Page Tab Header

Tuesday, August 30, 2016

Mizi - Alor Gajah

Terminal One Seremban
8hb Oktober 2015

Mizi
017 2520 5XX

PlanetRomeo: Kacak86

FB:
https://www.facebook.com/nagaberani

Thursday, August 25, 2016

Paman & Ayah

PAMANKU dan AYAHKU

Cerita Nyata
SAYA MANLY seperti laki-laki pada umumnya

Nama nya ALDO .... dia menceritakan pengalaman yang di liat sendiri dengan mata kepalanya .... yaitu skandal antara bapaknya (benny) dan omnya  (aris) dia meceritakanya lewat telfon

Omnya aris adalah sepupu 3 kali dari bapanya aldo (benny)
Hari itu aku turun dari tangga rumah dan mengambil helm untuk keluar bermain sama teman temanku
Ayah : kemana kamu do ?
“Maen yah…” jawabku sambil  mengambil kunci motor. Om aris sendiri tak bergeming memandangi tv,terlihat sangat serius.
Setelah semua sudah rapih aku pun pamit kepada ayah dan om aris. Alngkah kagetnya aku memandangi layar tv. Ternyata om aris sedang menonton film porno!
“What…!” Aku melongo. Ayah yang mendengarnya hanya memberi isyarat untuk aku tak mengganggu om aris. Ayah menghampiriku
“biarkan saja om arismu… sudah kamu hati hati dijalan” sambil ayah memberikan uang jajan. Akupun menuruti ayah tanpa bertanya.
Digarasi aku mencoba melupakan apa yang kulihat dan buru buru  jalan. Aku berniat ketempat biasa aku nongkrong walau sebenarnya enggan. Pas sudah dijalan, langit menjadi mendung dan gelap. Aku jadi berpikir ulang “ah nanti malah keujanan. Semakin suram malam minggu ini” tanpa pikir panjang akupun balik lagi kerumah.
Sesampainya dirumah,keadaan gelap gulita. “loh… apa ayah sama om aris pergi? Ko aku gak dikabarin”. Aku yang punya kunci sendiri langsung membuka pagar. Aku masuk lewat pintu garasi. “Ini mobil ada… ko rumah gelap begini. Apa lagi istirahat?”. Ketika dituang tamu,samar samar aku mendengar suara. Bergegas aku nyalakan lampu. “Ayah… yah…. ” aku sedikit berteriak tapi tak ada yang menyahut. Hujan pun turun dengan lebatnya menjadikan suasana semakin horor. Dengan rasa penasaran aku pun beranikan diri menuju ruang belakang ke asal datangnya suara itu. Aku mengambil sapu untuk berjaga jaga. Selangkah demi selangkah kuhampiri. tepat didepan pintu suara suara itu terdengar jelas dikupingku,mendesah dan mengerang!
untuk mencari tau. Aku tinggalkan sapu dan mengambil bangku. Lobang ventilasi menjadi pilihanku untuk melihat keadaan didalam. Rasa takut dan penasaran campur aduk. Tanpa menunggu lagi aku pun langung menaiki bangku itu.
“Ayah!” Aku terpekik melihatnya. “Apa yang ayah lakukan???” sedang menghisap kontol om aris! Aku benar benar tak percaya. Om aris hanya tiduran dan mendesah menerima setiap hisapan,mereka berdua benar benar menikmati. Sambil menghisap,ayah juga mengocok kontolnya sendiri. Kontol om aris gemuk dengan biji yang besar sedangkan kontol ayah panjang dan berurat. Entah mengapa aku tak ingin menyudahi kegiatan mengintip ini.
