Page Tab Header

Tuesday, April 6, 2004

Seks dengan Ayah




Seks dengan Ayah


Ada pesan dari almarhum ibu sebelum beliau wafat, satu pesan singkat yang sudah lebih dari 2 minggu ini menggaggu pikiranku..ternyata Ayahku belum wafat, seperti yang ibu katakan semenjak aku kecil setiap kali menanyakan beliau, jadi...berarti aku masih punya Ayah...tapi bagaimana aku mesti mencari,dan kemana ?? Aku pulang kantor jam 9an, disambut Bi Yati pembantuku. " Ada tamu mas, dari sore udah nunggu di ruang tamu "..kuserahkan kedua tasku, tas laptop dan tas fitness..dan segera ke ruang tamu, seorang pria setangah baya yang sudah sangat kukenal, kami saling berpelukan.." Pa kabar Om, wah..seneng banget om mau datang jauh jauh, lagi ga sibuk neh "..tanyaku sambil menggandengnya duduk " Kabar baik Gus, kamu sendiri gimana, Om khawatir sama kamu sejak ibumu ninggalin kamu " aku tersenyum kecil.." Makanya buruan kawin Gus, nunggu apa lagi ?"..yah.. kalau melihat keadaanku sekarang, di usiaku yang udh ke 30, aku sudah cukup mapan, jabatanku sebagai wakil direktur di sebuah kontraktor cukup bagiku untuk bisa memiliki sebuah rumah sederhana, sebuah mobil dan beberapa ribu lembar saham, ..kurangnya adalah... aku Gay, ah..sesatu yang entah kuinginkan atau tidak, tapi nyatanya kunikmati bercinta dengan pria-pria tampan bertubuh kekar itu, dan mereka dengan rela, bahkan meminta untuk disodomi, meskipun kadang aku yang mereka sodomi, tapi itu sangat jarang sekali, mungkin tak sampai 5x selama aku jadi Gay.." Kamu sudah mapan, apa kamu ga ingin berkeluarga ?" pertanyaan on David membuyarkan pikiranku.." Ada angin apa neh Om jauh - jauh dari Medan ke Jakarta buat menemuiku ? kualihkan pembicaraan..tak lama dia mengeluarkan sesuatu dari tas kulit disampingnya.."Om mau menyampaikan ini, ibumu minta hanya kamu yang buka " kuterima amplop putih darinya... Malam itu Om David ga bisa nginep, beliau langsung pamit pulang karena ada rapat dengan Kapolsek Medan besok pagi, aku ga bisa mencegah sama sekali.Selesai mandi, kubuka amplop yang ternyata berisi selembar surat.." Bagus sayang,..maafin ibu ya..ga sempet lihat kamu nikah, ga sempet gendong anak-anakmu " aku menarik nafas panjang....." Tapi saat kamu baca surat ini, Ibu hanya bisa tersenyum dari sana memandangmu, tapi, dimanapun Ibu,..Ibu selalu sayang sama kamu, mungkin sekarang tugas ayahmu menemanimu, ada seorang teman, tanyakan padanya dimana Ayahmu..tertulis sebuah nama dan alamat..ah syukurlah masih di jakarta.. Pagi - pagi segera kutancap gas ke alamat itu, hari ini semua tugas kukuasakan Rika, sekretarisku..di tangannya semua kerjaan ga ada masalah, bahkan aku ngerasa Rika lebih pandai dari aku, masukan darinya sangat membantuku menyelesaikan beberapa hal..Rika sangat cantik, elegan n smart, tapi sayang aku ga bisa mencintai dia, meskipun Rika terang- terangan pernah nembak aku...but sorry girl..i suck a dick..he he Beberapa kali bertanya pada orang-orang di jalan, akhirnya aku menemukan alamat rumah itu, sebuah rumah dinas pemerintah..setelah proses dengan petugas jaga akhirnya aku diijinkan bertemu pemilik rumah. Ternyata ayahku mantan polisi militer, tapi beliau dikeluarkan karena suatu masalah, Pak Danang..teman ayahku itu ga cerita masalah apa yang dimaksud, oh ya sekilas tentang pak Danang, di usianya yang sudah kepala 5, masih tampak bugar, bahkan otot lengan dan dadanya masih nampak kokoh,walaupun ga sekekar badanku, tapi cukup menggairahkan...ah, naluri homoku terusik..hanya uban di kepalanya yang jujur tentang usianya. Pak Danang sudah punya jabatan tinggi di pemerintahan, kami cukup lama ngobrol, ternyata orangnya sangat ramah...setelah diberi alamat Ayah, aku pamit pulang, pak Danang sempet memelukku erat dan cukup lama, ah..cukup membuatku bingung, aku ga tau kenapa. Setelah mendapat ijin dari Mr. Lee, bosku, aku segera terbang ke Pontianak, ternyata Ayah lebih memilih Kalimantan daripada kembali ke Sumatra, kenapa ya, apa yang membuat Ayah ga mau pulang ke Medan. Setelah terbang sekitar 1 jam 20 menit aku tiba di Bandara Supadio, langsung disambut dengan udara panas khas Kalimantan. Dengan taxi aku menuju alamat, cukup mudah dicari. Sebuah rumah yang cukup mewah untuk ukuran Pontianak, tapi..apa benar ini tempatnya, apa Ayahku telah jadi orang sukses disini ?. Aku disambut seorang security muda, tidak sesulit seperti masuk rumah pak Danang, cukup lama aku menunggu di ruang tamu, sampai akhirnya security itu datang dan bilang kalo Pak Joko, Ayahku, pulang agak telat karena sesuatu hal, terpaksa aku menunggu lagi, sampai - sampai aku tertidur karena kelelahan.Aku terbangun setelah mendengar suara klakson mobil, ah..itu pasti Ayah, pelan-pelan kudengar suara orang bercakap-cakap, sepertinya security sedang lapor ke Ayah.Lalu terdengar suara langkah kaki pelan - pelan, aku deg - degan, seperti apa ayahku..dan apakah dia mengenaliku.. " Bagus "..aku segera menoleh..tampak seorang pria bertubuh tinggi besar..dengan kaos polo ketat warna putih, mampu melukiskan dengan jelas otot - otot dada dan lengannya...beralis tebal dan berhidung mancung..kata ibu.. Ayah memang masih ada keturunan Pakistan dari kakek, begitupun aku..dan dengan sedikit jambang tipis yang saling bertemu di dagunya yang terbelah..sangat tampan..aku nyaris ga percaya..inikah ayahku.."Ya.?"hanya itu yang terucap dari bibirku.."Inikah Bagus anakku..Ini Ayah nak, kemarilah..Ayah kangen sama kamu " suaranya parau..aku segera menghambur ke pelukannya, ada sedikit air mata diantara kami berdua, lalu kami duduk dan banyak bercerita, terutama tentang Ibu..ayah dicerai oleh ibu, tapi beliau belum mau cerita kenapa, tapi selama berpisah, ayah selalu rutin mengirim uang untuk biaya sekolahku. Ternyata selain sebagai pemilik sebuah fitness centre, beliau juga trainer disana, dan juga seorang pengusaha perkebunan sawit, ayah janji akan mengajakku ke perkebunan miliknya, yang nanti akan aku teruskan, aku bangga sekali punya ayah sepertinya. Setelah dikenalkan dengan semua pembantu dan penjaga rumah, ayah mengajakku ke kamar..sebuah kamar yang sangat nyaman..di depan cermin kami berdiri bersebelahan, ternyata kami sangat mirip, bahkan tubuh kekar kami nyaris sama, hanya saja beliau lebih tinggi ±5cm dariku yang "hanya" 180cm..ah andai beliau bukan ayahku, aku mulai berfikir nakal. Tiba - tiba beliau memelukku dari belakang " Ayah ga nyangka punya anak setampan kamu, Ayah bangga " jarinya meremas lembut dadaku...apakah ini tanda sayang seorang ayah, cukup lama beliau memelukku, aku tahu ayah sangat kangen, lalu kecupan mesra mendarat di tengkukku, geli..tapi nikmat... Beberapa hari tinggal di Pontianak, kami mulai jalan- jalan ke kebun, naik speed boat, sebenernya aku agak ngeri mesti naik speed boat melintasi sungai yang sepertinya tak berujung, apalagi ditambah cerita para pembantu ayah di rumah kemarin, kalau di sungai - sungai itu masih banyak buaya...ih..serem banget. Tapi karena bareng ayahku tercinta, kuberanikan