Page Tab Header

Wednesday, May 17, 2017

Kepasrahan Total





Di kegelapan sudut pub aku telah pasrah dalam pelukannya, ototnya yang kuat dan badannya memang besar ... apa itunya juga besar dan kuat ya ? remasan remasan tangannya terus menggerayang, aku tak bisa bergerak bebas. jari jari tangannya yang besar besar juga terus saja bergantian memenuhi mulutku mengorek isi mulutku memelintir dan membetot lidahku. terus... seluruh wajahku terus di saput bergantian tak dibiarkan mataku melek lama lama hidungpun tak lepas dari keganasan jarijarinya di jepit di tarik hingga nafasku makin tersengal. sementara agak kebawah putingku juga tak lepas dari serangan cubitan remasan dijilat dikenyot diisap pula....Oooouuhh... habislah aku... aku jadi ingin disetubuhi pasrah dan merintih pelan malu kalau kedengaran sebelah. malam semakin larut lagu demi lagi ditampilkan di depan sana sedang aku makin terhanyut pada keperkasaannya... ayo donk ajak aku pulang, bawa aku, dan kuserahkan seluruh tubuhku padamu, aku sangat berharap. ah tapi pub ini segera tutup dan kami akan berpisah tanganku makin erat bergayut dan makin rapat kutempelkan tubuhku padanya. jangan tinggal aku ya om aku ikut saja kerumahmu atau kita booking kamar saja malam ini, benar benar aku terrangsang dan butuh disetubuhi malam ini. si jantan ini harus kumiliki malam ini... kumat nih ketagihan disodomi. kutarik tangannya kutaruh memegang kontolku langsung sayangku ini meremas...aduuuhhhh uuueeeenaaaaakkk aku sampai merintih. aku juga meraba punyanya, gede banget benar deh aku harus dapatkan ini. kuremas remas... tanganku kecil mungkin kurang terrasa.makin larut, mungkin sebentar lagi tutup. tanpa kusangka ada mbak waiter mendekat kukira mau apa aku cepat menarik tanganku tapi terlambat untuk bangkit aku masih mesra menyandar pada lelaki besar ini dalam cahaya yang sangat temaram dan hampir gelap ini ia tentu bisa melihat aku kalau cukup dekat."pak mau bermalam ? kami punya kamar" tanyanya. Om ini menoleh padaku yang menempel di dadanya."kamu mau ?" tanyanya. wah kepalang deh ketahuan mbak itu kalau aku ini suka dipakai lelaki, mudah mudahan ia tak melihat wajahku, malu deh. aku hanya mengangguk dan menunduk menyembunyikan wajahku. dalam hati aku bersorak yes... dapat deh malam ini dapat juga akhirnya jadi juga aku ditiduri jantan ini. langsung terbayang bagaimana aku nanti akan memasrahkan tubuhku padanya dan bagaimana ia akan menghajarku habis malam ini di tempat tidur.
kami diantar mbak yang tadi ke kamar kuncinya diberikan dan mbak tadi setelah menerima tip pergi."silahkan pak, selamat malam selamat bersenang senang" aku jadi malu.di dalam kamar aku makin menempel pada om ini. aduuuh .... makin nggak tahan deh terus aku bergayut di lengannya lalu lehernya. tak disangka tiba tiba om yang gagah ini mengangkat dan membopongku seperti pengantin saja. aku pasrah dalam pelukannya . sambil berciuman tanpa henti tak terasa aku sudah di atas ranjang dan terus saja ciuman di wajahku juga remasan di tubuhku. ternyata lagi celanaku sudah memelorot dan segera jatuh ke lantai. celana dalamkupun sudah lepas dan ada ditangannya. tak dapat ku tahan itu segera dijejalkan ke mulutku dan jari jari besar itu mendorong memasukkan tiap bagian yang masih tertinggal di luar mulut. aku tak bisa bersuara terbungkam celana dalamku yang dijejalkan tadi. aku di jatuhkan ke ranjang sudah tak bercelana kontol ini tak dapat disembunyikan tak dapat malu malu lagi ngaceng berdenyut denyut. perlahan kubuka bajuku dan melepas sisa kain yang masih menempel di tubuhku. Om itu berdiri di tepi ranjang mulai melepas bajunya satu satu. dadanya berbulu lebat seperti tangannya juga kakinya penuh ditumbuhi bulu keriting kasar. kontolnya kini terlihat jelas besar ngaceng melengkung ke atas. darahku berdesir memandang jantan besar ini. segera ia duduk dekat aku dan tangannya mantap menggenggam kontolku yang kecil dibanding tangannya. lalu sekujur tubuhku mulai merinding waktu dadaku dielus elus tangan berbulu itu. telapak tangan itu terus menjalar meraba semua tak luput pahaku yang kegelian juga wajahku sambil menjejalkan lagi celana dalam yang memenuhi mulutku. saat wajahnya mendekat dapat kurasakan hangat hembusan nafasnya yang memburu aku pejamkan mata menikmati saja remasan remasannya juga lidahnya menjilati kupingku hingga ke dalam dalam, kemudian pipi mata hidung dan seluruh wajahku habis dihisap dijilat olehnya, basah oleh liurnya. eranganku tak mengeluarkan suara tersumpal dimulut. tak dapat kutahan lagi kurangkul kupeluk erat ia menempel ke tubuhku dada berbulunya memberi rangsangan kesekujur dada dan perutku. bermesraan cara begini lama juga aku tak sabar lagi kutarik kontolnya yang keras itu mendekati lobang beolku maksudku biar ia cepat melanjutkan ke bagian itu untuk digarap. ia sungguh penuh pengertian segera memasang kondomnya dan mengambil posisi. aku pasrah saja terserah ia mau melakukan dari depan atau belakang bagiku sama enaknya. oh ternyata maunya dari depan saja, dua kakiku dinaikan ke atas tak lama kemudian lenganku sudah di cengkam erat dengan dua tangan perkasa itu, aku memandang memelas padanya. ayo donk cepat jangan ragu sakit dikit nggak apa apa ayo masukkan. perlahan barang gede itu masuk aku pejamkan mata mengejan menahan sakit mulutku masih disumpal celana dalam. nyeri sakit yang aku sangat rindukan aku remas kuat kuat sprei sesuatu yang paling bisa kuraih. rintihanku yang tersumpal tampaknya membuatnya senang aku terus merintih dan merintih lagi. waktu terus mengalir bersama gerakan pinggulnya mendorong keluar masuk kontol jantannya menembus anusku. beda memang dengan kontolku yang tak begitu besar walau berdiri tegak tak sekeras dan sekuat yang sedang menderaku dengan kenikmatan ini. tak berapa lama aku tak kuat menahan lagi lalu tumpahlah cairan kental membasahi perut dan dadaku. nikmat yang luar biasa sperma berceceran beberapa titik mungkin jatuh ke sprei. aku yang tadi bisa meronta mengimbangi permainan itu kini lemas terkulai talah ditaklukkan olehnya. aduuuh... kuat banget dewa asmara ini lama sekali tubuhku berguncang seirama hentakan hentakannya menusukkan kontolnya sedang kontolku mulai melemas dan mengecil kembali. tapi terus saja ia seperti baru melewati pemanasan dan kini dengan hentakan makin kuat sampai ranjang pengantin ini berderit derit agak keras dan aku mulai merasakan sakit. ouhh.... pasti terluka anusku atau dalamnya sakit sekali tapi nikmat sorgawi ini juga sangat aku nantikan beberapa bulan ini. rintihanku berubah jadi tangisan merengek walau mulut tersumpal air mata mulai mengalir tapi aku terus memandang wajahnya yang sedang dibuai kenikmatan itu. aku tak mengingat mungkin sekitar setengah jam waktu hentakan hentakan sangat kuat itu memuncak dan dengan erangan kuat segala beban dalam kontolnya dimuntahkan dapat kurasakan denyutan aliran sperma yang keluar dalam usus tebalku. nafasnya terengah roboh memelukku mengecup pipiku mesra lalu diam disitu menghela nafas dalam pelukanku. kontolnya masih terrasa besar meski sudah melemas perlahan dicabut lalu mengambil tisu dan segera menyeka sekitar anusku. sambil tersenyum ia menunjukkan tisu itu padaku... wow darahnya banyak juga, kondom yang dipasangnya sudah pakai pelumas tapi kok masih banyak darah juga aku merasa seperti gadis yang menyerahkan keperawanan di malam pertama. kukeluarkan celana dalam yang meyumpal mulutku, dingin AC dalam ruangan mulai terrasa oleh tubuhku yang telanjang."dingin om ...""sakit nggak ?" aku mengangguk"tapi enak kok.... kamu hebat deh om" kataku sambil mengelus dadanya yang berbulu.setelah melepas dan membuang kondom dan tisu berdarah itu ke karpet di samping ranjang kembali ia atur posisi memelukku aku terkulai di atas tubuh nya dan segera ia menutupkan selimut. oh... inilah sorga ketika lelaki gagah perkasa merengkuhku dalam pelukannya dan mengelusku dengan mesra. tak lama aku tertidur dengan hati bahagia.
bangun aku agak kesiangan kulihat matahari sudah cukup tinggi diluar jendela. tubuhku masih telanjang berlumuran leleran liurnya rasa nyeri masih terasa di anus. kuambil tisu kuseka anus kuperiksa masih ada bercak darah. di bawah tepi ranjang kulihat bekas tisu yang tadi malam berserakan kondom yang semalam juga masih di sana. aku haus, di kamar mandi kudengar gemercik air om itu sedang mandi di sana. tiba tiba pintu diketuk "room service" suara lembut wanita. aku masih kebingungan menutupi tubuhku om itu langsung menyahut "masuk saja letakkan di meja saja"aku tak sempat bebenah mbak itu sudah membuka pintu dan masuk meletakkan nampan di meja dan segera berbalik pergi tapi sempat menengok padaku dan tersenyum. adu malunya lagi polos begini ketahuan deh habis diapain semalam."engkau sudah bangun ? kemarilah mandi"malu malu aku melangkah ke kamar mandi tanpa baju langsung bergabung dengannya ke dalam bath tube berendam air hangat. ia merengkuhku kembali dalam pelukan berbulu ini dan segera bibirku habis dilumat lumatnya. dadaku juga tak lepas dari remasan panas tangannya yang berbulu.
"engkau minta bayaran berapa ?"aku menggeleng "ah jangan begitu, tapi aku ingin memberimu""tidak om aku tak meminta kok, aku senang dapat merasakan ini" kataku sambil mengelus kontolnya,"om kalau boleh kuminta sesuatu""apa yang kau minta"malu malu aku katakan "boleh aku minta kenang kenangan, aku minta celana dalamu yang kau pakai kemarin"om itu tertawa"he he he boleh saja simpanlah untukmu""setelah ini mungkin om akan melupakan aku apakah kita akan bertemu lagi""entahlah kalau aku ke kota ini lagi akan kutelpon kamu"tanpa sadar air mata menitik membasahi dadanya, aku menangis dalam pelukannya. andai saja aku bisa terus bersamanya melayani hasratnya dan menikmati rengkuhan perkasa itu.ia segera berkemas aku mengantar ke airport sebuah ciuman melumat bibirku sesaat lalu ia segera menghilang di boarding pass. mungkin ada yang memperhatikan aku ketika ia menciumku tadi biarlah.
kembalike kamarku di rumah, aku ingin mengenangnya selalu celana dalam nilon yang kudapat darinya menyisakan bekas percikan spermanya selalu mengingatkan aku pada saat indah itu. kesempatan seperti itu jarang bisa didapat barangkali kalau suatu saat aku ketagihan ingin disodomi atau ingin ngisap kontol paling pergi ke tempat pijat khusus lelaki. tapi disana tentu tak sehebat om kenanganku itu.