Page Tab Header

Friday, March 29, 2019

Air Nikmat

Pejuh sering disebut sebagai lendir yang hina. Tapi tergantung dari sisi mana melihatnya, pejuh juga dapat dilihat sebagai cairan yang indah dan mulia.Terutama jika pejuh itu keluar dari kontol pemuda ysng tampan, menawan, atletis, berkontol besar dan kontolnya disunat ketat! Pejuh terutama amat populer di kalangan cowok homosex untuk diminum atau ditelan. Nikmat!!!Tetapi sebetulnya selain pejuh ada cairan-cairan lain dari tubuh laki-laki yang juga nikmat untuk dicucup,dijilat, ditelan yaitu semua cairan yang namanya diakhiri dengan huruf “U” dan “H” selain pejUH,yaitu: idUH [air ludah atau air liur],uyUH [air kencing],dan pelUH [keringat]!Jadi, hanya ta'i laki-laki saja yang tidak bisa dan tidak boleh dimakan!Sedangkan produk lain yang dihasilkan tubuh laki-laki sah-sah saja untuk dikonsumsi!
Cara minum pejuh,semua cowok gay sudah tahu yaitu setelah kontol cowok yang kita kagumi kita jilat-jilat dan kita isap dan cowok itu tidak bisa lagi menahan desakan pejuh di kontolnya maka pejuh itu akan muncrat keluar dari lobang kencingnya: AGH! CROOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT!.
Pada saat pejuh itu sedang dimuncratkan berdenyut -denyut dari biji-peler melalui kontol,maka kita bisa langsung menghirup dan menelannya dari ujung kontol cowok yang kita kagumi di lobang kencing -nya : SLURRRP, SLURRRP! SLURRRP! Agh! Nikmatt!! Silahkan mencoba! Tapi, tolong cari cowok yang tampan, menawan, atletis, ketat berotot, dengan kontol besar dan sudah disunat ketat.Kalau cowok-nya tidak memenuhi kriteria seperti itu.Wah!Rugi!
Bagaimana caranya menikmati cairan-cairan tubuh lelaki yang lainnya? Di bawah ini aku ceritakan pengalamanku di Amerika bagaimana aku mencucup dan meninum cairan-cairan tersebut!
BERNARD : PEMUDA TIBET
Waktu aku kuliah di Amerika aku punya teman dari berbagai bangsa. Amerika sering disebut sebagai “melting pot” - kuali tempat mencampur - karena ada berbagai bangsa yang mendiami Amerika yang datang dari seluruh dunia.
Aku jumpa Bernard di kafetaria atau di kantin sekolah. Bernard yang duluan menyapa aku dan mengajak aku berkenalan.Mungkin karena aku punya tampang Asia. Kebetulan saja, selama tiga hari berturut-turut aku lunch satu meja dengan Bernard yang tentu sebelum aku berkenalan aku belum tahu namanya.Selama makan dekat Bernard sekali-sekali aku jumpa teman-teman dari Indonesia yang kuliah di universitas yang sama dan kami bertegur-sapa dalam Bahasa Indonesia.Pada hari ketiga Bernard menyapa aku dengan ramah.Bahasa Inggrisnya sangat Amerika.
Menurut Benard, mula-mula dia mengira aku orang Cina.Tapi setelah dia mendengar aku bicara bahasa lain, dia ingin berkenalan dengan aku,karena aku orang Asia.
Sebetulnya aku juga ingin kenalan dengan Bernard, karena dia bertampang Asia tapi berukuran tubuh Eropa [atau Amerika] dan wajahnya ganteng, tubuh-nya atletis kekar dan berotot.Lengan Bernard juga bagus, besar dan berotot. Waktu itu musim panas dan tiap hari aku lihat Bernard selalu berpakaian baju tanpa lengan. Sehingga otot biseps-nya yang menggiurkan bisa dinikmati dengan mata dan bulu-keteknya yang hitam dan lumayan lebat itu boleh diintip dari jauh!
Rambut kepala Bernard juga bagus, lebat, tebal dan keriting. Pendeknya menurutku wajah Bernard tidak terlalu “Tibet-Tibet amat” seperti tampang orang Tibet yang berdemonstrasi anti RRC dan anti Olympiade seperti disiarkan TV BBC, CNN, ABC, CNA maupun Aljazeera.