diri, sekaligus pengalaman..aku dikenalkan dengan para staff divisi ayah disana. Oh ya, ayahku tidak menikah lagi, beliau tinggal dengan para penjaga rumah dan pembantu, terkadang assisten ayah juga menginap dirumah, tapi sekarang lagi keluar kota, besok mungkin pulang, katanya..Suatu sore ayah mengajak berenang di kolam belakang rumah, ada yang unik, jembut kami sama - sama tumbuh sampai pusar, dan ternyata perutku lebih berotot darinya..ayah sempat menyentuh sambil memuji, celana renang kami sama- sama minim, tonjolannya jadi nampak jelas, apalagi punya ayah berwarna putih, jadi makin nampak indah, ha ha...belum lagi pantatnya yang montok dan keras, aku sempet bercanda, karena kuremas pantat ayah, dia mengejarku, kami jadi bergulat di samping kolam, nikmat sekali dipeluk olehnya.Waktu bergulat, ternyata ada yang datang, dia assisten yang ayah ceritakan kemarin, namanya Robin, orang Batak, ketahuan dari nama belakangnya, dan ga kalah tampan, hanya ga seputih kami,umurnya sekitar 25 - 26an lah. Oh ya Robin juga trainer di tempat gym ayah, bodynya yang masih dibalut kaos ketat dahsyat banget nampaknya, tingginya setara denganku.Bisa dibilang body Robin paling sempurna, aku pikir aku udah sempurna, he he..ternyata otot Robin lebih mantap, besar padat, tapi kering, sangat pas dengan wajah tampan yang tampak dingin itu,..kamipun berenang bersama. Malam itu Robin ga nginap, dia masih ada urusan di luar. Entah kenapa tiba - tiba aku mimpi buruk, sial..badan gede tapi masih takut sama setan, akhirnya aku ke kamar ayah " Yah..Bagus neh, boleh masuk ga ?..kuketuk pintu kamarnya.."Masuk aja sayang .." aku masuk kamar, ternyata ayahku belum tidur, masih di meja kerja di depan laptopnya " Kenapa ? ga bisa tidur ya..tidur aja sama Ayah "...ah memang itu yang kumau...kubaringkan tubuhku yang bertelanjang dada, aku memang selalu bertelanjang dada kalau tidur, bahkan terkadang telanjang sama sekali..ternyata ayahku menyusul, dia berbaring di sampingku,posisiku kini miring, membelakanginya..aku sempet menoleh,masih dengan piyama birunya..tak lama..aku merasakan tangannya mengelus lenganku " Maafin Ayah ya..ga sempet liat kamu tumbuh dewasa..Ayah senang sekali kamu mau menerima Ayah lagi "..aku cuma diam..kuraih tangannya dan kutaruh di perutku..aku pengen dipeluknya, aku bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dari sentuhannya..ayah mendekat..kini badan kami saling menempel..aku bisa merasakan otot dadanya di punggungku, rupanya piyama itu cukup longgar..dikecupnya otot bahuku dengan penuh kasih sayang, sedikit kasar kena kumisnya..tapi sangat nikmat..oh..ah apa yang kupikirkan ?...tapi kini aku malah sengala menggerakan kepalaku, agar bisa kurasakan lagi kumisnya di bahuku..ayam mencium leherku..bahkan hingga beberapa kali, aku melenguh kenikmatan..dia cium pipiku..dan diulang lagi..kutolehkan wajah..hingga akhirnya kini bibir kami yang bertemu..ayah kaget..dia menjauh..tapi aku memburunya..kini posisiku menindih tubuhnya..kulumat bibir tipisnya..tak kuingat lagi dia ayah kandungku..tapi dia berusaha menghindar..tetap kukejar, bahkan kini kedua telapak tangannya kurentangkan.." Gus...kamu kenapa??..Aku Ayahmu.." katanya mengingatkan..tapi tak kuhiraukan..tetep kulumat bibirnya..makin lama ayah mulai menikmati..dia mulai menyesuaikan, kini lidah kami sudah saling menjelajah masuk kedalam, bahkan dia yang mulai mengulum lidahku..ahh..nikmat sekali..kujelajahi lehernya...kusedot pelan..dia melenguh..kusingkap piyamanya..tubuh yang indah tergolek di depanku, hanya berbalut CD, kami mulai berkeringat karena nafsu liar tak tertahankan lagi,kujelajahi otot dadanya hingga puting susunya yang merah kuhisap penuh nafsu, ayah mulai mengerang kenikmatan...tapi matanya tertutup, wajahnya mulai memerah, kujilat otot perut sixpacknya..tangan kekarnya meraba - raba punggungku..lembut tapi penuh nafsu, tubuh ayah yang berkeringat makin menggairahkanku…( aku heran…kenapa udra dingin AC tak kurasakan lagi..jangan – jangan mati ..) lidah dan bibirku makin buas melintasi perut dan sampai ke pusarnya...hingga CD putih yang nampak menyembul, seperti ada sesuatu yang tak mau lagi tertahan disana, sengaja tak segera kubuka, kujilat dan kugigit kecil hingga basah..ayah menggelinjang, bibirnya terus mengerang tiada henti…aku semakin buas mencumbunya, hingga saat kubuka CDnya, kontol berdiameter 6cm panjang 19cm tegak menjulang dihiasi urat – urat kokoh disekelilingnya dan bersunat ketat..kepala merahnya tampak basah karena precum, kujilat batangnya..” aaa..aagh..” ayahku berteriak nikmat, kujilat makin liar..nyaris tak muat dalam genggamanku..kukocok perlahan, da kujilati mazi yang terasa asin..lalu perlahan kumasukan dalam mulutku…ayah kembali mengerang nikmat..kepalaku dipegangnya..dan kedua tangaku meremas dada kekarnya…pinggul ayah mulai naik turun, sambil mulutnya tak henti bergumam, mengerang..cukup lama kunikmati kontol ayah kandungku yang sangat nikmat..lalu kuhentikan tiba – tiba…ayah membuka mata, dia tertawa.. “ wah…ga nyangka..kamu dahsyat banget Gus, ayah sampai ga tahan..”lalu diciumnya bibirku, lebih buas dari yang pertama, kini aku yang ditindihnya..dijelajahi tubuhku, leher, dada kekarku, putting susuku dihisapnya sangat lama, juga perut yang dikaguminya..oh ayahku sangat pandai mencumbuku..kini aku yang slalu mengerang ..sampai tak kusangka, buru – buru disingkapnya celanaku..dan sejurus kemudian,mulut hangatnya bias kurasakan nikmat pada kontolku..sangat lama dia bermain disana..menghisap kontol yang nyaris sama dengan ukurannya, diangkatnya kedua pahaku…oh..lubangkupun tak luput dari jilatannya hingga benar – benar basah dan berkedut nikmat.., kemudian dia memutar badan, kini kami saling hisap, jilat..hingga lubang kami jadi sasarn yang paling nikmat..ayah kembali berteriak saat kujilat pantatnya, dia ternyata sangat menikmati, akupun nyaris ga bias nahan lagi.. Kami duduk berhadapan, kupegang tengkuknya dan pelan – pelan kulumat bibirnya, tanganku yang lain mengelus dengan lembut kontolnya yang tegang..”Mau ga Ayah fuck aku ? “..pintaku, aku ingin sekali merasakan kontolnya merasuk ketubuhku, kontol yang sama yang buat aku terlahir ke dunia, tapi dia hanya tersenyum, dikecupnya bibirku pelan..”Ayah ga pengen nyakitin kamu, Ayah Cuma pengen bikin kamu senang” ..katanya pelan setengah berbisik,..entah kenapa dia lebih tenang dariku..” Kalo kamu mau, kamu aja yang fuck ayah, pengen tau juga permainan kamu..” tambahnya, sambil mengangkat alis..aku diam..lalu dia bangkit berjalan kearah lemari, aku memandanginya dari belakang sambil berdecak kagum..sungguh pria sempurna..nyaris tanpa cela, otot bahu, lengan..sayap, bahkan pantat dan kedua pahanya tercetak sangat indah, terlebih tinggi badannya yang ternyata memang 5cm lebih tinggi dariku yang “hanya” 180cm ini..oh..kesempurnaan itu akan aku nikmati seutuhnya, ayah mendekat, gel bening telah siap di tangannya, lalu dibalurkan ke kontolku yang lapar, didorongnya badanku