Page Tab Header

Friday, May 29, 2015

Ngentot Bapak

 

Nikmatnya Ngentot Bapak-Bapak 

 

Sebut saja namaku Dian Prasetyo, umurku sekarang ini lebih kurang 29 tahun. Aku di lahirkan di kota Jambi, tanggal 28 desember 1980. Aku anak 1 (pertama) dari 3 bersaudara yaitu adikku yang kedua laki laki sedangkan adikku yang paling kecil perempuan. Banyak perbedaan sifat dan karakter di antara kami bertiga. Aku sendiri orangnya sangat kalem dan cendrung berdiam diri sehingga banyak teman temanku yang mengatakan susah untuk berkomunikasi dengan saya. Sedangkan adikku yang kedua orangnya pemalu dan bertindak sangat tegas dalam sesuatu hal, nah adikku yang cewek banyak orang bilang seperti burung nuri karena tak mulutnya selalu berkicau dan sangat ramah kepada siapapu sehingga banyak orang yang senang dan gemas melihatnya.

Jujur saja kukatakan kalau aku itu adalah seorang gay dengan kata lain suka melakukan hubungan sex dengan sesama jenis baik itu laki-laki(straight), gay maupun bisex. Tetapi itu semua berawal dari keluarga kami yang tidak harmonis dengan kata lain Broken home. Sejak aku duduk di bangku kelas 1 SD, orangtuaku cerai. Bapakku sendiri pergi entah ke mana seolah olah hilang ditelan bumi, dan Ibuku menikah dengan pria lain. Sejak saat itulah terpaksa kami harus diasuh oleh nenek kami. Begitu susahnya kehidupan ekonomi kami saat itu, karena nenekku yang kesehariannya cuman pedagang nasi kecil kecilan, dan berkebun seadanya saja, terpaksa harus menanggung beban hidup kami bertiga, rasanya saat itu aku menyesal kenapa saya harus di lahirkan ke dunia ini kalau harus menderita hidup. Kami tetap sabar dan berusaha dan berjuang untuk hidup sehingga akupun sampai di kelas 3 SLTP. Saat itu pulalah aku baru menyadari tentang jati diriku maksudnya pertama kali aku melakukan sex dengan bapak guruku sendiri yang kebetulan punya kelainan sex.

Bapak guruku itu orangnya sangat baik dan sangat perhatian sama saya sebut saja namanya Pak Ak, Pak Ak yang kesehariannya mengajarkan bidang study bahasa Indonesia yang sekaligus wali kelas kami kelas 3. Wajahnya yang kebapakan, meskipun usianya yang sudah hampir baya tetapi badannya masih tetap segar dan boleh di katakana atletis. Senyumannya yang manis di tambah lagi dengan wajahnya yang ganteng kadang kadang membuat birahiku kadang kadang naik di saat dia sedang mengajar di depan kelas, di tandai dengan penisku sering ngaceng cuman semua itu kupendam dan kusimpan dan di malam harinya barulah kutumpahkan segalanya dengan ngebayangin Pak Ak ada di sisiku sambil aku melakukan onani. Entah firasat darimana dan aku juga bingung apakah gerak gerikku sudah tercium oleh Pak Ak sendiri sehingga rasanya setiap hari kami semakin dekat saja, sampai.. KejaDian itupun terjadi.

Awal dari kejaDian itu adalah di saat aku berada di kantin dan ternyata cuman kami berdua saja yaitu aku dan Pak Ak sendiri. Bahkan secara tak sengaja sampai ke obrolan yang sangat pribadi. Yaitu tentang pribadi saya dan juga Pak Ak.

"Jadi sekarang ini di rumah sendirian donk," tanyaku!
"Iya Dian, bapak sangat kesepian sekali semenjak istri bapak meninggal sekitar 2 tahun yang lalu."

Dan akupun mulai bicara tentang diriku kepada Ak, "Begitu juga Dian pak, Dian sangat kesepian, dan merasa kekurangan kasih sayang karena sejak kecil Dian tidak kenal dengan wajah bapak Dian sendiri, belom lagi dengan Ibuku yang seolah olah lepas dari tanggung jawabnya dan kamipun di asuh oleh nenekku dengan penuh perjuangan.
"Jadi kita punya nasib yang sama yah Dian?" Tanya Pak Ak lagi dan kubalas dengan sebuah senyuman, Pak Akpun tersenyum kepadaku. Dengan senyumannya yang manis. Dan belpun berbunyi menandakan kalau kami sudah masuk kelas dan mengakhiri perbincangan kami berdua.

Hari hariku selalu bersama Pak Ak, dan cuman dialah orang yang paling dekat dengan aku saat itu, begitu juga dengan Pak Ak, dia sangat senang kepadaku dan pernah mengatakan kepadaku dia ingin terus ngobrol denganku tentang apa aja, bahkan dia kepingin lebih dekat lagi denganku, karena aku itu orangnya sangat pendiam ditambah lagi dengan wajahku yang lugu dan kalem sehingga menambah point tersendiri kepadanya sehingga hal itu enggak akan membuat orang curiga tentang kami. Makanya meskipun sebenarnya aku otakku yang enggak terlalu pintar, tetapi nilaiku selalu bagus dan aku selalu meraih rangking 1 di kelas tentunya dengan bantuan Pak Ak karena kedekatanku dengannya dan kerja sama yang baik di antara kami berdua. Dan sudah barang tentu kalau hal itupun kumanfaatkan dan mengambil keuntungan dari dia.

Secara diam diam akupun ingin memanfaatkan suasana ini. Aku ingin suatu saat nanti Pak Ak bertekuk lutut di hadapanku sehingga apa yang kuminta dari dia harus ada, bukan cuman nilai yang kudapatkan, kasih sayang, harta, bahkan aku ingin mereguk kasih sayang darinya karena aku adalah orang yang benar benar kekurangan kasih sayang. Siang malam aku terus memikirkan misi itu, dan bagaimana caranya supaya aku bisa berhasil nanti. Ternyata ide cemerlang itupun datang bahkan dari Pak Ak sendiri, yaitu Pak secara tiba tiba Pak Ak mengundangku datang ke rumahnya untuk membantu membersihkan pekarangan rumahnya. Sudah barang tentu kuterima dengan senang hati apalagi dia memang menjanjikan memberikan upah kepadaku, jadi saya enggak usah terlalu repot repot untuk mencari uang lagi seperti biasa saya lakukan sehabis pulang sekolah saya harus mencari uang tambahan dengan cara mojok mojok di luaran. Sementara adik adikku sibuk membantu nenekku berjualan nasi di rumahnya. Dengan rasa bahagia kudekati Pak Ak.

"Pak memangnya Dian nanti jam berapa ke rumah bapak"
"Yah.. Terserah Dian aja." sahut Pak Ak!
"Sehabis pulang sekolaHPun saya siap ke sana sama sama bapak," jawabku dengan semangatnya.
"Oklah!" kata Pak Ak.

Dan akupun tersenyum tetapi yang ada di pikiranku saat itu adalah (kamu akan tahu siapa Dian yang sebenarnya dan akupun ingin tahu apakah kamu itu sakit juga seperti saya). Akhirnya kamipun pulang ke rumah Pak Ak sama sama.

Dan kamipun sampai ke rumah Ak yang memang enggak terlalu jauh dari sekolah kami, rumahnya memang sederhana dengan rumput yang sudah lumayan memblukar. Sampai di dalam rumah akupun di persilak duduk di sofanya dan Pak Ak pun bergegas ke dapur untuk mengambil minuman karena siang siang begini memang terasa haus sekali. Setelah selasai minum kami berduapun melanjutkan makan siang bersama karena memang selama ini kami sudah dekat jadi aku itu enggak ngerasa canggung lagi di rumahnya Pak Ak. Dan Pak Akpun bisa memahami itu. Saat makan siang Pak Akpun menanyakan sesuatu kepadaku.

"Memangnya nanti kamu enggak dicariin nanti kenapa enggak langsung pulang ke rumah." Tanya Pak Ak.!
"Oh.. enggak pa pa kok Pak sudah biasa," jawabku dengan tegas!

Karena memang aku sudah tidak perduli lagi dengan sesuatu yang jelas aku itu harus bisa mendapatkannya hari ini terbesit di benakku. Enggak terasa ternyata pekerjaan itupun selesai hanya dalam beberapa jam saja dan sudah menunjukkan jam 06.00 sore, dan kami pun masuk lagi ke dalam rumah untuk beristirahat dan mandi. Selesai mandi kami pun kembali duduk duduk di sofa untuk istirahat sejenak sambil mimun teh. Suasana di dalam rumah itu memang terasa sepi karena Pak Ak sendirilah yang ada di sana, karena istrinya sudah meninggal sementara dia cuman punya anak laki laki satu dan sekarang sudah kuliah di kota. Dan kadang kadang saja anak Pak Ak itu pulang ke rumahnya untuk mengambil biaya sekolahnya.

Kusandarkan pundakku di sofanya Pak Ak yang empuk itu sambil melirik lirik Pak Ak, Sedagkan Pak Ak nya sendiri kelihatannya masih sedikit capek sambil mengisap rokok di hadapanku.

"Capek ya pak," tanyaku!
"Yah lumayanlah Dian" jawab Pak Ak lagi! Terbukti dari tangan Pak Aku yang dari tadi terus terus mengurut pundaknya dan kakinya karena mungkin terasa pegal pegal. Akhirnya otakkupun encer saat itu karena aku enggak ingin berlama lama lagi dan aku ingin secepatnya terbang dengan Pak Ak, jadi sengajapun ku cari jalan untuk memancing arah pembicaraan yang menjurus ke arah itu.

"Capek capek begini enaknya ngapain yah pak?" tanyaku kepada ak! Dan Pak Akpun melirikku dengan tatapan mata yang penuh arti, seolah olah Pak Akupun sudah paham akan sesuatunya.
"Menurut Dian sendiri apa?" Tanya Pak Ak lagi.
"Apa yah??" tanyaku dengan suara yang sedikit manja sambil tersenyum manis ke arahnya.

Secara tak sengaja pandangan matakupun beralih ke sesuatu hal yakni aku melihat Pak Ak sedang meraba raba kontolnya dengan sangat lembutnya. Mataku hampir saja melotot melihatnya dan nafaskupun sedikit sesak seolah olah aku merasakan sesuatu bisikan, agar aku bisa menggantikan Pak Ak dengan tanganku sendiri untuk meraba raba benda yang ada di dalam celananya itu. Secara spontan kujawab sendiri pertanyaanku tadi.

"Kalau bagi Dian sih pak, capek-cepek gini enaknya urut-urutan aja pak," pintaku seketika.!
"Boleh" kata Pak Ak, "Bapakpun kepingin ngerasain pijatanmu Dian" sahut Pak Ak.

Selang beberapa saat Pak Ak pun datang menghampiri aku dan kamipun mengambil posisi yaitu Pak Ak duduk di hadapanku ke arah depan dan akupun sambil duduk di sofa sedangkan Pak Ak duduk lantai yang memang di alasi karpet berwarna merah. Terus tanganpun memulainya, di awali dengan sentuhan sentuhan di punggungnya. Padahal sebenarnya aku itu enggak ada ilmu untuk memijit orang tetapi itu demi sebuah misi untuk mendapatkan hati Pak Ak sepenuhnya. Terserah apakah Pak Ak tahu atau enggak apakah aku cukup professional atau tidak di bidang pijat memijat, yang jelas malahan Pak Ak tetap memujiku dengan kata kata.. Enak sekali Dian.. Enak sekali.. Betapa lembutnya tanganmu.. Dan terus menerus..

Akhirnya akupun sudah tak tahan dengan kondisi tubuhku saat itu yang sudah mulai horny.. Di tandai dengan kontolku yang dari tadi sudah naik turun menempel di punggungnya Pak Ak, bahkan secara tak sengaja kontolku kugesek gesekkan di punggungnya Pak Ak. Tiba tiba Pak Ak menyuruhku membuka bajunya, katanya panas dan memang tubuh Pak Akpun sudah mulai keringatan, akupun membuka baju Pak Ak. Astaga..!! ya ampun..!! ternyata tubuh Pak Ak sangat bagus dan kekar di dadanya ada bulu bulu halus yang membuatku semakin terangsang. Matakupun tak bosan bosannya memandang tubuhnya yang sexy itu, tangannya yang berotot dan berbulu halus menambah ke sexy annya.

Kontolkupun naik turun dan bergerak gerak ke sana ke mari seolah olah ingin meronta ronta. Sesekali kutahan nafas birahi itu, agar suasana tetap hangat. Sekarang jari jarikupun sudah tak beraturan lagi malahan semakin liar menggerayangi tubuh Pak Ak, belom lagi aroma tubuhnya yang maskulin menambah darahku semakin berdesir kencang.

"Dian rasanya ada sesuatu yang mengganjal di punggung bapak, apa itu?" Tanya Pak Ak seketika!
Akupun tersentak seketika dari kebisuanku dan menjawabnya, "Ular, pak!" candaku.
"Wah ternyata selama ini kamu pintar juga yah bercanda Dian?" kata Pak Ak lagi!
"Memang kenapa pak?"
"Enggak soalnya selama bapak lihat kamu itu orangnya sangat lugu dan pendiam," kata Pak Ak dengan nakalnya.
"Jadi ularmu kok begerak gerak terus?" kata Pak Ak lagi.
"Enggak tahu.." Jawabku dengan manja.
"Memangnya kenapa pak?" aku balik bertanya.

Pak Ak pun tersenyum dan memandangiku begitu juga aku, memandangnya dengan hati yang bergetar geter. Pak Ak pun menjawabnya.

"Ingin lihat aja Dian".
"Ehmm.. Ternyata bapak suka nengok ular yah?" candaku lagi.
"Ii.. Iiya.. Dian, Dian sendiri bagaimana? Suka enggak!"
"Tentu donk" jawabku.

Ternyata rahasia di antara kami berdua pun sudah terungkap jelas, yaitu kami sama sama sakit, sama sama suka ular alias kontol. Pak Ak pun tiba tiba meraba raba kontolku dan memandangiku dengan tajam.

"Ya sudahlah Dian itu rahasia kita berdua aja ya? dan Bapak akan sayang sama kamu."
"Benar, pak!!"
"Yupp," kata Pak Ak, "Bahkan rasa sayangku lebih dari segala galanya kalau kamu enggak menyakiti aku, karena aku sudah lama menginginkanmu Dian, dan bapak selama ini merasa kesepian, dan bapak kepingin bersama kamu terus untuk menenemaniku, boleh kan?"
"Dengan senang hati sayang..!" seketika kupanggil dia kata kata sayang dan bukan bapak lagi. Dan dia pun tersenyum tetapi tangannya terus menerus meraba raba kontolku.

Tiba tiba Pak Ak membuka celananya termasuk CD nya yang berwajah putih itu, jadilah Pak Ak telanjang bulat di hadapanku.

"Lihatlah ular bapak ini Dian, dia juga sangat ke sepenian dan rindu di sayang sayang, apakah kamu suka Dian?"

Kupandangi kontolnya dengan perlahan lahan, dan sesekali kudekatkan bibirku di telinganya dan menghembuskan nafas-nafas asmara yang semakin membara. Seketika kamipun hanyut dalam kebisuan, dan entah apa yang ada di dalam hati Pak Ak, dan begitu juga dengan aku, apalagi ini adalah pengalamanku yang pertama membuatku kehilangan akal tak karuan, jantungnya berdetak detak kencang nafasku semakin memburu, begitu juga dengan Pak Ak, bibirnya menempererat di perutku dan wajahnya bersandar pahaku, begitu juga dengan keadaan kontolku yang sudah keras tadi sementara mataku masih tetap asyik memandangi kontol Pak Ak yang lagi berdiri, tegang dan begitu gagah, besar, panjang, dan di batangnya terdapat urat-urat yang menonjol menambah kegagahan kontolnya Pak Ak, benar benar indah kontol ini, pujiku dalam hati. Benar benar indah kurasakan saat itu, pertama kali memandang kontol dan bentuknya sangat sempurna persis seperti yang kuidam-idamkan selama ini, betapa beruntungnya aku, pikirku saat itu. Rasanya aku ingin menikmati yang lain lainnya.. Yang lebih nikmat dan..

"Masa dari tadi cuman bapak yang telanjang Dian?" tanya Pak lagi, "Dian juga donk?"
"Iya.. Pak," sahutku.

Akupun berdiri dan membuka satu persatu pakaianku hingga akupun sudah telanjang bulat, sekilas kupandang Pak Ak memandangku dengan tatapan mata yang tak berkedip. Sekarang posisi benar benar sudah telanjang bulat tetapi kami masih kami dalam keadaan posisi yang tadi. Begitu juga dengan Pak Ak, tangannya menggenggam kontolku dengan mesranya.

"Gede juga kontolmu yah Dian?," tanya Pak Ak lagi. Akupun tersenyum.
"Dian.. kontol bapak di pegang juga donk?"

Tangankupun menjulur perlahan lahan ke bawah..

"Kenapa, takut yah"
"Enggak sayang, enggak apa apa kok," kata Pak Ak lagi.

Akupun segera meraih kontol itu dan menggenggamnya penuh perasaan. Perasaanku saat itu adalah beginilah rasanya kontol betapa enaknya memegangnya dan terasa olehku kontol itu berdenyut denyut dan di kepalanya ada cairan cairan putih seperti lender, begitu juga dengan kontolku, menandakan kalau kami sudah sama sama terangsang tinggi saat itu. Saat itu kami sudah sama sama meraba, telanjang dan horny berat. Hingga terdengar suara ohh.. ahh.. uhh nikmat nikmat.. nafas nafas kami pun semakin memburu, berdesah ke nikmatan yang tiada tara, pikiranku seolah melayang layang sampai ke langit yang ke tujuh, begitu juga dengan pahaku terus menerus di ciumnya dan di jilatinnya sesekali kutempelkan kontolku di wajahnya dan kugesek gesekkan ke sana kemari. Matanya Pak Ak terpejam dan kadang kadang memandangiku dengan sangat mesranya dan kubalas dengan senyuman.

Sekilas kulihat jam sudah menunjukkan jam 19.30 malam, sungguh waktu rasanya tak terasa apalagi saat saat seperti ini.

"Dian.. Gimana kalau kita ke kamar saja sayang, soalnya bapak takut nanti ada orang masuk sayang.."pinta Pak Ak lagi.

Dan akupun menggangguk menandakan aku setuju, dan pintu kunci dan mematikan lampu dan Pak Ak pun mengangkatku, mengendongku ke dalam kamar tidurnya. Tubuh yang sedikit kurus, maklum saja aku baru SMP saat itu, memudahkan Pak Ak melakukannya apalagi tubuh Pak Ak sangak strong dan jangkung. Kurangkul pundaknya dengan kedua tanganku dan kugigit gigit kecil lehernya, Pak Akpun berdesah lirih dengan nafas yang tak beraturan, kurasakan detakan jantungya begitu kencang, kontolnya berdiri kedepan tepat berada di bawah pantatku dan kugenggam mesra. Begitu juga dengan kontolku di genggamnya.

Sampailah kami di dalam kamar dan tubuhkupun di rebahkannya di ranjangnya yang empuk secara perlahan lahan. Kutatap wajahnya yang ganteng. Dan Pak Ak pun menindihku begitu mesranya dan begitu rapatnya, spontan kontol kamipun saling bergesekan, begitu juga dengan tubuh kami dengan goyangan erotis perlahan lahan tapi asyik, kupeluk tubuhnya yang menindihku dan kaki kami saling melilit seakan tak ingin lepas. Ohh.. Begitu nikmat.. Nikmat sekali.. Kupandangi dadanya yang kekar menempel erat di tubuhku dan kurasakan aroma tubuhnya dan sesekali bibirnya dekat di telingaku, kurasakan nafasmya mendesah desah membuatku semakin mabuk kepayang. Sesekali kujepit kontolnya di antara kedua pahaku.. Dan kontolku menempel di perutnya, bulu bulunya yang lebat kurasakan sangat nikmat, kudengar Akhh.. Ohh.. Enak kali sayang.. Enak sayang.. Betapa nikmatnya ini.. Baru kali bapak merasakan nikmat yang tiada tara, pahaku yang putih dan berkeringat menambah kelegitan kontol yang sekarang berada di antara ke dua pahaku.

Pantasan saja, guruku ini mengerang nikmat dan mendesah nikmat, kami tidak perduli lagi dengan suasana di situ yang jelas cuman kami berdua saja. Dibalik desahan guruku itu.. Terasa ada air yang menetes di dadaku, ternyata Pak Ak menangis, memangis karena bahagia. Dan feelingku mengatakan kalau namaku sudah tertancap di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Hore.. Aku tersenyum puas ternyata aku berhasil pikirku sejenak. Memang aku ingin menyerpis habis dirinya, terbukti baru di tahap starting saja, sudah kudapatkan banyak point kemenangan.

Tiba tiba saja kami terdiam sejenak dan mata kamipun saling memandang.

"Percayalah Dian bapak sangat menyukai kamu sayang"
"Dian juga pak!" jawabku.

Kemudian bibir kamipun bertemu, saling melumat dan lidah kamipun saling bertemu saling melilit, seolah olah di antara kami tak ada yang mau kalah, sesekali lidah kumasukkan ke dalam mulutnya dan Pak Akpun mengulumnya dan menariknya seolah olah ingin menelannya sedalam dalamnya, begitu juga dengan aku memberikan balasan yang sama. Bibirku yang merah dan sexy itu di lumatnya terus menerus berpindah ke leherku sampai kedua buah putingku di jilatnya dengan rakusnya, tak ketinggalan tubuhku yang putih bersih di jilatinya sampai sampai aku ohh.. ahh.. uhh.. oohh.. uhh.. nikmat Pak nikmat.. Teruskan pak.

Sampai akhirnya tiba di daerah yang paling sensitiv ku yaitu kontolku sendiripun sudah mulai di hisapnya. Kurasakan hawa panas dari dalam mulutnya yang mana kontolku waktu sudah bersarang di dalam mulutnya.. Ohh.. Begitu enaknya sayang.. Hisap terus kontol Dian pak, aku seperti merengek rengek di buatnya. Tiba tiba saja Pak Ak pun sudah mendekatkan kontolnya di hadapanku, kulihat lagi kontol itu kupegang kubelai menandakan..

"Enggak pa pa Dian, hisap saja kontol bapak sayang.. Seperti yang bapak lakukan sayang.." kembali kudengar suara Pak Ak yang sudah kesetanan.
"Sayang hisap sayang.. Bapak sudah tak tahan lagi sayang.. Hisap sayang," pintanya lagi.

Kupandangi lagi kontol itu yang sudah berdiri tegak di hadapanku, dan akupun memulainya meskipun aku belum merasakan bagaimana rasanya kontol selama ini, tetapi apa yang dilakukan Pak Ak terhadapku sudah cukup memberikan pelajaran kepadaku. Akupun memulainya dengan mengisap kepala kontolnya Pak Ak, seketika kudengar desahannya Pak Ak semakin keras.. Ternyata kami pun sudah mengambil posisi 69, akupun semakin bergairah dan memasukkan kontolnya ke mulutku. Dan terus kuhisap kontol itu, kurasakan aroma kontol pertama kali.. Dan aku enggak tahu gimana lagi melukiskan itu semua.. Sungguh nikmat dan enak sekali.. Mengisap kontol.

Kujilati batang kontolnya, kuemut dan kusedot ada rasa asin di dalam mulutku, sesekali kulepas kontol itu dari mulutku.. Dan menghembuskan nafas ohh.. ahh.. uhh enaknya.. Nikmat kurasakan saat itu dan kembali kuhisap.. Begitu juga dengan Pak Ak terus mengisap kontolku sampai aku merasakan sesuatu yaitu teryata spermaku suda mau muncrat, seiring dengan itu kupercepat goyangan kontol ku ke dalam mulutnya sampai sampai..

"Pak.. Dian tak tahan lagi pak.. Dian mau keluarr.. Dian mau keluar"
"Oh ya.. Dian, bapak juga sayang.. Hisap terus sayang.. Kita keluar sama sama yah.."

Kontol Pak Ak terus menerus menghujam mulutku begitu kencangnya sampai sampai ke kerongkanganku. Dan secara bersamaan tubuh kami sama sama kaku dan tegang.. Aku sudah tak tahan lagi.. Dan akhirnya..

Crett.. Crott.. Crott.. Crott..

Kamipun sama sama mencapai klimax kenikmatan itu yang tiada taranya. Spermanya Pak Ak muncrat di mulutku begitu banyaknya, begitu juga dengan diriku. Kurasakan sperma itu, bagaimana baunya dan sebagainya.. Ohh nikmatnya. Kamipun saling berpelukan, saling berciuman, meskipun sperma kami masih belum kering.. Hingga kulihat jam menunjukkan jam 21.45 malam., dan kulihat Pak Ak sudah tertidur pulas di sampingku. Dan akupun melamun sejenak sebelum mataku terpejam.
Ini belum akhir dari segalanya karena hari esok masih ada. Apakah hari esok itu? Akupun tertidur..

Saturday, May 23, 2015

Hadiah Ulang: Ayah

Hadiah Ulang Tahun Ayahku

 

Saya adalah anak tunggal Ayahku. Sejak dulu, kami hanya hidup berdua saja. Mamaku telah lama bercerai dari Ayahku sejak saya masih SD kelas 1. Saya tak pernah mau tahu kenapa mereka bercerai. Sejak saat itu, saya tinggal dengan Ayahku. Ayahku itu ganteng sekali. Meskipun usianya sekarang hampir mencapai 50, dia masih nampak awet muda. Rambutnya memang agak beruban, tapi tak terlalu menonjol. Kerutan memang mulai nampak di wajah tampannya itu namun tak sebanyak kerutan di wajah kebanyakkan pria berusia 50an. Tubuhnya memang tidak atletis, dengan sedikit lemak di bagian perut. Namun, secara keseluruhan, dia tak nampak gemuk sama sekali.

Kami dekat sekali, selalu berbagi kegembiraan dan kesedihan. Singkat kata, Ayahku itu Ayah yang terbaik sedunia. Saya amat menyayanginya, sampai-sampai terkadang saya mengira saya telah jatuh cintaYahdanya. Saya sendiri tak tahu bagaimana perasaan Ayahku terhadapku. Yang kutahu adalah bahwa dia amat sangat menyayangiku seperti seorang ayah menyayangi anaknya. Walaupun kami dekat sekali, norma-norma kesopanan tetap kami jaga. Saya tak pernah sekalipun melihat kontolnya, hanya sering melihat dadanya saja sebab dia suka berjalan telanjang memakai celana dalam saja. Saya sendiri sangat pemalu, saya tak mau Ayahku melihat tubuhku. Mungkin karena saya tak percaya diri dengan bentuk tubuhku yang agak terlalu langsing. Tapi semuanya akan segera berubah, tepat di malam ulang tahunku yang ke-18.

Malam itu, saya memutuskan untuk tidur lebih awal. Sekujur tubuhku letih sekali setelah latihan fisik di sekolahYahgi tadi. Saya selalu benci pelajaran olahraga, karena saya tak terlalu suka capek. Tapi sisi baiknya, saya menjadi cepat mengantuk dan ingin tidur lebihYahgi. Seperti biasa, saya telah melolosi semuaYahkaianku, dan berbaring telanjang bulat dengan nyaman. Bahkan saya tak ingin sehelai selimut pun menutupi tubuhku. Rasanya nyaman sekali dapat bebas dari belengguYahkaian yang harus kukenakan dariYahgi sampai malam.

Dengan cepat, saya terlelap, tak menyadari bahwa sesosok bayangan pelan-pelan memasuki kamarku dan berdiri di sisi ranjangku. Tubuh telanjangku menjadi menu utama matanya. Saya baru tersadar ketika dia menepuk-nepuk pipiku dan membangunkanku. Begitu kedua matau terbuka, kulihat Ayahku berdiri menatap ketelanjanganku. Meskipun keadaan di kamarku remang-remang, namun cukup jelas untuk melihat segala sesuatu. Malu sekali, cepat-cepat kututupi kontolku yang setengah ngaceng dengan tanganku. 'Astaga, sudah berapa lama dia melihat tubuh telanjangku?' pikirku, wajahku memerah seperti kepiting rebus.

"Tak perlu malu, anakku," katanya, duduk di sisi ranjang.

Satu-satunyaYahkaian yang melekat di tubuhnya hanya celana dalamnya yang agak terlihat usang. Bercak kekuningan nampak di bagian depan celana dalamnya di mana kontolnya mulai mendesak ingin keluar. Astaga, Ayahku ereksi melihat tubuhku!

"Kamu cakep sekali, anakku," katanya lagi, tangannya mulai membelai-belai bahuku.
"Ayolah, jangan kau tutupi kemaluanmu. Biarkan Ayah melihatnya. Ayo."

Dengan lembut, dia berusaha menyingkirkan tanganku agar kontolku terekspos. Saya tak tahu harus berbuat apa selain membiarkannya.

"Anak Ayah sudah besar, yah," komentarnya saat melihat kontolku mulai ngaceng.
"Bulu-bulunya lebat sekali," tambahnya lagi saat melihat bahwa dasar kontolku ditutupi bulu jembut yang rindang seperti hutan Amazon.

Saya tahu apa yang sedang Ayahku lakukan. Dia ingin merayuku. Dia ingin mengajakku untuk tidur dengnnya. Dia ingin bersetubuh denganku!! Agak ragu, saya berkata,

"Pa, jangan,Yah." Kurasakan tangannya yang kasar membelai-belai kontolku.
"Kumohon,Yah. Jangan," mohonku lagi.

Sebagian diriku memang ingin sekali bercinta dengannya, tapi sebagian lagi melarang. Incest itu salah dan dosa, apalagi incest yang satu ini melibatkan hubungan sesama jenis. Insting moralku memaksaku untuk menolak rayuan Ayahku.

"Jangan takut, anakku. Ayah takkan menyakitimu. Ayah hanya ingin bersamamu. Andai saja kau tahu betapa sendirinya Ayah selama bertahun-tahun." Sahutnya dengan nada sedih yang mendalam.
"Alasan Ayah tak menikahi wanita lain karena Ayah sayangYahdamu. Ayah sengaja menunggu, sampai kamu cukup umur. Sekarang kamu sudah berumur 18 tahun, anakku."

Kulihat jam weker di meja kecil yang terletak tepat di samping ranjangku. Jam itu menunjukkan pukul 12 lewat 45. Itu berarti, sudah 45 menit lamanya saya berumur 18tahun. Saya sudah dewasa!

"Ayah punya sebuah hadiah ulang tahun untukmu, anakku."

Dengan itu, dia berdiri. Kemudian, tanpa malu, Ayahku mulai melepaskan celana dalamnya. Saya hanya dapat menatap kontolnya denganYahndangan tak berkedip, takjub sekali. Kontol Ayahku indah sekali.Yahnjangnya nyaris 20 cm, keras seperti baja, dan ukuran kepala kontolnya besar sekali. Bulu jembutnya tak selebat punyaku, mungkin kebanyakkan rontok.

"Pa, kenapa Ayah menunjukkan batang AyahYahdaku?" tanyaku keheranan.

Seharusnya saya memalingkan mukaku, namun tak kulakukan. Mataku terpakuYahda kontolnya yang menjulang tingi di depanku. Saya ingin melihat kontol Ayahku! Entah kenapa, kurasakan gairah yang bergelora di dalam diriku. Tanpa sadar, tanganku meraih ke depan dan menggenggam kontolnya. Aaahh.. Rasanya hangat dan keras. Kontol itu terasa amat hidup, berdenyut-denyut dengan nafsu birahi.

"Ayo, pegang saja, anakku. Ini hadiah Ayah untukmu. Kamu sekarang sudah dewasa. Ayah tak ingin kamu terjerumus dalam seks bebas. Ayah tahu kamu mungkin ingin tahu banyak tentang seks. Ayah akan ajarkan semua yang Ayah tahu. Oh anakku, Ayah sayang sekaliYahdamu."

Kedua tangannya yang besar dan kasar meraba-raba punggungku. Kemudian, mereka beralihYahda dadaku. Mulanya, Ayahku meremas-remasnya secara perlahan, namun makin lama, remasannya menjadi makin kuat. Tanganku ynag tadinya sibuk mengusap-ngusap kontol Ayahku, kini mulai mengocok-ngocoknya, berharap Ayahku akan 'keluar' sesegera mungkin. Nafsu mulai menguasai kami berdua. Desahan napas yang memburu-buru memenuhi kamarku. Kami saling bertatapan, saling mengetahui pikiran kami masing-masing.

Tiba-tiba, Ayahku memelukku. Tubuhnya sangat besar dibandingkan tubuhku. Sebenarnya jika dia ingin fitness, tubuhnya takkan kalah dengan tubuh Owen McKibbin, salah satu cover Men's Health yang hampir seumur dengan Ayahku. Dengan tubuhnya, Ayahku menindihku dan kami terjatuh ke atas ranjangku yang empuk. Kami saling bertatapan, mencari persetujuan dari masing-masing pihak.

"Anakku, apakah kamu menginginka Ayah mengajarkanmu seks?" tanyanya, matanya menatapku penuh harapan, berharap saya mengatakan 'ya'.
"Ya, Ayah. Ajari saya. Saya ingin tahu bagaimana caranya untuk memuaskanmu,Yah. Ajari saya. Saya siap,Yah," jawabku.

Benteng pertahananku runtuh. Sungguh tak mudah menolak rayuan ayah sendiri! Ditindih seperti itu, saya dapat merasakan degup jantung Ayahku. Rasanya kencang sekali. Kontolnya sendiri menempelYahda anusku, berhubung Ayahku sedikit lebih tinggi dariku.

Ayahku bangkit dan melepaskan tindihannya. Kemudian dia berdiri di sisi ranjangku sambil menyodorkan kontolnya yang kini mulai basah dengan cairan precum. Dalam jarak sedekat itu, akhirnya saya dapat melihat kontol Ayahku dengan jelas. Kontolnya sama seperti kontolku, belum disunat. Tapi karena tegang luar biasa, kepala kontolnya sudah keburu menyembul keluar dari kungkungan kulit khitannya. Dengan bangga, kepala kontol itu berdenyut-denyut di depanku, berkilauan dengan precum.

"Pelajaran pertama," kata Ayahku, "Oral seks. Sekarang coba kamu kulum kontol Ayahmu ini. Pelan-pelan saja. Angap kontol ini seperti permen. Kulum dalam mulutmu dan jauhi gigimu. Kemudian hisap terus sambil menjilat-jilat. Terus lakukan itu sampai Ayah ngecret."
"Baik,Yah."

DenganYahtuh, saya duduk, memegang kontolnya dan kemudian memasukkannya ke dalam mulutku. Sayup-sayup terdengar desahan nikmatnya saat mulutku yang hangat menyelimuti kepala kontolnya. Meskipun baru pertama kali sebatang kontol bersarang di dalam mulutku, namun instingku mengajariku bagaimana cara memuaskan kontol. Kuikuti saran Ayahku; kuhisap-hisap kepala kontolnya dan kujilati kepala itu. Ayahku mengerang-ngerang seperti orang kesakitan. Saya malah semakin bersemangat. Pertama kali, sejujurnya, rasa kontol itu agak aneh, sulit untuk melukiskannya. Rasanya agak asin bercampur manis. Baunya pun sedikit pesing dan tajam. Saya jadi teringat bau celana dalamku sendiri. Tapi lama-kelaman, semuanya terasa enak.

Tanpa ampun, kusedot kontol Ayahku sekuat-kuatnya. Mulutku telah berubah fungsi menjadi vacum cleaner. Kubayangkan saya sedang menyedot sari buah kelapa dengan menggunakan sedotan ajaib. Tiba-tiba rasa asin menyerang lidahku. Cairan licin mulai membanjiri lidahku, mengalir keluar dari dalam lubang kontolnya. Saya tahu cairan apa itu. Itu adalah precum. Saya sering melihatnya ketika saya asyik mencoli kontolku sendiri. Ayahku semakin bergairah, tubuhnya sedikit terguncang karena nikmatnya hisapanku. Tangannya kembali meraba-raba punggung dan dadaku. Ayahku memang tahu benar cara merangsang sesama pria.

".. Hhhoohh.. Hisap terus, nak.. Ooohh.. Yyyeess.. Hisap kontol Ayah.. Aaahh.. Kontol yang dulu membuatmu.. Uuugghh.. Ayah sayang kamu.. Hhoohh.."

Erangan-erangannya semakin lama semakin tak jelas terdengar. Yang lebih terdengar adalah suara deruan napasnya yang berat.

".. Hhoohh.. Uuugghh.. Hhhoosshh.. Aaahh.."

Terlalu asyik dihisap oleh muluku, Ayah rupanya ingin mengambil kendali. Bagikan sedang mengentot, kontolnya didorong-dorong masuk ke dalam mulutku. Terkadang kontol Ayahku masuk terlalu dalam sampai hampir menutup kerongkonganku. Berkali-kali saya hampir tersedak namun selalu dapat kutahan. Seiring dnegan waktu, nafsu menjadi smeakin besar, mendorong spermanya keluar. Dengan lolongan keras, Ayahku menekankan kontolnya dalam-dalam, tangannya mengcengkeram kepalaku kuat-kuat. Berikutnya, kontolnya jebol. CCROOTT!! CCROOTT!! CCRROTT!!

".. AaaAARRGGHH..!!"

Bagaikan air bah, pejuhnya menerjang masuk dan turun ke kerongkonganku. Tak ada waktu untuk menghindar, apalgi Ayahku memegang kepalaku. Tak ada pilihan lain. Terpaksa kutelan semua air maninya. Rasanya asin dan aneh. Saya tak pernah mencicipi apapun dengan rasa aneh seperti itu. Tapi bairpun aneh, menurutku rasanya lumayan enak. Jadi, tanpa protes, saya menelan semua, habis tak bersisa. Sementara itu tubuh Ayahku masih mengejang-ngejang, menuntaskan orgasmenya.

"AARRGHH!! UUGGHH!! OOHH!! AAHH.. UUHH.." begitu semuanya usai, Ayahku menarik kontolnya keluar.

Saya agak kecewa sebab saya masih ingin lagi. Ayahku nampak letih sekali, keringat bermunculan dari pori-porinya.

"Pa, saya suka nyedot kontol Ayah. Enak, sih," sahutku, tersenyum mesum. Setetes pejuh nampak mengalir keluar dari sudut bibirku.
"Baguslah. Ayah harap kamu suka dengan hadiah Ayah," jawab Ayahku, memelukku.

Ah, pelukannya hangat sekali dan penuh cinta. Saya merasa aman sekali dalam pelukannya. Ingin rasanya waktu berhenti selamanya agar Ayahku dan saya dapat tetap berpelukkan seperti itu.

"Ayah masih punya hadiah lain untukmu, anakku," katanya sambil melepaskan pelukannya.

Dengan penuh cinta, Ayahku membaringkanku di atas ranjangku. Bantalku diletakkan tepat di bawah pinggulku. Dengan demikian,Yahntatku terekspos, sangat rawan untuk dikerjain. Ayahku yang perkasa itu lalu naik ke atas ranjang dan berlutut di depan kakiku.

"Ayah mau memberimu hadiah yang terbaik, nak.Yahntatmu akan Ayah isi dengan cairan kelaki-lakian Ayah. Kamu mau, 'kan?" Saya menganguk-ngangguk, tanda setuju.

"Mulanya akan sakit, tapi kamu tahan, yah. Kamu 'kan sudah berusia 18 tahun sekarang. Sebentar lagi kamu akan kuliah. Kamu harus belajar untuk menerima penderitaan dalam hidupmu agar kamu kuat menjalani hidup ini. Jadi, kamu harus sanggup menahan rasa sakit ini, oke?"

Saya kembali mengangguk, mempersiapkan diriku untuk menerima kontolnya. Ayahku merentangkan kedua kakiku dan membukanya lebar-lebar.

"Aaahh.. LubangYahntatmu seksi sekali, nak. Ayah tusuk, ya?" Kembali saya mengangguk.

Setelah mendapat izinku, Ayahku langsung menancapkan kepala kontolnyaYahda anusku. Mulanya agak susah, yapi dia tetap memaksa dan mendorong.

"Ooohh..Yah, tusukYahntatku,Yah.. Ooohh.. Ayo,Yah.. Saya sudah tak tahan lagi.. Ooohh.."

Saya kemudian diperintahkan untuk 'ngeden' agar anusku terbuka. Meski bingung, saya menurut saja. Begitu saya 'ngeden', tiba-tiba kontol Ayah yang besar langsung menancap masuk.

"AARRGGHH..!!" teriakku, sakitnya sungguh tak terkira.

Anusku serasa terbuka lebar-lebar, terasa jelas gesekan antara kontolnya dengan dinding dalamYahntatku. Begitu kepala kontol Ayah masuk dengan suara PLUP! lubangku menutup dan mencekik batang kontol Ayah. Saya langsung merasa penuh sekali; kontol Ayah terasa besar sekali di dalam perutku. Anusku masih berkedut-kedut dengan rasa sakit seperti luka bakar, tapi sampai sejauh itu saya masih sanggup bertahan.

"Ini baru anak Ayah. Ayah banggaYahdamu, nak. Kamu sanggup menerima kontol Ayah yang besar ini. Sekarang Ayah genjot, ya. Kamu harus bertahan, ok?"

Ayah menciumiku lalu kembali berkonsentrasiYahda kontolnya. Begitu Ayah mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, saya mulai mengerang kesakitan. Rasanya anusku akan robek, tak sanggup menampung kontol Ayah.

".. Ooohh..Yah, sakit sekali rasanya.. Aaahh.. Saya tak kuat.."

Mataku berlinang air mata, saya menangis terisak-isak sambil menahan perih. Tapi Ayahku tak mengindahkanku. Dia tetap menggenjotYahntatku. Kasihan sekali anusku. Sementara itu, erangan kesakitanku semakin menjadi-jadi. Saya mencoba untuk meronta-ronta, namun tak berhasil. Saya juga mencoba untuk menjauhi kontol Ayahku, namun kedua tangannya memegang kakiku erat-erat. Sementara itu, melihat perlawananku, Ayahku malah menjadi makin bernafsu.

Kontolnya didorong masuk sekeras mungkin sampai-sampai saya mengira dia akan melubangi perutku. Terasa sekali kontolnya meraba-raba ususku. Lalu tiba-tiba semua mulai berubah nikmat. Saya tak tahu kenapa, tapi ada sebuah gelombang nikmat yang menguras tenagaku. Tubuhku menggelinjang keenakkan seolah-olah saya sedang orgasme. Rasa sakit masih tetap ada, namun tertutupi oleh rasa nikmat yang berlipat ganda itu.

Napas Ayahku semakin memburu-buru. Keringat mulai berjatuhan dari wajahnya dan membasahi perutku.Yahndangannya serius sekali, terkesan sedikit garang.

".. Hhhooh.. Hhoohh..Yahntatmu sempit sekali.. Aaahh.. Enak.. Aaarrgghh.. Ayah genjot lebih kuat lagi ya? Uuugghh.. Hhoosshh.." Tubuh kami terguncang-guncang sampai-sampai ranjangku berderak-derak. Saya khawatir ranjangku akan rubuh, berhubung tenaga Ayahku besar sekali.
".. Ooohh.. Nak, Ayah hampir sampai.. Hhhoohh.. Aaahh.."

SayaYahham benar apa yang akan terjadi selanjutnya. Ayahku akan ngecret! Untuk merangsangnya, saya mulai berkata-kata kotor.

".. Uugghh.. Ayo,Yah.. NgentotinYahntat anakmu ini.. Hhhohh.. Kontol Ayah gede banget.. Ooohh.. Ngentotin saya,Yah.. Uuuhh.."

Usahaku berhasil sebab Ayah semakin bersemangat. Ritme ngentotnya begitu cepat dan bertenaga. Anusku dihajar habis-habisan, tanpa ampun sedikit pun. Saya tak menyangka bahwa Ayahku jantan sekali. Saya membayangkan betapa repotnya Mamaku dulu karena harus melayani nafsu kuda pejantan ini. Siapa yang mengira bahwa Ayahku akan mengentotinku seperti saat ini.

".. AARRGGHH..!! Ayah is.. CccCCUUMMINNGG!!" teriaknya, sok memakai bahasa Inggris.

CCRROTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!!

Pejuhnya yang sepanas lava menerjang masuk, 'menghanguskan' isiYahntatku. Setiap kali kontolnya menembakkan sperma, Ayahku melenguh seperti kerbau.

"UUGGHH..!! UUGGHH!! UUGGHH!! HHOOHH.."

Tubuhnya kelojotan, tetap berpegangan eratYahda kedua kakiku yang terentang lebar-lebar.

"Uugghh.." desahnya saat tetes pejuh terakhir menetes keluar dari lubang kontolnya.

Ayahku terbaring lemas, menimpa tubuhku. Napasnya yangYahnas mendera wajahku. Sebelum saya sempat ebrkata apa-apa, Ayah tiba-tiba membalikkan badannya sambil memelukku. Jadi kini Ayah berbaring di bawah sementara saya berada di atas tubuhnya yang bersimbah keringat.

"Giliranmu, anakku. Duduk di atas perut Ayah dan kocok kontolmu. Ayah ingin melihat pejuhmu tersembur keluar. Ayo, nak. Demi Ayah. Mau 'kan?" bujuknya, membelai-belai rambutku.
"Tentu saja,Yah."

Saya duduk sementara kontol Ayah masih bersarang di dalamYahntatku. Ayah memang hebat. Meskipun sudah ngecret dua kali, kontolnya masih saja tegang. Saya menunduk dan menyaksikan betapa ngacengnya kontolku itu. Kepala kontolku yang berwarna agak keungu-unguan itu berdenyut-denyut, dilumuri precum. Tanpa malu-malu, saya menggenggam kontolku dan mulai mengocoknya. Kontolku terus kukocok, naik-turun, naik-turun, naik-turun..

"Ooohh.. Hhhoohh.. Hhhoosshh.. Aaahh.. Uuuhh.."

Detak jantungku semakin cepat dan napasku semakin memburu. Sebentar saja, kontolku pun memuntahkan pejuhnya.

"Hhoohh..Yah, saya ngecret.. Ooohh.."

CCRROOTT!! CCRROTT!! CCRROOTT!!

"AARRGGH..!! PPAAPPAA..!!" erangku, tubuhku mengejang-ngejang.

Untung saja kedua tangan Ayahku yang kuat memegangku sehingga saya tak terjatuh. Orgasme menguasaiku dan membutakan semuanya. Yang saya pikirkan hanyalah orgasme dan ejakulasi. Pejuhku terpancar jauh mengenai wajah Ayahku. Semakin ditembakkan, jaraknya semakin berkurang. Sekujur tubuh Ayahku penuh dengan noda-noda spermaku.

".. Aaarrgghh.." desahku ketika semuanya berakhir.
"Oh, anakku yang manis," Ayahku berbicara.

Tangannya menarik tubuhku sehingga saya pun jatuh menindih tubuh ayahku yang besar. Putingnya yang selalu kencang mengosok-gosok dadaku. Spermaku menempelYahda tubuh kami berdua. Dari jauh, kami lebih mirip dua roti tawar yang diolesi dengan mayones.

"Selamat ulang tahun yang ke-18, anakku," sambungnya, "Ini hadiah Ayah untukmu."
"Terima kasih,Yah," balasku, "Saya suka sekali dengan hadiah ini." Kucium Ayahku dengan mesra.
"Ayah cintaYahdamu, anakku. Ayah ingin agar kita selalu bersama, tak terpisahkan. Ayah akan menjagamu selamanya, nak. Ayah hanya minta cintamu sebagai balasannya."
"Ayah tak perlu meminta hal itu. Saya juga cinta Ayah. Saya terharu Ayah pun memikirkan hal yang sama. Saya sayang Ayah," kataku, merangkulnya erat-erat.

Air mata bahagia mengalir, membasahi pipiku. Saya tak peduli apaYahndangan masyarakat, moral dan agama tentang hubungan incest homoseks ini. Yang kutahu adalah Ayahku dan saya saling mencintai. Takkan ada yang dapat menghalangi kami. Hari-hari kami selanjutnya selalu diisi dengan seks, seks, dan skes. Kami seakan tak pernah puas. Sayang sekali tak semua ayah dan anak memikirkan hal yang sama dengan yang kami pikirkan. Mereka tak tahu apa yang telah mereka lewatkan!

Thursday, May 21, 2015

Gairah Ayah

gairah ayah dan anak


2 minggu telah berlalu setelah kepergian sang ibunda tercinta, kevin dihadapkan pada 2 pilihan untuk tinggal bersama pamannya yang merupakan adik kandung dari ibunya, atau tinggal di luar kota bersama sang ayah yang tidak pernah ia lihat lagi sejak ia masih berumur 3 tahun.

Kevin adalah tipe remaja perkotaan pada umumnya, skateboard, social media, adalah beberapa hal  yang menjadi bagian dari kehidupan masa remajanya yang mulai tumbuh, di usia 15 tahun, ia memiliki fisik yang seperti remaja lelaki kebanyakan, tinggi 168, berat 50 kg, dengan tubuh putih kurus namun berisi yang tampak pada otot lengan dan otot pada bagian tubuh lainya. Skateboard telah membentuk tubuh remajanya tampak seksi.

kevin akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama sang ayah, Tn Richard. Selama ini kevin memang sangat rindu terhadap sang ayah, sebagai pengobat rindu ia hanya bisa berkomunikasi dengan sang ayah melalui handphone atau sosial media, itu semua melainkan kemauan alm ibunya yang tidak ingin kevin berhubungan apalagi bertemu sang ayah. Namun kevin harus menerima kenyataan pahit bahwa sang ayah adalah seorang Gay, hal ini jugalah yang menyebabkan perceraian diantara kedua orang tuanya. Namun kevin tetap berpikir positif, bahwa ayahnya juga akan menyayanginya sama seperti perlakuan alm ibunya kepadanya.

Tn Richard adalah sosok pria paruh baya berumur 50 thn, dengan tubuh tegap berisi, sedikit berotot yang merupakan sisa saat ia masih rajin melakukan gym pada waktu muda, berwajah tampan dengan kumis dan janggut yang dipangkas tipis. Tn richard sangat senang bahwa anaknya dapat menerima dirinya sebagai seorang gay. Saat ini ia hanya tinggal sendiri di sebuah rumah yang tenang di pinggir sebuah danau yang indah, lingkungan rumahnya hening dan jauh dari tetangga sekitar sangat membantunya dalam pekerjaannya sebagai penulis novel dan skenario film.
berita gembira tentunya menghinggapi hatinya, ketika sang putra satu-satunya yang berwajah tampan dan cute telah memutuskan untuk tinggal bersamanya. Apalagi selama ini untuk mengobati rasa rindunya  ia hanya bisa melihat foto putranya melalui social media.

7 jam lamanya pesawat yang membawa kevin telah mendarat, kevin berjalan ke areal penjemputan di bandara di kota sang ayah berada. Ia melihat sosok pria paruh baya yang selama ini hanya bisa dilihat wajahnya pada acount social medianya.  Kevin langsung memeluk sang ayah dan ayahnya pun balas memeluknya dengan erat. Mobil yang dikemudikan tuan richard telah sampai di rumahnya, ia melihat sang anak yang duduk disampingnya tertidur.Dengan seksama ia menatap anaknya yang sedang tertidur, "betapa innocent dan tampan wajah putranya ini" gumanya dlm hati.

3 bulan tak terasa sudah berlalu , tuan richard tinggal bersama putranya. Ia sangat menyayangi putranya, ia selalu mengantarkan kevin yang mulai masuk sekolah, dan beberapa hal lain yang mengekspresikan rasa sayangnya terhadap kevin. Begitu jg sebaliknya kevin merasakan hal yang selama ini dia harapkan, disayangi oleh ayahnya.

awal mula kejadian

sudah hampir satu tahun tuan richard tidak memiliki pasangan, nampaknya ia masih kecewa dengan pasangan percintaan sesama jenisnya yang selingkuh di depan matanya yang akhirnya membawanya untuk tidak terikat dlm hubungan sesama jenis lagi dan juga khawatir akan perkembangan masa remaja anaknya nanti apabila ia tetap menjalin cinta terlarang. Tetapi tn richard hanyalah manusia biasa yang mempunyai nafsu biologis yang sepertinya sudah tidak dapat dibendung lagi. Nafsu birahinya yang tinggi membuat ex-boyfriendnya sering menyebutnya "hypersex".

Nafsunya semakin tidak bisa terkontrol ketika suatu di siang yang panas dimana matahari bersinar terik, kevin membantu sang ayah untuk membelah beberapa kayu untuk di gunakan dalam perapian. Hawa panas membuat kevin menanggalkan bajunya
dan melanjutkan membelah kayu dengan kampaknya sambil bertelanjang dada, tn richard sebagai gay tentunya terpengaruh dengan pemandangan ini, ia hanya memandangi tubuh anaknya yang tampan berwajah imut dengan rambut sebatas telinga, berponi kesamping yang semakin menambah  kesan polos pada anak berusia 15 tahun ini, tn richard secara diam-diam terus menikmati pemandangan tubuh putranya itu, ia menyaksikan tiap lekuk tubuh putranya yang seksi, dengan dada bidang, puting yang berwarna pink kecil, perutnya yang rata dan sixpack, serta peluh yang terus menetes membanjiri tubuh remajnya. Nafsu birahi tuan richard betul-betul hampir tidak dapat di tahan, untungnya ia masih memiliki akal sehat bahwa yang dihadapannya adalah anak kandungnya sendiri walaupun penisnya sempat berdiri menyaksikan pemandangan indah itu.

malapetaka datang

apa yang terjadi dua hari lalu betul-betul mengusik pikiran tuan richard, sampai-sampai ia beronani sambil membayangkan tubuh putranya sendiri. Seperti siang ini di saat kevin sang anak sedang berada di sekolah. Tn richard nampaknya sudah tidak bisa menahan nafsu birahinya dan dia harus mendapat seorang laki-laki untuk menjadi partner seksnya, namun ia tidak mungkin menghubungi mantannya itu, akhirnya ia mengambil inisiatif, dengan cepat ia meraih kunci mobilnya dan pergi ke kota.  Tuan richard menuju kepinggiran kota bagian selatan, ia menuju ke sebuah skatepark (taman bermain skateboard), ia ingat akan perkataan temanya yang juga seorang gay, "bahwa di skatepark engkau bisa mendapatkan anak lelaki untuk mendapatkan seks dari mereka" ucapan temannya terngiang di pikiran tn richard,  sebenarnya ia tidak menyukai melakukan seks dengan yang lebih muda apalagi anak lelaki remaja yang seumuruan dengan anaknya. Namun karena dorongan seks yang begitu tinggi tn richard akhirnya turun dari mobil dan ia duduk di bangku taman menonton para remaja lelaki sedang bermain skateboard sambil berharap ada remaja lelaki yang mendatanginya.  Nasib baik menghampiri tuan richard, seorang remaja lelaki dengan menenteng sebuah skateboard menghampirinya, "hello, tuan, nampaknya anda tersesat" sapanya, membuka percakapan. "Yah, tidak juga, aku hanya duduk saja sambil menikmati udara segar" balas tuan richard, " nama ku calleb" ujar si pemuda belia sambil menjulurkan tangannya. " panggil saya tuan richard" balasnya kemudian, si pemuda tampan kemudian berbisik "berikan saya beberapa uang, tuan bisa melakukan apapun pada tubuh saya", ujar anak lelaki itu . tanpa basa -basi lagi tuan richard langsung mengajak anak itu kerumahnya sebelum kevin pulang sekolah, sepanjang perjalanan tn richard memperhatikan remaja yang duduk di sampingnya itu , "fisiknya lumayan dengan tubuh ramping berotot berkulit kuning langsat, berwajah tampan dan imut krna baru berusia 17 thn, semoga anak ini bisa mengimbangi permainan seks ku" ujar tn richard dalam hati.

Sampai dirumah tn richard langsung menyeret brondong bernama calleb itu ke sofa dan langsung melumat bibirnya yang tipis dan berwarna merah, bunyi ciuman mereka membahana di dalam ruangan yang hening, tangan perkasa tn richard secara terampil melucuti satu demi satu kacing kemeja remaja lelaki itu yang tampak kewalahan menerima serangan dari tn richard, remasan demi remasan tangan tn richard mulai menjalar di dada calleb yang hanya bisa mendesah pasrah karena tn richard telah membayarnya untuk memuaskan birahinya, "mmmhhhhh.......mmmmmmm.hhhh.h...hhhhhhh.akhhh..trz tuan" rintih calleb, mendengar rintihan itu nafsu tn richard semakin menjadi-jadi. Dengan cepat tangan tuan richard sudah melepaskan seluruh pakaian brondong ini dan tampaklah tubuh ranum pemuda berusia 17 thn tanpa sehelai benangpun di hadapan tn richard. Dengan cepat tn richard melucuti pakaiannya sendiri kemudian ia menarik anak lelaki itu ke tempat tidur dan menelentangkannya, nafas tn richard mulai memburu melihat didepanya anak lelaki yang pasrah untuk dicabuli, ia kemudian menindih tubuh ramping calleb dan  melumat habis bibirnya, kemudian turun ke leher, lalu menjilati dan menggigit kecil puting calleb yang berwarna pink, "uhhh.....ahhhhh....ssaahhmmhh...lakukan trzzz...tuan" ujar calleb, si pemuda tampan yang didera kenikmatan, tn richard menjilati seluruh bagian tubuh calleb dari puting turun ke perutnya yang sixpack, lalu lidahnya bermain di pusarnya, sedangkan calleb hanya bisa menggeliat-geliat kenikmatan sambil merintih dan melenguh.  Puas menikmati tubuhnya tn richard langsung melumat batang penis bersunat milik calleb, lidahnya bermain- main di kepala penis dan juga menusuk -nusuk lubang kencing calleb dgn lidahnya,  anak lelaki itu hanya pasrah dengan posisi terlentang sambil tangannya meremas-remas rambut tn richard untuk menahan rasa nikmat yang mendera tubuhnya, "uhhhh.......ishhhhhhhh....mhhhh..mmmmppphhhhhh.........ahhhh...mmm." hanya itu suara yang keluar dari anak lelaki imut itu. Tn richard betul-betul memanfaatkan tubuh remaja yang ada dalam cengkramannya sambil mulutnya asik  mengoral, tangan kiri tuan richard tak lupa memilin-milin puting susu mungil  calleb yang sudah mengacung tegak, "Plopp....plopp...plopp....sruppptttt.....plopp..."suara penis calleb yang dikocok di dalam mulut tn richad,
"Yeahaahhh.....mmpphhhhh......mphhhhh......trssss tuaaann......uuuuhhhh...nikmatttt....tuaaannnn....akhhhaaa...." kata- kata yang keluar dari bibir merah calleb tanpa bisa terkontrol, calleb mengalami kenikmatan yang luar biasa dan tubuhnya hanya bisa pasrah, penis calleb dikuasi oleh mulut tn richard, sedangkan
Kedua putingnya di pelintir -pelintir dan di cubit oleh tangan kekar lelaki paruh baya itu " ahhhhh......mmmppphhhhh.....uhhhhhh.....tuann syaaa mmhhhh mau kluar.." ujar calleb dengan sensual, tuan richard yang mendengar rintihan calleb malah semakin mempercepat kocokan di mulutnya dan"  crrooooooooottt........croooooootttt.....ccoottt." suara sperma calleb yang muncrat di dalam mulut tn richard.  Setelah calleb mengalami orgasme tubuh mudanya pun terkulai di ranjang tn richard.  Tn richard terus memandangi wajah polos calleb yang terkulai dengan tubuh telanjangnya yang di basahi oleh keringat, begitu seksi dan sensual tubuh muda itu dimata tuan richard. Ia terus bertanya-tanya di dalam hatinya, mengapa ia begitu bernafsu melakukan seks dengan anak lelaki di banding dengan pria yang seumurannya.  Sadar akan nafsunya yang belum terselesaikan tn richard menarik calleb dari tempat tidur dan menyuruhnya berlutut di depan penisnya, ia kemudian
Menyuruh calleb untuk mengoralnya. "Uhhh....yeaaahhh....boyy....trzz...hisap trs...anak muda....mmmphhhh..." erang tuan richard mendapat service oral dari anak lelaki budak nafsuya. Penis 18 cm dengan diameter 2 cm milik tuan richard itu pun bersemayam di dalam mulut calleb, "plopppp......plooopppp.....ploppppppp....srupppttt....plopp...plopp...." suara hisapan dan kocokan dalam mulut calleb memberi kenikmatan yang luat biasa bagi tn richard "argggghhh........argh......teruz....sayaaangggg....hisap terus" erang tuan richard tak tertahankan. Service oral yang diberikan calleb betul-betul luar biasa untuk membangkitkan birahi tuan richard dan nafsu tn richard semakin menjadi-jadi dengan pemandangan di bawahnya, di mana seorang pemuda tampan 17 tahun sedang berlutut dengan pasrah tanpa busana sambil mengemut-ngemut penisnya dengan penuh nafsu, betul -betul pemandangan yang erotis dimata tn richard. "Sshhh...argggh....argghh....calleb akuuu...ingin...kauu...sshhh...menelan sperma kuu." Kata tn richard di tengah erangannya, calleb pun semakin mempercepat kocokan di mulutnya dan tak lama berselang "croooootttttt........crroooootttttt.......crrrooooo...ohhhh....yeaaaahhh.....arghhhh....." lahar panas pria paruh  baya itu mengalir deras memenuhi mulut anak lelaki bernama calleb itu.  Tuan richard mengeluarkan penisnya dari  mulut brondong muda itu, ia kemudian menarik calleb untuk berdiri dan setelah spermanya habis ditelan oleh calleb, ia langsung melumat bibir calleb, lidah tn richard bergerilya menjelajahi rongga mulut calleb, suara ciuman kembali terdengar di kamar itu, udara semakin panas dan peluh sudah membanjiri tubuh kedua lelaki beda usia ini. Ciuman bibir dahsyat itu membuat penis mereka berdua kembali ereksi dan ditambah dengan gesekan -gesekan penis mereka berdua yang beradu, sungguh seksi pemandangan itu, tubuh pria paruh baya yang bergumul dengan penuh birahi dengan remaja lelaki bertubuh kencang. Tn richard mendorong tubuh calleb ke ranjangnya, iya kemudian menindih tubuh ramping pemuda itu, ciuman dahsyat kembali terjadi, sambil menciumi bibir merah calleb, tangan tuan richard pun kembali memilin-milin puting seksi remaja itu "mmmhhhhgg.....mmmggghgghhh....."erangan mereka berdua beberapa kali lolos dari bibir mereka. Tn richard kemudian menarik caleb ke sudut kanan ujung ranjangnya, ia kemudian berjongkok di tepi tempat tidur dan membuka selangkangan calleb hingga tereksposlah pantat dan lubang anus calleb yang belum di tumbuhi bulu, tidak menunggu waktu lama lidahnya kemudian menjilat-jilat lubang anus pemuda itu. Calleb yang mendapat perlakuan itu hanya bisa mengerang dan merancu kenikmatan " uhhh....mmmphh....mmphhh trz tuannn....pakaaii sayaaa.. terussss...mmpphhh...ohhh....tuan luar biasaa....mmppphh"  rancunya dengan kepalanya yang menggeleng kekanan dan kiri efek dari rasa nikmat yang kini menjangkiti tubuhnya. Sungguh pemandangan yang erotis dan cabul terjadi di kamar itu, seorang anak lelaki terlentang pasrah kenikmatan di atas ranjang dengan puting dadanya yang melenting keatas di tarik -tarik oleh pria paruh baya dan penisnya yang bersih menjulang tegak dan terus mengeluarkan precum serta lubang pantatnya yang terus dijilati oleh pria paruh baya yang mungkin seumuran dengan ayahnya, sementara sang lelaki paruh baya berjongkok ditepi ranjang sambil terus menjilati lubang anus dan buah zakar anak itu, juga tangan liarnya yang terus meraba-raba dada bidang dan perut sixpack anak lelaki itu.