Ternyata Bernard aslinya orang tibet. tapi dia lahir di Amerika.Kakeknya berimigrasi ke Amerika dari Nepal.Keluarganya kabur dari Tibet ke Nepal pada sekitar tahun 50-an ketika terjadi huru-hara masuknya tentara RRC ke Lhasa,larinya Dalai Lama ke India[Dharamsala] dan juga waktu RRC menunjuk atau mengangkat orang kedua[setelah Dalai Lama] dalam jajaran pimpinan monarki keagamaan Tibet yang disebut “Panchen Lama”.Lazimnya pengangkatan pemimpin Tibet baik Dalai Lama mau pun Panchen Lama dilakukan melalui penelusuran re-inkarnasi. Tapi dasar RRC,mereka malah menunjuk Panchen Lama dengan selembar SK [Surat Keputusan]. Bernard punya nama keluarga tapi aku tidak ingat. Entah Zhan, Zehn atau apa. Yang pasti dia warga negara Amerika dan lahir di Amerika[Americanized] dan dia mengambil nama Eropa [Kristen]: Bernard, meskipun dia beragama Buddha Tibet [Lamanisme]. Ternyata sebulan setelah aku kenalan dengan dia, Bernard pindah ke dormitory tempat aku tinggal. Karena aku kenal dengan dia aku anjurkan agar dia minta kamar yang bersebelahan dengan kamarku yang kebetulan kosong.Sejak itu lah kami jadi teman dekat. BERNARD JADI SAHABATKU
Setelah Bernard Zhan tinggal di sebelah kamarku di dormitory,kami sering ketemu.Terkadang Bernard main di kamarku,terkadang aku yang main ke kamar-nya. Ternyata Bernard belum fully Americanized, belum sepenuhnya jadi orang Amerika.Mungkin dia confused [bingung] karena, di rumah,orang-tuanya masih menerapkan budaya dan kebiasaan Tibet.Itu lah sebabnya dia tidak punya banyak teman atau bisa jadi memang Bernard tidak pandai bergaul.
Dengan aku Bernard tampaknya merasa cocok.Hobby Bernard untuk latihan fisik dan latihan beban secara intensif agaknya juga merupakan kompensasi untuk mengisi waktunya dan menutupi kesepiannya.
Karena aku juga hobby latihan fisk dan latihan beban maka kami sering melakukan latihan bareng di fitness center kampus kami. Setiap pagi atau sore[tergantung kesibukan kami],kami juga jogging bareng. Pendeknya kalau soal latihan fisik aku merasa amat cocok dengan Bernard. Kami sama-sama sering ketagihan latihan dan seeprti tidak ingin berhenti latihan.
Bernard orangnya bersih dan harum.Aku tak pernah mencium bau yang tidak sedap dari tubuhnya atau dari pakaiannya.Anehnya,walaupun dia orang Tibet yang berbudaya jarang mandi, karena berasal dari daerah dingin, tapi Bernard rajin mandi.
Alasannya karena dia merasa gerah akibat latihan fisik yang intens.Itulah sebabnya Bernard mandi sampai tiga kali sehari dan itu lah sebabnya dia tidak pernah bau badan.
Karena Bernard lahir di Amerika, dia juga sudah disunat waktu bayi.Bernard suka sekali telanjang-bulat dia tidak ragu-ragu berkunjung ke kamarku dalam keadaan telanjang bulat. Aku sendiri sama sekali tidak kebaratan jika dia datang ke kamar-ku “as he is” [artinya : seperti apa adanya dia alias telanjang bulat].
Bernard bertubuh indah. Karena itu walaupun dia telanjang bulat dia tetap enak dipandang mata. Kalau Bernard masuk kamra mandi,dia tidak pernah menutup pintu, apakah untuk mandi, berak,kencing atau “acara” apa pun juga.
Bernard cepat akrab denganku dan cepat percaya kepadaku.Apa pun juga tentang dirinya dicerita-kan kepadaku.Tiap akan curhat padaku,dia selalu berkata :
“But I’m sorry Mario.I’ve nobody, I need to tell you” [artinya : “Sorry ya Mario. Gua nggak punya siapa-siapa buat gua diceritain.Gua harus curhat sama loe”].Aku sendiri tidak keberatan untuk jadi tempat curhat Bernard.
Karean Bernard masih seumuran remaja dan orangnya ganteng badannya bagus, aku sering mencuri-curi kesempatan untuk menggerayangi tubuhnya dan juga kadang-kadang kontolnya. Kalu aku berbuat begitu Bernard tidak pernah menunjukkan sikap terganggu.
Dibiarkan saja aku memegang-megang dan memain-mainkan bagian-bagian tubuhnya. Memainkan puting susunya bahkan juga memain-mainkan kontolnya. Jika dia keenakan dirangsang kontol atau puting susunya dia akan mengaku terus terang :
“Ah!It’s good.It’s so damn good,Mario.More, more …” [artinya :“Ah enak Mario.Nikmat banget nih! Terus, terusin…!”].
Lama kelaman kalau aku memain-mainkan kontolnya aku teruskan saja sampai pejuhnya keluar.Bahkan aku buat “satu paket rangsangan”. Mula-mula aku rangsang puting susunya.Kemudian aku main-mainkan kontolnya.Dia akan menggelegak darahnya keenakan dan akhirnya kontolnya aku puaskan dengan jilatan dan isapan mulut dan lidahku sampai akhirnya dia tergelinjang-gelinjang kenikmatan dan pejuhnya pun muncat keluar tak tertahankan lagi : CROOOT! CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! Makin lama permainan kami makin cabul saja.Bahkan suatu kali lobang pantat[bool] Bernard aku sodomi dengan kontolku!Mula-mula Bernard agak kesakitan, tetapi aku mengatur agar kontolku menekan-nekan kelenjar prostatnya. Bernard jadi amat keenakan dan pejuhnya munrcat keluar karena rangsangan di kelenjar prostatnya itu!
Pendeknya kalau tidak ada kegiatan apa-apa maka kami berdua akan main sex sepuas-puas kami.Kami berdua memang saat itu sedang berada dalam puncak kemudaan sexual kami. Kadang-kadang kami masih menambah nafsu kami yang sudah membara itu dengan minum obat perangsang seperti Viagra dan Cialis! Hal ini disebut “aphrodisiac for recreation”, bukan “aphrodisiac for procreation”.
Karena ide-ide baru terus saja dimunculkan dalam melakukan hubungan sex sejenis kami,maka aku pun memperkenalkan kegiatan minum cairan tubuh. Aku mulai menciumi dan mencipoki mulut Bernard agar aku bisa menghirup air liurnya.Tiap kami selesai jogging aku selalu minta izin untuk bisa mencucup keringatnya yang membanjir disekujur tubuh Tibet-nya yang ketat dan berotot itu. Jika aku masih belum puas minum pejuh,aku minta dia mengeluar-kan air kencingnya sementara kontolnya sudah ber-ada dalam mulutku.Maka perlahan-lahan tapi pasti Bernard mengeluarkan air kecingnya dalam mulut-ku : seer..seer..seer…Agh!Hangat,sehat,nikmat! ANTICLIMAX
Demikianlah kisah nyata yang unik dari kehidupan dan pertemananku dengan Bernard yang katanya ber-asal dari Tibet! Ta'i!

Wednesday, March 13, 2019

Brutalnya Satgas

Salah satu keanehan mungkin satu satunya di dunia adalah pembentukan satgas pengamanan oleh masing masing partai setiap menjelang pemilu. Kan ada instansi resmi yang mengurusi masalah keamanan dan pengamanan, tapi entahlah semua partai di negara ini merasa penting membentuk satgas pengamanan sendiri yang terkadang justru membuat situasi menjadi tidak aman.
Satgas yang dibentuk umumnya terdiri dari pemuda pengangguran tak punya kerjaan tetap, brangasan, hanya berharap serupiah dua rupiah masuk ke kantong memanfaatkan moment pemilu, tak mengerti sama sekali visi dan misi partai yang disatgasnya kalau tak percaya anda sesekali boleh bertanya pada mereka tentang hal tersebut, maka jawaban yang anda terima paling paling:
“Oo, it’s ooo” anda tak mengerti apa yang disampaikannya dan dia sendiri tak mengerti apa yang diucapkannya, itu masih lumayan, dibanding bila jawaban yang anda terima dengan mata melotot merah karena minuman keras dan bentakan keras: “Mau apa tanya tanya!!!”
Malam itu aku sedang berada disuatu lokasi di pinggiran kota Jakarta, sedang mencari angin dan mencari kontol nganggur tentunya. Tak ada yang istimewa sampai ketika sekelompok anak muda berbaju loreng dengan emblem suatu partai yang berisikan preman kampung yang mau naik ke kursi legislatif tiba tiba merubungiku: “Ini dia orangnya, ayo ikut ke pos”
“Apaan sih, gua kagak ada urusan dengan lo pade”
“Jangan banyak bacot, ayo ikut dulu”
“…???”
Untuk tidak menambah kisruh suasana di jalan aku mengikuti saja permintaan mereka karena toh aku tidak merasa bersalah sedikitpun dan tidak bersangkut paut dengan mereka, dan yang lebih penting lagi ke 4 pemuda itu cukup menarik perhatianku, tinggi kekar bahkan salah seorangnya mirip pemain bola asal Jepang, Nakata. Di pos pengamanan mereka masih ada 2 orang lagi yang menunggu disana, aku di interogasi dengan gaya mereka yang slengekan itu dan ternyata aku dituduh menurunkan dan merusak atribut partai yang baru saja mereka pasang. Tentu saja aku membantah habis habisan dan menyatakan bahwa mereka salah identifikasi orang dan secara hukum mereka tidak berhak memperlakukan aku seperti itu, tapi dasar manusia yang tidak berpendidikan yang aku hadapi maka segala argumentasi rasanya tidak berguna bagi mereka, tetap saja mereka berkeras bahwa akulah orang yang merusak atribut partainya “Ngaku aja lo, tak jejelin kontol baru nyaho lo”
“Terserah, jejelin aja”
“Lho lo ngelawan ya”
“Ya gua kan nggak berbuat apapun, kalian saja yang menuduh yang bukan bukan”
“Apa lo kate, kami menuduh yang bukan bukan?”
Apapun kata kata yang aku keluarkan selalu saja di counter oleh mereka sehingga pokok masalah merusak atribut partai menjadi kabur dan kini menjadi masalah melawan omongan mereka. Aku dibawa kedalam ruangan tertutup, dan mereka mengikat tanganku kebelakang tubuh, tentu saja aku memberikan perlawanan dan merekapun menjadi lebih beringas lagi. Pukulan tinju, tendangan kaki dan sabetan ikat pinggang mendarat ditubuhku yang terikat, 4 orang satgas melakukan penyiksaan fisik terhadapku agar mengaku sedangkan 2 orang lagi berjaga jaga di depan pos . “Ayo ngaku aja atau gua jejelin kontol”
“Jejelin aja kalo lo berani”
“Apa! lo homo ya? nah, sekarang masalahnya sudah berubah lagi khan, tapi aku melihat kontol mereka udah pada ngaceng semua membentuk tonjolan gede di celana seragam lorengnya, dasar brandalan tengik, mereka mendapatkan kepuasan ketika menyiksaku. Seorang satgas mengeluarkan kontolnya yang gede item ngaceng tegak dan mulai menyodokkannya ke mulutku, sementara tubuhku tergeletak nungging di meja dengan tangan terikat kebelakang. Shrieek! celanaku dirobek dibagian pantat, dan tentu saja pantatku yang putih mulus segera terpapar karena aku tak memakai CD dan segera menjadi bahan perdebatan mereka siapa yang berhak menikmati terlebih dahulu. Akhirnya yang mirip Nakata tadilah yang disetujui mereka untuk yang pertama menyodomiku, dan akhhh… kontolnya gede banget, kepala kontolnya merekah merah keunguan dengan urat pembuluh darah gede gede menghiasi batang kontolnya yang keras tegang dan diiringi oleh sorak sorai temannya kepala kontolnya mulai menyeruak cincin lobang pantatku tanpa lubricant aww… atiiit mas, tapi aku tak dapat berbuat banyak karena kontol gede lain telah menyumbat mulutku sampai sedemikian dalamnya sehingga jembutnya yang lebat telah membenamkan hidungku. Kedua satgas jahanam menggenjotkan kontolnya dengan bringas, buas dan brutal kedalam lobang pantat dan kedalam mulutku, semakin kuat semakin dalam
"Dasar homo anjing loe, doyan kontol”
“Hmmph… hmmmph” aku tak dapat menjawab karena kontol yang menyumbat mulutku semakin gede semakin tegang dan berdenyut denyut didalam mulutku. Dua kontol satgas lain juga sudah tegak berdiri merah membiru mengkilap karena diloco “Isepin kontol gue juga dong” dua kontol bergantian masuk kedalam mulutku, kalau begini mah uenaak juga diinterogasi satgas, dan sebuah kontol lagi ikut bergabung dengan kontol Nakata di dalam lobang pantatku, arrggh.. lobang pantatku terkuak lebar menerima dua kontol gede. Aroma jantan hormon lelaki muda sejati mengambang di udara dalam kamar bercampur keringat, akh… aku sangat terangsang bila menghirup aroma lelaki jantan, pheromone, kata orang pintar. Satu persatu satgas tersebut mulai menggigil mengejang dan memuncratkan pejuhnya diiringi desahan erangan dan lenguhan bagaikan kuda jantan mengentotin kuda betinanya, crrooth crrooth.. arrgh.. crrooth.. crrooth.. argh, sedotan loe yahud juga ya, pantat loe lebih enak dari memek euy, mantaap.. crrooth.. crrooth. Berulang kali kontol mereka menghamburkan pejuhnya yang kental, anget, legit dalam jumlah banyak maklumlah satgas muda belia dengan gejolak hormon lelaki yang membuncah minta segera dituntaskan nggak perduli lobang memek atau lobang pantat, mulut cewek atau mulut cowok, yang penting crrooth.. crrooth.. arrgh. Keringat membasahi tubuh mereka yang kekar berotot, seragam satgaspun basah kuyup, nafas masih tersengal sengal puas dan aku sendiri telah muncrat berulang kali didalam celanaku hingga basah kuyup licin oleh pejuhku sendiri, oh shit.
“Loe belon boleh pergi kalo belon bersihin kontol kami, ayo jilat!” kata salah seorang satgas memrintahkan aku untuk menjilatin sampai bersih kontol kontol gede mereka yang kini terkulai keluar dari celana loreng seragam satgas. Aku merayap mendatangi kontol mereka satu per satu, aku jilat dengan nikmat sampai tak setes pejuhpun tersisa sementara itu si Nakata mengentotin lagi lobang pantatku.
“Gue pengen lagi neh, enak banget memek loe" katanya sambil menghunjamkan kontol gedenya yang mulai ngaceng kembali akibat jilatanku pada kontolnya. Jadi mirip anjing gencet aku dan dia bergerak menjilati dari satu kontol ke kontol temannya yang lain sementara kontol Nakata masih tertancap dalam di lobang pantatku.
Aku akhirnya dilepas oleh satgas partai yang brutal itu setelah mereka yakin dan puas bahwa aku bukanlah orang yang merusak atribut partai mereka. Dengan lunglai badan babak belur dan pakaian yang brantakan aku berjalan menuju kamar kostku, pejuh anget masih mengalir sedikit demi sedikit keluar dari lobang pantatku licin membentuk aliran pejuh ke biji pelerku dan ke pahaku, geli ah. Sebelum keluar dari pos satgas si Nakata membisikkan ketelingaku “Sering sering ke pos satgas ye”

Wednesday, March 6, 2019

Calon Legislatif

Semenjak awal kampanye hingga hari ini banyak sekali kegiatan calon legislatif dari masing masing partai yang berhamburan di negeri ini, umumnya segala cara dilakukan untuk menjaring massa calon pemilih agar mencoblos partainya dan gambarnya sebagai orang yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi mereka dalam pemerintahan yang akan datang. Bar&pub milik Koh Tjiang (baca : Akademi Fantasi Gay ) di bilangan Mangga Besar pun kecipratan rejeki, hampir setiap malam ada saja calon legislatif yang datang berkunjung mentraktir calon pemilih atau sesama mereka melepas lelah mencari hiburan setelah penat seharian berkampanye yang tak tentu juntrungannya ujung pangkal statement maupun program partai bila menang, pokoknya melelahkan.