hingga telantang, dia mengangkangi wajahku, kujilat lagi lubang pantatnya, dia mengerang lagi, sejurus kemudian dibimbingnya kontolku ke lubang pantatnya yang sudah sangat terangsang, ..lubang itu sepertinya masih sangat sempit, beberapa kali menyulitkan untuk dimasuki, hingga akhirnya setelah mencoba ke sekian kali, perlahan kontolku mulai terbenam..sedikit demi sedikit…ayah meringis…aku tahu pasti sakit sekali jika pertama kali ditembus kontol kudaku..ayah terdiam..dia biarkan untuk menyesuaikan diri…oh kau merasakan cengekraman yang sangat kuat di kontolku yang keras..cukup sakit..tapi juga nikmat…aaagh..apalagi saat ayah mulai menaik-turunkan pantatnya…oh..yess…aagh..makin lama makin berirama…makin nikmat..kulihat ayahku mulai bias menikmati kontolku dalam anusnya..dia mulai mengerang..kini kami saling mengerang nikmat…sahut menyahut..tangan ayah bertumpu di belakang, otot dada, perut, bahkan pantat dan pahanya Nampak sangat indah..aku sangat menikmati saat kontol kudanya berayun ayun, kunikmati juga saat kontol kudaku yang tanpa kondom tegak perkasa bersemayam dalam lubang pantatnya..kini kami salaing berciuman mesra..lidahku dikulumnya nikmat…kupeluk tubuh kekar itu..lalu kedua putting susunya kujilat dan kuhisap dengan sangat buas, tapi goyangan pantatnya tak pernah berhenti, terasa sangat nikmat…tapi aku tak perlu kuatir..pengalamanku sudah cukup banyak hingga tahu bagaimana menahan diri supaya tidak lekas orgasme..aku masih ingin menikmati bercinta dengannya..meskipun kini kami berdua sudah basah kuyup oleh keringat, tetap saja tak merasa lelah..” Aaghh..nikmat banget kontolmu Gus..” pantat montoknya masih terus goyang diatas tubuhku..Ayah memutar badan, kini kami sama sama berbaring, tubuhnya membelakangiku, kuentot pantat yang sudah cukup terbuka dari belakang..sambil kuangkat sebelah pahanya..kuciumi leher dan bahunya..kukecup mesra hingga kutinggalkan bekas merah disana..beberapa kali kuseka keringat di wajahku..ga kerasa udh hampir satu jam kami bercinta..tak ada satupun mau mengalah..mungkin karena kami sedarah..jadi sifat kami sama..kamar ayah penuh dengan erangan nikmat..tanpa takut terdengar karena aku yakin kamar ini cukup kedap suara..giliranku bangkit..kontolku kujaga agar tak lepas dari sarangnya, kuangkat paha berotot itu, disambut oleh ayah, kedua lengan kekarnya menahan..kini ia dalam pengasaanku penuh, aku lebih merasakan penetrasi maximal di otot – otot kontolku, lebih leluasa, kutancapkan sedalam yang kumau, tak perlu buru – buru, biar kenikmatan ini tak lekas berlalu, aku mulai menggoyang pinggulku sambil memandangi tubuh kekar ayah kandungku yang basah..keringat mengucur deras disela – sela otot tubuhnya, matanya terpejam, tapi bibirnya tak pernah diam, setiap kali kudorong dalam, dia meringis, seperti kesakitan, tapi makin membakar nafsuku, kami seakan bener – bener lupa hubungan kami sebagai ayah dan anak kandung, terus saja kupompa pantat sexynya, makin lama makin pelan, sambil kujilati leher dan bibirnya,da n kugigit dagunya yang terbelah indah, sementara kontolku tak henti – hentinya memompa, aagh..aghh.aaaghhh…erangan kami berdua seperti nyanyian termerdu malam ini..hingga akhirnya..ayah tak bias menahan lagi…dia ejakulasi dalam teriakan yang cukup keras..semburan sperma yang kental dan banyak membasahi kedua dada kami, bahkan muncrat sampai ke lehernya, kujilati sperma ayah sampai bersih..sperma yang dulu manjadikan aku ada disini, kini kutelan juga..dia benar – benar menikmati entotanku, kucabut kontolku yang masih sanat tegang dan kukocok di depan wajahnya, ayah membuka mulut lebar- lebar..tangannya membelai belahan pantatku, hingga akhirnya….crooooot…crooot ..crooot..aaghhh…begitu banyak soerma yang tumpah di mulutnya..bahkan sampai tumpah di dagunya..dngan sekejap ditelannya..habis..aku sangat lelah..tapi juga puas..kulumat bibir itu dan kujilat spermaku yang berceceran di dagunya dan lehernya..sengaja aku tak beranjak lagi dari atas tubuhnya..tengkurap..ayah memelukku erat..meraba punggungku..aku tak tahu bagaimana perasaanku sekarang..kami sama – sama lelah hingga akhirnya tertidur sampai pagi. Sejak peristiwa malam itu, entah kenapa kami jadi canggung, ada rasa segan jika didepannya, aku juga bicara seperlunya..Suatu sore Robin datang, aku jadi paham siapa Robin sebenarnya, pasti mereka bukan hanya rekan kerja, couple kukira..tapi apakah Robin jadi Top terhadap ayahku, aku ga perduli, toh Robin lebih dulu hadir disini daripada aku. Aku pamit ga pulang malam ini, sudah seminggu aku ga ml, kemarin waktu jalan – jalan di mall, aku kenalan dengan seorang sales di sebuah sport centre, dan malam ini kami berniat kencan, bagiku dia tampan, dan cukup muscle, tampak dari kaos yang cukup ketat di tubuhnya, kalo boleh aku bilang, mirip dengan Edwin Lau, model menshealth yang juga seorang chef sebuah acara kesehatan stasiun tv local, meski ga sekekar Edwin, tapi cukup menggairahkan. Aku hamper sampai rumahnya saat dia telpon kalau ternyata dia ga bisa kencan mala mini, ayahnya masuk Rumah Sakit karena stoke, dia menyebutkan sebuah nama rumah sakit, lengkap dengan kamar tempat ayahnya dirawat setelah lewat masa kritis. Aku hanya berusaha memberi semangat buat Edwin, karena belum begitu mengenal, aku tak berusaha ikut menjenguk, agak kecewa sih, tapi biarlah, bisa lain waktu, kuputar balik mobilku kembali kerumah. Sampai di rumah, tampak sepi sekali, aku baru ingat siang tadi beberapa penjaga rumah ayah suruh ke kebun mengambil sesuatu, dan pembantu ayah sudah 5 hr ini mudik nyunatin anaknya. Kulihat tv menyala di ruang tengah, tapi ga ada yang nonton, “ Ah, biarlah, nonton tv aja “ pikirku. Aku berniat ambil minum ke ruang makan, tapi, belum sampai ke ruang makan, sayup – sayup aku dengar suara erangan, makin aku dekat..makin jelas. Aku sedikit mengendap – endap penasaran, tapi sesampainya di sudut ruang makan, alangkah terkejutnya aku melihat adegan percintaan yang dahsyat antara ayahku dan Robin, Tubuh Robin yang kekar telentang diatas meja makan, sedang difuck dengan sangat buas oleh ayahku, tangan Robin meremas remas dada indah ayahku yang telah basah oleh keringat, sedang tangan satunya mengocok kontolnya yang hitam dan sangat tegang, aku jadi terangsang, sangat terangsang..ayahku tampak sangat jantan memompa kontolnya di pantat Robin..anak muda itu mengeram nikmat..semetara tanganku kuselipkan dalam celana meraba – raba kontol yang sepertinya sudah sangat lapar..tubuh yang berkilat karena keringat tampak begitu indah ditambah otot yang mengejang, sungguh sulit dilukiskan menatap 2 orang bodybuilder sedang bercinta dengan liar, erangan mereka berdua seperti menggodaku segera bergabung, aku ragu untuk mendekat, tapi juga ingin sekali merasakan pantat montok Robin dan kontol ayahku lagi, maka kuberanikan mendekat..Tapi Robin yang pertama melihatku begitu kaget, dia mendorong ayahku menjauh, ayahku bingung, tapi kemudian tertawa…” Kok udah pulang ? “ aku hanya tersenyum..” Kok berhenti ? “ kataku sambil mengelus kontol Robin, oh indah sekali…pujiku dalah hati, dia masih kebingungan..tapi saat kuberanikan diri mencium bibirnya, barulah dia sadar aku juga menginginkannya..kulumat bibirnya yang cukup tebal, dilumatnya bibirku lebih ganas..ayahku mendekat dan menciumi leherku, kupingkupun tak luput dari jilatannya..aku mulai terbakar..kutanggalkuan kaos yang membungkus tubuh indahku, kubiarkan Robin menikmati dengan lidahnya..tampaknya dia ingin segera melepas celana jeansku..kini aku nyaris telanjang, dijilatinya selangkanganku…aaaagh..ayahku melumat bibirku, aku sangat suka berciuman dengannya..he is a best kisser,..Robinpun begitu baik, hingga dia segera membebaskan kontolku dari CD yang mengekangnya.., dan kini, dia harus menggilir kontolku dan ayahku..oooh my…Robin sangat pandai mengoral…aku beberapa kali berteriak nikmat karena permainan lidahnya…begitupun ayahku..kedua lengan kokoh Robin meraba raba dada kami dan meremasnya penuh nafsu..kuraba tubuh ayahku..Robin mendorong tubuhku ke meja..semua perbuatan kami tanpa ada kata – kata..kuangkat kedua pahaku..jilatan Robin makin mantap di selangkanganku…sampai lubang anusku jadi sasaran lidahnya yang buas…rasanya seperti melayang tinggi., aku tak henti – hentinya mengerang, ayahkupun tak mau kalah, dia mendekatkan kontol kudanya ke mukaku, buru – buru kusambut, kukulum dengan penuh hasrat membara..sangat nikmat..kini diapun mengerang nikmat..cukup lama kami saling oral, licking..” Sekarang gantian Ayah yang fuck aku ya ?”ayah tersenyum, sejurus kemudian mereka bertukar posisi, Robin sempat melumat bibirku, kemudian bangkit dan menyerahkan kontol besarnya untuk kuoral, tangannya tak henti – henti meraba dadaku yang padat, dan aku merasakan tangan lain maraba kedua pahaku, tak lama jilatan mesra bersarang menyusurinya…aaaggh..geli tapi nikmat…bermuara di kejantananku…cukup lama ayah menikmati kontol anaknya..dan lubang anuskupun digelitik kemudian dengan ujung lidanya hingga terasa basah lagi…akupun melayang lagi…kulihat ayahku berdiri..ujung kontolnya digesek – gesek nikmat di bibir anusku, mulai kurasakan gel dingin disana, kemudian ..sesuatu yang besar berusaha masuk ke dalamnya mencari kenikmatan dengan susah payah, kubuka pahaku lebih lebar, aku sedikit mengejan agar ayahku lebih mudah menusukku, tak lama kemudian, usaha kami berhasil, kepala kontolnya muai terbenam, aku melupakan kontol nikmat Robin saat perih mulai menyerang hebat…ah sial, sakit sekali…makin dalam makin terasa sakitnya…aku meringis, ayahku berhenti..dia tampak khawatir..aku berusaha tersenyum dan mengangguk tanda tak ada yang perlu dikhawatirkan..dia mulai membenamkan kontolnya lebih dalam, kemudian menariknya pelan..didorong lagi pelan..dan ditariknya lagi..saat anusku mulai menyesuaikan..dia mulai memompa, dengan sedikit menambah kecepatan..masih terasa sakit, kuoral lagi kontol Robin..makin lama aku mulai merasakan kenikmatan difuck, seperti yang pernah kurasakan dulu bersama teman gay ku yang lain..ah mengapa bukan ayahku yang pertama kali menembus keperjakaanku..aaagggh…goyangan itu terasa makin nikmat, kontolkupun kini dioral Robin , makin membuat aku kelonjotan…aaagghh..kontolku makin keras saja..Robin naik keatas tubuhku..rupanya dia juga ingin merasakan kejantananku di tubuhnya..dibimbingnya kontolku masuk lubang pantatnya yang sudah terbuka karena kontol ayahku..saat mulai terbenam…sungguh nikmat tiada tara..apalagi saat Robin mulai menaik – turunkan pantatnya yang montok..aku tak bisa banyak bergerak…hanya kuremas kedua belah dadanya yang lebih tebal dan padat dariku..kami juga berciuman mesra…suara erangan bersahut – sahutan tiada henti..posisku paling beuntung kali ini, aku ngefuck pantat montok Robi, dan pantatku difuck kontol kuda ayahku ..dia sangat pandai menstimulasi lubang pantatku, hingga tak ada sedikitpun sakit yang kurasa…hanya nikmat yang berkepanjangan..dan teramat sangat, karena dirangsang dari dua arah..tubuhku sudah basah oleh keringatku, ditambah keringat Robin yang jatuh di atas tubuhku…aaaghh..anak itu sangat menggairahkanku…sungguh mahluk yang sangat indah di mataku..dia tersenyum memandangku..aku pun tersenyum…aaagh..anak itu sangat pandai membuat kami nyaman, goyangannya stabil tapi sangat memabukkan, bahkan kontol kudaku seperti lenyap ditelan anusnya..Ruangan makan tak ubahnya seperti studio porno, penuh dengan erangan 3 orang bodybuilder yang sedang saling menyodomi..tak ingat lagi sedarah, yang ada hanya nikmat, yang tak ingin segera berakhir..tapi ternyata , aku tak bisa menahan diri karena keenakan..crooot…crooot aaaaaagh..aagghhh..spermaku muncrat sebanyak – banyaknya di anus Robin, mungkin ini ejakulasi ternikmat yang pernah aku rasakan…aaaghhhh..sangat nikmat..disusul pekikan nikmat ayahku..pantatku terasa hangat dan basah oleh aliran spermanya yang banyak…Robin memilih mengocok kontolnya di depan wajahku hingga sperma kentalnya yang cukup banyak jadi santapan lezatku…ahhh…ayahku rupanya ingin berbagi sperma Robin, aku diciumnya agar dapat berbagi sperma…aaah..ada – ada saja…sisa sperma di kontol Robin kujilat habis... Malam itu kami tidur seranjang, king size bed jadi lumayan sesak untuk ukuran badan kami yang besar, ayah cerita banyak hal, dulu, kenapa dia dipecat dari kesatuan, dia tertangkap basah oleh petugas sedang orgy sex dengan teman – teman Gay nya di sebuah hotel, bahkan termasuk Pak Danang, tapi waktu di tengah permainan, pak Danang menghilang entah kemana, makanya dia ga tertangkap. Ayah dan dan Pak Danang dulu couple, dan Pak Danang Bottom. Kesatuan jelas menolak keras homosexual, karna itulah ayah dipecat. Setelah ketahuan ayahku juga doyan main dengan lelaki, Ibuku minta cerai, dan ayah pindah ke Pontianak karena memang disana gada family kami, dia ga mau ada yang jelas – jelas tahu kalau ayah Gay, sekalipun kini dia tak menikah lagi dan tinggal serumah dengan Robin.Sekarang parter ayah adalah Robin, meskipun tubuh Robin paling keren, dia pure Bottom, dia sangat menikmati perannya. Yah…bagaimanapun ayah..aku akan selalu sayang, aku bahagia bertemu dan hidup bersamanya, dan juga Robin, dan sejak itu, setiap bulan aku menyempatkan diri bernostalgia bersama mereka, melepaskan segala nafsu liar kami tanpa lelah, sekalipun sebenarnya hubungan kami tetap sebagai ayah dan anak kandung..Oh ya, ternyata orang yang pertama kali ngefuck ayahku adalah aku, anak kandungnya yang kurang ajar..tapi kini tiap kali ml dengan ayah, ayah lebih sering jadi bot-ku..dia sangat suka difuck olehku..tapi saat treesome dengan Robin, aku memilih jadi bot, aku ga ingin menyakiti perasaan Robin..thanks Dad..i love u so “ deep “ he he… Oh..ada yang kurang neh..aku dan ayahku akhirnya menggilir Edwin Lau di mall itu..dia Versatile, aku dan dia flip fuck, dan dia juga difuck ayahku dengan buas..Tapi ternyata cinta ayah Cuma buat aku dan Robin..itu yang dia katakan..kalau tubuhnya…aku ga tau..

No comments:

Post a Comment