Penis tn richard telah beridiri tegak dan keras menantang dan siap untuk menusuk lubang anus anak itu, sementara lubang anus calleb telah di banjiri air liur dari mulut tn richard dan sedikit tambahan baby oil,  tn richard mengmbil posisi untuk segera memasukan penisnya ke lubang anus anak itu, kedua kaki calleb dilebarkan kekanan  dan kekiri untuk memudahkan penetrasi penis tn richard kelubang kenikamatannya dengan posisi calleb yang terlentang di pinggi sudut ranjang. Calleb sebenarnya ketakutan akan rasa sakit apabila lubang anusnya di anal oleh penis besar tn richard, karena selama ini ia melayani pria-pria homo yang membayarnya bukan untuk dianal, melainkan dirinyalah yang menganal mereka dengan menggunakan penis mudanya itu dan anak lelaki ini juga sebenarnya juga bukan gay tulen, ia melayani nafsu para gay hanya semata-mata untuk mendapatkan uang dari mereka sebagai tambahan uang sakunya di masa ekonomi sulit yang melanda negerinya dan ia pun masih memliki seorang gadis yang menjadi pacarnya,

Penis tuan richard sudah menempel di luar lubang anus calleb dan siap untuk membobolnya, " tuan, tolooong jangaaaann  menganal saya.....mmpphhh....mmphhh" katanya di tengah erangannya karena saat bersamaan tuan richard kembali menjilati leher, dada dan putingnya, mendengar perkataan itu tuan richard tidak ambil pusing ia meneruskan aksinya yang akan membobol lubang anus calleb, ujung penis tuan richard sudah mulai masuk ke anus calleb, "mphhhhh.....mmmmpphhhy.....akhhhhh....sakitt..tuan..." ditengah kenikmatannya calleb berusaha untuk memberontak dan mengelak, namun apa daya tangan kekar tuan richard lebih kokoh untuk mencengkramnya, "akhhhhhh.....uhhhhh....mmmphhh....akhhhhh sakiitttt.....skali tuannn.....uuhhhhhh, tolong jangan anal sayaaa.." teriak calleb kesakitan saat penis tuan richard sudah masuk seutuhnya kedalam anusnya yang masih perawan. Tuan richard tidak peduli denga teriakan dan permohonan calleb, nafsu sudah sangat menguasai tubuhnya dan hanya deru nafas yang menderu terdengar dari hidung tuan richard yang menerpa wajah imut calleb yang meringis tak berdaya terletang di bawah tubuh kokoh tuan richard, melihat wajah anak lelaki yang meringis kesakitan malah membuat nafsu tuan richard makin meningkat, ia pun mulai menghujamkan penisnya keluar masuk secara bertahap dalam mengatur irama kecepatan sodokannya, " mppmhhhh.....mphhhhhh....mphhhhh....." hanya suaranya itu yg terdengar dari diri pria paruh baya itu, sementara calleb hanya bisa menahan rasa sakit dan kenikmatan yang melanda tubuhnya, setelah merasa longgar tn richard pun menggenjot pantat remaja itu dengan kencang dan penuh nafsu, tubuh ramping calleb pun berguncang-guncang hebat " uhhhh.....ahhaaaa.....mmmppphh.....mmmmppphhhhhhhhh......mpphhhhhhhh....mphhh....."erangan , lenguhan panjang , dan teriakan anak lelaki yang sedang disodomi pria paru bayah itu pun begitu menggema dirumah yang tenang dan sepi itu. Apalagi setelah penis panjang tn richard mulai menyentuh-nyentuh bagian prostatnya, pemuda itu sudah benar-benar bergelora di tengah permainan anal ini, rasa sakit yang ia alami telah hilang berganti dengan kenikmatan yang melanda tubuh mudanya, "mmmpppohhhhh....a.ahhhhhh.....ahhhhaaa......trzzzz....tuaannnn.....aanal... syaa trzzz.....uhhhhh.....uhhhh....dengaann kontolmuuuuu.....,mmmmpphhhhh....ahhhhh.....mppppphhhhhh....akhhh" rancunya di tengah kenikmatan, "arrggghh......kau menikmatinyaaa...sekaranggg......tubuh.hh...mu...indaahh sekaLlii calleebnb.....arrggg..."balas tn richard ditengah genjotannya yang semakin liar. Tn richard kemudian mengganti posisi bercinta mereka, ia menyuruh calleb untuk ke tengah dan sedikit keatas agar tangan calleb bisa berpegangan pada ujung ranjang, kali ini tuan richard menyuruh calleb bergaya dogy style dengan tangan kanannya berpegang pada ujung ranjang sementara tangan kirinya tetap menopang tubuhnya, tuan richard kembali menyodomi calleb dari belakang sambil tangan kanannya mengocok penis calleb serta tangan kirinya meremas remas dada bidang calleb dan memilin putingnya, "mmppphhhhhh.......mmppphhhh.....ohhhhh.....ohh...plok....plok.....plokkkk....plokkk...."suara desahan yang bercampur dengan bunyi sodokan yang dilakukan tn richard. "Mmmpphhhhh.....ohhhh ..tuaann lebihh..,dlmmm lagiii...aaaahhhh....sssshhhhh, anaaall...ssyaaa...trzzz tuaaann....mpphhhhh....ohhh...ohhh, " rancu calleb di tengah liarnya petualang seksnya. Kenikmatan benar benar melanda tubuh calleb, sodokan kasar penis besar tn richard, kocokan liar pada penis mudanya dan remasan kasar pada dada berikut putingnya, betul betul membawa anak lelaki itu terbang ke alam kenikmatan perilaku homoseks tn richard, tak terasa 2 jam lamanya mereka bergumul dalam birahi, precum dari penis calleb...terus menetes..membasahi ranjang tempat mereka berpacu. 30 menit sudah penis tn richard menyodok nyodok anus calleb. Mereka kemudian merubah posisi lagi, kali ini tuan richard duduk di pinggir ranjang dan ia meminta calleb untuk duduk di pangkuannya sambil menghadap tn richard,  pantat calleb di paksa menduduki penis lelaki paruh baya itu yang masih menegang, "jlebbb....." penis besar itu kembali memenuhi anus calleb, lalu calleb menggerakan tubuhnya yang ramping naik turun seperti sedang menunggang kuda, sementara tn richard menyodok dan menggoyangkan penisnya dari bawah, sambil mulutnya melumati puting yang terancap di dada bidang calleb, suara erangan keduanya yang sedang dalam gejolak birahi membahana keseluruh ruangan. "Ohhhh....tuaaannn....ssyyaa....akannn kluaaaarr....ohhhh...mmmphhhhh....amnnpuunnnn tuaaannn,,, ssstttsss......mmmpphhhh....sayyyaa tdk akkhhhha...tahaann..." nampaknya perlakuan ini sangat merasang tubuh remaja belia ini, " iyaaa....syaaamnggg....sayaaa jgaaa sdah hampirrrr..." balas tn richard, bercinta dengan cara memangku anak lelaki ini tampaknya membuat gairah tn richard sangat menggebu gebu, karna ia bisa melihat eksperesi wajah calleb, yang meringis kesakitan bercampur dengan rasa nikmat, betul betul membuat wajah imutnya menjadi sensual " crooottt......crrooooottttttt.....crooot,..keduanya menumpahkan lahar sperma yang sangat banyak. Tuan richard menumpahkan spermanya ke dalam anus calleb dan calleb menumpahkan spermanya ke sekitar tubuhnya dan tubuh tuan richard, begitu banyak sperma yang keluar dari penia pemuda belia ini. Tubuh kaleb lunglai di pangkuan tubuh perkasa tuan richard mereka berdua kembali berciuman mesra dan berguling tidur di atas ranjang. Calleb nampak sekali kelelahan, sebaliknya tuan richard telihat biasa saja dan penisnya menegang kembali. Calleb pergi ke dapur untuk mengambil minum dengan hanya  menggunakan celana dalam saja ia membuka kulkas dan meminum air mineral agar tenaganya kembali pulih, tanpa ia sadari tuan richard menyusulnya dan secara tiba tiba memeluk tubuh rampingnya kemudia menciumi lehernya, calleb sedikit menggeliat manja. "Aku ingin menyiksamu sekali lagi" ujar tn richard, tanpa menunggu kata- kata yang kluar dari bibir calleb, tn richard langsung melumat bibir bocah lelaki itu, ciuman bibir penuh birahi terjadi diantara mereka. Bunyi cipokan bibir terdengar di ruangan dapur kemudian tubuh telanjang tuan richard mendorong tubuh called ke meja makan dekat dapur, seketika anak lelaki itu sudah pasrah terlentang di atas meja makan menunggu tindaka selanjutnya dari pria paruh baya yang ada di depanya, dengan cepat tangan tuan richard melepas celana dalam yang calleb kenakan, nampaknya ia sudah kecanduan terhadap tubuh abg ini. Tanpa buang waktu tuan richard mengarahkan kembali penisnya yang sudah berdiri tegak ke lubang anus calleb, brondong imut itu kembali dianal oleh tn richard.

Tanpa sepengetahuan tuan ricahrd, kevin sedang dalam perjalanan menuju rumahnya dengan menggunakan shuttle bus, sekolah pulang lebih awal karena para guru akan mengadakan rapat. Iya sampai di jalan kecil menuju rumahnya yang hanya cukup untuk satu mobil, memang rumah tuan richard ayah kevin sengaja di buat agak masuk kedalam hutan kecil tepat di pinggir danau, lokasi rumah sangat sepi karna jauh dari tetangga, langkah kaki kevin diiring denga suara suara serangga yang berada di sekitar hutan. Kevin terus menyusuri jalan  kecil yang hanya cukup untuk dilalui  1 unit mobil. Tibalah ia di depan rumahnya. Tanganya menggapai gagang pintu untuk membukanya namun terkunci, ia tetap berpikir ayahnya ada di dalam karna ia melihat mobil ayahnya di garasi samping dan ia juga mendengar secara samar suara erangan-erangan manusia yang asalnya belum jelas dari mana, ia kemudian berjalan menuju pintu belakang rumah dengan harapan ayahnya sedang ada di sana dan ia bisa masuk rumah lewat pintu belakang. Namun telinganya kembali terusik oleh suara erangan -erangan itu yang semakin dekat ketika ia berjalan menuju dapur dan ia menyimpulkan suara itu berasal dari dapur. Benar saja sebelum ia membuaka pintu ia mengintip dari jendela dapur, namun apa yang dilihatnya membuat pikirannya shock dan kacau. Ia melihat di dalam dari balik jendela ayahnya sedang menyodomi seorang remaja lelaki yang ia kira hanya beda 2 tahun di atasnya, mereka berdua terlihat menikmati apa yang mereka lakukan, kevin dengan marah membuka pintu dapur " APaaaaa....apaaaann ini......!!!!!!! Apaaa yang ayah lakukan ....????!!!!!, bentaknya sambil menangis, kedua insan yang sedang di mabuk birahi itupun tersentak kaget, terutama tuan richard, wajahnya tercekat ia tak percaya anaknya menyaksikan apa yang dibuatnya bersama calleb, "keviinnn.....keviiin tunggu.."teriak sang ayah sambil menutupi penisnya dan berjalan ke arah kevin, " biar ayah jelaskan..." tambahnya lagi,  " shuttt...uppp,,, i hate youuu...!!!" ujar kevin memotong perkataan ayahnya dengan penuh amarah,  ia kemudian dengan cepat menghilang di balik pintu, ayanya hendak mengejarnya, namun ia sadar akan kondisinya yang dalam keadaan telajang, sementara calleb telah pergi meninggalkan ayah dan anak ini lebih dulu.

Tuan richard terduduk duduk di kursi dan menyesali atas kejadian yang baru saja terjadi, ia
Menangis sejadi-jadinya karena merasa bersalah telah melukai perasaan anak lelaki satu-satunya. Namun ia tersadar, bahwa kevin meninggalkan rumah dalam keadaan emosi yang tak terkendali, ia segera berpakain dan menuju ke arah kota untuk mencari anaknya. Ia merasa khawatir anak lelakinya itu tidak akan pernah kembali ke rumah. Hujan mulai mengguyur setiap sudut kota,  tn richard masih berputar-putar di sekitar kota, ia mengunjungi ke beberapa rumah teman anaknya yang iya kenal, ke tempat-tempat umum sampai ke rumah sakit namun ia tak mendapati putranya berada disana. Jam sudah penunjukan pukuk 2 pagi, hujan rintik masih membasahi jalanan, tuan richard berjalan pulang menuju rumahnya dengan rasa bersalah dan putus asa. Ketika sampai di rumah iya duduk di ruang tamu dan menunggu anaknya pulang dengan sebuah harapan, ia sedikit tertidur, namun beberapa saat kemudia ia terjaga oleh suara langkah kaki di tengah rintik hujan, tiba-tiba pintu tebuka dan ia mendapati anaknya sedang berdiri dalam keadaan basah sambil menenteng seboto bir, tn richard hendak menyapa anaknya, tetapi kevin melewatinya begitu saja, dan ia hanya bisa menatap anaknya yang berlalu menuju kamarnya lantai atas. Perasaan bersalah kembali timbul pada dirinya namun ia agak sedikit lega karena anaknya telah kembali ke rumahnya dan ia berencana untuk meminta maaf kepada anaknya mengenai kejadian tadi siang.

Tiba-tiba "braaakkkkkkk............." suara keras seperti benda jatuh terdengar dari atas tn richard panis dan secara reflek ia langsung berlari menuju lantai atas. Ia terkejut mendapati anaknya terjatuh di lantai, anaknya dalam keadaan setengah sadar, begitu ia hendak membopong anaknya ia mencium bau alkholol dari mulut anaknya yang sangat menyergap hidungnya. Tn richard akhirnya mengetahui bahwa anaknya dalam keadaan mabuk, dengan tubuh masih terbungkus seragam smanya ia membopong kevin menuju kamarnya dan ia rebahkan di tempat tidur anaknya,  iya kemudian meloloskan semua pakaian seragam sekolah anaknya yang basah, kotor, sekaligus lusuh, agar anaknya tidak jatuh sakit, ia ingin memberikan kasih sayang seutuhnya dari seorang ayah untuk anaknya. Semua seragam kevin dan celana dalamnya yang basah sudah terlepas dari tubuhnya, tubuh telanjangnya terlentang pasrah dengan kesadaran hanya setengah di sertai rancuan dari bibirnya yang tak jelas karna pengaruh alkhohol. Tn richard hendak menyelimuti tubuh anaknya namun ia kembali terusiak dengan tubuh muda di depannya yang terpampang tanpa sehelai benang pun, ia terus melawan pikiran dan nafsunya yang salah. Namun tidak bisa ia pungkiri anaknya memiliki tubuh yang sangat indah, ramping, berotot, dengan dada bidang khas anak lelaki remaja, perut rata nan sixpack, serta didukung wajah tampan dan imut, serta penisnya yang berwarna ke merah - merahan dan belum di tumbuhi bulu-bulu halus, sangat sensual dan mengusik birahi pria gay manapun yang melihatnya, peperangan nafsu birahi dan akal sehat berkecamuk di pikiran tn  richard, namun seperti nafsulah yang lebih berkuasa dari akal sehatnya. Dituntun oleh nafsunya tuan richard duduk disamping tubuh anaknya yang tergolek setengah sadar dalam keadaan mabuk. Tanganya mulai membelai-belai rambut anaknya, kemudian tangannya turun membelai wajah anaknya, dan mengelus-elus bibir merah anaknya, jari jemarinya mulai menggerayangai leher dan turun ke dada anaknya serta membelai-belai puting susu kevin yang tertancap di dada bidangnya. Jari-jari ayah tidak bermoral itu pun turun menyusuri lekuk tubuh perut anaknya dan berujung pada penis muda milik anaknya, ia begitu menikmati ketika jari jari dan telapak tangannya menggenggam penis belia itu, nafasnya mulai memburu. Betul-betul bejad kelakuan tn richard, namun  ia sengaja tidak mau sampai anaknya tersadar dan terbawa dalam permainannya. Tangan kanan yang menggenggam penis anaknya itu mulai digerakan naik turun secara perlahan agar anaknya tidak terbangun, tetapi dengan keadaan yang setengah sadar tubuh kevin bisa merespon rangsangan seksual yang dilakukan ayahnya sendiri, secara perlahan penis remaja belia itu terbangun dan tegak berdiri, "mmmpphhh......." desahan kecil keluar dari tubuh kevin merespon terhadap rangsangan yang di berikan ayahnya pada penisnya. Tn richard makin menggila ia kemudian berbaring di samping kevin dan mendaratkan bibirnya di dada bidang anaknya itu, dan mengemut putingnya secara bergantian, tn richard nampak sangat bernafsu dan kocokan tangan tuan richard pun sedikit lebih kencang, tubuh kevin mulai sedikit menggliat, dengan sedikit kesadaran ia merasakan suatu yang nikmat melanda dirinya, namun ditengah aktivitas cabulnya tn richard tersadar bahwa apa yang sedang dilakukannya adalah salah. Hatinya terlecut dan ia pun segera menghentikan aktivitas cabulnya dan ia segera beranjak pergi meninggalkan kamar putranya itu.  Tn richard terus berfikir tentang apa yang baru saja ia lakukan terhadap anaknya, ia merasa khilaf dan takut anaknya mengetahui apa yang baru saja ia lakukan terhadap tubuhnya.

Pagi hari tn richard telah terbangun dari tidurnya, ia bersiap-siap untuk meminta maaf kepada anaknya tentang kejadian kemarin dan tentunya mengantarkan kevin ke sekolah. Tn richard sangat berharap anaknya mau memafaakan perbuatannya.  Tn richard menuju dapur untuk membuatkan kevin sarapan, namun ia sempat singgah ke kamar kevin untuk melihat keadaanya, ia melihat kevin masih tertidur terbalut dengan bed cover dan segera berlalu menuju ke dapur. Ia membuat pancake dan segelas susu untuk anaknya serta ia juga membuat secangkir kopi untuk dirinya dan meminumnya di meja makan sambil menunggu anaknya bangun dari tidur.  Kevin tersadar dan terbangun dari tidurnya, ia masih merasakan sedikit pusing dikepalanya dan mendapati dirinya tidur dalam keadaan telanjang hanya bertutupkan bedcover. Rasa kecewa dan marah terhadap ayahnya juga belum reda, bahkan sekarang ia berpikir ayahnya telah melakukan perbuatan cabul terhadap tubuhnya, karna ia tidak mengenakan apapun saat tidur dan apa yang ia rasa kan terhadap tubuhnya tadi malam membuat sebuah pertanyaan besar di kepalanya. Ia mengambil sebuah boxer lalu mengenakannya dan segera turun nampaknya ia malas ke sekolah hari ini.  Tn richard mendengar langkah kaki kevin menuruni tangga, ia pun heran melihat kevin tidak memakai seragam sekolahnya dan hanya mengenakan boxer saja.  "Kevin...apa kamu tidak ke sekolah hari ini....??" Ucap tn richard membuka percakapan dan berupaya mencairkan suasana.  Tetapi kevin hanya diam saja, dengan muka masih cemberut yang malah terkesan imut, iya hanya melewati ayahnya dan tidak menghiraukan ucapan ayahnya. Ia hanya berlalu di depan ayahnya yang sedang duduk di meja makan menuju kulkas dan mengambil sekotak susu dingin menuju kulkas. "Kevin ayah ingin bicara padamu..." ujar tn richard dengan lembut sambil berjalan kearah anaknya.  Kevin masih membisu, kemudian tuan richard menggengam tangan anaknya sambil berkata "mmm..ayah ingin meminta maaf tentang yang terjadi kemarin...maafkan ayah kevin..."ujar tn richard dengan lembut sambil menatap wajah anaknya yang rupawan.  Apa yang diharapakan tuan richard tidak menjadi kenyataan, respon yang diberikan kevin diluar dugaannya.  Kevin menarik tangannya secara kasar dari genggaman ayahnya dan dengan nada tinggi " apa yang kamu lakukan terhadap tubuhku semalam........??? !! Ucap kevin dengan pandangan tajam menatap ayahnya.  tuan richard tercekat dan bertanya-tanya dalam pikirannya, apakah anaknya mengetahui perbuatan cabul yang ia lakukan terhadap dirinya. "Dasar homo....!!!" Umpat kevin sambil hendak berlalu. Mendengar umpatan yang kevin ucapkan membuat tuan richard emosi, dengan kasar tuan richard menarik tangan anaknya secara paksa dan menampar wajahnya dua kali, pada tamparan kedua anak lelaki Itu terjatuh di lantai.  Kevin segera bangun dari lantai "saya tidak mau tinggal disini lagi" ucapnya dengan emosi dengan air mata yang menetes di wajahnya dan ia hendak pergi meninggalkan ayahnya, namun secara sigap tuan richard segera menangkap tubuh rampingnya dan menyorong anaknya sehingga tubuh kevin yang hanya mengenakan boxer itu tersandar di tembok di ruang makan. Tn richard menatap mata kevin dengan lekat "maafkan ayah...kevin" ucapnya dengan emosi yang mulai mereda. Kevin tidak berkata apa pun, ia hanya diam saja menatap ayahnya , rasa tamparan masih membekas di pipinya. Tuan richard memeluk hangat tubuh anaknya dan ia membelai rambut kevin dan menciumnya sebagai tanda kasih ayah terhadap anaknya.  Namun lagi-lagi nafsu setan mulai bangun dari dirinya. Ia menyadari bahwa kevin hanya mengenakan boxer saja, dan kulit tangannya merasakan betapa halusnya kulit punggung kevin. Ia kembali menatap wajah kevin, ia menyadari bahwa wajah anaknya ini begitu tampan dan sangat cute dengan bentuk tubuh remajanya yang terekspos begitu saja di hadapannya sungguh menggoda pikirnya. Entah mengapa nafsu birahi tuan richard secara perlahan meningkat melihat kevin hanya memakai celana boxer saja berada dalam pelukannya. Pergumulan batin terjadi pada diri tuan richard ia berusaha membunuh hawa nafsunya terhadap tubuh kevin.  Ia menyandarkan tubuh anaknya ke tembok, kevin tetap tak bergeming dengan wajah menunduk. Tn richard kembali menatapi tubuh kevin secara utuh " betul-betul sensual lelaki belia ini, bahkan lebih sensual dari tubuh calleb" ucapnya dalam hati.  Nampaknya nafsu birahi selalu menang di dalam diri tuan richard yang membuatnya seperti kehilangan moral, nafas nampak mulai memburu, diangkatnya wajah kevin dengan tangannya secara lembut. Secara perlahan diciumnya bibir lembut kevin, tanganya mulai membelai-belai dada bidang kevin serta memilin-milin puting mungilnya yang berwarna pink. Kevin berusaha menolak perlakuan cabul dari sang ayah. Ia tetap tidak mau membuka bibirnya untuk menerima ciuman dari sang ayah. Sambil terus memilin-milin puting kevin , tangan kiri tuan richard mulai turun masuk kedalam boxer kevin menggenggam kulit penis kevin yang masih tertidur. Kevin merasa tidak percaya apa yang dilakukan ayahnya terhadap tubuhnya, ia sebenarnya ingin menolak dan lepas dari cengkraman sang ayah yang sebenarnya bisa saja ia lakukan. Ia sadar bahwa ini adalah perbuatan yang salah dilakukan oleh ayahnya.  Rasa sensasi aneh mendera tubuh mudanya, kocokan lembut pada penis dan cubitan kecil di putingnya memberikan sensasi yang baru ia rasakan dan secara perlahan gejolak birahi anak lelaki ini sedang di bangkitkan. Tuan richard melihat perubahan ekspresi wajah imut anaknya yang meringis seolah sedang tersiksa dalam siksaan kenikmatan yang ia berikan. "Mphhhh......mphhh..jangann...lakukannn ini yahhh...mphhh" katanya di tengah erangan nikmat yang ia rasakan akibat kocokan tangan tuan richard pada penisnya.  Melihat respon  anaknya tuan richard kembali mendaratkan bibirnya pada bibir anaknya dan betul saja tanpa ada paksaan mulut kevin menerima ciuman sang ayah dengan pasrah. Tuan richard terus melumat bibir anaknya yang masih berusia 15 tahun itu. Lidahnya bergerilya didalam rongga mulut anaknya sambil mempercepat kocokan tangannya di penis anaknya. Diperlakukan seperti itu seolah kevin pasrah memberikan tubuhnya untuk dicabuli ayahnya. Mendapat angin segar tuan richard kemudian melepas celana boxer kevin sehingga tubuh telanjang anaknya terpampang di depannya ia menyeret tubuh kevin dan mendudukannya di kursi meja makan. Kevin yang di perlakukan seperti itu hanya diam saja, dalam benaknya ia sadar bahwa ini salah dmana seorang ayah dan anak melakukan hubungan seksual sesama jenis. Tubuh kevin kini terduduk dengan pasrah di atas kursi meja makan dalam keadaan telanjang dengan penis bersunatnya yang mengacung tegak serta kedua puting susunya yang melenting seksi sebagai pertanda nafsu birahinya telah bangkit akibat perlakuan cabul homoseks dari ayahnya sendiri.  Ia nampaknya sudah memasrahkan dirinya untuk dinikmati ayahnya dan juga karena rasa kasihan dan sayang kepada ayahnya walau di hati kecilnya terjadi pertentangan batin terhadap aktivitas seksual ini "mmmphhh....mphhhh........mphhhhhh..." kevin mulai merancu ketika penisnya sudah berada di dalam penis tuan richard yang sedang mengoral penis mudanya sambil berjongkok dibawahnya.  "Mmpphhhh......mppphhhh....yahhhh knapaa...ayahh..lakukaann inii......uhhhhh....mpppphhhhhh." ucapnya dalam erangan birahi yang sudah mengontrol tubuhnya. Kocokan mulut tn richard semakit dahsyat yang membuat tubuh ramping dan ketat kevin menegang dan mengejang-ngejang sambil tangan berpegangan pada sisi kiri dan kana kursi, sungguh pemandangan yang sangat erotis, kevin benar-benar disiksa dalam kenikmatan ini." Ploppp.....plooop....ploooppp...."suara kocokan penis kevin di mulut
Tn richard semakin cepat yang membuat kevin merancu liar "ohhhhh.....mphhhhhh.....nikmaat....sekaaliii....yaaahhh....mphhhh.. lakukaannn..appaaa puunn yang....ayahhh sukaaa...mphhh...padaaa...mphhh tubuhh,.kevinnn uhhhhb....mphhhh " erangan dan rancuan yang keluar dari bibir anak muda belia ini. Tn richard nampaknya senang dengan respon anaknya yang terbawa dalam permainan seksnya. Tn richard sudah lupa akan moral, bahwa ia adalah seoarang ayah kandung dari anak yang tengah ia jadikan partner seksnya.

20 menit penis kevin dikocok-kocok liar dalam mulut ayahnya dan "croooooootttttt.......croooooooottttt......crooottt.." sembura sperma kevin tertumpah dari penis belianya, "ohhhhhhhh.......uuhhhhhh.....mppphhhhhh......mppphhhhh..." eranga kevin saat mengalami orgasme. Tubuh kevin dibanjiri peluh yang mengucur deras, begitu juga dengan ayahnya yang masih berpakain lengkap.  Tn richard kemudian berdiri di hadapannya dan melepas pakaiannya dengan cepat nampaknya ia akan mengajak kevin ke permainan selanjutnya. Dalam sekejap tubuh besar dan kokoh tuan richard sudah telanjang di hadapan anaknya yang masih kelelahan karna orgasmenya yang pertama. Penis tegak dan besar  tuan richard sudah berada di depan wajah kevin, tuan richard menarik kevin berdiri dan langsung melumat bibirnya dengan penuh birahi, penis mereka saling bergesekan satu sama lain, keringat sudah membanjiri tubuh keduanya sehingga terlihat mengkilap. Keduanya sudah lupa hubungan mereka sebagai ayah dan anak, yang ada saat ini dalam benak mereka berdua adalah hubungan untuk saling memuaskan. Tn richard kembali menyorong tubuh anaknya duduk di kursi makan dan ia menyorong penisnya kehadapan wajah kevin serta menyuruhnya untuk mengulum penis tegak milik ayahnya "arrgggh....arghhh....." erang tuan richard ketika penisnya mulai dijilati anaknya. Bagi kevin ini adalah yang pertama untuk dirinya mengulum penis lelaki dan anehnya ia menurti saja perintah ayahnya. Penis tn richard secara perlahan mulai masuk dan dikocok oleh anaknya. "Teruss...anakkuuu....arrggg....mulutt mu...nikmatt...arggghh...berikann tubuhh mu untukk ayah...arggg syaaangg...arggg"  tuan richard merancu dalam erangan keenakan dari service oral yang diberikan anaknya. 30 menit lamanya kevin mengocok penis ayahnya di dalam mulutnya dan "crooootttttt.....crooooootttt....."penis ayahnya mengeluarkan lahar panas di dalam mulut kevin. Sperma tn richard tumpah didalam mulut anaknya dan sedikit menetes keluar dari mulut kevin.

tuan richard menuntun kevin menuju kamarnya, nampaknya ia tidak sabar untuk memiliki tubuh anaknya secara utuh. Sampai dikamar tuan richard kembali melumat bibir kevin dan meremas dada bidang anaknya serta meraba seluruh lekuk tubuhnya guna membangkitkan kembali birahi anaknya. Betul saja tidak menunggu waktu lama penis kevin kembali ereksi. Tn richard merebahkan kevin dengan posisi terlentang di ranjangnya. Ia memandangi tubuh belia anaknya dengan penisnya yang mengacung pasrah berada di sodomi. Tuan richard kembali melumat bibir kevin, kecupannya turun ke leher jenjangnya yang halus, kemudian merambat ke dada bidangnya, tak lupa puting anaknya yang berwarna pink itu di hisap secara rakus oleh mulut tn richard, begitupun juga dengan perut rata anaknya dengan sixpack yang mulai muncul menjadi sasaran serangan mulut tn richard. "Uhhhhh.....mmmmphhhhhh.....mmmphhhhh......ohhhhh....yahhh....terusss....mphhh" erang kevin penuh nikmat. Tubuh kevin menggelincang dan menggeliat liar menerima serangan ini. Wajahnya meringis-ringis di pengaruhi birahi yang begitu besar. Dada bidangnya membusung dan putingnya mengacung tegak, seoalah-olah ingin memberikan tubuhnya sebagai tumbal nafsu birahi ayahnya ,begitu juga penisnya yang terus mengeluarkan precum.

Tuan richard mengambil inisiatif untuk segera memasukan penisnya ke lubang anus anaknya. " keviinn ayah ingin menganalmu" ucap tn richard, " mmphhhh...terserah ayah aja..mau diapain tubuh kevin sekarang milik ayah..klo memang ayah senang, pake ja tubuh kevin yahh...kevinn rela" balas kevin dibawah kendali nafsu birahi. Tak menuggu waktu lama tuan richard segera mengambil posisi untuk menganal anaknya. Di angkatnya kedua paha mulus kevin agar memudahkan penisnya masuk kedalam anus anaknya dan tak lupa ia mengganjal pantat kevin dengan bantal kecil. Setelah melumasi anus kevin dengan gel pelicin , secara perlahan kepala penis tn richard mulai di masukan ke dalam anus anaknya.Ia dorong secara perlahan "mpphhhh.....yahhh...sakittt....mphhh" rintih kevin di dera rasa sakit akibat penetrasi penis ayahnya. Melihat wajah anaknya yang kesakitan tuan richard hendak mengurungkan niatnya "klo gituu ayah cabutt aj ya" ucap tuan richard sambil hendak mengangakat tubuhnya yang menindih kevin. Tapi kevin malah menahanya dengan tangan sambil terus merangkul pundak ayahnya" jangaann yahh...terusin aja, kevin mau jadi anak yang berbakti sama ayah..pake tubuh kevin yah, kevin akan coba tahan"  ucap kevin dengan manja. Mendengar ucapan anaknya tuan richard jadi terkejut, dan ia sadar bahwa anaknya sedang dilingkupi nafsu birahi yang sangat dahsyat. Secara perlahan tn richard meneruskan aksinya, separuh penis sudah masuk kedalam anus anaknya, tubuh kevin menegang menahan rasa sakit tusukan penis ayahnya untuk pertama kalinya. Dan sekali hentakan penis ayahnya sudah masuk seutuhnya di dalam anusnya "oohhh....mmpphhhhh.....mphhhh...masukk yahhh....uhhhh" erang kevin. Setelah penis tn richard bersarang di pantat anaknya, tn richard mulai menggoyangkan dan mengocok penis nya secara perlahan dengan tempo yang terus meningkat, cairan pelumas ikut membantu membuat anus kevin menjadi licin dan nikmat. Sodokan demi sodokan penis ayahnya membuat tubuh kevin merasakan kenikmatan. Tubuhnya ikut terstimulasi oleh goyangan tubuh ayahnya yang menyodok anusnya yang masih perawan. Erangan dan lenguhan liar saling bersahutan di kamar itu. "Ohhhhhh.....uhhhhhh......mmmmmppohhhhhh.......mmmmphhhh terus..yahhh lebih kencangggg smapai ayah puaaass....mphhhhh...",
" iyaaa...nakkk....anus kamu enaakk ayahh sukaaa..".
 " uhhhhh...mmmphhhh...anuss kevinn emang.....unttukk...ayahh...mmmphhh, homoinn keviiinn terusss yahhh....uhhhh....mmmphhhhh" erangan -erangan  demi erangan dari keduanya  terdengar sangat liar. Kevin terus merancu liar setelah penis ayahnya mengenai prostatnya" ohhhhh.....yaaaahhhh....yanngg kenceng......keviinn...sukaaa..."rancunya. Tuan Richard sangat pintar menyiksa anaknya dalam siksaan birahi , ia menyodokan penisnya sambil bibirnya menghisap-hisap puting anaknya. Kevin yang diperlakuakn sperti itu seperti lupa siapasp dirinya. Anak muda ini sudah terbawa dalam permainan homoseks. Kevin hanya bisa melenguh dan tubuhnya menggeliat liar. 45 menit sudah penis ayahya merojok anusnya, penisnya juga terus mengeluarkan precum yang jatuh kepusarnya membentuk kubangan akibat penis mudanya bergesekan dengan perut ayahnya. Croooootttt......crooooottt....penis kevin kembali penumpahkan spermaa, di ikuti juga dengan ayahnya..yang menumpahkan sperma di anusnya. "Ooohhhhhhhhh.....ohhhhhhhhhhh.....yaaaahhhhhh" lenguh kevin saat orgasme, "arggghhhh......argggg...........yeaaahhh inii utukkk putraa ayahhh....argggh" lenguh tn richard saat orgasme dan memberikan hadia sperma ke lubang anus anaknya.

Mereka berdua terkualai lemas setelah dua ronde yang dahsyat. Setelah itu selang beberapa jam ayah dan anak ini kembali melakukannya dengan berbagai gaya, doggy stye dengan posisi kevin di anal dari belakang , kevin on the top, ayahnya memangkunya dan menyodoknya dari bawah. Hari itu benar -benar dihabiskan dengan permainan seks incest sesama jenis.

setelah kejadian itu mereka selalalu melakukannya dengan berbagai fantasi dan gaya baru dalam bercinta. Terutama kevin, karna darah mudanya yang sedang bergolak, malah kadang ia sendiri yang meminta ayahnya untuk menganalnya. Fantasi yang mereka lakukan dalam bercinta pun bervariasi, pernah suatu kali kevin disuruh membantu ayahnya membelah kayu di kebun belakang dalam keadaan telanjang, kemudia mereka bercinta di antara pepohonan di kebun itu. Gairah mereka berdu semakin liar dan lupa akan kodrat hubungan mereka sebagai ayah dan anak. 
 
 
 
 
.