Malam itu ada 4 orang dari salah satu partai yang isinya gerombolan preman semua dari kelas teri sampai kelas kakap, mafia Indonesia, datang bersenang senang di bar&pub tersebut, makan malam sembari menunggu jam 00.00 untuk ikut acara lanjutan yang malam itu akan diisi dengan cum shot show. Makanan dan minuman keras mengalir terus dimeja mereka dan sesekali Koh Tjiang datang menemani ke 4 calon legislatif tersebut, maklumlah bila ternyata mereka tembus menjadi anggota legislatif tentunya Koh Tjiang mempunyai kepentingan khusus kepada mereka untuk melancarkan bahkan memperlebar jaringan bisnis. Busyet ternyata belum ada perubahan sedikitpun dalam sistem pemerintahan, masih saja KKN leluasa berkibar tak tersentuh oleh arus reformasi yang didengung dengungkan beberapa waktu yang lalu.
Ke 6 waiter paripurna kini telah berganti pakaian, kaos oblong tipis dengan celana jeans cut off low hang, mereka menaiki ke 6 meja yang ada di bar&pub dan diiringi dengan iringan musik hingar bingar mulailah mereka mengadakan pertunjukan cum shot show. Gerakan erotik mengikuti gerakan orang ngentot sebagai pembuka tarian erotik, tangan membelai sekujur tubuh terutama pada puting dan kontol dan suara desah erotik dari pemain band semakin nyaring terdengar… ahh… ssshh… ahh satu persatu waiter paripurna secara jantan merobek bagian depan kaos mereka hingga dada mereka yang bidang dihiasi dengan puting item melenting dan otot perut yang rata six pack bagaikan papan cucian itu terbuka akh… aku merasakan denyutan kontol dan lobang pantatku seperti ayam betina mau bertelur. Beberapa tamu mulai histeris mohon diberikan kesempatan untuk menyentuh tubuh jantan berotot yang mulai berkilauan berkeringat sambil mengibarkan lembaran 100 ribuan, beberapa tamu mulai saling meraba kontol temannya dan mengusap gemas akibat rangsangan audio dari band dan penyanyi yang mendesah erotis dan rangsangan visual yang ditampilkan waiter paripurna diatas meja masing masing. Kini kontol waiter sudah bertonjolan keluar dari celana jeans cut off low hang tersebut, penonton semakin histeris melihat betapa gedenya kontol para waiter paripurna yang ngaceng tegak berdiri melampaui batas celana yang low hang tersebut.
Dengan vaseline yang telah disiapkan di kantong celana masing masing mereka mulai melakukan masturbasi, ngloco kontol diatas meja makan disaksikan oleh tamu bar&pub diiringi dengan dentaman musik yang semakin menggila. Beberapa tamu menghiba hiba minta diberikan kesempatan untuk nglocoin kontol mereka, dan tentu saja dengan tip yang gede tanpa risih waiter tersebut menyerahkan kontolnya untuk digenggam dengan gemes, dielus dan dikocok kocok dengan ganas. Enam puluh menit pertunjukan mereka tetap mempertahankan ketegangan kontol mereka masing masing sampai tiba saatnya untuk melepaskan muncratan pejuh, kocokan semakin cepat semakin kuat semakin tegang kontol itu ngaceng semakin merah merekah kepala kontol mereka dan crrooth… crrooth… arrggh, pejuh berhamburan kesekiling meja, diperebutkan oleh para tamu bahkan ada yang sengaja mengangakan mulut dengan harapan dapat menampung muncratan pejuh waiter yang sedang menggigil mengejangkan badannya diatas meja, sementara beberapa tamu sudah nggak tahan lagi ikut pula ngloco dan memuncratkan pejuhnya kearah waiter diatas meja.
Waktu berjalan terus, bar mau tutup, ke 4 calon legislatif sudah mabok berat sehingga Koh Tjiang merasa perlu untuk mengantarkan mereka satu persatu dengan pengawalan dari petugas bar. Aku ditugaskan mengantarkan Marlon kerumahnya, dengan susah payah aku papah dia masuk kedalam mobilnya dan dengan mobilnya itu aku menuju rumahnya di bilangan Tanah Abang. Rumah kontrakan kecil sederhana, mobil diparkir dipinggir jalan dan kembali aku papah dia masuk kedalam rumahnya. Muntahan telah mengotori sekujur tubuhnya, aku membawa dia ke tempat tidurnya dan dia masih meracau tak menentu dalam maboknya itu.
“Heh, nanti kalo aku jadi anggota DPR, dalam tempo kurang satu tahun aku tinggal di apartemen”
“Oo it’s ooo” kataku, ternyata isi otaknya adalah tinggal di apartemen mewah, itulah tujuan utamanya menjadi anggota legislative “Kau temenin aku.. malam ini yah..”
Aku memandang tubuhnya yang berlumuran muntah, bau alkohol keras sekali mengambang diudara kamar, dan aku tak sampai hati untuk menolak permintaannya. “Emangnya abang belon punya istri, apa?” tanyaku menyelidik sambil membukakan pakaiannya yang kotor dan membasuhi tubuhnya dengan handuk basah “Arrgh.. gue kagak suka memek”
“…???”
Tubuh calon legislatif preman ini cukup kekar, dadanya bidang berhiaskan tatoo patah hati, berbulu halus memenuhi dadanya dan turun sampai keperutnya dan kebawah kearah jembutnya. Perlahan aku basuhi dadanya yang bidang sampai keperutnya dan kini aku membukakan celananya yang juga kena muntahan. Akh otot pahanya kekar dan gede, agaknya dia senang bermain sepak bola atau olahraga sejenis sehingga membentuk otot paha dan otot betisnya sedemikian gede dan kencang. Aku basuhi juga kedua paha kekar itu turun sampai bebetis dan telapak kakinya. Hmm, celana dalam G-string, penuh berisi gundukan kenikmatan aku sentuh perlahan dia diam saja, ternyata dia sudah tertidur pulas. Tanggung ah, masa kontol gede nganggur didiamkan aja, kancut G-string aku pelorotin dan kontolnya yang item gede berbulu lebat terkulai keluar dan kedua biji pelernya yang gede juga berbulu tergantung rendah menitikkan selera homo jahanamku. Biji peler itu satu persatu aku kulum dengan nikmat, dia sedikit menggelinjang, naik ke batang kontolnya aku jilat sambil terkadang aku cupang, dia sedikit menggelijang, naik lagi ke kepala kontolnya aku emut lobang kencingnya aku kilik kilik dengan ujung lidahku, dia menggelinjang, akhirnya seluruh batang kontol itu aku isep emut telan sampai kepangkal batang kontol sehingga jembutnya yang tebal meggelitik hidungku, keluar masuk mulutku kontol basah kuyup oleh ludahku sampai menggeliat geliat menggelinjang dalam tidurnya dan crrooth… crrooth… crrooth… arrgh.. dia memuncratkan pejuh dalam mimpinya yang indah jauh muncrat kedalam pangkal tenggorokanku dan kutelan abis.
Pagi hari aku terbangun ketika kurasakan kehangatan melingkupi kontolku, arrggh… Marlon calon legislatif tengah menyepong kontolku pula yang sedang ngaceng berat “Oo it’s ooo, Demen kontol juga ya” tanyaku.
“He eh, oh kau dah bangun ya” jawabnya kaget dan melepaskan sepongannya “Gak papa koq, terusin aja, gua juga demen” aku memberanikan dirinya untuk meneruskan sepongannya terhadap kontolku yang udah berdenyut.
“Oh ya…” katanya tersenyum manis sekali, dia kembali menyelomotin kontolku sambil berputar arah memberikan kontolnya kemulutku, posisi 69, kami saling isap pagi itu sampai muncrat dan muncrat dan muncraaaat lagi, telanjang bulat pagi itu kami sarapan bersama dan setelah itu kembali entot mengentot kontol gedenya dia mengembat lobang pantatku dan kontolku mengembat lobang pantatnya yang berbulu lebat akh… nikmat