Sekitar 15 menit ayah bangkit. Ia menuju bibir om aris. Mereka pun saling melumat. Om aris sangat rakus dengan mulut ayah. Ia gigit bibir ayah,lidah om aris menjilat dan menyodot didalam mulut ayah. Suara dengusan ayah sangat kencang mencari ruang untuk bernafas. Tangan om aris mulai menggerayangi tubuh ayah. Bongkahan pantat ayah menjadi sasarannya. Dengan kasar pantat ayah dibuka lebar lebar “eeeennnggghhh…” ayah mendesah menerima perbuatan om aris. Ayah berpasrah menaruh kepalanya dipundak om aris. “apakah kau suka,nak?” Ejek om aris dengan senyum nakal. “Iya ris…” jawabnya dengan lemas. Tangan om aris semakin liar bermain dengan pantat ayah. Dicubit,diremas,bahkan pantatnya ditampar!. Untungnya hujan turun dengan lebatnya,menutupi suara kenikmatan yang mereka timbulkan. Wajah ayah memerah seperti menahan sasuatu “ris…” suaranya lirih. Om aris tak menghiraukan. “ris… aris…” panggilnya lagi. “Iya nak… kenapa?” Mata mereka saling memandang. Sepertinya om aris mengetahui apa yang ayah mau. Om aris memberikan jari telunjuknya yang langsung dilumat oleh ayah. Ayah benar benar suka menghisap! Tangan kiri om aris mengusap ngusap kepala ayah. Tak lama ayah dibaringkan oleh om aris. Dengan posisi mengadah ayah membuka kakinya lebar lebar. Om aris meludah tepat dilobang anus ayah. Dengan pelan pelan jari Om aris mengusap lobang ayah. “Kamu suka ben…?” Tanyanya. Pelan tapi pasti jari telunjuk om aris mulai masuk kedalam lobang anus ayah.
“Oooohhhhh…. ” desah ayah.
Setelah semuanya dirasa sudah siap,ayah langsung mengarahkan kontol om aris tepat dibibir anusnya.
Perlahan kontol itu amblas dimakan oleh anus ayah.
“Aaahhh…. aaaahhhh…” om aris mendesah desah setiap inci kontolnya masuk kedalam. Sedangkan wajah ayah memerah dan tegang seperti menahan sakit. Aku pun yang melihat itu merasakan sensasi antara sakit dan nikmat dan kontolkupun ngaceng full! Benar benar menggairahkan melihat kedua laki laki yang notabene adalah ayah dan om aris dalam keadaan bugil,benar benar tak disangka.
Ayah mulai mengatur nafasnya setelah semua kontol om aris terbenam. Sepertinya om aris yang sudah tak sabar,langsung memeluk ayah rapat rapat.
“Enak sekali lobang pantat mu nak!” Om aris mulai membuat gerakan.
“Pelan pelan Pak… Kontol Aris besar…” pinta ayah. Om aris tak memperdulikannya. Ia dorong badan ayah kesamping dan merubah posisi. Om aris entot ayah dari atas sekarang. Kontol dalam Posisi ini benar benar masuk semua!.
“Gila kontol om aris gemuk banget!!!” Ucap dalam hatiku. Akupun yang sudah terangsang ikut juga mengocok kontolku. “Pelan pelan Pak… sakiiittt!!!” Kali ini ayah sedikit tegas.
“Ayo nak kita keluarkan… ayoooo…” suruh om aris. Ayah pun menurutinya. Ayah kocok kontolnya dengan cepat.
“Aaaahhhh nak… aaaaahhhhhhhhh… ” teriak om aris dengan badannya mengejang. “Aaaaaarrrghghhhh!!!!!!!!!” Disusul ayah yang memuncratkan peju diatas perutnya. Banyak sekali ayah muncrat.
“Aaaahhhhhh… ” ayah masih mengocok kontolnya,seakan ingin menguras semua isinya. Dan om arispun ambruk kebadan ayah. Kontol om aris mengecil dan keluar dari lobang anus ayah, air peju om arispun ikut mengalir.
“Uuuuhhh… nak… kamu…” om aris belum selesai bucara,ayah langsung mengecup bibir om aris.
Akupun ikut muncrat melihat mereka berdua sudah selesai. Dengan perlahan aku turun dan menaruh bangku keposisi semula. Pejuku muncrat dimana mana,membuat sedikit repot. mereka tak langsung beranjak,sedikit berbincang bincang. Aku tak merisaukan dan cepat cepat pergi. Biarkan mereka berdua… kalo ketahuan bisa bahaya!

Aku kembali ketempat aku biasa nongkrong. “Gue pengen ikut nyobain apa yang om aris dan ayah lakuin tadi! Apa ayah ngebolehin gua…?” Pikiran pikiran itu berkecamuk.
Diposkan oleh penik mat di 23.38 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerita Nyata
Lokasi: Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia