tanganku.
Oooohh ..mbaaaaaaahh  maaaaaaass.. dan pinggul bahenol istrikupun sedikit terangkat dan maju
Jembutmu lebat, jeng, jembut istrimu lebat, kata Mbah Kotim menatapku dan istriku bergantian. Nggak pakai celana dalam lagi. ayo jeng ceritakan pada kangmasmu.
Maaaaass .empiiikuuuu oooh. enaaaaakkkk maaass .digosoook mbaah Kotiiiiiiimmmm
Tak lama kemudian terdengar bunyi kecepak dari pangkal paha istriku dan kontolku pun mulai bereaksi.
Heeeh . heeeeh oooohhhh kini iiitiiiiilkuuuuuu ooohh. maaaaas . itiiiiiilkuuuu diiibuat mainaaaan maaaaaaas. istriku mengerang Mbah Kotim pun mengkangkangkan kedua kaki istriku lebar-lebar dan berpindah posisi dimana Mbah Kotim duduk diantara kedua kaki istriku menghadapku dan istriku.
Kedua lutut Mbah Kotim menahan kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan tangan Mbah Kotim menyingkap rok span elastis istriku hingga terlihat pangkal paha istriku yang ditumbuhi bulu bulu lebat.
Eeeeehh maaaass empiiikuuuuuu dijembeeeeeng (dibuka lebar) .oooohhh .itiiiiiiiiiilkuuuu oohh enaaaaaaaak mbaaaaaaahh .oooohh. Kakinya yang terkangkang mulai mengejang dan istriku meluruskan kedua telapak kakinya.
Istriku mengerang-erang keenakan, kontolku semakin ngaceng tergesek-gesek pantat bahenol istriku yang bergoyang menerima permainan tangan Mbah Kotim di kelentit dan bibir vaginanya bersamaan. Kedua tangan istrikupun meremas tanganku semakin kuat hingga
Mbaaaahhh aakkuuuuuu nggaaak tahaaaaaaaan . akuuuu mauuuuu keluaaaaaaaarr oooohmaaassss dan  ooooh . akkkkuuuu keluaaaaaaaaaaaaarr..pantat bahenol istrikupun tersentak-sentak dengan keras saat orgasme. Ini adalah orgasme istriku yang ketiga sejak tadi pagi.

Karena duduk istriku melorot maka pangkal pahanya semakin mendekati selangkangan Mbah Kotim yang rupanya kontolnya mulai berdiri karena kulihat menggelembung di pangkal pahanya..

Heeekk , istriku tersedak dan tangannya meremas tanganku kembali ketika kulihat jari telunjuk Mbah Kotim menerobos masuk liang vagina istriku.
Wwwwuuuuuhhhhhh .., desah istriku dan kulihat telunjuk Mbah Kotim keluar dari liang vagina istriku dengan keadaan tertekuk.
hheehh.maaaass, desis istriku dan pantatnya mulai bergoyang dan rupanya
oooohhhh maaaas torooookuuuuuu diobooook oboooook jariiinyaa Mbah Kotim mmmm.,
Rupanya Mbah Kotim memutar-mutar telunjuknya di dalam liang vagina istriku.
Oooooohhhhh heeehh heeeh . kulihat jari-jari tangan kiri Mbah Kotim membuka lebar bibir vagina istriku dan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis sebelah kanan Mbah Kotim sudah masuk ke dalam linag vagina istriku.
Oooohhhh ennaaaaaakkkkeekk, mbaaaahhhh..heehhhh ooooohh gilaaaaaa oooooohh muuteeerr muteeer maaaass..oooooh ..enaaaaaaaaaaak . istrikupun berkelejot jari-jari Mbah Kotim semakin gila diputar putar di dalam liang vagina istriku dan mengeluarkan jari-jarinya dalam keadaan ditekuk ke atas menggaruk ngaruk dimasukkan kemudian ditekan, tangan Mbah Kotim bergoyang cepat ketika jarinya menggobok obok di dalam liang vagina istriku. Desahan dan erangan istriku terdengar bergantian.
Oooooohh itiiiiiiiilkuuuuuu. kulihat selain jari-jari Mbah Kotim yang keriput itu menggobok-ngobok liang vagina istriku, jempolnya yang besar itu menggosok-ngosok kelentit istriku yang membuat istriku tak tahan dan
Oooooooohhhhh maaaaaaass,,,,,,,, mbaaaahhh akuuuuuu keluaaaaarr.. istriku mengejsng hebat hingga pantatnya ditekan pada tangan kanan Mbah Kotim yang jari-jarinya di dalam liang vagina istriku dan kedua tangan istriku dengan kuat menarik tangan kanan keriput itu ke selangkangannya saat orgasme dan kedua kakinya pun terjatuh dari tahanan kedua kaki Mbah Kotim yang membuat pantatnya semakin dekat dengan selngkangan Mbah Kotim yang terlihat kemaluannya menonjol di balik celana komprang hitamnya.

Tubuh istrikupun mandi keringat dan juga Mbah Kotim pun terengah engah keringatnya mengucur di dahinya yang keriput.

Enak, Jeng Yati? tanya Mbah Kotim
Iya, mbah, kata istriku diantara nafasnya yang terengah engah. Mas, aku suka ini, kata istriku padaku sambil mengecup pipiku.
Haus, mbah?tanya istriku sambil melepas dua kancing blazernya dan tangan kanannya membuka blazernya dan tangan kirinya menyusup ke dalam blazernya dan mengeluarkan payudara kanannya .

Ehhh, istriku mendesah ketika ujung lidah Mbah Kotim menempel putting susunya yang besar kecoklatan itu dan seer seeer keluarlah air susu istriku.
Mbaaah .., clup dengan lahap mulut ompong Mbah Kotim mencaplok payudara kanan istriku.
Sreep .. sreeep. sreeep., terdengar mulut ompong Mbah Kotim menyedot nyedot payudara dan air susu istriku.
Eeeeehhhh geliiiiii mbaaah enaaaaak
Kulihat tangan kirinya meremas payudara kanan istriku yang sedang disedotnya sedangkan tangan kanan Mbah Kotim menyusup blazer istriku untuk meremas-remas payudara kiri istriku.

Hhheeehj enaaaaaak, mbaaaahh geliiiiii kena gusiiii heeeh
Ooooooh ..saaakiiiit eeeehhhhh
Rupanya jari-jari tangan kanan Mbah Kotim memelintir putting susu payudara kiri istriku.

Istrikupun semakin melorot hingga selangkangannya bergesekan dengan selangkangan istriku dan oooooh mbaaah empiiiiikuuuuuuu geliiiiiiiiiii.

Kini Mbah Kotim membuka kancing blazer kuning istriku dan menyingkap bagian kiri dan langsung mencaplok payudara kiri istriku dan kembali sreeep . sreeep.. bunyi sedotan Mbah Kotim dan keluarnya air susu istriku.

Saaakiiiiiiiit  mbaaaaaaaahh .heeh . heeeh jangan terlalu keraaaaasss rintih istriku.
Tangan kanannya memeluk pinggang istriku dan gosokan kontol Mbah Kotim yang masih terbungkus celana hitam komprangnya membuat istriku menggelinjang tak karuan.

Air susumu sedap, Jeng Yati katanya setelah Mbah Kotim menghabiskan air susu istriku.
Jeng tadi Cuma minum pejuhnya pak Carik, ya? tanyanya pada istriku

Akuu digitik, mbaah  aku dikentot pak Carik, jawab istriku.

Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya pagi itu.

Mbah Kotim tiba-tiba melepas pelukannya dari pinggul istriku. Duduk bersandar ke suamimu, Jeng Yati. Aku akan mengobati kamu. katanya sambil turun dari kasur.

Kini istriku tampak tak lunglai lagi dan istriku membetulkan rok span elastis hitamnya yang tersingkap ke perut ke posisinya.
Dingin mas, bisiknya sambil menutup kancing blazernya. Mungkin saat itu pikiranku dan istriku sama yaitu pengobatan ala Mbah Kotim sudah selesai

Tapi  kulihat Kontol Mbah Kotim rupanya sudah ngaceng terlihat dari balik celana komprangnya. Dia menuju pojok kamar dan kulihat banyak keris di sana.

Mbah Kotim mengambil sebuah keris yang bentuk sarungnya agak aneh seperti kontol yang lebih besar dari kontolku dan sarung atasnya bukan melingkar sperti lazimnya tapi berbentuk seperti trisula. Terdapat tiga guratan menonjol dipermukaannya dan diujungnya lazimnya kontol mempunyai lubang tapi mempunyai bibir, akupun menduga kalau keris kontol itu akan dimasukkan di liang vagina istriku.

Begitu duduk di sebelah istriku,  Ini namanya si Mbah Gandul sangat mujarab menghilangkan pengaruh pelet syahwat. Sampeyan mau disembuhkan, Jeng Yati?.
Mau Mbah Kotim,jawab istriku cepat.
kenapa, Jeng?
Pak Carik orangnya kasar dan menjijikan, mbah,
Waaah, jeng suka orang yang lembut, ya? Tapi ada syaratnya, kata Mbah Kotim
Apa, mbah? tanya istriku
Suamimu, katanya. Memangnya kenapa mbah? Tanyaku. Pikirku Ah.. paling dimasukkan ke liang vagina istriku kemudian istriku orgasme maka selesai.
Seperti tadi mas. Satu kali mas setuju maka Mas harus ikhlas,  katanya menerangkan
Ya, jawabku mantap semantap hatiku. Biar usai semuanya, masak istriku dianggap pelacur oleh orang-orang gila ini, pikirku.

Mas benar-benar . kata Mbah Kotim belum selesai ku potong , Mantap Mbah Kotim, biar istriku tak diperlakukan seperti tadi.

Sebenarnya saya akan terangkan, tapi ikrar mas sudah terjadi dan Mbah Gandul sudah mendengar semuanya, mbah Gandul akan menggitik menyetubuhi istri mas semaunya setiap malam jum™at  kata Mbah Kotim.
Lhooo.. aku ternganga dan secara tiba-tiba keris mbah Gandul seperti terlempar dan jatuh di betis kanan istriku dan aku begitu merasa jijik ketika kulihat tiba-tiba keris mbah Gandul yang tadinya kayu kaku berubah menjadi seperti ulat dan mulai merayap ke lutut istriku.

Istriku menjerit Mas maaas  dengan reflekku aku menarik tubuh istriku yang tiba-tiba lemah, entah karena jijik atau karena pengaruh mbah Gandul yang terus merayap dari lutut kanan istriku ke paha istriku.

Maaaas  buang mas, buang, aku jijik teriak istriku ketakutan dan jijik. Akupun dengan reflekku berusaha mencapai mbah Gandul untuk mengibaskan dari paha kanan istriku. Karena gerakan cepatku seolah aku menghindar dari istriku sehingga tubuh lemas istriku yang bersandar kepadaku langsung tertelentang kepala istriku diatas tumpukan bantal yang tadinya untukku bersandar di tempat tidur dan kedua kakinya sedikit terbuka.
Mbah Gandul yang kini mempunyai ekor seperti trisula itu terus merayap ke paha istriku dan begitu kupegang untuk kubuang.
Aaaaaaaaaaaaa .., aku menjerit sekuatnya dan bersamaan dengan itu gelegar halilintar yang memekakkan telinga, kurasakan tanganku seperti tersetrum aliran listrik ribuan volt.
Akupun tersungkur dan kepalaku membentur lutut kanan istriku sehingga kaki istriku semakin terbuka.
Aku merasa begitu lemas dengan sengatan itu dan aku tak kuasa bergerak sedangkan mbah Gantul menolehkan kepalanya padaku dan aku hanya bisa melotot karena lubang berbibir itu membuka menutup seperti mulut ikan bernafas, tubuhnya berlendir dan ekor trisulanya bergetar cepat hingga menimbulkan bunyi teeeeeeerrrrrrrr.
Mbah Gandul merayap lagi menyusup ke rok elastis istriku yang tersingkap.
Maaasss .. maas ..maas  aku jijiiiik .. Kepala istriku yang posisinya lebih tinggi karena bersandar bantal hanya bergoyang lemah, kedua matanya tertuju ke mbah Gandul, kedua tangannya hanya mencengkeram sprei tempat tidur, karena desakan tubuh mbah Gandul terus merayap di paha atas istriku menuju selangkangan istriku sedikit demi sedikit kedua kaki istrikupun mulai terkangkang lebar sedangkan Rok istrikupun tersingkap karena terikut oleh ekor trisula mbah Gandul dan akhirnya kepalakupun diantara kedua kaki isteriku yang semakin terkangkang dan tepat menghadap selangkangan istriku yang mulai mendesis desis Eeeehhhh eeeeeehhhh kedua tangan istriku meremas sprei .Kedua matanya tetap tertuju ke mbah Gandul yang semakin dekat dengan pangkal paha istriku yang ditumbuhi jembut lebat.
Begitu kepala mbah Gandul dihadapan bibir vagina istriku menoleh kepadaku dan dari lubang berbibirnya kulihat keluar uap dan dihembuskan ke pangkal paha istriku.
Heeeeaaaaaahhhhhh .. heeehhhaaaaaahh . istriku mendesis hebat. Tubuh istriku berguncang dan kulihat dengan jelas itil istrikupun tampak menonjol diatas bibir vaginanya yang terbuka dan basah.
Oooohhhh . rasanyaaaaa koooook beginiiiiiiiiiii wwwuuuuuuuuuhhhhhh , kedua mata istriku merem melek dan kakinya terkangkang lebar, kedua tangannya meremas kuat sprei dan
 Aaaaaaaaaa ..wwwwuuuuuuuuhhh . mmmmmpppppfffffff, kedua bibir mungilnya terkatup ketika lubang berbibir itu mencaplok itilnya.
Tubuh istriku tersentak-sentak oleh lumatan, sedotan lubang kontol berbibir mbah Gandul. Gilaaaaaa.
wwwwwuuuuuuhhhhhhh enaaaaaaaaaaakooooooohh.oh  oh  ohhh mmmmpppfakuuuuoooh ooh oh keluaaaaaaaaaaaaaarrr mmmppfffff

Mbah Gandul melepas lumatannya dari itil istriku dan lendir kenikmatan istriku keluar dari liang vagina istriku dan dengan serta merta mulut berbibir mbah Gandul langsung menghirup cairan istriku dan menyedot cairan di bibir vagina istriku yang mengganga lebar itu.
Istriku mengelinjang pada setiap sedotan lubang berbibir di bibir vagina istriku hingga kepala itu mendekati liang vagina istriku yang terbuka itu dan blees masuklah mbah Gandul di liang vagina istriku yang basah diserati desahan berat istriku  hhheeekkkk ..
Kulihat mbah Gandul terus menerobos masuk ke laing vagina istriku yang menggoyangkan pantat bahenolnya sambil mendesis desis Oooohhh sss zzzzzz zzz enaaaaaaaakkk zzzzz uuuuuhhhh. geliiiiii . uuuuhhh ngeeeeeboorrrrr ooohhhh dddiiiiiindddiiiiiing torrooooookkkuuuuuu oooohhhh dibeeeseeeeeetttt beseeeeettt oooohh oh.. ohhh .oh  zzzzz ..mmmphfff akkkuuu oh .. oh oh oh aaaaaaaaaaaaaaaakkkkuuuuuuuuu ..keluaaaaaaaaaaaaaarrrr..mmmppffffhhhzzzz .

Tubuh istriku bergunjang hebat pada orgasme kedua dengan mbah Gandul,sedangkan mbah Gandul masih masuk separuh di liang vagina istriku.

oooohhh  geliiiiiiii oooohh enaaaaakk mmmmpfff zzzzzz.. istriku mengerang lagi ketika mbah Gandul bergerak semakin masuk dan rupanya sedikit sulit karena mbah Gandul sekarang sebesar kaleng Coca Cola dan kedua ekornya sambil bertumpu di kedua paha mulus istriku terus menekan masuk tubuh mbah Gandul ke dalam liang vagina istriku.

Begitu semua masuk ooh  oh meliuuuukk didalam torok kuuuuu .. ooh oh akkuuuuuu ooohhh zzzz keluaaaaaaaaaaar :

Oooohh jangaaaaaaan dubuuuurkuuuuuuuu jangaaaaaaan anuuuuuuussssskuuuuuuuu zzzzz  kulihat ekor bawah mbah Gandul yang lebih panjang dan sebesar lampu TL berusaha masuk anus istriku dan istrikupun tersentak dan menggangkat pantatnya disertai jeritan menyayat ketika ekor bawah mbah Gandul menerobos masuk lubang anus istriku Ampuuuuuuuuuuuuuuunn ..heeh anuusskuuuuu . saaaakiiiiiiit Begitu menurunkan pantat bahenolnya Istriku menatap tajam padaku
Maaaas aku disodomiiiiiiiaaaaahhhhhh ..istriku menjerit lagi ketika ekor bawah mbah Gandul amblas masuk seluruhnya ke dalam anus istriku.
Kemudian istriku terdiam dan tiba-tiba aku mempunyai kekuatan kembali, tanganku menopang tubuhku dan aku mendekati istriku yang pingsan dalam posisi terkangkang lebar. Kulihat liang vagina istriku disumpal tubuh mbah Gandul, sedangkan lubang anusnya disumbat ekor bawah mbah Gandul.

Kuangkat kepala istriku, kuelus dahinya yang basah oleh keringat.

Sepi dikamar itu, aku tak tahu kemana Mbah Kotim. Ketika tanganku mendekati dan akan memegang mbah Gandul, tiba-tiba mbah Gandul bereaksi eehh rintih istriku di dalam pingsannya.

Mbah Gandul tetap diam, ketika kubetulkan letak kaki istriku.

Maass .; istriku sadar dan menangis. Kupeluk mesra istriku. Ssssst  kuberusaha menenangkan istriku agar mbah Gandul yang menyumpal liang vagina istriku dan ekor bawahnya yang menjejali anus istriku tidak berulah.
Aku kok jadi begini to, mas, istriku terisak. Ssssstttt .. sambil kubelai rambutnya.
Tubuhku dinikmati banyak orang, mas. Aku pelacur, mas. Aku lonte,maaasss isaknya semakin keras.
Jangan berkata begitu, dik,kataku. Mas nggak percaya aku sekarang ini lonte, pelacur, katanya sambil semakin terisak. Aku tetap suamimu, kan? katJeng Yatiang membuatnya menangis keras.
Sudah, sudah, ayo ke kamar kita, kataku
Eeh, istriku mendesah ketika akan beranjak dari tempat tidur. Deangan pelan istriku menurukan kakinya yang masih bersepatu ke lantai.
Kuberdirikan dan otomatis posisi kakinya terbuka,begitu melangkah, kakinya tidak bisa menutup dengan kupapah, istriku berjalan terkangkang seperti pengantin sunat. Karena posisi berjalannya, entah mengapa kontolkupun langsung ngaceng dan istrikupun mengetahuinya.
Maafkan, mas, kataku. Eeeh  aku memang lonte, mas, katanya.
Jangan berkata begitu, dik,mendadak kontolku lemas kembali dan kubuka pintu kamar praktek Mbah Kotim.
Kontolnya kok lemas, mas, nanti aku digitik dikentot laki-laki lagi,lho katanya tersenyum.
Kalau kau suka,dik,kataku membalas. Mas gak marah? tanyanya.
Sudah kukatakan, tadi malam, kan?™ Kataku meyakinkan kubuka pintu kamar kami mnginap
yah, nanti tak ceritakan, katanya ketika kududukan istriku ditepi ranjang
Maaaaasheh .tidurkan aku, mas.pinta istriku. Se telah kulepas sepatu hak tingginya kutidurkan istriku. Peluk aku, mas . mbah Gandul mulai beeer eeehhh hhhoooohh peluuuk akuuumaaaaaassss 
Kupeluk istriku yang tidur tertelentang, tangan kanannya meraih ikat pinggangku, melepas kancing celanaku dan bersamaan tangannya memegang kontolku yang sudah ngaceng oohh maaaas ennaaaaak dikentot sambiiill jhhhhhhsszz. disodomiiiiiiiii .. akuuu pingiiiiiiiinn dengaaaaan oraaaaang maaaassss. Kulihat pinggul istriku bergoyang hebat merasakan tusukan di liang vagina dan lubang duburnya.
Eeeeeehhhhhhwweeeeeeeenaaaaaaaakkk maaaaaaasss ..iiitiiiiiiiiiilkuuuuuuuu kudengar getaran di selangkangan istriku dan istrikupun mengkangkangkan kakinya lebar, ku singkap rok istriku, kulihat dengan jelas ekor atas mbah Gandul yang bergetar itu menempel di kelentit istriku.
Maaaass.. ayoooo .. keluaaaar bareeeeng oh . itilku oh , anuussku ooooh toroooookuuuu wnaaaaak maaaaas .
Istriku mengocok kontolku semakin cepat dan maaaaaaas akuuuu keluaaaaaaaaaaar .bersamaan dengan orgasme istriku pejukupun muncrat di blazer istriku.
Aku dan istriku berpelukan kaki kananku diatas perut istriku, karena takut mengenjet mbah Gandul yang badannya menyumpal liang vagina istriku dan ekor bawahnya yang menyumbat lubang anus istriku.

Eeeh  eeehh . desah istriku ketika tubuh dan ekor mbah Gandul keluar dari liang vagina dan lubang dubur istriku dan kini di kedua paha istriku jadilah keris mbah Gandul kembali.

Se telah mandi, kamipun berpamitan ke Mbah Kotim.
Jeng Yati , kata Mbah Kotim.
sambil bersandar di dinding ruang keluarga, istrikupun menyingkap rok kloknya dan kulihat jembut lebat di selangkangan istriku, tanpa ba bi bu Mbah Kotim mendekat dan mengeluarkan kontolnya yang besar setengah kaku itu ke arah selangkangan istriku. istriku mengangkat kaki kirinya di kursi disebelahnya.
Maas ., istriku memanggilku. Aku mendekat.
Bukakan garasi untuk Mbah Kotim, dan seperti kerbau dicocok hidungnya sambil berjongkok kubuka lebar bibir vagina istriku dan Mbah Kotim menempelkan kepala kontolnya di liang vagina istriku dan mbaaaaah .kontolmu besaaar ooohh enaaaaak empuuuuukk ngaaak keraaaaassdidepan mataku kulihat kontol besar Mbah Kotim menerobos masuk ke liang vagina istriku. Karena besarnya bibir vagina istriku terikut oleh desakan kontol Mbah Kotim yang melesak masuk.
Selanjutnya istrikupun melepas roknya sehingga aku diantara selangkangan Mbah Kotim dan istriku melihat pemandangan keluar masuknya kontol Mbah Kotim di liang vagina istriku. dan bibir vagina istriku pun ikut keluar masuk seirama dengan keluar masuknya kontol Mbah Kotim di liang vagina istriku.
Semakin lama semakin cepat, ku keluarkan kontolku yang ngaceng itu dan sambil melihat dan mendengar rintihan dan desahan istriku, akupun mengocok kontolku dengan tangan kiriku dan tangan kananku menjelajah ke itil istriku dan begitu teringat mbah Gandul, jari telujuk kanankupun kumasukkan ke lubang anus istriku dan aaaaahhh kulihat pinggul istriku menekan pangkal paha Mbah Kotim dan Mbah Kotim semakin cepat kocokan kontolnya didalam liang vagina istriku.
Beberapa saat kemudian
Jeng Yati, lonteku..
Mbah Kotiiiiiiiim .
Dan Mbah Kotim menussukkan kontol besarnya dalam dalam ke laing vagina istriku yang pantat bahenolnya menekan pangkal paha Mbah Kotim. akupun memuncratkan air maniku.

Permisi ya, mbah, kami berpamitan
Ya, hati-hati. Mas torok istrimu enak, Katanya padaku sambil memijat bahuku
Hhh .. Oh ya. Mbah Kotim itu apa sih mbah, tanyaku
Kontol Timun, katanya

Dan kamipun berpamitan karena hanya pada acara perpisahan kami kembali ke desa itu dan sesampai di jalan raya.
Maaas.., kata istriku manja
Kenapa ? tanyaku
Istriku menyingkap rok nya
Pejuh Mbah Kotim, mas Katanya sambil memasukkan jarinya ke liang vaginanya dan mengulum jarinya yang basah oleh peju Mbah Kotim.
Enak, mas katanya dan sepanjang jalan istriku menjilati dan mengulum jari tanganya setelah di masukkan ke liang vaginanya.

Aku kaget ketika tiba-tiba kaca spionku berubah posisi dan begitu kulihat tampak keris mbah Gandul berdiri di kursi belakang
Dik . kataku
Hmm . jawabnya.
Mbah Gandul ikut, kataku
Mana, mas
Di kursi belakang kataku

Istrikupun meraih dan memeluknya, Setiap malam Jum™at., katanya lirih.
Keesokan harinya tak terjadi suatu yang berarti. Pada hari Senin akupun masih berpura-pura tidur sambil menutp kepalaku dengan bantal sehingga ketika istriku mulai merias diri untuk menyiapkan diri memberi kuliah tak melihatku mengintip..
Seperti biasa istriku menutup tubuhnya hanya melilitkan handuknya sambil merias diri di muka meja rias. Bibirnya kini dipoles gincu merah merekah dengan eyes shadow yang membuat kelopak matanya yang indah, alisnya yang lebat nan indah.

Begitu selesai merias diri, istriku menuju lemari pakaian dan memilih pakaian, ku lihat diambilnya stelan balzer dan rok span coklat, dan membuka lilitan handuknya dan tampak tubuh putih istriku dengan dua payudara yang lebih montok dengan dua putting coklatnya sebesar separuh penghapus steadler kecil dengan perutnya sedikit menonjol tak ramping seolah mengandung 3 bulan, tetapi pinggangnya tetap ramping dan pantatnya yang bahenol, paha mulus padat, dan betisnya yang ramping dengan tumit rampimg ke dalam, yang menurut pendapat orang berarti liang vaginanya seret tidak longgar dan cairan vaginanya tidak keluar terlalu banyak.

Aku terkesiap ketika istriku memakai blazernya tanpa memakai BH dan mengancingkan blazernya kemudian memakai rok stelannya tanpa memakai celana dalam dan mengambil sepatu coklatnya yang berhak tinggi, biasanya istriku memakai untuk pesta saja.

Mas aku berangkat, katanya pelan sambil membangunkanku. Eh , aku pura-pura bangun dari tidur.
Cepat mandi nanti terlambat, katanya. Akupun bangun dan menuju kamar madi se telah menyambar handuk. Terus terang aku terasngsang melihat pemandangan tadi sehingga kontolku bereaksi.
Ku mempercepat mandiku dan berjalan menuju kamarku yang saat itu sedikit terbuka dan akupun mengurungkan niatku masuk tatkala kudengar desisan istriku , sszzzz  sszzzz ... Nafasnya berat dan dengan hati-hati kuintip ke dalam kamar dan kulihat istriku menghadap cermin meja riasnya dengan kedua tangannya bertumpu di pinggir meja rias.
Kulihat pantat bahenol istriku menungging dan kakinya melebar dan hatikupun berdegup kencang tatkala ku lihat di betis kanannya Mbaaaah .., desis istriku dan kakinya semakin melebar ketika mbah Gandul merayap di lutut kanan istriku dan mulai menyusup di rok istriku menuju paha mulus padatnya.
Oooooh .., desah istriku semakin keras ketika mbah Gandul semakin menyusup rok dimana terlihat ekor atas mbha Gandul seperti ekor hiu itu menyangkut rok span coklat elastis bagian belakang.
Mbah Gandul semakin keatas dan merayap di paha bagian dalam kaki kanan istriku yang semakin terkangkang karena desakan mbah Gandul pada paha mulus istriku dan rok span bagian belakang semakin tersingkap ke atas sehingga semakin tampak paha mulus padatnya.
Erangan istriku semakin keras aaaah aaaahhh . zzzzz..zzzzz. mmmmmmppff zzzzz.. pantat bahenolnya semakin menungging, kedua kakinya terbuka lebar, punggungnya semakin sejajar dengan kepalanya wajahnya berhadapan dengan cermin meja rias di depannya, kedua sikunya tertekung, sedangkan kedua tangannya menggengam keras tepi meja rias.

Rok istriku semakin tersingkap ke atas dan Pantat bahenol istriku mulai tampak dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, berputar, dan terangkat menungging nungging yang membuat kontolku muulai ngaceng.

Kepala Mbah Gandul yang mempunyai lubang berbibir rupanya sudah menggosok-ngosok bibir vagina istriku sehingga tubuh istriku yang berkejot menerima usapan itu. Pantatnya semakin keras bergoyang dan dari bibir merahnya meluncur kata-kata mesum Mbaaaah .. empiikku enaak, mbaah, elusanmu mbaah, eeh bikin aku gateel enaaak mbaaaah. mbah Gandul .. oooh . mbah Gandul empiiiik  kuuu enaaak ..
Suara kecepak lendir istriku semakin jelas cpak .. cpak .. plek .. plek dan pantat bahenolnya bergetar dan bergoyang menungging nungging.

Heqq ooh.itiiiiiil kuuuuu aaaeehh..aaah.. aaah  dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak kedua tangan istriku semakin kuat memegang pinggiran meja riasnyaMbaaaaahhhhhheehhhhhGanaanduuuuul , oo heeqq aaahh kkk kuuuuuu.keluaaaaarr haaaeehhhheeeeqqq. Pantat bahenol istriku yang tersingkap itupun tersentak-sentak maju mundur kedua kakinya berjinjit tegang tatkala orgasme pertamanya berlangsung.

Belum lagi sentakan maju mundur pantat istriku memudar Aaaaaaaaaah..Mbaaaaahhhhh heeh heehh aaiiiyyyyhhhhh heh heh heeh hehh eeeee zzzz mmmmmppff eennnnn aaaaah ssssttttt heq heq iiiiiihh
Kedua kaki istriku terkangakang lebar kedua tangan istriku memegang selangkangannya hingga rok bagian depannya tersingkap sampai pangkal pahanya yang ditumbuhi bulu-bulu lebat, kedua matanya terpejam erat dan pangkal pahanya terangkat tinggi. Karena istriku berdiri maka jelas terlihat dari balik cermin Mbah Gandul mulai menembus liang vagina istriku, karena tubuh mbah Gandul sebesar kaleng Baygon maka tampak jelas bibir vaginanya yang basah itu menggelembung.
Mbaaaaaaaaaahhh hhhh hhhhehh hheeh hee heeh biibbiiirrrrrmuuuu ..mbaaaaaah oooohhh Gggg jjiiiiii spooooootkuuuuuu oooooohohhhhhh akuuuuuuu.. keluaaaaaaar, mbaaahh hheheeh 
Pantat bahenol istrikupun tersentak sentak menikmati orgasmenya yang ke dua.

Akupun berjingkat menjauhi kamar dan ku bersiul dan masuk kamar. Kulihat istriku duduk di kursi rias dan aku tahu istriku berpura=pura seperti tak terjadi apa-apa, istriku bersandiwara sedang memoles bibirnya.
mandinya kok lama, mas? tanyanya. Akupun bersandiwara kalau perutku mules.

Se telah berpakaian rapi aku mengajak istriku untuk berangkat, begitu aku menutup pagar rumah dan istriku menungguku di pintu depan mobil kulihat roknya bagian belakang terlihat ada spot basah tepat di selangkangannya. Aku biarkan.

Minggu ke dua aku dan istriku berangkat ke desa tempat PKN karena mendengar khabar Mbah Kotim meninggal karena sakit.
Pagi itu istriku memekai blouse bermotif bunga dengan dasar hitam dan rok panjang hitam elastis tetapi mempunyai belahan di belakang sampai diatas lututnya. Selama istriku tidak melangkahkan kakinya lebar maka hanya betisnya saja yang tampak.
Pagi itu kuintip istriku berani memakai BH dan celana dalam, dan kudengar dia bergumam, Aha.. aku nggak gatal lagi walau aku pakai BH dan celana dalam. Rupanya jampi-jampi Mbah Kotim sudah pudar, akupun senang. Tapi aku berpura-pura tidak tahu dan tampak garis celana dalamnya terukir di rok panjang ketatnya

Sesampai di sana dan sesudah melayat aku mampir ke penjual rokok. dia bercerita kalau malam sebelum Mbah Kotim meninggal, waktu itu dia ronda malam melihat sinar sambung menyambung ke luar dari rumah Mbah Kotim dan Pak Carik bergantian.
Saya ngeri, mas, katanya.

Aku dan istrikupun berpamitan ke Pak Kades dan entah mengapa berpamitan kami terpisah, karena pertamanya aku dan istriku bersama-sama ke kantor Pak Carik dan keluar bersama. Kami berpamitan karena kami tidak dapat menghadiri penutupan PKN.

Saat berbicara dengan pak Kades aku tidak bisa memotong pembicraannya. Kira-kira satu jam baru tersadar ketika istriku tak kujumpai. Aku menunggu di dalam mobil yang kuparkir di pelataran yang sudah sepi. Dan benar, istriku berjalan tertatih-tatih keluar dari ruangan belakang pendopo dimana kantor Pak Carik berada dari kaca spion mobil. Istriku berjalan pelan dan sedikit terkangkang, di dalam jalannya istriku menggigit bibirnya
Aku berpura-pura tertidur ketika istriku membuka pintu.
Mas, bangun mas, katanya lembut dan kulihat istriku menggigit bibirnya ketika masuk ke dalam mobil.
Beberapa meter keluar pendopo, istriku berkata,Aku kok ngantuk ya, mas katanya. Yah tidur saja,dik,kataku. Istrikupun menarik pelatuk untuk merubah dudukan kursi dan istrikupun tertidur.
Karena masih di jalan desa mobil berjalan pelan, maka kuperhatikan istriku dan aku terkesiap ketika tampak jelas kedua putting susunya mencuat dari balik blouse hitamnya dan aku langsung memperhatikan selangkangannya yang remang-remang terdapat spot persis di tengah pangkal pahanya sedangkan garis celana dalamnya tak tampak lagi.

Di dalam perjalanan, sekali istriku menggigau pelan hampir tak terdengar olehku, Suuudaaaahhh ampuuuuuun sssaaaakiiiiit .paaaaaakkk heeh heee..Tangannya memegang kencang pinggiran kursi mobil.

Sesampai di rumah hampir malam dan aku tak berkata apa-apa. Istriku langsung ke kamar untuk mengambil daster kaos yang mempunyai kancing di depan dan celana dalamnya sebelum mandi Begitu pintu kamar mandi di tutup, akupun mengintip istriku di kamar mandi dan ketika blousenya dibuka memang benar istriku tak memakai BH, begitu pula ketika istriku memelorotkan rok panjangnya tak ada lagi celana dalam yang menempel di selangkangannya. begitu istriku menghadap pintu diantara jembutnya yang lebat tampak bibir vagina istriku membengkak di kedua pahanya selain memar berwarna biru, tampak pula bekas gigitan dan sundutan rokok. Kedua payudara montoknya terdapat galur biru dan memerah di banyak tempak diseluruh payudara montoknya bekas hisapan.

Ketika makan malam, tampak istriku tak memakai BH dan setelah selesai aku dan sistriku ke kamar tdur.
Istriku malam itu bersolek, entah kenapa, tak biasa istriku bersolek malam hari.
Ketika aku dan istriku di tempat tidur
Dik, sekarang malam Jum™at, lho, kataku
Tadi tak cari sudah nggak ada, kok mas, katanya
Wah, kalau gitu nggak ada kewajiban, dong, kataku untuk memulai.
mas Nggak marah, kan tanyanya. Aku hanya diam. Aku capai, mas,perjalanan tadi melelahkan buatku, katanya menambahkan.
yaah, ya tidur saja, kalau gitu, Malam itu aku tak dapat tidur walaupun hawa dengin karena hujan deras.
Sekitar pk 12 malam, istriku yang tadinya menghadapku kini merubah posisi tertelentang, kakinya tetap lurus walaupun kini tak lagi berselimut. Kudengar kilat menyambar dan pet aliran listrik padam secara otomatis lampu darurat neon 5 watt langsung menyala. Ketika mataku berakomodasi di keremangan, kulihat bayangan berkelebat dari arah pintu kamar ke tempat tidur bagian bawah tepat di bawah istriku yang tidur di sebelah kiriku. Dan kurasa beban berat menindih tubuhku, mulutku terkunci dan kemudian tangan bayangan itu memegang pergelangan kaki istriku. Karena posisi lampu darurat yang tepat mengnai tubuh bagian bawah istriku makad ari cermin meja rias istriku terlihat bayangan itu jongkok.
Istrikupun terbangun.
Mas.. mas..bangun mas. Ada yang memegangi pergelangan kakiku, mas. Mas .. jangan tidur mas bangun, mas, kata istriku.
Aku menjadi binggung, karena aku dalam keadaan terjaga, kedua mataku terbuka, Cuma aku tak dapat bergerak. Kedua tangan Istriku memegang tangan kiriku dan bayangan itu mendorong kedua pergelangan kaki istriku sehingga kedua kaki istriku dalam posisi lutut tertekuk.
Maaasss  banguuuun maas .oooohhh ,desah istriku dan dari cermin kulihat tangan bayangan itu mengelus kedua betis istriku sambil terus mendorong kedua kaki istriku sehingga dari kaca kulihat celana dalam hijau muda istriku.
Istrikupun memegang tangan kiriku kuat-kuat ketika tangan kanan bayangan itu mencolek-colek pangkal paha istriku yang masih memakai celana dalam, sedang tangan kirinya di lutut kanan istriku dan mulai menggeser ke kanan dan sedikit demi sedikit kaki kanan istriku terkangkang dan ooh..tangan kanan bayangan itu menyibak celana dalam istriku dan heeh . heeeeh  maaaas banguun . ada yang menggangguku .mas.. kata istriku menghiba.

Lho, apa istriku tidak tampak bayangan itu? pikirku dan secara tiba-tiba aku tersentak dan menoleh istrikuAda apa,dik?kataku, aku tak mengerti aku bertanya seperti itu walaupun aku tampak jelas tangan bayangan itu menggosok-ngosok selangkangkan istriku yang celana dalamnya tersingkap ke kanan.
Entaah, maaaas ooohhh .diii ooh  selangkanganku oooh ..celana dalaamkuuu disingkaapmaaaaas
Lihaaaat maaass ooooohh empiiiiik kuuuu maaasss di oooohh.lihaaaaat maaaaasss . desis istriku dan akupun duduk.
Lihat apanya,dik? Tanyaku.
Nggaaaaak taahuuuu, maaaaass . adaaaa yang nggosok empiiiiiik kuuuuu, lenguh istriku dan secara otomatis kedua kaki istriku terkangkang lebar
Bayangan itu merayap ke tempat tidur dan kepalanya diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar.
Maaaaassssssoooohhh ..itiiiiiiiil kuuuuuu, istriku merintih dan tangan kanan bayangan itu kulihat menggosok itil istriku dan tangan kiri bayangan iru menggsok bibir vagina istriku sehingga istriku mengangkat pinggulnya dan suara kecepak cairan istriku terdengar.
Maaaas.kaaalaaaauu begiiiiiniiii aku taak taaahaaaaann ooohh .rintih istriku semakin keras pinggulnya naik turun tak beraturan menerima serangan kedua tangan bayangan itu dan kedua tangan istriku meremas dan menarik sprei.
Maaas .. oooohhh . maaaassaaaaaakkuuuuuukeluaaaaaaaaar,Tangan kiri istriku meraihtangan ku dan pinggulnya terangkat tinggi ketika istriku orgasme.
Beberapa saat kemudian oooooh..torokkuuuu dimasukiiii jariiiii maaas ..,tubuh istriku bergetar ooohhh duaaaa maasss.ooohhhhh tigaaaaa jariiii masukk toroooook kuuuu maaaaaasss.kulihat bayangan itu duduk bersila jari-jari tangannya mengobok obok liang vagina istriku danmaaaas pantaaaatku diangkkaaat.., rintih istriku dan pantat bahenol istrikupun dipangku bayangan itu Maaaas toroookkuuu digaruuuk garuuuuukkk eeehh.ennaaaaaak maaaaassjiiii spooootkuuuuu oooohmaassakuuuuuu keluaarrr.., rintih istriku mencapai orgasme kedua malam itu. Tubuhnya mengejang dan kiringat membanjir.
Belum lagi nafas istriku redamaaasss itiiiilllkuuuuu digosoook lagiiiii toroookkuuuu digaruuuuuk lagiiiii, maaaas.,
Maaaas ..akkuuuuu keluaaaarrrrr..orgasme istriku yang ketiga malam.
Rupanya bayangan itu sudah bernafsu, kakinya diluruskan ditariknya paha istriku hingga selangkangan istriku tepatdengan selangkangan bayangan itu.
masakuuuu ooohakkuuuu digitiiiik maaaas..kontoollnya besaaarmaaas.,sedikit demi sedikit pinggul istriku melorot ke bawah hingga akhirnya antara pangkal paha bayangan itu menempel pangkal paha istriku.
Dan kulihat bayangan itu menggoyang pinggulnya dan memaju mundurkan hingga istriku orgasme entah yang ke berapa.
Bayangan itu kadang datang menyetubuhi istriku, baik ada aku atau tidak ada. Istriku tetap tak pernah melihat bayangan itu dia hanya merasakan dan terakhir kali menggangu istriku ketika istriku menjaga ujian tengah semester dan saat ujian itu pada jam terakhir sampai pukul 8 malam dan hanya ada kelas itu.
Istriku mau menjaga ujian itu karena dikira hari itu aku tidak dinas luar,tapi saat itu aku harus ke luar kota selama 2 hari.

Karena aku dapat mempercepat tugasku dalam satu hari maka aku pulang lebih awal.
Aku sedikit kaget ketika pagi hari pk. 8 pagi masih tertutup dan lampu masih menyala. Tak biasanya istriku kesiangan.

Aku sangat kaget melihat istriku tak ada di rumah, aku langsung ke kantor tanpa menendarai mobilku. Ada perasaaan tidak enak dalam hatiku.

Sekitar pukul 11 siang aku ijin ke atasanku kalau aku tak kembali ke kantor dan karena rumahku dapat di lihat dari kejauhan di pertokoan dan warung. maka aku mampir ke warung untuk ngopi dan benar sekitar pk. 11.30 ku lihat istriku baru pulang, kulihat jalannya agak sulit seperti pangkal pahanya kesakitan.
Setelah itu aku pulang, istriku kaget.

Kok, sudah pulang, mas, katanya. Kulihat blouse dan rok span merahnya banyak bercak-bercak dan aku tahu dari baunya adalah air mani pria dan dandanannya sedikit menor tidak seperti biasanya.

Aku pura-pura tak tahu dan saat itu aku berpikir mulai besok rumahku sedikit ku renovasi, istriku tak tahu maksudku, aku buat sebuah pintu rahasia yang bisa naik ke atap tanpa orang lain tahu dan ku buat kaca kecil untuk mengintip setiap sudut rumah.








PKN Bab III
(kosong)







PKN BAB IV


Ku tutup buku itu. Malamnya seerti tak terjadi apa-apa sampai aku menekan perutnya sambil bercanda dan istriku mengatakan sakit di perutnya.
Wah, paling gara=gara yang mengganggu malam hari itu, lebih baik di periksakan besok sore, dik. Lebih baik kita ke dokter kandungan, aku tahu dr Tan ahli kandungan.kataku berpura-pura tak mengetahui catatan yang ditulis istriku di buku exercise.
Istriku setuju atas saranku.

Dr. Tan memang sudah pensiun dari dinasnya, berumur sekitar 62 tahunan. Aku tahu Dr. Tan saat pernah kudengar bahwa dokter kandungan itu sering berbuat cabul, bahkan ada istri pejabat yang pernah digarapnya. Itupun karena suka sama suka tapi memang belum pernah ada yang melaporkan ke pihak berwenang.

Aku sdikit kaget kala mnjemput istriku yang menungguku di kampus malam itu karena istriku berhias agak sedikit menor, dan memang ku lihat tiga hari terakhir ini setelah diberi jeli oleh mahasiswanya istriku agak genit
Malam itu istriku memberi kuliah memakai pakaian pesta yang menonjolkan kedua payudara montoknya dengan blazer ketat dibagian dada sehingga perutnya yang tidak rata tak tampak dan menonjolkan pantat bahenolnya yang memakai rok span yang mempunyai belahan hampir ke pangkal pahanya sehingga Jeng Yatiang suaminya berdesir apalagi mata-mata yang nakal di kampus bahkan pak Rektor yang berusia 60 tahunan menatap belahan rok span istriku yang memperlihatkan paha mulusnya saat istriku berjalan apalagi memakai sepatu tumit tinggi.

Aku memang sengaja pulang agak larut mengharap istriku sebagai pasien terakhir dr. Tan dan memang benar, malam itu aku dan istriku datang ketika dr. Tan akan tutup.

Beralasan kalau aku sangat sibuk dan istriku sudah tak kuat menahan sakitnya, mulanya dr. Tan menolak tapi akhirnya dr. Tan setuju setelah melihat istriku yang benar-benat sexy malam itu.
Bahkan dr. Tan menyuruh pulang asisten dan perawatnya.

Sete lah selesai menelepon rumahnya, dr. Tan menyuruh aku dan istriku masuk ruang prakteknya.

Kulihat ruang periksanya tertutup tak seperti ruang periksa dokter kandungan lainnya. Tampak kulihat tempat tidur yang dapat mengkangkangkan kaki pasien yang diperiksa dan tempat pantat sehingga sang pasien benat-benar terkangkang lebar dan pangkal paha si pasien benar-benar bebas terbuka. Aku menyelidik apa ada tempat untuk mengintip dan rupanya ada ventilasi yang cukup rendah di ruang periksa dr. Tan, tapi harus dari luar.

Dalam konsultasinya istriku menerangkan sakit di perutnya itu saja.

Okey kalau begitu iBu Yati ke ruang periksa, karena keterangan ibu sulit untuk didiagnosa, kata dr. Tan. Aku sangat maklum karena istriku merahasiakan kepadaku kalau dia telah bersetubuh dengan anjing mahasiswanya.

Bapak tunggu di sini, saya akan memeriksa istri bapak, mungkin agak lama kata dr. Tan
Istriku mengernyitkan dahinya, tapi dr. Tan meyakinkan istriku
Jangan kuatir, Bu Yati. Saya hanya periksa saja. Biar tahu penyebabnya dan kenapa perut iBu Yati sakit, dr. Tan menerangkan.

dr. Tan dan istriku masuk ke ruang periksa menutup pintu dan selambu putih jendela kecilnya. Beberapa saat kemudian aku bergegas keluar menuju ventilasi ruang periksa.

Rupanya letak ventilasi tersembunyi karena ada taman, sehingga tak tampak dari jalan.

Hatiku berdegup kencang mendekati ventilasi yang cukup rendah itu sekitar 170 cm dari tanah sesuai tinggi badanku.
Dari ventilasi itu selain bisa melihat isi ruangan periksa juga mendengar dengan jelas percakapan di dalam ruang periksa itu.
Tolong Bu Yati berganti pakaian pasien di balik skengkel itu, kata dr. Tan. Istriku bertanya, Apa harus ganti dokter?
Lho, kalau pakai gaun ibu nanti bagaimana saya memeriksa?kata dr. Tan sambil mencuci kedua tangannya di wastafel.
Kulihat istriku tampak ragu tapi dia tetap berjalan ke ruang ganti pakaian.
Oh, ya. Hanya pakai pakaian periksa saja, Bu Yati, kata dr. Tan. Hatiku semakin berdegup kencang mendengar kata=kata dr. Tan berarti istriku tak memakai selembar benangpun di balik baju periksanya.
Istriku membuka gaun, BH dan celana dalamnya dan digantungkan di skengkel. Kulihat dr. Tan tersenyum melihat celana dalam dan BH hijau muda istriku.
Kulihat istriku mengambil rok putih menyerupai kimono dari rak di tempat ganti.
Baju itu longgar dan istriku mengikat tali di pinggangnya.
Istriku keluar dan Silahkan tidur di sini, kata dr. tan serius sambil menunjuk tempat tidur periksa.
Istriku tidur dan Permisi, Bu Yati, kata dr. Tan sambil menaikkan kedua kaki mulus istriku di kedua tempat kaki dan tersingkap seluruh pangkal paha istriku yang ditumbuhi bulu-bulu lebat itu.
Dr. Tan kemudian mengambil alat dan duduk tepat dimuka selangkangan istriku dan memasukkan alat itu di liang vagina istriku.
Uuh..sakiit dok¦.rintih istriku sehingga kakinya hampir terlepas dari tempat kakinya bertumpu.
Kulihat dengan jelas liang vagina istriku terbuka lebar kemudian dr. Tan mengikat tali-tali di kedua pergelangan kaki, betis, paha, perut, pergelangan tangan, lengan dan dada diatas kedua payudara istriku dan didahi kepalanya sehingga istriku benar benar terpaku tak dapat bergerak.

Aku memang maklum dengan pemeriksaan itu, karena hal itu standar pemeriksaan kandungan.

Bilang kalu sakit Bu Yati,kata dr. Tan. Dr. Tan memasukkan alat seperti tongkat ke dalam liang vagina istriku dan istriku mengaduh Itu sakit dokteer¦

Maaf, Bu Yati. Ini tidak selayaknya, kata dr. Tan.
Maksud dokter,tanya istriku.
Sekali lagi, mohon maaf, karena kasus ini sangat jarang terjadi di Indonesia,kata dr. Tan.
Saya tidak paham, dokter, kata istriku.
Hal ini sering terjadi di negara-negara Barat sewaktu saya di luar negri,katanya menerangkan
Saya sungguh tidak paham, dokter, kata istriku.
Ibu bekerja dimana? tanyanya
Saya civitas, dokter, saya Dosen kata istriku
Aneh..gumam dr. Tan.
Aneh bagaimana,dokter?tanya istriku lagi. Wajahnya terlihat binggung.
Maaf, Bu Yati. Ee, ibu tidak cerita ke suami buY ? pertanyaan dr. Tan semakin tak dimengerti oleh istriku.
Sungguh, saya tak mengerti maksud dokter, saya sakit berbahaya dokte?r tanya istriku meninggi dan binggung
Heem.., dr. Tan berdehem.
Hanya¦., dr/ Tan tak meneruskan kata-kaanya
Hanya apa dokter? tanya istriku semakin binggung.
Bu Yati, tidak mengatakan sebenarnya ke suami ibu, ya?pertanyaan dr. Tan semakin membuat istriku kebinggungan
Dokter jangan berputar-putar, saya sungguh binggung dengan kata-kata dokter, kata istriku sengit
K arena profesionalitas saya, saya katakan sebenarnya kepada suami ibu,
Dokter, jangan berbelit-belit, istriku berkata semakin keras
maaf Bu Yati, ibu pernah bersetubuh dengan ¦.eeeh ¦anjing,kata dr. Tan terbata.

Istriku langsung terdiam, matanya menerawang jauh. Dr. Tan berdiri di samping istriku.
Kembali kepada profesionalitas saya, saya akan katakan pada suami ibu.kata dr. Tan datar dan tanpa ekspresi.
Jangan, dokter,sergah istriku memandang dokter Cina itu.

Rupanya dr. Tan sudah mulai mempermainkan istriku.
Bu Yati, sebagai seorang profesional saya harus katakan kepada suami ibu,kata dr. Tan dengan nada mulai mengancam.
Sungguh, jangan dokter,kata istriku menghiba.
Ibu belum menjawab pertanyaan saya, ibu pernah bersenggama dengan anjing?tanya dr. Tan mulai keras.
Istriku terdiam kembali.
Bu Yati, mungkin pertanyaan saya kurang keras sehingga Bu Yati tidak dengar¦..Apakah Bu Yati pernah bersenggama dengan seekor anjing? tanya dr. Tan dengan suara keras.
Yaaaaa¦¦kata istriku setengah berteriak.
Coba iBu Yati menjawab dengan tegas dan lengkap ¦¦.Aakah iBu Yati pernah bersetubuh atau bersenggama dengan seekor anjing? kata dr. Tan pelan mantap dan keras.
Istrikupun menangis dan dengan terbata-bata istriku menjawab Ya, dokter. Dua hari yang lalu saya bersetubuh dengan seokor anjing
Anjing siapa Bu Yati?tanyanya
Anjing mahasiswa saya,dokter. kata istriku sesenggukan
Lho, dengan anjingnya saja Bu Yati mau, apalagi dengan tuannya, kata dr. Tan

Istriku terdiam kembali dan dr. Tan mengucapkan kembali perkataannyaSaya akan katakan pada suami ibu

Jangan dokter jangan rumah tangga saya bisa berantakan, kata istriku memelas.
Saya bertanya lagi kalau dengan ¦..kata-kata dr. Tan terputus dan istriku mnyahut dengan kata-kata menghiba Ya, dokter saya bersetubuh dengan mahasiswa saya yang mempunyai anjing itu dengan temannya juga yang juga mahasiswa saya istriku mengaku.

Suami ibu tidak mampu mengimbangi ibu? Tanyanya
Mampu doktersergah istriku

Wah Bu Yati, kalau gitu kesimpulannya mempunyai pekerjaan rangkap,
Tidak ¦ tidak¦.istriku menangis

Okelah¦tapi alasan utama dan maaf, kenikmatan yang diberikan mahasiswa Bu Yati, apa?tanya dr. Tan menelanjangi martabat istriku.

Istriku terdiam kembali.

Saya akan¦¦kata-kata dr. Tan terputus lagi disahut istriku. Sudah dokter, jangan katakan kepada suamiku, dokter ¦. saya mengakui memang kedua mahasiswaku agak lain rasanya karena ¦..istriku berhenti berkata.
Dr. Tan memandang wajah istriku dalam-dalam dan istriku mneruskan Kedua mahasiswaku belum disunat, dokter
Dari balik jas dokternya, selangkangan dr. Tan menyembul seperti celanJeng Yatiang juga menyembul karena kontol kami berdua sama-sama ngaceng.

Oke, Bu Yati, aku akan menemui suami ibu, katanya dan aku cepat-cepat keluar dari tempatku mengintip. Membakar rokokku dan di depan pintu ruang tunggu.

Beberapa saat kemudian dr. Tan keluar menemuiku.

Bapak saya cari-cari,katanya
Saya pingin merokok, dokter. kataku. Nggak enak di dalamkataku berbohong.

Kamipun masuk dan rokokku ku tarus di pot,
Begini pak, pemeriksaan ini agak lama, karena sulit terdeteksi dan sulit mendiagnosanya, untuk itu saya meminta ijin bapak dan pemeriksaan ini berakibat sakit dan lemah pada ibu.terangya kepadaku.

Yaah, mau menggarap istriku saja, minta ijinpikirku. Entah mengapa dan juga merasa heran semenjak dari PKN aku menjadi ingin mengintip istriku bersetubuh dengan lelaki lain, apalagi sampai istriku lunglai kehabisan tenaga.

Bagaimana, pak? tanya dr. Tan membuyarkan lamunanku.
Oke, dokter kalau memang harus begitu,kataku menyetujui.

Dr. Tan masuk kembali ke ruang prakteknya dan akupun membuka sedikit pintu ruang tunggu dan ruang praktek dan sesuai fiarasatku terdengar bunyi klik di pintu pemeriksaan yang artinya pintu periksa sudah dikunci dari dalam.

Aku cepat kembali ke tempat mengintipku dan kudengar isriku bertanya Kok, dikancing, dokter?
Kulihat Dr. Tan tersenyum Aku dapat ijin..Katanya
Ijin apa, dokter. tanya istriku
Ijin waktu dan pengakuan Bu Yati sudah terekam semuanya,dr. Tan menerangkan pada istriku.
Kedua mata Istriku terbeliak saat mendengar pengakuannya.
Dr. Tan kemudian mengulang rekaman kata-kata istrikuKedua mahasiswaku belum disunat, dokter

Dokter, maksud dokter apa,istriku binggung
Dr. Tan mendekati lemari obat dan istrikupun menghiba ketika dr. Tan memegang tube merah seperti yang diberikan Lie kepada Thomas.
Dr. Tan kembali duduk di kursi berhadapan dengan pangkal paha istriku dan tak ampun lagi dr Tan mengolesi kelentit, bibir vagina dan liang vagina istriku yang menganga lebar karena alat pembuka vagina.

Dokter, jangaan¦. rintihnya tatkala jari-jari tangan kanan dr. Tan mengolesi seluruh permukaan laing vagina istriku dengan jeli
Kemudian dr. Tan melepas alat itu dari liang vagina istriku dan memasukkan pada baskom steril dan melepas tali di paha dan perut istriku sambil terus melihat jam tangannya.
Begitu dua menit doookteeer¦..istriku mendesah.
Dr. Tan duduk di pinggir ranjang pemeriksaan dan mengarahkan tangan kanan istriku sangat dekat dengan pangkal pahanya.
Dookteeeer Taaaaan ¦..oooh ¦.ooohh¦.dokteeeeer¦. istriku mendesah desah
Kenapa, Bu Yati? dr Tan bertanya
Ooohh aakkkkuuuuu taaaaak kuaaaaat dokteeeeer¦..oooh¦.
Ayo buY,katakan yang ibu rasakan. kata dr. Tan
Pinggul istrikupun mulai bergetar dan telapak kakinya lurus
Dokteeeer anuukuuuu¦¦ desisnya kedua tangan istriku mulai mengepal ingin mendapatkan pegangan dan dr. Tan mendekatkan tangan istriku ke pangkal pahanya dan dr. Tan rupanya sudah memelorotkan celana panjangnya, rupanya dr. Tan memang dokter cabul setelah kulihat dia tidak mengenakan celana dalam dan tangan istriku yang mengepal dan membuka langsung didekatkan dan
Dokteeer ..kau.. sudaaaah ¦ ooooh¦akuuu tak tahaaan dokteeeer¦kontoolmuuu..ngaceeeng¦ dokteeeer.. desah istriku ketika tangan kanan istriku yang ingin menggapai sesuatu ternyata memegang batang kemaluan dr. Tan yang belum disunat yang memunyai kulup panjang dan lancip di kepalanya sedangkan batang kemaluannya hampir sebesar botol bir besar
Ini kontol kesukaanmu, Bu Yati, katanya sambil membuka jas prakteknya
Kontoolmuu beeeeeeeeeeeeeesaaaaaarrrr, dokteeeer¦.. desah istriku dan aku begitu kaget memegang batang kemaluan dr. Tan yang hampir sebesar botol bir besar mengacung ke depan, mungin karena besarnya tidak begitu kaku dan kulupnya begitu panjang menutupi ujungya.yang lancip
Dr. Tan memencet tombol-tombol di sampingnya dan posisi istriku kini merebah setengah duduk sedangkan kedua lutunya tertekuk tetapi kedua kakinya di kangkangkan oleh alat itu lebar-lebar sehingga seperti orang yang lagi buang hajat tetapi tiduran dan terkangkang lebar sehingga baik lubang vagina dan lubang anus istriku terbuka.Dr. Tan menghentikan kangkangan kaki istriku setalah rintihan istriku kesakitan.
Saaakiiit ¦dokteeer¦.. rintih istriku dan dr. Tan menghentikan alat itu.
Dr. Tan kini duduk kembali dianatara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar berhadapan dengan istriku.

Dengan posisi itu istriku mengetahui apa saja yang dilakukan terhadapnya
Dokteeeeeer¦..desis istriku ketika dr. Tan mulai menggosok bibir kemaluan istriku
Bu Yati rupanya sudah terangsang,katanya dan bunyi cepek cepek terdengar karena bibir vagina istriku
Ini enak Bu Yati, paling lama 10 kali, ibu pasti orgasme, kata dr. Tan sambil memegang alat seperti penjepit dan dr Tan dengan keahliannya mencubit-cubit bibir vagina istrikuOohh ¦. oooh¦dok..eeeh..akuuuu dokk oooh ¦aku keluaaaaar¦¦ Pinggul istriku tersentak sentak ketika orgasme pertamanya berlangsung. Saat itu aku takut istriku terjatuh tapi rupanya tempat tidur periksa itu dibeton sehingga tak mungkin bergoyang.

Dr. Tan mengambil alat seperti paku dan mengarahkan kelentit istriku yang mengeras itu dan wwwhhh ¦eehhh ¦dokteeeer aku enaaaaaaak¦..dokteeeerr¦.oooohhh ¦akuuuu taaaak tahaaan lagiiiii ¦ooooohh ¦.oooohh¦ooooooaaaaaaaa¦¦..pantat bahenol istriku tersentak sentak lebih keras saat istriku orgasme kedua keringatnya membasahi dahinya.
Dr. Tan melap dengan tissue
kau cantik katanya dan bibirnya melumat bibir istrku dan melepasnya kembali
Aku tahu kau lebih suka dengan orang tua sepertiku dan ompong¦Kata dr. Tan yang kemudian melepas gigi palsunya
Oooohhhheepppp¦.dokter tua keladi itu melahap dan melumat bibir istriku yang merah dengan lipstik yang tak dapat pudar.sehingga walau bibirnya dilumat 10 orang tetap merah merekah.
Tangan kiri dr. Tan tiba-tiba menutup lubang hidung istriku dan suara clab..clap ketika lidah dor. Tan menyelajahi ronggo mulut istriku.
Sambil melirik ke bawah dr. tan kembali menusuk-nusuk kelentit istriku dan brrep..breeep.. keluar dari isriku dan breeeepppp¦.panjang karena mulut istriku disumpal lidah dr Tan saat orgasmenya yang ketiga ditandai dengan pantatnya terangkat dan tersentak dengan kedua kakinya lurus.

Doookterrr¦kata istriku terengah engah
..Enak, Bu Yati?tanyanya
Aku capai dokter heeh heh heh¦ kata istriku tersengal

Belum ini masih permulaan¦. Katanya sambil tangankanannya meraih alat sepanjang 10 cm seperio sekop kecil tapi bulat.

Dr. Tan memasukan alat itu ke liang vagina istriku yang basah sehingga cairan kental orgasmenya keluar dan rupanya alat itu pengaruk G Spot dan ooh ..dokteer¦dook teeeeer¦.rintihan istriku ketika alat itu dikeluar masukkan di liang vagina istriku, dr Tan mempercepat gerakannya hingga ooo¦ooooh oh¦heh¦
Enak Bu Yati, G Spotmu enak?
ooh.. yaaaa¦ enaaak.. enaaak dokteeer akuuu iooohhh peluuuk akuuu dokteeer akuuuu oooooh keluaaaaarr¦. Orgasme istriku ynag keempat
Dr. Tan memeluk tubuh istriku tangan kanannya mengelus rambut pendek istriku kemudian melepas pengikat di dahi istriku dan di kedua pegelangan tangan istriku.
Posisi kedua tangan istriku yang tadinya diatasditurunkan sehingga tanganya bisa meraih selangkangannya dan heek//istiku teresedak ketiak tiba-tiba mulut dr. Tan melahap selangkangan istriku.
Sambil duduk lidahnya menari-nari di bibir vagina istriku yang membuat istriku berkelejot, pantat bahenolnya bergoyang goyang dan kedua tangan istriku memegang kepala botak dr Tan dan patatnya.
Karena lihainya dalam hitungan menit istrikupun medesah desah dan ooohh..dokteeerr..akuuu oooh¦keluaaaaar¦rintih sitriku pada orgasme kelima.
Belum reda nafas istriku kini kulihat lidah dr. Tan menjilati kelentit istriku yang mengeras dan lagi-lagi dalam hitungan menitDooookteeeeer akkuuu..mulaiii lagiiiii¦oh..oh¦..akuuu keluar lagiiiiiiii .dooook¦.istrikupun mulai lunglai, tapi tidak dengan dr. Tan yang langsung membuka lebar-lebar bibir vagina istriku dan masuklah lida dr. Tan keliang vagina istriku ooh¦.enaaaak ¦..akuuuu taaak tahaaaan dokteeeeer akuuuuu keluaaaaaaar
Kepala istrikupun tak tegak lagi pada orgasmenya yang ke tujuh.

Dr. Tan berdiri dan membuka lemari obatnya dan mengambil kaleng spray. Kedua pergelangan tangan istriku diikat kembali dan kemudian dr. Tan duduk dikursi di depan selangkanagn istriku dan menyemprot selangkangan istriku dengan spray itu dan kedua tangan istriku di posisikan ke selangkangannya sehingga kedua tangan itu menangkup selangakannya sendiri dan jari-jari istriku menempel pada bibir vagina,dan kelentitnya.Aku mengerti kalau spray itu membuat nafsu wanita lebih gila lagi dan sankaanku tak meleset ketika beberapa saat kemudianDoookteeer¦.akkuuu terangsaaaang sekaaaliiiii¦ ooooh dookteeeerrr akkkuuuuuu oooohh¦akkkuuuuu..ingiiiiiin dokteeer ayoooo¦.dokteeeerr akuuuu.. pingiiiiiin,,,,,
Pingin apa Bu Yati, Bakso¦.katanya terkeh kekeh
Ayoooo doookteeeer¦..setubuhiiii¦.akuuuu ¦akuuuuu pengeen ayooooooo¦.oooohh¦.
Dr. Tan mendekatkan kedua tangan istriku ke bibir vaginanya dan jari telnjuk istriku dituntun ke kelentitnya sendiri dan
Ayo Bu Yati, masturbasilah¦kata dr. Tan
Akuuu pingiiiin¦..desah istriku
Pngin apa Bu Yati, hhaa¦.kembali dr.Tan terkekeh kekeh.
Akuuuuu pingiiiiiin disetubuhiiiiiii dokteeer¦aaaakuuuu pingiiiiin dikentoooooott¦.doookeeer¦rintih istriku
Dr. Tan terus menuntun jari istriku untuk mengelus elus kelentitnya sendiri danooohh..ooohh¦karena istriku terangsang hebat maka akhirnya istriku melakukan masturbasi, yang sebelumnya aku lihat di catatan istriku kini aku menyaksikan sendiri istriku melakukan masturbasi.
:Akuuu oooh keluaaaar¦. dan kembali tubuh istriku mengejang pada orgasmenya yang ke delapan.
Rupanya dr. Tan menyingkirkan kedua tangan istriku dan disemprotnya lagi bibir vagina dan kelentit istriku kemudian melepas ikatan pada pergelangan tangan istriku.
Dan ooooh¦.akuuuu pingiiiin lagiiiiiiii¦.ayoooo kentoooot akuuuu dokteeeer¦desis isriku tapi rupanya dr. Tan ingin melihat istriku masturbasi.
Dan aku tak kuat menahan nafsuku dan mengocok kontolku ketika kulihat dengan kesadarannya dan dengan nafsu membubung tinggi istriku merintih Oooohh¦.itiiilkkkkuuuu enaaaaaak¦dokteeeer¦ akuu masturbasiiiii¦.enaaaakk ¦.ooohh¦oooohhh dan jari tangan istriku dengan cepatnya menggosok kelentitnya sendiri dan Akkkuuu keluaaaaaaaar¦desahnya dan tangannya ditekan sekuat mungkin pada pangkal pahanya yang tersentak sentak kembali pada orgasmenya yang ke sembilan bersamaan moncrotnya air maniku di tembok.

Kini istriku benar-benar lunglai dan dr. Tan pasti tahu dan memencet tombol-tombol sehingga posisi istriku tidur kembali.
Dr. Tan membuka ikatan satu persatu dan ikatan terakhir tanpa sengaja dr Tan menarik kain yang meutupi dada istriku nya yang sama sekali tak terjamah dan tersembulah payudara montok istriku senelah kiri dengan putingya yang coklat muda mengacung ke atas.
Dookteeer¦.desah istriku ketika dr. Tan yang ompong melahap payudara kirinya dan seeer¦.seeer air susu istriku muncrat ketika lidah dr. Tan menyentuh pentil susu istriku dan kudengar sreep¦ sreeep..sreeeepmulut ompong dr. Tan menghabiskan air susu istriku di payudara kirinya.
Waah¦aku tambah sehat, Bu Yati. katanya dan langsung membuka kain yang menutupi payudara kanan istriku dan srreeep¦sreeep¦sreep dr. Tan dengan lahapnya mengempot payudara kanan istriku yang tampak semakin lunglai.
Dengan tangannya dr. Tan mengelap mulutnya setelah menghabiskan air susu di kedua payudara montok istriku.
Pakai pakaian mu Bu Yati, kata dr. Tan stelah merendahkan tempat tidur periksa dan dengan tertatih tatih istriku masuk di balik skengkel.
Kulihat istriku memakai BH, celana dalamnya, kemudian blazer dan rok spannya dan bersepatu

dr. Tan menuntun istriku kembali ke tempat tidur.
Ada yang lupa, kata dr. Tan.
Istriku mengira ada pemeriksaan yang tertinggal karena asyiknya mempermainkan istriku.
Aku ganti lagi doktertanya istriku
Tidak perlu,kata dr. Tan
Sehingga istrikupun memelorotkan celana dalamnya dan melepasnya kemudian didudukan oleh dr. Tan di pinggir tempat tidur periksa

Kangkangkan kakimu Bu Yati,perintahnya dan ssezzzzz dr. Tan menyemprotkan spray perangsang ke bibir vagina istriku secara tiba-tiba dan beberapa menit kemudian istrikupun mendesisAyooo¦dokter kentoot akuuuu¦akuuu sudaaah lunglaiiii¦desis istriku sambil mengkangkangkan kedua kakinya lebar-lebar
Di tempelkannya ujung batang kemuluannya yang lancip berkulup panjang ke bibir vagina istriku dan ooooh¦geliiii¦.enaaaak dokteeeer¦desis istriku ketika ujung kemaluan dr. Tan menembus liang vaginanya.
Dr. Tan rupanya teringat kenapa istriku mau disetubuhi oleh mahsiswanya dan ujung kemaluannya lancip berkulup panjang itupun dikeluar masukkan di liang vagina tepat di G Spotnya dan beberapa gesekan keluar masuk istrikupun mendesisDookteeerr¦.enaaaak¦kuuuluuupnyaaaa..oooohhh ¦akuuu tak tahaaaann¦.akuu..ooohh¦keluaaaaaaaaar¦.Istrikupun tak kuat menopak tubuhnya hingga tertelentang pada orgasme ke sepuluhnya.
Doookteeer ..pelaaaan¦kontolmuuu..besaaaar¦akkuuuu..takuuuut..sobeeeeek¦.istriku mendesis desis.
Tadiii kumasuki alat ..kook.. gak saaakiiit¦. kata dr. Tan yang terus menekan pantatnya ke selangkangan istriku aku jelas melihat dari ventilasi dari arah atas dimana bibir vagina istriku begitu menggelembung besar ketika kontol dr. Tan yang hampir sebesar botol bir besar itu meluncur masuk. Dr. Tan semakin menekan kedua lutut istriku agar kedua kakinya terkangkang lebar.
Begitu kontol dr. Tan akan ambles seluruhnya ke dalam liang vagina istrikuOoohh¦dokteeeer¦kuulupmuu¦ooohhh¦tekaaan ¦..enaaaaak ..dokteeeer¦.tekaaan desis istriku dan dr Tan mengenjot amblas batang kemaluannya ke dalam liang vagina istriku yang terus mengerang kenakan
Ennnaaaaaak ¦.geliiiiii¦.muluuuut rahiiiiimku doooookk¦.heeh heeh aku ooooh keluaaaaar¦¦,desis istriku tubuhnya tersentak dan dan mengelinjang tak karuan di atas tempat tidur periksa, kedua tangannya mencengkeram spreai tempat tidur periksa itu.

Karena sudah tua dr. Tan hanya mampu menggoyangkan pantatnya pelan saja, tapi karena kulupnya yang panjang dan kontol dr. Tan sangat besar, goyangan sedikit itu betul-betul sangat merangsang nafsu istriku.

Dokter enaaaaak¦. kontolmu besaaaaar¦. tapiiii¦..gak keraaasss¦ enaaaaak ¦ooohh kuluuuupmuuu ..ooohhh ¦oooooooohh , istriku mengeliat dan berusaha menggangkat kepalanya tapi karena tubuhnya sudah lemah hingga istriku tertelentang kembali dan Heeeehhh ¦..dookteeeeer¦.akuuu ¦ keluarrr¦.,istriku mendesis-desis tatkala mencapai orgasme yang sebelas.
Sedikitnya istriku mencapai lima orgasme lagi dan orgasme yang terakhir berbarngan dengan kelaurnya air mani dr. Tan di rahim istriku dan sebagian keluar diantara sela-sela liang vagina istriku dan kontol dr. Tan yang menyumpal laing vagina istriku sehingga berbunyi prepeet prepeet bersamaan dengan keluarnya air maniku yang kedua.

Istriku sempat binggung karena blouse dan rok spannya kusut dan basah kuyup.
Itu urusanku, kata dr. Tan.
Bu Yati, kalau kesini lagi nggak usah pakai celana dalam, yaterdengar olehku dr. Tan berkata

Dr. Tan menyatakan istriku harus diperiksa kembali seminggu lagi mengingat masih ada beberapa tahapan untuk kesembuhan istriku dan menceritakan istriku kesakitan sehingga bajunya basah olah keringat dan kusut.
Aku tuntun istriku ke mobil.
Begitu kududukan di kursi mobil, istriku langsung pulas tertidur.

Pada hari-hari berikutnya, istriku tetap selalu memakai pakaian yang menojolkan payudara dan pantat bahenolnya.

Lima hari setelah ke dr. Tan, istriku memberitahuku kalau mulai minggu depan dia juga mengajar di SMP X, dan kutahu kalau SMP itu adalah tempat anak-anak yang kurang sopan, walaupun orang tua murid banyak yang kaya.
Aku menanyakan apakah tidak ada SMP lainnya. Istriku menjawab kalau disitu banyak guru wanita yang keluar karena banyak anak-anak nakal bahkan setiap guru wanita yang mengajar bahasa inggris pasti dibuat menangis kalau masuk di beberapa kelas yang paling nakal sehingga istriku ingin menguji dirinya apakah dapat mengatasi problem anak-anak di SMP X.

Pada kunjungan ke dr. Tan, aku tidak dapat mengantarkan istriku karena dinas luar, begitu pula pada kunjungan ke tiga.
Sedangkan kunjungan ke empat, aku baru sampai di kotaku dan aku menelepon HP istriku dan jawaban yang terdengar membuatku panas dingin sewaktu aku memasuki batas kota saat ku menelepon
Dimana, dik,tanyaku
Ku dengar nafas berat istriku, kelihatannya istriku menahan nafas untuk tidak terdengar terengah-engah.
Dr. Tan, mas. Aku heh heh sedang diperiksa heh¦katanya sambile menahan nafas.
Kok kedengarannya sakit?tanyaku
Eeeh iyaa, mas. Sakit sekali,kata istriku dari seberang.
Oke deh, nanti tak jemput, kataku
Ya.. eeh¦., katanya sambil mendengus. Aku senggaja tak mematikan Hp ku dan kudengar Hp istriku diletakkan tanpa mematikan dan kudengar omongan di ruang praktek dr. Tan.
Siiapaa¦?kudengar suara dr. Tan dari Hpku.
Heeh..heeh ¦suamiku dokter ¦oooh ¦kontolmu besaaaar dokteeer..ehh¦pelaaaan¦dokteeeer¦eehh ¦jangaan tergesaa gesaaa nanti sepertii minggu laluuu¦ ooohhh ¦besaaaarr¦empuuukk¦.enaaaak¦ desah istriku terdengar di Hp ku.
Dokteeeer¦kuluuuuupmuuuu¦akuuuu¦¦geliiii¦..ooh¦
Buuuu..Yy¦.akuuuuu oohh¦..terdengar desahan keras dr. Tan
Gimana siih dokter¦kok sudah keluar..aku bukan pelacur tahu, aku belum apa-apa, teriak istriku sengit.
Maaf¦. dr Tan menjawab braak¦terdengar suara dibanting. dan tuuuut¦¦hp istrikupun mati.

Beberapa saat kemudian aku sampai ke tempat praktek dr. Tan dan kulihat istriku berdiri di depan ruang tunggu mengenakan setelan blazer dan rok hijau ketat menonjolkan pantat beahenol dan payudara montoknya.

Sudah selesai.., tanyaku dari dalam mobil
Sudah mas, aku sudah fit,katanya. Ini pemeriksaan terakhir, jadi gak balik lagi ke sini,katanya menerangkan dan aku tersenyum dalam hati, karena kutahu dr. Tan hanya dapat memuaskan istriku sekali waktu pemeriksaan pertama, yah mungkin dr. Tan merasa was-was bila tiba-tiba aku datang dan pasti dr. Tan kurang tergesa-gesa sewaktu menyetubuhi istriku sehingga dia ejakulasi sebelum istriku orgasme.

Dalam mobil ku lirik bagian depan rok istriku terdapat banyak spot basah, dan bau air mani lelaki menyebar dalam kabin mobil, ku tahu memang dr. Tan banyak mengeluarkan air maninya ku ingat sewaktu pertama kali menyetubuhi istriku sampai terdengar preet preeet saat peju dr. Tan keluar diantara vagina istriku dan kontol dr. Tan yang teramat besar.

Begitu sampai di rumah istriku langsung ke kamar dan mengambil daster kaosnya dan akupun mengintip sewaktu istriku di kamar mandi dan benar istriku tak memakai celana dalam dan BH sewaktu di periksa dr. Tan tadi.

Keesokkan paginya aku bangun dan kulihat istriku memakai seragam guru SMP dan seragam itu cukup ketat sehingga kedua payudaranya tampak menonjol dan belahan buah dadanya sedikit terlihat karena jas V nya cukup rendah, tapi bila istriku membungkuk terlihat bagian atas payudaranya cukup membuat ABG muridnya bisa puyeng dan pasti kontol muridnya akan ngaceng melihat pemandangan payuadara montok gurunya.
Sedangkan rok spannya memperlihatkan pantat bahenolnya sehingga tampak remamng-remang garis celana dalam tipis istriku.

Sekitar Seminggu setelah istrik pertama kali mengajar di SMP X, saat itu aku pulang sekitar pukul 2 siang, kuliat seorang anak mengebel pagar rumah. Aku turun dari mobil dan menanyakan pada anak itu.
mencari siapa, mas? tanyaku
Anu, pak. Benar ini rumah iBu Yati. tanyanya
Benar, kataku
IBu Yati ada, pak? tanayanya
Kulihat anak itu tajam, rambutnya ikal hitam, hidungnya besar hitam, bibirnya memble lebih maju dari hidungnya yang pesek, badannya kurus memakai baju kedodoran.
Oh, Bu Yati, sedang ke kampus, kataku
Oh, Bu Yati juga dosen to, pak? tanyanya.
Ayo masuk, kelihatannya mas kehausan,
Anak itu menurut, kupersilahkan masuk dan kubuatkan miniman segar. Aku sedikit terperanjat ketika diantara selangkangannya tersembul begitu besar di balik celananya saat bajunya tersingkap. Hatiku terasa tak enak.
Anak itu memperkenalkan diri bernama Suwerto, dia sekolah di SMP X karena tidak ada sekolah yang menerima, duduk di kelas II C, dia menceritakan kalau dia anak desa agak jauh dari kota dan untuk itu orang tua nya membekali macam-macam ilmu selain uang.
Sebelum berpamitan, Suwerto menawarkan agar aku berknjung ke desanya, Kalau bapak ada waktu dan Bapak pasti mau dengan undangan saya, katanya, sambil menenteng sepeda birunya.

Malamnya aku menceritakan kepada istriku sepulang dia mengajar.
Anak itu nakal sekali, mas, kerjanya teriak teriak, mengganggu, tapi kata teman-temannya baru kali ini dia mau duduk di paling depan, celoteh istriku
Naksir kamu kali, dik, kataku sambil tersenyum
Hush¦ nanti kalau ada setan lewat, lho mas, kata istriku dengan nada agak senang yang kedengarannya aneh.
Lagi pula, bajunya pasti kedodoran,kata istriku menambahkan dan deer dadak bergetar, akupun teringat waktu Suwirto ke rumah tadi siang, bagaimana dia bisa memasukkan pakaiannnya, selangkangannya begitu besar tersembul, pikirku.
Akupun ingin mencari catatan yang ditulis istriku seperti saat dengan Thomas dan Lie mahasiswanya.

Kesokkan harinya aku pulang agak siang, karena paginya istriku mengajar diSMP X dan sorenya mengajar di kampus.
Niatkpun terkabul, ketika ada di kertas beberap lembar tertekuk di buku bahasa inggris untuk SMP, tertulis dilembar itu
Awalnya aku ragu memasuki kelas IIC yang tetkenal angker selain anak anaknya urakan, katanya ada seorang anak yang dianggap dukun oleh teman-temannya, karena salah satu keahliannya adalah meramal, dan dia adalah pemimpin geng Trisula, yang mengingatkan ku dengan Mbah Gandul, walaupun aku jijik tapi membuatku sangat nikmat apalagi dengan model Trisula mbah Gandul menyodomiku sekalian ooh Mbah Gandul, aku kok ngelantur sih.
Anak itu bernama Suwerto teman-temannya suka meledek Aku suwer deh Bu Yati, anaknya sedikit kurus dan pakaiannya kedodoran, dan tampaknya jauh dari cukup alias ahh gak boleh aku menulis.
Dua kali kuperingatkan untuk memasukkan bajunya di depan kelas dan teman laki-lakinya serentak bilang Demit , ak tak paham tapi dia membandel dan pada yang terakhir dengan berpura-pura mengambil pebghapus di meja guru, Suwerto meletakkan secarik kertas  Bu Yati, saya jangan di suruh masukkan bajuku ya, bu. Aku malu, malu sekali. Saya mohon, Bu Yati, ttd DEMIT. Aku kaget kala suamiku mengatakan kalau Suwerto mencariku sehari setelah dia menulis surat padaku

Kulihat secarik kertas berikutnya dan kubaca.
Suwerto rupanya memang betul-betul dukun, entah mengapa hatiku selalu berdegup kencang bila akan masuk kelas IIC dimana Suwerto yang hitam, rambut ikal, berhidng pesek dan berbibir tebal alias memble berada.
Gilanya, aku sedikit terangsang sehingga biasanya aku selalu berdiri di depan kelas waktu menerangkan, saat itu aku buat latihan soal yang waktunya habis selama dua jam pelajaran.
Seperti biasanya Suwerto duduk di barisan paling depan dan berhadapan langsung denganku. Bangku murid memang sedikit lebih rendah sehingga kulihat kedua mata Suwerto begitu nanar mengawasi di bagian dadaku dimana payudara bagian atasku terlihat jelas olehnya karena blouse atasku memang berleher rendah.
Kedua kakiku yang beberapa menit yang lalu, rasanya tak kuat ku tahan untuk kukangkangkan di balik meja guru yang bertaplak itu.
Aku benat-benar tak kuat menahan tatkala kulirik kedua mata Suwerto menatap jauh tepat di selangkanganku dengan mulut terus berkomat-kamit.
Bahkan aku tak tahan meletakkan kedua kakiku di tempat kaki meja guru itu dan dudukkupun sedikit melorot sehingga kakikupun terkangkang lebar dan kedua mata Suwerto melahap paha mulusku dan tiba-tiba Suwerto berdiri dan berjalan ke arahku.
Berhenti di depan meja sehingga aku tak tampak oleh murid lainnya
Ini apa, Bu Yati, katanya sambil meletakkan lembat latihan soal dan Glek aku menelan ludah ketika tepat di depanku Suwerto menyingkapkan baju seragamnya dan terlihat olehku sesuatu yang besar berdiri menyembul sejajar di resleting celana pendeknya.
CD Bu Yati warnanya hijau muda ku lihat secarik kertas diantara lembar soal dan dia membuka lagi lembar soal di dekatkan kepadJeng Yatiang masih posisi terkangkang Selamat menikmati. Aku sendiri heran terhadap suasana kelas yang biasanya seperti pasar menjadi sunyi.
Begitu Suwerto duduk langsung menatapku kembali dan iih gila¦.bibir vaginaku terasa dielus-elus dan betapa kagetnya ketika Suwerto memegang sapu tanganku yang dilipat-lipatnya dan menunjukkan padaku.
Akupun menahan nafas ketika kulihat sapu tanganku dibentuk seperti kemaluanku dan tangan Suwerto yang hitam itu mengelus bagian pinggir dan akupun merasakan bibir vaginaku seolah dielus oleh tangan Suwerto.
Suwerto tampak tersenyum melihatku yang mengkangkangkan dan meutup kedua kakiku di bawah meja atas reaksi tangan Suwerto yang mengelus elus saputanganku, karena yang kurasakan bibir vaginak dikucel-kucel oleh jari-jari Suwerto.
Heeg aku mendesah tatkala Suwerto membuka lebar saputanganku di kedua tepinya dan kurasakan bibir vaginaku terbuka lebar sehingga akupun mengkangkangkan lebar kedua kakiku.
Begitu Suwerto mnyentuh bagian atas saputanganku maka kelentitkupun terasa tegang dan cairan vaginakupun keluar karena nafsu yang dibangkitkan oleh tangan Suwerto.
Tet¦.. bel pun berbunyi dan saat itu jam pelajaran berakhir.
Suwerto mengunpulkan terakhir dan  Aku kesulitan Bu Yati, aku mau les ke ibu,

Catatan itupun kukembalikan ke tempatnya.

Beberapa hari kemudian di kampus diadakan lepas kesan untuk merayakan wisudawan, rupanya acara malam itu meriah karena tidak hujan.
Istriku mengajakku dan malam itu istriku mengenakan rok berlipat lipat sedikit diatas lutunya dengan bloues berlengan panjang bermotif bunga dan tak lupa sepatu hitam bertumit tinggi.

Karena memang acara bebas dimana menampilkan band band fakultas dan penyanyi tenar, maka setelah makan malam merupakan acara santai.
Awalnya memang aku tetap bersama istriku, tapi karena banyak mahasiswi-mahasiswi berbagai fakultas mengajak istriku berfoto, maka aku ditemani salah seorang dosen laki-laki.
Percakapanku dengan Dosen itu berhenti tatkala anaknya merengek minta pulang dan akupun mempersilahkan dia pulang. Aku celingungan sendiri diantara suara hingar bingar dan teriakan penonton pada pertujukan band itu dan mulailah mencari-cari istriku. Sekali dua kali aku berkeliling dan akhirnya kulihat istriku bersama Thomas dari kejauhan di tempat yang agak gelap sedang berdiri bersandar pada meja yang dkeluarkan di lapangan itu.
Mulanya aku akan langsung ke tempat dimana mereka berdua berdiri, tapi ketika dari kulihat tangan hitam Thomas berada di selangkangan istriku, entah mengapa aku mengurungkan niatku.
Kulihat istriku berdiri dan deer hatikupun berdetak keras ketika istriku merubah posisi rok rempel, rupanya dimana resleting rok itu dibagian belakang kini resleting rok itu di bagian depan dan dengan beraninya tangan kiri Thomas membuka resleting rok istriku dan istriku kembali bersandar dimeja itu.
Kulihat istriku menggelinjang dan menatap mata Thomas ketika tangan Thomas menyusup di bagian depan rok istriku yang terbuka resletingnya.
Istriku berdiri lagi dan tangan Thomas menuju ke paha istriku rupanya Thomas memelorotkan celana dalam istriku.
Kembali Thomas meyusupkan tangan kirinya ke selangkangan istriku yang bersandar ke meja kembali.
Selanjutnya kedua kaki istriku mulai merenggang dan kaki kirinya sedikit naik dan istriku mengigit bibir merahnya, kedua tangan istriku memegang erat pinggiran meja.
Pantat bahenol istrikupun bergoyang-goyang semakin keras menerima serangan tangan Thomas yang semakin gencar di pangkal pahanya.
Kulihat tangan kanan istriku memegang lengan kiri Thomas yang hitam dan gempal itu dan pantat bahenol istriku maju mundur mengikuti gerakan tangan kiri Thomas di selangkangan istriku.
Kini kepalanya bersandar di lengan Thomas dan tangan kanannya menyengkeram erat lengan kiri Thomas dan kulihat pantat bahenol istriku tersentak sentak dan Thomaspun melumat bibir istriku yang ternganga.

Thomas kemudian memeluk pundak istriku dan betapa kagetnya ketika jari-jari tangan kiri Thomas yang besar-besar itu dikulum satu per satu oleh mulut istriku, sedangkan tangan kanan Thomas ke paha istriku dan kulihat tangan besar itu memelorotkan celana dalam istriku dan celana dalam istriku dimasukkan ke saku Jean Thomas.

Kemudian mereka bergerak pindah dan aku mengikuti dari kejauhan, rupanya mereka memang mencari tempat di pojok kampus di dekat gudang yang memang penerangannya sangat minim.

Aku berhati hati sekali mendekati ruangan di belakang gudang itu, ruangan itu kelihatannya tak terpelihara, jendelanya agak rusak sehingga lampu dari ruangan terlihat terpencar di sela-sela jendela.

Thomas, aku tak tahan, terdengar desah istriku. Kau tambah cantik dan sexy, Bu Yati, sayang aku harus balik ke Papua.kata Thomas.
Aku mendekat ke jendela rusak dan kulihat jelas semua isi ruangan itu
Yach memang namanya kan lepas kesan Thomas,kata istriku. Lepas celana dalam dan kesan yang mendalam karena kontolmu besar dan panjang Thimas, tambah istriku yang kini duduk di kotak besar.
Bu Yati, jembutmu masih lebat saja, gondrong,™kata Thomas sambil mengusap usap selangkangan istriku yang langsung terkangkang lebar sehingga roknya tersingkap ke pangkal pahanyadan terlihat bulu kemaluan istriku yang lebat dibelai-belai tangan kanan Thomas.
Thomaaas¦desis lirih istriku eeeh¦.eeeh¦.tangan kanan Thomas semakin menekan ke pangkal paha istriku yang duduk semakin terkangkang dan tubuhnya ditopang oleh kedua tangannya
Sementara itu, tangan kiri Thomas membuka resleting blouse istrriku dan rupanya istriku memakai BH yang kaitnya di depan dan satu kali sentakan tersembullah kedua payudara montok istriku dan Thomass¦eeeh¦.desah istriku ketika mulut berbibir tebal Thomas melahap payudara kiri istriku dan tangan kirinya meremas remas payudara kanan istriku.
Thomas melepas lumatannya di payudara istriku dan seperti teringat sesuatu dia menjulurkan lidahnya ke putting susu kiri istriku dan sseer¦.seeeer¦.. keluarlah air susu istriku.
Ini yang kucari Bu Yati, katanya dan langsung melahap payudara kiri istriku kembali dan Kepala istriku mendongak ke atas merasakan sedotan keras Thomas di payudara kirinya.
eeh .. eehh .. Thomaaas¦. enaaaaak¦. oooohhh sedotaaan muuuu kuaaaat oooh¦ jarimuu mengoreeekk toroookku¦.Thomas Thomaaaas¦..oooooahhh¦.desisnya dan kedua tangan istriku memeluk kepala Thomas yang bergoyang-goyang menyedot nyedot payudara kiri istriku.

Thommaaaas¦ aku taak jjjjj,, thhaaaahhaaaaaaan¦..ooooohhh¦¦. dan kulihat pantat istriku tersentak sentak kembali mencapai orgasme yang kedua malam itu.

Rupanya Thomas sangat rakus karena kini dia melepas payudara istriku sebelah kiri yang sudah habis air susunya meninggalkan putting susu cokelat istriku yang sebesar penghapus kecil steadler untuk melahap payudara kanan istriku yang sudah dijilati putting susunya yang mengeluarkan air susu dengan derasnya dan Thomas mendorong istriku sehingga tertelentang di kotak besar itu.

Thomas menghentikan sebentar dan dari sakunya dikeluarkannya taring babi rusa yang hampir melingkar diujungnya tanpa sepengetahuan istriku menutup matanya karena yang mulai lunglai oleh orgasmenya yang kedua.

Thomaaaaas¦..apaaaa¦.ituuuuu,,desah istriku ketika Thomas memasukkan taring babi rusa ke dalam liang vaginanya dan mulutnya meneruskan menyedot nyedot air susu di payudara kanan istriku.

Thomaaaa,,,,sssssssaaaaaaakiiiittt¦.jangaaaann heh heh saaakitttt¦.jangaaaan¦¦. erang istriku.
Rupanya Thomas terus mengeluar masukkan taring babi rusa itu di laing vagina istriku.

Sudak Thomaaas¦. akuuu tak mauuuu kalau beginiiiiii¦.istriku mengerang erang kesakitan dan Thomaspun mencabut taring babi rusa dari liang vagina istriku.
Thomas berdiri memegang tangan kanan istriku dan istrikupun membuka relesting jean Thomas dan karena tak memakai celana dalam maka tersembulah kontol Thomas sebesar kaleng Coca Cola yang tegak berdiri dan panjangnya sekitar 25 cm yang belum disunat dengan kulup yang mengelampir di kepalanya
Thomas mendekatkan kontolnya ke mulut istriku yang tergolek di kotak besar itu dan mengusap-usapkan di mulut istriku dan tangan kanan istriku memegang kontol Thomas dan membuka kulupnya dan mulut kecil istriku mulai mengulum kontol Thomas dan Bu Yati¦oooh enaaaaak, buuu ooooh¦.buuuuu¦ ooohhh¦.dulu Bu Yati kok nggak ginikan aku ooohh¦enaaak buuuuu enakkkk buuuu Y¦..
Thomas terus mendesah desah karena lubang kencing kontolnya dijilati oleh lidah istriku dan istriku juga menyedot nyedot lubang kencing kontol Thomas.
Thomaspun duduk dan merebahkan dirinya sehingga posisi 69, tangan kanannya mengambil taring babi rusa lagi dan tangan kirinya membuka lebar bibir vagina istriku yang tidur miring dan eeeh Thomassmmmpfff mmmmpppff¦ desah istriku tatkala Thomas menekan masuk kontolnya di mulut istriku dan sedangkan mulut Thomas menjilati bibir vagina dan kelentit istriku dan
Thhmmmmmfff ¦thhmmmmfff¦.nggggggggg ngggggggggg¦.desah istriku karena mulutnya tersupal kontol Thomas dan kulihat pantat bahenolnya tersentak sentak lagi ketika mencapai orgasmenya yang ketiga malam itu.
Thomas kini memasukkan taring babir rusanya ke liang vagina istriku pelan-pelan dan Thmmmmffff¦.Thmmmsffppp¦.thmmmpppsss¦. keempatkalinya pantat istriku tersentak sentak mencapai orgasme yang keempat, kelima, keenam dan Thomas pun mencabut kontolnya dari mulut istriku.
Enak Bu Yati, tanyanya pada istriku
Lemas aku Thomas¦.kata istriku lirih dan Thomas mendudukkan istriku.
Thomaaas¦.ooohh¦ mulaiii lagiiii¦.Thomaaaaas¦.apaaa di toroookkk kuuuuu oooohh ¦.peluuk akuuu Thomaaaaa¦..ssss akuuuu eeeeeehhh keluaaaaaaarr¦..Thomaspun memeluk mesra istriku sambil terus menciumi wajah istriku ketika istriku mencapai orgasme yang ke tujuh.
Thomas kini memeluk dan memberdirikan istriku, membetulkan letak roknya dan Thomaaaaaasss¦.eeeehh¦.daaataaaang lagiiiiii peluuuuukk akuuuuu Thomaaaas aaahhh eeeehhh akuuuu keluaaaaaar¦¦, desis istriku mencapai orgasme yang ke delapan malam itu.

Thomaspun merebahkan kembali istriku di kotak besar itu dan tanpa memelorotkan celananya Thomas mendekati pangkal paha istriku yang tergolek lemah mengkangkang, setelah mencabut taring babi rusa dari liang vagina istriku.
Tangan kanannya membenarkan letak kulupnya agar menutup ujung topi baja kontolnya dan menempelkan ke bibir vagina istriku yang basah dan
Thomaaas¦..,desah istriku ketika Thomas mulai menekan kontolnya masuk ke liang vagina istriku.
Heehh kontolmuu besaaaar Thomaaasss¦. desis istriku lagi
Ooohh¦.ennnaaaaak Thommmaaaaaas enaaaaak enaaaaaaaaak Thomaaaaasssss heh heh  istriku mendesis desis tatkala ujung kemaluan Thomas mempermainkan ujung laing vagina istriku dimana G Spot istriku terangsang hebat.

G Spoootkuuu Thomaaaaas enaaaaaj aku taak tahaaaaaannn ¦.nggggngngngngngng¦¦ dan pantat bahenol istriku tersentak kala orgasme ke sembilan
Enak Bu Yati¦ Kata Thomas terus mempermmainkan ujung kontolnya di daerah G Spot istriku yang langsung mengerang lagiThoooomaaaasss¦.enaaaaaaaakk oooooooooohhhhh akuuuuu keluaaaaaaaaaar untuk kesepuluh kalinya istriku orgasme.
Tubuhnya lunglai mandi keringat dan Heeg¦. ketika kontol Thomas mendesak masuk liang vagina istriku sehingga tampak dari tempat aku mengintip bibir vagina istriku mengembung menerima besarnya kontol Thomas sampai kira kira kurang lebih 5 centi yang belum masuk istriku mengerang lagi.
Eeehh ¦ mulut rahimku Thomas¦. desahnya dan Thomaspun menliuk likukan pantatnya dan Eeeehhh¦. geliiiii Thomaaaaa¦. enaaaaaakk¦.geliiiiii ooooohh Thomaas aku taaaaak tahaaaaaaann ¦.ngngngngngngngng ¦..keluaaaaaaaaaaaaaarrr¦..istriku mencapai orgasme yang kesebelas.
Heeeg¦¦.. dan kulihat Thomas mengenjot kuat kontolnya dan rupanya ujung kontol Thomas sudah masuk ke rahim istriku dan Thomas menarik kontolnya keluar sampai hanya kepala kontolnya di dalam liang vagina istriku sehingga bibir vagina istriku ikut keluar.
Thomas kemudian menggoyang-ngoyang pantatnya dan
Bibir vaginaku sakiit Thomas¦.sakiiit kena releting jean muuuu saaaaakiiitt¦ sudaaah Thomaaaas¦.oooohhh tapppiiiiii kuuuluppmuuuu menyaaaapu raahiiiiiimkuuu oooooennaaaak saaaaakita ooohh aoooh Thomassssss akuuuuu saakiittt aakuuuu keluaaaaaaaar¦.. rupanya istriku kebinggungan merasakan dua rasa dimana sewaktu Thomas beraksi menggoyang dan menekan pantantnya, bibir vagina istriku tergesek gesek oleh resleting jean Thomas tapi di dalam rahimnya kulup Thomas sangat merangsang birahinya karena menyapu-nyapu seperti kuas di dalam rahim istriku.

Thomas meneruskan aksinya  Ooohhhh kamuuu gillaaaaaa Thomaaaaass saaaakittt tapiiiii enaaaaakkk oooohh ¦.akuuuu keluaaaaaaaaaarr¦¦ istriku mencapai orgasme yang ke tiga belas, dan Thomas senang melihat istriku mengerang kesakitan bercampur erangan nikmat sehingga
Thommmaaaaaaaaassss¦¦.kauuuuuuuu¦.gilaaaaaa¦..sssaaaakiiiiiitt ¦..oooooohhh enaaaaaaaaak¦.aooah geliiiiiaa aaakuuuuuu keluaaaaaaaarr¦¦.istriku langsung lunglai di orgasmenya yang ke empat belas.

Thomas pun mulai mengeluar masukkan kontolnya di liang vagina istriku dan bibir vaginanya keluar masuk seirama keluar masuknya kontol Thomas di liang vagina istriku.
Sampai
Bu Yati¦..Bu Yati¦..ayoooo..
Genjooot Thomaaaas genjooot kontooolmuu enaaaaak cepaaaat akuuuuu juga mauuuu keluarrr oooh Thomas Thomas Thomaaaaaaaasss¦.
Bu Yati¦¦..
Dan breet breeeet breeet keluarlah suara dari liang vagina istriku karena air maniThomas keluar disela sela liang vagina istriku yang tersumbat kontol besar Thomas

Thomas mencabut kontolnya yang basah kuyup oleh cairan vagina istriku dan airmaninya dan didekatkan ke wajah istriku dan dengan sisa tenaganya istriku melahap kontol hitam Thomas yang mulai mengecil dan
Bersihkan Bu Yati perintah Thomas
Istrikupun menjilati dan membersihkan kontol Thomas dengan mulut mungilnnya hingga bersih.

Akupun cepat-cepat keluar meninggalkan tempat itu dan menuju mobil. Hampir satu jam aku menunggu dan kulihat istriku berjalan sendiri menenteng tas tangannya menuju mobil. Jalannya di kat kuatkan ketika dia tahu aku di mobil.

Nunggu lama, mas,tanyanya dan bau air mani laki-laki keluar dari mulut istriku.
Yaa lumayan¦ kataku
Anak-anak mengajakku di kelasnya¦ katanya dan bau air mani laki-laki semakin kuat.

Dalam perjalanan pulang kulihat istriku masih mengenakan BH dan ketika sampai rumah kudapati istriku tanpa celana dalam waktu berganti pakaian malamnya.

Beberapa hari kemudian pada hari Sabtu, aku merasa tak enak badan dan ijin pulang. Kulihat jam menunjukkan pk 2 siang dan aku melihat sepeda biru Suwerto parkir di halaman rumahku.
Begitu kumasukkan mobilku, aku mengetok pintu dan rambutku kubuat sedikit kusut dan rupanya kulihat istriku tergesa-gesa membuka pintu dari ruang keluarga.
Aku agak heran istriku memakai sepatu tumit tinggi di rumah dengan stelan blazer hijau dan rok span elastis hijau tua dan berdandan sedikit menor.

Kok, sudah pulang, mas? tanyanya setelah membuka pintu
Gak enak badan, dik,kataku. Aku pusing, dan badanku sakit semua, kataku menerangkan.
Suwerto muridku ada di sini, mas. Mulai hari ini dia les, kata istriku sambil membimbingku ke kamar di depan ruang keluarga dan lenganku menempel di payudara istriku dan ku tahu di balik blazer hijaunya istriku tak mengenakan BH.

Siang, Pak, kata Suwerto
Siang, kataku
Akupun masuk ke kamar dan melepas baju kerja dan memakai sarung dan kaos.
Aku mau memberi les, ya mas kata istriku
Yaah, aku mau tidur dulu, kataku sambil menutup kepalaku dengan bantal.

Akupun melihat lenggak lenggok pantat bahenol istriku dan rupanya istriku tidak memakai celana dalam karena tidak terlihat garis celana dalamnya.

Istriku menutup pintu kamar pelan-pelan dan kudengar sepatunya mendekati meja makan di mana Suwerto duduk.

Darimana tadi, Werto..kedengar sayup-sayup suara istriku.
dari sini, Bu Yatikata Suwerto dan kedengaran sayup istriku mendesah.
Ssst..suara istriku dan akupun mendekati pintu dan mendengarkan di balik daun pintu itu.
Bapak belum tidur..bisik istriku Eeeehh¦kembali istriku mendesah.

Akupun melihat ventilasi di sebelah pintu tepat di almari pakaian. Tadinya yang kurasakan pusing memdadak hilang.
Aku naik ke atas lemari dan aku dapat melihat isi ruang keluargaku dimana istriku dan Suwerto duduk bersebelahan di kursi menghadap ke arah ku mengintip diventilasi.

Badanku gemetar ketika kulihat Suwerto meremas-remas payudara istriku yang gurunya yang masih terbalut blazernya dan remasan itu semakin menggila dan tangan kanan Suwerto menyusup masuk blazer istriku yang mulai terengah engah.
Istriku melepas kancing blazernya dan mengeluarkan payudara kanannya dan dengan sigapnya Suwerto meremas payudara istriku.
Bu..saya mau pipis rasanyakata Suwerto
Pipis di ibu Yati ya.., kata istriku. Suwerto binggung.
Istriku berdiri dan Suwerto tetap duduk.
Ayo..ajak istriku
Anu saya,bu¦katanya binggung. saya kebelet pipis, kata Suwerto lagi.
Tangan istriku kemudian menyusup diantara selangkangan Suwerto dan Bu¦.kata Suwerto
Ayo ibu antar, kata istriku.
Kulihat wajah malu Suwerto ketika berdiri dan tangan istriku mengelus elus pangkal paha Suwerto sehingga Suwerto kesulitan berjalan.
Saya mau pipis kok disuruh duduk, kata Suwerto ketika didudukkan istriku di kursi jati yang tak mempunyai tangan dimana biasanya aku nonton acara TV.

Bu Yati¦;kata Suwerto ketika ibu gurunya melepas kancing celananya dan kulihat kontol Suwerto yang belum disunat itu sebesar dan sepanjang kaleng Baygon berdiri tegak .

Bu¦.. desah Suwerto ketika tangan istriku mengelus kontol Suwerto yang sudah ngaceng. Saya pingin pipis Bu Yati..kata Suwerto lagi.
Kau belum sunat Werto¦?™ tannya istriku
Belum, bu¦saya rasanya akan keluar pipisku bu¦.. katanya memelas.
Istriku berdiri mendekatkan tubuhnya ke Suwerto berhadapan dan kedua kaki istriku mengkangkangi kaki Suwerto dan pantat bahenolnya turun dan selangkangan istriku mendekati kontol Suwerto yang ngaceng berat.
Tangan istriku menarik pelan rok span elastisnya sehingga tersingkap paha mulusnya .
Bu¦. desah Suwerto
Oohh¦desah istriku bersamaan dan kedua kaki semakin terkangkang dan pantatnya turun sebentar sebentar bergoyang dan Ibuuuu¦..desah Suwerto
Ooooohhh¦. masukkaaann¦¦ Suwerto kamuuu¦.pi..piiiis di ibuuuuu¦..
dan pantat istriku pun semakin turun
Kontol muuu besaaaaar¦.Weeeertoooo¦¦ desah istriku
Buuuu saaaayaaaaaa pipiiiiiiiiiisssss¦¦desah Suwerto.

Preeet preet terdengar suara dari selangkangan istriku, rupanya air mani keperjakaan Suwerto selain tumpah di rahim istriku juga keluar dari liang vagina istriku

Suwerto kini memengku Istriku dan rok span elastis istriku tersingkap sampai ke pinggangnya sehingga pantat bahenolnya terlihat, kedua payudara montoknya tepat dihadapan wajah Suwerto.
Kamu haus Werto? tanya Istriku
Yyaa..bu..,kata Suwerto.
Istriku meremas kedua payudaranya sendiri dan mendekatkan putting susu kanannya ke mulut Suwerto yang berbibir tebal itu.
Jilati putting ibu, werto,perintah istriku.
Eeeeh¦¦™istriku mendesah dan begitu lidah Suwerto menempel dan menjilati putting susu kanan istriku seer¦seer¦ air susu istrikupun muncrat keluar dan dengan instingnya Suwerto langsung mencaplok payudara kanan istriku dan menyedot-nyedotnya.
Weeertoooo¦.enaaak¦.desah istriku dan pantat bahenol istriku bergoyang dan sekali kali berputar putar mengucek ucek kontol Suwerto yang masih menancap di liang vagina istriku.
Buu..anuukuu¦berdiriiiii..lagiiii..enaaaaak ¦buuu¦desis Suwerto
Istriku menekan kepala Suwerto dengan payudaranya yang dilahap habis oleh Suwerto sehingga posisi Suwerto merebah sehingga terlihat dari selangkangan istriku kontol besar Suwerto menancap memenuhi ruang liang vagina istriku.
Tampak bibir vagina istriku menggelembung diantara bulu-bulu lebat kemaluan istriku karena besarnya kontol Suwerto.
Ibuuu Y¦ akuu mauuu pipiiiis ¦ lagiiiii¦pekik Suwerto
Akuuuu jugaaaa Wertooooo¦..oooooh¦¦desah istriku dan pantat bahenol istriku turun naik dengan cepat sehingga liang vaginanya mengocok kontol Suwerto.
Ibuuu Y¦¦ akuuuuuu¦.pipiiiiiisssss¦..,desis Suwerto
Akuuuu¦ jugaaaaaaa¦¦, desis istriku dan kedua pantat mereka terhentak hentak saat istriku dan Suwerto mencapai klimaks bersamaan.
Secara reflek Suwerto memeluk istriku sampai beberapa saat.

Kulihat istriku berdiri mencopot kontol Suwerto yang sudah lemas dari liang vagina istriku sambil kedua tangannya membenarkan letak rok elastisnya.
Istriku jongkok di depan selangkangan Suwerto. tangan kanan istriku meraih kontol Suwerto yang sudah lemas tapi masih sebesar kaleng baygon itu dan mulai mengocok kontol Suwerto dan hap.. mulut istriku mengulum kontol Suwerto, tangan kiri istriku mengelus elus buah zakar Suwerto dan
Bu Yati¦enaaaaaaaaak¦.heh.. heh heh¦desis Suwerto
Jembut ibuu¦.gondrong¦kata Suwerto ketika melihat selangkangan istriku yang jongkok dan kaki kanan Suwerto menyusup ke rok elastis istriku menggosok ngosok selangkangan istriku.
Masukkan jempol kakimu, Werto, kata istriku sambil tangan kirinya membuka lebar bibir vaginanya dan Eeehhh¦Wertooo¦desis istriku ketika jempol kaki Suwerto masuk ke liang vagina istriku yang basah dan Mmmpppff..mmmmmpff¦istriku mendesis desis keenakkan sambil terus mengulum kontol Suwerto.yang ngaceng lagi.
Bu Yati¦.. akuuuu mauuu pipiiiss¦¦desis Suwerto dan istriku mempercepat kocokan baik oleh tangan istriku maupun kuluman mulut istriku
Ibuuuuu¦¦¦,desis Suwerto menyemburkan air mani ke mulut istriku yang juga dengan lahap menyedot kontol Suwerto bersama air maninya sehingga terdengar bunyi glek..glek saat istriku menelan habis air mani Suwerto.

Aku ngantuk, bu kata Suwerto
Tidurlah, ayo kuantar ke kamar depan,kata istriku sambil menuntun Suwerto.

Aku kemudian turun dari almari tempat ku mengintip adegan guru dan muridnya. Sore harinya Suwerto berpamitan setelah mandi keramas sewaktu aku duduk duduk membaca di ruang tamu
See you later, mam,katanya di depan pintu. See you..jawab istriku di depan pintu rumah,mungkin karena yakin di depan rumah banyak ditumbuhi tanaman. Istriku menjawab salam Suwerto sambil membuka sedikit blazernya yang tak terkancing di tengah dan rupanya pameran payudara montok istriku tanpa sengaja terlihat oleh pak Paijo tukang becak yang sering mangkal di depan rumah dan kadang merangkap sebagai penjaga malam perumahan yang aku tempati.

Aku tak dapat berbuat banyak ketika pak Paijo komat-kamit dan meletakkan tangan kanannya di depan mulutnya dan meniup ke arah istriku.

Heeh¦.kudengar istriku mendesah dan tanpa menutup kancingnya istriku menuju pagar dan Pak Paijo, tukang becak berumur sekitar 60 tahunan tapi masih gempal itu tetap komat-kamit.

Istriku tiba-tiba terhenyak kaget ketika mendapti dirinya berdiri di pagar dengan kancing yang terbuka lebar dan di depannya ada Pak Paijo yang memperhatikan payudara montoknya.

Istriku menutup blazernya, tersenyum ke Pak Paijo dan masuk ke rumah.

Aku mandi, mas, kata istriku

Beberapa saat kemudian aku ke dalam akan minum, aku berhenti minum, ketika ada desahan istriku di kamar mandi. Aku mendekat ke pintu kamar mandi dan desahan istriku semakin jelas.

Aku berjalan cepat ke ruang tamu dan kudapati Pak Paijo tidur di becaknya sambil mulutnya komat-kamit. Aku bergegas kembali ke kamar mandi di mana istriku berada dan tadinya istriku mendesah dan mendesis kini terdengar rintihan lemah istriku Jangaan¦paaaaak¦Joooo¦..jangaaan¦..suamiiikuuuu ¦.dengaaaaar¦..

Akupun mengintip dari lubang kunci, badanku serasa lemas, kulihat istriku yang telanjang berdiri dengan tangannya di atas seolah kedua tangannya diikat diatas dan kedua kakinya terkangkang lebar sehingga bulu-bulu kemaluannya tampak jelas.

Kedua payudaranya bergoyang-goyang seperti diremas-remas.

Eeeeehh¦..,istriku mendesis ketika air susunya mancur dan hilang sedangkan payudaranya seperti ada yang menyedot nyedot kedua tangan istriku yang seolah terikat ke atas mencengkeram sesuatu yang tak tampak.
Oooooh¦..desis istriku kemudian dan kulihat bibir vaginanya terbuka lebar dan pantatnya menungging nungging karena sesuatu mengelus dan mengocok bibir vaginanya hinggs terdengar bunyi berkecipak dari bibir vagina istriku yang kelihatannya sudah basah.
Tak lama kemudian ngngngngngngngngng¦¦..istriku mengerang dan pantatnya tersentak sentak karena orgasme








Bagain V


Aku kembali ke depan dan kulihat Pak Paijo akan mengayuh becaknya meninggalkan lokasi rumahku.

Malam harinya adalah malam Minggu, istriku mengenakan daster batik bermotif bunga yang agak ketat sehingga perut istriku yang sudah tak begitu ramping tampak menonjol di depan sedangkan pantat bahenolnya membentuk menonjol ke belakang dan kedua payudara tak berBH tampak montok dengan kedua putingnya yang menonjol.
Setel ah makan malam tak seperti biasanya istriku berdandan seolah akan menghadiri pesta, entah mengapa aku diam dan hanya berkomentar
kau tambah cantik, dik, mau kemana?Tanyaku.
Siapa tahu ada tamu, maskatanya santai
Kok tamu? Tak kira aku..kataku
Tamu kan harus dihormati dan dilayani™katanya
Dilayaniaku bergumam bertanya tanya

Aku kemudian menonton acara TV dan kuhidupkan lampu 5 watt sambil tiduran di kursi panjang didepan pintu kamarku, istriku menemaniku di kursi panjang menghadap ruang tamu.
Mataku tak dapat bertahan dan aku tertidur entah berapa lama, sampai aku terbangun mendengar rintihan istriku aku tak dapat bergerak sama sekali ketika kulihat istriku tidur tertelentang pantat bahenolnya di pojok tempat tidur busa di kamar dengan kedua kaki terjuntai di lantai dan hah Pak Paijo tukang becak berumur 60 tahunan yag hanya mengenakan kaos singlet belel dan celana pendek komprang itu memeluk tubuh istriku dengan tangan kirinya dan menciumi wajah istriku.

kau cantik Bu Yati..katanya berulang ulang
Jangan paak Paijooojangaaan paaaak Jooooo.,rintih istriku berusaha menahan Pak Paijo, tapi tangan kanan keriput itu meremas remas kedua payudara montok istriku yang hanya terbalut kain daster ketatnya.

Kedua tangan istriku terangkat diatas kepalanya terkulai lemah sepertiku kepalanya bergoyang-goyang ingin melepas ciuman bernafsu pak Paijo di wajahnya.


Paaaak Joooorintih istriku ketika jari-jari keriput pak Paijo menarik-narik dan memelintir putting susu istriku dengan kasarnya bergantian

Tangan istriku yang lunglai terkepal dan kedua matanya tertutup rapat dan menggigit bibir merahnya merasakan ganasnya pak paijo memelintir kedua putting susunya bergantian.

saakiiit.paaak. rintihnya agak keras.
Nanti akan semakin sakitkata pak Paijo dan kraak tangannya menarik daster atas istriku dan tersembullah payudara montok istriku dengan kedua putting susunya yang mengacung keras.

pak Paijo duduk di selangkangan istriku yang terkangkang lebar
Eeehheeehh.eehhh..rintih istriku berulang ulang ketika jari-jari pak Paijo memelintir dan menarik keras kedua putting susu istriku.

sakit pak, sakit pak Joistriku menghiba dikasihani tapi pak Paijo yang duduk di selangkanngan istriku mengesek ngesek dengan selangkangannya.

Kini wajah pak paijo mendekati kedua payudara istriku dan mulut ompongnya menjelajahi kedua payudara montok istriku, rupanya pak paijo tak tahu kalau kedua putting susu istriku bila dijilat oleh lidahnya akan mengeluarkan air susu.
Pak Paijo terus menyedot kedua payudara montok istriku hingga membekas merah hampir di semua permukaan kedua payudara montok istriku.

Rupanya istriku terangsang hebat oleh ulah kasar Pak Paijo pada dirinya karena kedua putting susunya terlihat mengacung menegang dan tanpa sengaja setelah menjilati permukaan payudara montok istriku, lidahnya menyenggol putting susu istriku yang mengeras dan seeer . seeer keluarlah air susu istriku dan

Oooohh sedap ini,kata Pak Paijo langsung melahap payudara istriku menyedot nyedot dengan kerasnya sehingga istriku merintih rintih kesakitan bercampur keenakkan, istriku menggigit bibirnya dan menggeleng ngelengkan kepalanya merasakan serangan ganas pak Paijo sampai

Sudaaah paaak .air susuku haaabiiiiis .paaak Joooossaaaakit eehhhsaaakiiiiiiiiitt paaaaaaaak.rintihnya tapi akhirnya Oooohhhh heeh heh heh geliiiii paaaaak ooooohhh gusiiiiimuuuu ooooohh paaaakkk Joooo.. akuuuuu keluaaaaaar. pantat istrikupun tersentak sentak ketika orgasme pertamanya keluar.

Pak Paijo pun kini menghabiskan air susu kiri istriku sampai Oooooohh..kaauuuu heebaaaaaat paaak Jooo.. bissaaaaa meraangsaaangkuuuu dariiii putiiiiiiiiiiiing kuuuuu oooooohhhhh akuuuu taaaaaak tahaaaaann .akuuuu keluaaaaaaar..Kembali istriku mengelinjang karena orgasme keduanya malam itu.

Tangan Pak Paijo menyingkap daster istriku.
Wah terlalu tebal jembutmu Bu Yati. Aku tak suka.Pak paijo berdiri dan dari tempatku berdiri aku tak melihat menuju mana pak Paijo.
Pak paijo ke tempat tidur lagi dan mengambil tiga bantal di letakkan untuk sandaran kepala istriku sehingga istriku kini dapat melihat selangkangannya dimana dasternya tersingkap memperlihatkan bulu-bulu kemaluannya yang lebat.
Pak paijo mendekat selangkangannya dan rupanya dia mengambil silet cukur goal kepunyaanku dan
Jangaaan paaaak.rintih istriku melihat Pak Paijo akan menggunduli jembutnya.
Biar terang, kata Pak paijo dan kreek kreeek mulai lah pak paijo mencukur bulu kemaluan istriku.

Se telah benar-benar bersih Pak Paijo mengambil cermin kecil dan menyuruh istriku melihat selnagkangannya.
Lihat..itilmu terlihat .kelentit Bu Yati terlihat katanya sambil mengelus elus yang membuat istriku mendesis desis.
Lebih gampang kan Bu Yati..katanya.
Pak paijo mengambil air dan sabun cair dari wastafel kamar dan mengosok selangkangan istriku sampai berbusa dan istriku terus mendesis desis karena perlakuan Pak paijo.
Pak Paijo melepas kaos singletnya dan tampak dadanya yang bidang berbulu.dan Pak Paijo berlutut diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar.
Pak Paijo merapatkan dadanya yang berbulu pada selangkangan istriku yang gundul dan mulai menggerak gerakan tubuhnya sehingga dada berbulunya menggesek gesek bibir kemaluan dan kelentit istriku.
Paaaakkheehenaaaaak.paaaaaakdesis istriku keenakan dan semakin lama semakin cepat dada bidang berbulunya menggosok selangkangan istriku dan PaaaaakJooooo.akuuuu .taaaaak.tahaaaaaaaan.angngngngng..dan pantat bahenol istriku tersentak untuk ketiga kalinya mencapai puncak orgasme.

Kini Pak Paijo meletakkan tubuh istriku di tengah tempat tidur kepala istriku tetap bersandar ke tiga bantal dan pantat bahenolnya diletakkan di tepi tempat tidur, kedua tangan istriku yang lunglai di samping tubuh istriku dan kedua kakinya dikangkangkan Pak Paijo lebar lebar sehingga persis di tempat ku tidur di kursi panjang.

Pak Paijo mengambil jepit jemuran pakaian dan Sakiiiiitpaaaaak.rintih istriku ketika Pak Paijo tanpa rasa kasihan menjepit kelentit istriku dengan penjepit jemuran.
Rintihan istriku semakin keras tatkala Pak Paijo menarik narik penjepit itu Uuuuh..sssaaaakiiiiit ..paaaaaaakampuuuun paaaaakampuuunjangan siksa sayaaa ..paaak

Pak Paijo menghentikan permainannya dan kini sisir kawat istriku di tangan pak Paijo, setelah membuka lebar-lebar bibir vagina istriku, pak Paijo memasukkan gagang sisir ke dalam liang vagina istriku sampai kawat-kawatnya menempel pada bibir vagina istriku yang mengerang erang Ampuuuun paaaaksaaaakiit..sudaaaah paaak jangaan sakiti sayaaa paaak .ampuuuun

Rupanya pak Paijo senang menyakiti pasangan bersetubuhnya dan aku semakin tak berdaya melihat tangan pak Paijo membawa kalung manik-manik sebesar kelereng dan kulihat pak Paijo menekan kedua paha istriku yang terkangkang lebar itu ke perut istriku sehingga lubang anus istriku terlihat jelas.

Ampuuunpaaaaakerang istriku ketika manik-manik sebesar kelereng itu dimasukkan satu persatu ke lubang anus istriku hingga dari sekitar 15 manikmanik itu hanya dua yang tidak dimasukkan ke lubang anus istriku.
Ayo bangun Bu Yatiperintah pak Paijo. Kulihat istriku dengan susah payah bangun dari ranjang.
Haa ..haaa..haaaBu Yati sekarang punya ekor di depan seperti bunga mekar . haa haa..haa.. waah ada antenenya di tengah dan ekor belakangnya ada dua bulatan pak Paijo tertawa terkekeh kekeh sambil menyalakan rokok klobotnya.
Ayo dandan yang menor lontekatanya. Aku terkesiap ketika tukang becak tua itu mengatakan istriku lonte.
Cepat pelacurbentaknya dan dengan tertatih tatih istriku menuju meja rias. Istriku sedang berdandan ketika Pak Paijo membuka almari pakaian.
Ha ini dia. rupanya Pak Paijo menemukan kain panjang istriku beserta kebaya tipisnya.
Ayo cepat lontewah matanya kurang tebal, ginjumu kurang merah goblokbentaknya sambil menjambak rambut istriku hingga kepala istriku tengadah.
Istriku meneruskan dandannya dan kulihat eye shadow tebal istriku dan bibirnya memakai lipstik merah menyala yang memang tak pudar walaupun tergesek.
Pakai ini..perintah pak Paijo. Istriku mengenakan kain panjang yang hanya dililitkan ke perutnya dan hanya ditali ujung-ujung kain panjangnya sehingga paha dan selangkangannya dengan satu sibakan akan tersingkap dan istriku mengenakan kebaya tipisnya sehingga kedua payudara montoknya yang penuh dengan bekas sedotan merah mulut pak Paijo tampak semakin menyenangkan pak paijo.

Pak Paijo menyalakan lilin dan ditaruh di meja rias
berdiri lontekatanya, istriku berdiri dan pak Paijo yang duduk di kursi rias
Sini tak pangku lonte..kata Pak Paijo.
Istriku duduk di pangkuan Pak paijo, kedua kaki istriku dikangkangkan Pak Paijo dan mulailah permainan Pak Paijo.
Sakiiit..paaaaakketika sisir kawat yang gagangnya masih di liang vagina istriku dikeluar masukkan dengan kasar, penjepit jemuran di lepas dari kelentit istriku dan tangan kiri Pak Paijo memeluk pinggang istriku dan jari-jari tangan kirinya mengelus-elus kelentit istriku.
Enak Bu Yatitanya pak paijo dan tangan kanan istriku memeluk pundak Pak Paijo dan eehhpaaaakdesis istriku, rupanya pak Paijo ahli dalam permainan kelentit wanita, kulihat telapak kaki istriku mengejang.
Saakiteeh enaakooohh akuu ooohhsakitt
Bu Yati enak terus sakit gimana sih.tanya Pak Paijo.
Embooh paaaak..
Plaaaakpak Paijo menampar pipi kiri istriku.
Aku tanya lonte, jawab ngerti™
Kulihat istriku berkaca-kaca
Yang sakit eh eh tempikku pak dan torokku..kata istriku terbata bata.
ha ha ha.bu guru memang lontekata pak Paijo
Yang enak, apa Bu Yati
Itilku pakjawab istriku
Bu Yati suka yang sakit apa yang enak. tanya pak Paijo lagi
Istriku diam sesaat dan yang enak, pak jawab istriku
Paaakdesah istriku, rupanya jari-jari besar pak paijo masuk ke liang vagina istriku setelah mencabut gagang sisir kawat.
Berapa kontol laki-laki selain suamimu yang masuk liang vaginamu, bu
Istriku terdiam.
Berapa kontol laki-laki selain suamimu yang pernah merasakan sempitnya liang vaginamu, bu
Paak.Jooooeehbanyaaak paaaak lebih dari empat..istriku mengaku.
Bu Yati lonte apa guru siihhatau gurunya lonte™tanya Pak Paijo terus memprmainkan jari-jarinya di dalam liang vagina istriku yang mulai menggelinjang.
Paaak eeeh akuuu ooohhh..telapak kaki istriku mengejang tangan kanannya memeluk tubuh tua gempal pak Paijo dan istriku menggesek ngesek payudara kanannya ke dada berebulu Pak Paijo dan
Paaakk Jooooooo akuuuuuu keluaaaaaaaar.. istriku mengalami orgasme ke empat dan pak Paijo mendudukkan istriku di meja rias dan mengkangkangkan kedua kaki istriku lebar lebar.

Pak Jo..pak Jo pak Jo ennaaaaaakk.rupanya pak Paijo melahap selangkangan istriku yang gundul melumat bibir vagina dan kelentit istriku bergantian menyedot menjilat dan Ooooh keluar satu.ooooh enak pak Jooo akuuu oooohhh keluar satu lagii.ooooooohhhakuuuuu keluar pak Joooo.

Rupanya Pak Paijo memang jago menyenangkan wanita karena istriku selain dijilati dan dikempot bibir kemaluan dan kelentitnya juga lidahnya menyelajahi liang vagina istriku sambil menarik manik-manik dari lubang anus istriku hingga keluar satu persatu.

Ooohh bibir vaginakuuu ooooohitiiiiillku..torooooookkuuuu..anuuussssooooh aku keluaaaaar istriku orgasme yang keenam, ketujuh, ke delapan dan tubuh istriku lunglai dan Pak paijo menidurkan istriku di ranjang

Pak Paijo masih menyisakan manik-manik di anus istriku dan pak paijo yang sudah terangsang itupun memelorotkan celana pendek komprangnya dan tampaklah kontol pak Paijo yang panjang hampir 20 cm ngaceng berdiri tegak, kontolnya tidak besar, tapi panjang dan kepala lemaluannya sangat besar hampir sebesar bola kasti dan yang menakutkan adalah banyaknya bulatan kecil hampir menyebar di seluruh batang kemaluan Pak Paijo.

Pak Paijo mendekati istriku yang tergolek lemah ditempat tidur sambil tangan kanannya memegangi kontolnya yang sudah ngaceng dan mengarahkan ke wajah istriku.
Ayo kulum sundal..emut kontolkuperinrthnya kepada istriku, istriku sempat memalingkan wajahnya dan dengan kasarnya tangan kirinya meraih tengkuk istriku dan dengan paksa memasukkan kontol yang berbuntil-buntil ke dalam mulut istriku.
Pak paijo meraih 2 bantal dan menandarkan kepala istriku dan kedua tangan gempalnya memegang belakang kepala istriku dan dengan kasarnya Pak Paijo memaju mundurkan pantatnya sehingga kontolnya menyetubuhi mulut istriku. kedua tangan gempalnya memeju mundurkan kepala istriku hingga beberapa saat dan setelah puas, Pak Paijo melepas kontolnya dari kuluman mulut istriku.
dan tubuh Pak Paijo beralih turun ke bawah dan kedua tangannya mengkangkangkan kedua kaki istriku yang sudah tak berdaya.
Kini ku dapat melihat dengan jelas kalau bintil-bintil dikontol Pak Paijo adalah peloran klaker yang diselipkan diantara kulit ari dan kulit jangat kontolnya.

Kontol ngacengnya di arahkan ke liang vagina istriku dan kepala kontolnya yang hampir sebesar bola kasti itu di tempelkan ke bibir vgaina istriku dan Heeegistriku tersedak ketika dengan kerasnya Pak Paijo menusukan kontolnya ke dalam liang vagina istriku.
Paaaak.desah lirih istrku ketika Pak Paijo mulai memasukkan kontolnya yang berkepala besar dan peloran di batang kontolnya.
Eeehhpaaaaakrasanyaaaa kok oooooohhhh.akuuuuu keluaaaaaaar.rintih istriku mencapai orgasme yang ke sembilan pantat bahenol istrikupun tersentak-sentak dan hal ini dimanfaatkan oleh pak Paijo mengenjot pantatnya yang membuat istriku semakin mengerang-erang keenakakanoooh torokkku gateeeeelpaaaak.enaaakkoooooohhhhh.aku keluaaaaar.. rintih istriku pada orgasme ke sepuluhnya dan pak Paijo memiringkan tubuh istriku ke kanan dan mengangkat kaki kanan istriku dipundaknya dan semakin menancaplah kontolnya ke dalam liang vagina istriku.
Sambil terus memaju mundurkan pantatnya, pak Paijo benar-benar mengocok kontolnya dengan buas ke dalam liang vagina istriku dan menarik keluar manik-manik dari anus istriku satu persatu dan kulihat wajah kuyu istriku meringis ringis dan mulutnya meracau Enaakoohh ..anuskuuu sakiiiitt enaaak kontolmu paaaakgateeeel torokkuuuu lelentitku.ooohh aku keluaaaarrOrgasme istriku ke sebelas.

Pak paijo menarik tubuh istriku yang lunglai hingga pantat bahenolnya di pinggir tempat tidur dan tubuhnya tetap dimiringkan oleh Pak Paijo dan Pak paijo turun dari tempat tidur mengangkat kaki kanan istriku dan menancapkan kembali kontolnya ke dalam liang vagina istriku dan dengan posisi setengah berdiri Pak paijo mengenjot pantatnya sehingga kontolnya dengan cepat keluar masuk dan mengucek ucek liang vagina istriku. Kulihat istriku mengerutkan wajahnya dan menahan giginya dan bibir merahnya terkatup merasakan serangan brutal kontol pak paijo di liang vaginanya.
Rupanya Pak Paijo berusaha memepercepat klimaknya. Bu YatiLontekuuuu..dan genjotan pantatnya begitu cepat (aku tak pernah mengenjot pantatku seperti pak Paijo) dan aku pun terkesiap mendengar rintihan istriku
Juragaaan.Paijoooo.lontemu. keluaar teruss..juragaaaaaaan.
Ooooooooooohh lonteeeeekuuuuuuuuu Yatiiiiiiiiii
Iya juragan juragan paijoooooaku lonteemuu.. erang istriku
Yatiiiiiilontekuuuuuuakuuumetuuuuu.dan pantat Pak Paijo tersentak sentak
dan karena erangan gila istriku mengatakan Pak Paijo juragan alias majikannya membuat Pak Paijo klimaks dan menyemprotkan airmaninya ke dalam rahim istriku.
Bersamaan dengan itu, aku beronani mengluarkan airmaniku di karpet.

Aku bangun ksiangan hampir jam 1 siang, stelah mandi aku bergegas ke kamar.
Sudah bangun, maskata istriku tampak gugup dan menarik sleimu tebalnya
Sudah , kataku.
Aku ngantuk mas..katanya. Gantian ya Jeng Yatiang tidur
Aku menyisir rambut dan mendekati istriku yang tidur berselimut rupanya istriku kelihatanya menutupi sesuatu di balik selimutnya.
Yatidurlah aku mau beli rokok,kataku sambil mengecup pipinya.

Aku keluar dan menutup kamar untuk beli rokok di warung. Kuusahakan agak cepat setengah berlari sehingga aku cepat kembali ke rumah dan bertemu Pak paijo sedang mangkal di depan rumahku. Pak Paijo tersenyum-senyum padaku seolah menghina, aku hanya menyapa.
Didalam hatinya Pak Paijo terbahak-bahak melihatku karena istriku telah disetubuhinya semalaman sekehendak hatinya tanpa aku dapat berkutik.
Aku masuk dari pintu dapur di samping rumah yang memang sengaja tak kukunci dan aku masuk berusaha tak menimbulkan suara, lagi pula aku sering berlama-lama di warung rokok.

Jeng Yatiang dari tadi curiga terhadap istriku yang tak biasanya berselimut di siang haripun mendengarkan rintihan istriku dari dalam kamar.

Aku mengintip di lubang kunci dan deeer hatiku bergetar, ketika kulihat istriku dengan selimutnya tersingkap, kedua kakinya terkangkang lebar memeperlihatkan pangkal paha yang kini tak berambut lagi dan yang membuatku tercengang adalah jari-jari tangan kanan istriku menggosok-ngosok kelentit dan bibir vaginanya sehingga pantat bahenolnya terangkat angkat dan di lubang anusnya hanya tertinggal 5 manik-manik diluar.

Rupanya istriku benarbenar terangsang kini tubunya memeluk guling besar dan kedua tangannya menekan guling ke arah selangkangannya sambil terus menggesek-ngesekkan pangkal pahanya yang gundul tak berambut itu dengan guling.

Kini istriku menelungkupi guling itu dan tangan kanannya meraih manik-manik itu mengeluarkan satu per satu dan nafasnya tertahan heeg.. setiap kali manik-manik itu keluar dari anusnya sampai sudah sebelas manik-manik yang ada diluar dan..

Juragan Paijoooo.sodomi.anuuuuskuuu..dan pantanya bergoyang maju mundur begitu cepat menggesek gesek pangkal pahanya ke guling yang dipeluknya, tangan kirinya menarik keluar manik-manik yang tersisa dan Juragaaaaaaaan Paijooooo.aku.keluaaaaaaaar..tubuh istrukupun tersungkur.

Kesokan harinya ketika istriku akan berangkat mengajar ke SMP X, kulihat dibalik seragam gurunya istriku tak mengenakan celana dalamnya karena tanpa sengaja sewaktu mengajaknya berangkat kaki kanan istriku sedikit meregak seawaktu duduk.

Aku pulang pukul 7.30 malam dan istriku belum datang. stelah menutup gordin ruang tamu dan menyalakan lampu kecil 5 watt dimeja kecil dan mentup selambu antara pintu tamu, aku merasakan kantuk sampai beberapa saat kudengar pagar terbuka dan bunyi kunci pintu depan berputar.

Aku ingin menyambutnya, begitu pintu kamar ku buka, aku terhenyak mendengar rintihan istriku
Jangan paaaksudaahpaaaak.nanti suamiku bangun bisik istriku sambil merintih.

Karena raungan lainnya gelap dan hanya lampu 5 watt yang menyala di ruang tamu maka dengan jelas kulihat istriku dibekap dari belakang oleh Pak Paijo. Tangan kiri pak Paijo memegang kedua lengan istriku dari belakang, sedangkan tangan kirinya dengan kasarnya menyingkap rok rempel istriku dan pantat bahenolnya pun tampak.

Tubuh istriku didorang hingga kepalanya bersandar pada sandaran kursi panjang ruang tamu dan kaki kanan Pak paijo mengangkat kaki kanan istriku ke atas kursi hingga istriku kini benar-benar menungging diatas kursi dan tangan kanannya menjemabak rambut pendek istriku sehingga kepalanya yang di bantalan kursi berpalaing ke kanan.

Tangan pak paijo merogoh celanannya dan dikeluarkannya kontol panjangnya yang permukaannya penuh dengan pelor.

Tangannya menekan kepala istriku dan selangkakngannya di dekatkan ke wajah istriku dan kontolnya yang ngaceng didekatkan ke mulut istriku dan dengan paksa Pak paijo memasukkan kontolnya yang panjang dan kepala penisnya yang hampir sebesar bola kasti itu ke dalam mulut istriku yang tak berdaya dam dengan ganasnya pak Paijo mengeluar masukkan penisnya ke dalam mulut istriku yang gelagapan dan melotot saat ujung penis besarnya sampai ke tenggorokkan istriku.

Kulihat ludah istriku keluar begitu banyakanya karena mulutnya tak mampu menampung besarnya kontol Pak paijo yang seperti kalap itu.

Heeh gak usah sembunyi, pak ayo keluarkata pak paijo dan tubuhkupun merasakan sepuluh orang yang tak tampak memukuliku dan perlawananku rupanya sia-sia karena yang kulawan benar-benar tak tampak.

Kurasakan tubuhku di lempar di kursi, kepalaku pening sekali oleh bogeman yang tak terlihat tapi terasa.

Kurasakan kepalaku didongakkan untuk melihat bagaimana pak paijo memperlakukan istriku yang juga tak berdaya melawan sepertiku.

Jangaaandisituuu paaakk.rintih istriku dan kulihat pak paijo menekan nekan kontolnya ke lubang anus istriku.
Jangaan pakk.™ istriku tak dapat bergerak kedua tangannya di bekuk ke belakang oleh pak Paijo sedangkan tubuhnya terdorong ke depan, kaki kirinya masih di lantai tatepi kai kanan istriku diletakkan di kursi sehingga kedua kakinya terkangkan lebar dan pantat bahenolnya semakin merangsang pak paijo karena dalam posisi menungging.

Ampuuuuuun..paaaaaksakiiiiiiiit.jaangaaaaaaaann disssssiiiituuuuuu jaangaaaaaan anuuuusskuuuuoooooh aampuuuuuun.sakiiiiiiiit.kulihat Pak paijo terus berusaha dengan paksa memasukkan kontolnya ke dubur istriku yang terus mengerang-erang.

Tangan kanannya merogoh sakunya dan rupanya dia membawa minyak dan digigitnya plastik itu dan keluarlah minyak goreng diusap usapkan ke konotlnya dan mengosok-ngosok anus istriku dan kulihat jemari tangannnya mulai menusuk anusmya.

Mulanya hanya jari telunjuk kemudian jari tengah dan jari manis pak paijo simasukkan ke anus istriku yang mengerang erangaku tak tahu entah sakit hanya.eeeehhh.hhhuuuuuhhh.ngngngng..

Akhirnya kontol pak Paijo berkepala besar dan batangnya berpelor itupun diarahkan ke anus istriku dan
Paaaak.saaaakiiitPak Paijo terus menusukkan kontolnya dengan pelahan naumn pasti ke dalam anus istriku yang semakin menunging-nungging.

Setelah semuanya masuk istrikupun diberdirikan oleh Pak paijo dan seperti sebuah wayang istriku menurut kemana pak paijo mendorong karena anus istriku sudah terjejali oleh kontol pak paijo dan pak paijo mulai menndesak desakkan kontolnya lebih dalam ke anus istriku yang hanya mendesis desis.

Pak paijopun menyuruh istriku merangkak sedangkan pak paijo terus di belakang istriku dan begitu posisi istriku merangkak, maka pak paijo mulai mengenjot pantatnya maju mumdur dan kontolnya mulai keluar masuk di anus istriku, Saakiiit..paakk.. ammmpun paaaaak jangaaaan disodomiiii akuuu pakampunnn jangann anuuusskuuuu.paaaaak istriku mengerang erang.

Tapi Pak Paijo seperti kalap semakin cepat mengenjot pantatnya sehingga bunyi selangkakngannya dan pantat bahenol istriku semakin keras dan Ooooohhh paaaaaaak.akuuuuuu oooooooh.akuuuukoook ..ennaaaaaaaaak..akuuuuu ooohhhhhenaaaaaaaktiba tiba istriku yang tadinya kesakitan kini meraskan keenakkan.

Paaaaaaaakkkk Jooooooooistriku semakin mengerang ketika tangan kanan Pak paijo menggosok kelentit dan bibir vagina istriku yang sudah gundul itu..

Semakin lama semakin gila saja genjotan panta pak paijo dan dengan jelas kulihat kontol pak paijo keluar masuk di dubur istriku yang terus mengerang keenakan.

Juraaaaaagaaaaaaaan.aakuuuu tak taaaaaahhhaaaaaaaaan juraaagaan Paijoooo
Yatiiii aku mau keluuuuaaaar.suara pak paijo serak
Ayooooo juraagaaaan Paijoooo aaaku mauuu keluaaarr.ooooohhh
dan kilihat Pak paijo menempelkan pangkal pahanya ke pantat bahenol istriku ketika air maninya menyembur di liang anus istriku yang juga tersentak sentak karena orgasme.

Kulihat keduanya tersungkur tubuh istriku di bawah tubuh Pak paijo.

Begitu tengah malam Pak paijo keluar rumahku untuk meronda. Rupanya itu kejadian terakhir dengan pak paijo karena malamnya pak Paijo terbunuh waktu mengejar perampok di perumahan sebelah saat dia akan pulang, kudengar ada temannya nyeletuk kalau mungkin dia telah memakan istri orang sehingga dia tidak kebal lagi oleh bacokan perampok.