Bercinta Dengan Ayah
Ada pesan dari almarhum ibu
sebelum beliau wafat, satu pesan singkat yang sudah lebih dari 2 minggu ini
menggaggu pikiranku..ternyata Ayahku belum wafat, seperti yang ibu katakan
semenjak aku kecil setiap kali menanyakan beliau, jadi...berarti aku masih punya
Ayah...tapi bagaimana aku mesti mencari,dan kemana ?? Aku pulang kantor jam
9an, disambut Bi Yati pembantuku. " Ada tamu mas, dari sore udah nunggu di
ruang tamu "..kuserahkan kedua tasku, tas laptop dan tas fitness..dan
segera ke ruang tamu, seorang pria setangah baya yang sudah sangat kukenal,
kami saling berpelukan.." Pa kabar Om, wah..seneng banget om mau datang
jauh jauh, lagi ga sibuk neh "..tanyaku sambil menggandengnya duduk "
Kabar baik Gus, kamu sendiri gimana, Om khawatir sama kamu sejak ibumu
ninggalin kamu " aku tersenyum kecil.." Makanya buruan kawin Gus,
nunggu apa lagi ?"..yah.. kalau melihat keadaanku sekarang, di usiaku yang
udh ke 30, aku sudah cukup mapan, jabatanku sebagai wakil direktur di sebuah
kontraktor cukup bagiku untuk bisa memiliki sebuah rumah sederhana, sebuah
mobil dan beberapa ribu lembar saham, ..kurangnya adalah... aku Gay, ah..sesatu
yang entah kuinginkan atau tidak, tapi nyatanya kunikmati bercinta dengan
pria-pria tampan bertubuh kekar itu, dan mereka dengan rela, bahkan meminta
untuk disodomi, meskipun kadang aku yang mereka sodomi, tapi itu sangat jarang
sekali, mungkin tak sampai 5x selama aku jadi Gay.." Kamu sudah mapan, apa
kamu ga ingin berkeluarga ?" pertanyaan on David membuyarkan pikiranku.."
Ada angin apa neh Om jauh - jauh dari Medan ke Jakarta buat menemuiku ?
kualihkan pembicaraan..tak lama dia mengeluarkan sesuatu dari tas kulit
disampingnya.."Om mau menyampaikan ini, ibumu minta hanya kamu yang buka
" kuterima amplop putih darinya... Malam itu Om David ga bisa nginep,
beliau langsung pamit pulang karena ada rapat dengan Kapolsek Medan besok pagi,
aku ga bisa mencegah sama sekali.Selesai mandi, kubuka amplop yang ternyata
berisi selembar surat.." Bagus sayang,..maafin ibu ya..ga sempet lihat
kamu nikah, ga sempet gendong anak-anakmu " aku menarik nafas
panjang....." Tapi saat kamu baca surat ini, Ibu hanya bisa tersenyum dari
sana memandangmu, tapi, dimanapun Ibu,..Ibu selalu sayang sama kamu, mungkin
sekarang tugas ayahmu menemanimu, ada seorang teman, tanyakan padanya dimana
Ayahmu..tertulis sebuah nama dan alamat..ah syukurlah masih di jakarta.. Pagi -
pagi segera kutancap gas ke alamat itu, hari ini semua tugas kukuasakan Rika,
sekretarisku..di tangannya semua kerjaan ga ada masalah, bahkan aku ngerasa Rika
lebih pandai dari aku, masukan darinya sangat membantuku menyelesaikan beberapa
hal..Rika sangat cantik, elegan n smart, tapi sayang aku ga bisa mencintai dia,
meskipun Rika terang- terangan pernah nembak aku...but sorry girl..i suck a
dick..he he Beberapa kali bertanya pada orang-orang di jalan, akhirnya aku
menemukan alamat rumah itu, sebuah rumah dinas pemerintah..setelah proses
dengan petugas jaga akhirnya aku diijinkan bertemu pemilik rumah. Ternyata
ayahku mantan polisi militer, tapi beliau dikeluarkan karena suatu masalah, Pak
Danang..teman ayahku itu ga cerita masalah apa yang dimaksud, oh ya sekilas
tentang pak Danang, di usianya yang sudah kepala 5, masih tampak bugar, bahkan
otot lengan dan dadanya masih nampak kokoh,walaupun ga sekekar badanku, tapi
cukup menggairahkan...ah, naluri homoku terusik..hanya uban di kepalanya yang
jujur tentang usianya. Pak Danang sudah punya jabatan tinggi di pemerintahan,
kami cukup lama ngobrol, ternyata orangnya sangat ramah...setelah diberi alamat
Ayah, aku pamit pulang, pak Danang sempet memelukku erat dan cukup lama,
ah..cukup membuatku bingung, aku ga tau kenapa. Setelah mendapat ijin dari Mr.
Lee, bosku, aku segera terbang ke Pontianak, ternyata Ayah lebih memilih
Kalimantan daripada kembali ke Sumatra, kenapa ya, apa yang membuat Ayah ga mau
pulang ke Medan. Setelah terbang sekitar 1 jam 20 menit aku tiba di Bandara
Supadio, langsung disambut dengan udara panas khas Kalimantan. Dengan taxi aku
menuju alamat, cukup mudah dicari. Sebuah rumah yang cukup mewah untuk ukuran
Pontianak, tapi..apa benar ini tempatnya, apa Ayahku telah jadi orang sukses
disini ?. Aku disambut seorang security muda, tidak sesulit seperti masuk rumah
pak Danang, cukup lama aku menunggu di ruang tamu, sampai akhirnya security itu
datang dan bilang kalo Pak Joko, Ayahku, pulang agak telat karena sesuatu hal,
terpaksa aku menunggu lagi, sampai - sampai aku tertidur karena kelelahan.Aku
terbangun setelah mendengar suara klakson mobil, ah..itu pasti Ayah,
pelan-pelan kudengar suara orang bercakap-cakap, sepertinya security sedang
lapor ke Ayah.Lalu terdengar suara langkah kaki pelan - pelan, aku deg - degan,
seperti apa ayahku..dan apakah dia mengenaliku.. " Bagus "..aku
segera menoleh..tampak seorang pria bertubuh tinggi besar..dengan kaos polo
ketat warna putih, mampu melukiskan dengan jelas otot - otot dada dan
lengannya...beralis tebal dan berhidung mancung..kata ibu.. Ayah memang masih
ada keturunan Pakistan dari kakek, begitupun aku..dan dengan sedikit jambang
tipis yang saling bertemu di dagunya yang terbelah..sangat tampan..aku nyaris
ga percaya..inikah ayahku.."Ya.?"hanya itu yang terucap dari
bibirku.."Inikah Bagus anakku..Ini Ayah nak, kemarilah..Ayah kangen sama
kamu " suaranya parau..aku segera menghambur ke pelukannya, ada sedikit
air mata diantara kami berdua, lalu kami duduk dan banyak bercerita, terutama
tentang Ibu..ayah dicerai oleh ibu, tapi beliau belum mau cerita kenapa, tapi
selama berpisah, ayah selalu rutin mengirim uang untuk biaya sekolahku.
Ternyata selain sebagai pemilik sebuah fitness centre, beliau juga trainer
disana, dan juga seorang pengusaha perkebunan sawit, ayah janji akan mengajakku
ke perkebunan miliknya, yang nanti akan aku teruskan, aku bangga sekali punya
ayah sepertinya. Setelah dikenalkan dengan semua pembantu dan penjaga rumah,
ayah mengajakku ke kamar..sebuah kamar yang sangat nyaman..di depan cermin kami
berdiri bersebelahan, ternyata kami sangat mirip, bahkan tubuh kekar kami
nyaris sama, hanya saja beliau lebih tinggi ±5cm dariku yang "hanya"
180cm..ah andai beliau bukan ayahku, aku mulai berfikir nakal. Tiba - tiba
beliau memelukku dari belakang " Ayah ga nyangka punya anak setampan kamu,
Ayah bangga " jarinya meremas lembut dadaku...apakah ini tanda sayang
seorang ayah, cukup lama beliau memelukku, aku tahu ayah sangat kangen, lalu
kecupan mesra mendarat di tengkukku, geli..tapi nikmat... Beberapa hari tinggal
di Pontianak, kami mulai jalan- jalan ke kebun, naik speed boat, sebenernya aku
agak ngeri mesti naik speed boat melintasi sungai yang sepertinya tak berujung,
apalagi ditambah cerita para pembantu ayah di rumah kemarin, kalau di sungai -
sungai itu masih banyak buaya...ih..serem banget. Tapi karena bareng ayahku
tercinta, kuberanikan diri, sekaligus pengalaman..aku dikenalkan dengan para staff
divisi ayah disana. Oh ya, ayahku tidak menikah lagi, beliau tinggal dengan
para penjaga rumah dan pembantu, terkadang assisten ayah juga menginap dirumah,
tapi sekarang lagi keluar kota, besok mungkin pulang, katanya..Suatu sore ayah
mengajak berenang di kolam belakang rumah, ada yang unik, jembut kami sama -
sama tumbuh sampai pusar, dan ternyata perutku lebih berotot darinya..ayah
sempat menyentuh sambil memuji, celana renang kami sama- sama minim,
tonjolannya jadi nampak jelas, apalagi punya ayah berwarna putih, jadi makin
nampak indah, ha ha...belum lagi pantatnya yang montok dan keras, aku sempet
bercanda, karena kuremas pantat ayah, dia mengejarku, kami jadi bergulat di
samping kolam, nikmat sekali dipeluk olehnya.Waktu bergulat, ternyata ada yang datang,
dia assisten yang ayah ceritakan kemarin, namanya Robin, orang Batak, ketahuan
dari nama belakangnya, dan ga kalah tampan, hanya ga seputih kami,umurnya
sekitar 25 - 26an lah. Oh ya Robin juga trainer di tempat gym ayah, bodynya
yang masih dibalut kaos ketat dahsyat banget nampaknya, tingginya setara
denganku.Bisa dibilang body Robin paling sempurna, aku pikir aku udah sempurna,
he he..ternyata otot Robin lebih mantap, besar padat, tapi kering, sangat pas
dengan wajah tampan yang tampak dingin itu,..kamipun berenang bersama. Malam
itu Robin ga nginap, dia masih ada urusan di luar. Entah kenapa tiba - tiba aku
mimpi buruk, sial..badan gede tapi masih takut sama setan, akhirnya aku ke
kamar ayah " Yah..Bagus neh, boleh masuk ga ?..kuketuk pintu kamarnya.."Masuk
aja sayang .." aku masuk kamar, ternyata ayahku belum tidur, masih di meja
kerja di depan laptopnya " Kenapa ? ga bisa tidur ya..tidur aja sama Ayah
"...ah memang itu yang kumau...kubaringkan tubuhku yang bertelanjang dada,
aku memang selalu bertelanjang dada kalau tidur, bahkan terkadang telanjang
sama sekali..ternyata ayahku menyusul, dia berbaring di sampingku,posisiku kini
miring, membelakanginya..aku sempet menoleh,masih dengan piyama birunya..tak
lama..aku merasakan tangannya mengelus lenganku " Maafin Ayah ya..ga
sempet liat kamu tumbuh dewasa..Ayah senang sekali kamu mau menerima Ayah lagi
"..aku cuma diam..kuraih tangannya dan kutaruh di perutku..aku pengen
dipeluknya, aku bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar dari sentuhannya..ayah
mendekat..kini badan kami saling menempel..aku bisa merasakan otot dadanya di
punggungku, rupanya piyama itu cukup longgar..dikecupnya otot bahuku dengan
penuh kasih sayang, sedikit kasar kena kumisnya..tapi sangat nikmat..oh..ah apa
yang kupikirkan ?...tapi kini aku malah sengala menggerakan kepalaku, agar bisa
kurasakan lagi kumisnya di bahuku..ayam mencium leherku..bahkan hingga beberapa
kali, aku melenguh kenikmatan..dia cium pipiku..dan diulang lagi..kutolehkan
wajah..hingga akhirnya kini bibir kami yang bertemu..ayah kaget..dia
menjauh..tapi aku memburunya..kini posisiku menindih tubuhnya..kulumat bibir
tipisnya..tak kuingat lagi dia ayah kandungku..tapi dia berusaha
menghindar..tetap kukejar, bahkan kini kedua telapak tangannya kurentangkan.."
Gus...kamu kenapa??..Aku Ayahmu.." katanya mengingatkan..tapi tak
kuhiraukan..tetep kulumat bibirnya..makin lama ayah mulai menikmati..dia mulai
menyesuaikan, kini lidah kami sudah saling menjelajah masuk kedalam, bahkan dia
yang mulai mengulum lidahku..ahh..nikmat sekali..kujelajahi lehernya...kusedot
pelan..dia melenguh..kusingkap piyamanya..tubuh yang indah tergolek di depanku,
hanya berbalut CD, kami mulai berkeringat karena nafsu liar tak tertahankan
lagi,kujelajahi otot dadanya hingga puting susunya yang merah kuhisap penuh
nafsu, ayah mulai mengerang kenikmatan...tapi matanya tertutup, wajahnya mulai
memerah, kujilat otot perut sixpacknya..tangan kekarnya meraba - raba
punggungku..lembut tapi penuh nafsu, tubuh ayah yang berkeringat makin
menggairahkanku…( aku heran…kenapa udra dingin AC tak kurasakan lagi..jangan –
jangan mati ..) lidah dan bibirku makin buas melintasi perut dan sampai ke
pusarnya...hingga CD putih yang nampak menyembul, seperti ada sesuatu yang tak
mau lagi tertahan disana, sengaja tak segera kubuka, kujilat dan kugigit kecil
hingga basah..ayah menggelinjang, bibirnya terus mengerang tiada henti…aku
semakin buas mencumbunya, hingga saat kubuka CDnya, kontol berdiameter 6cm
panjang 19cm tegak menjulang dihiasi urat – urat kokoh disekelilingnya dan
bersunat ketat..kepala merahnya tampak basah karena precum, kujilat
batangnya..” aaa..aagh..” ayahku berteriak nikmat, kujilat makin liar..nyaris
tak muat dalam genggamanku..kukocok perlahan, da kujilati mazi yang terasa
asin..lalu perlahan kumasukan dalam mulutku…ayah kembali mengerang
nikmat..kepalaku dipegangnya..dan kedua tangaku meremas dada kekarnya…pinggul
ayah mulai naik turun, sambil mulutnya tak henti bergumam, mengerang..cukup
lama kunikmati kontol ayah kandungku yang sangat nikmat..lalu kuhentikan tiba –
tiba…ayah membuka mata, dia tertawa.. “ wah…ga nyangka..kamu dahsyat banget
Gus, ayah sampai ga tahan..”lalu diciumnya bibirku, lebih buas dari yang
pertama, kini aku yang ditindihnya..dijelajahi tubuhku, leher, dada kekarku,
putting susuku dihisapnya sangat lama, juga perut yang dikaguminya..oh ayahku
sangat pandai mencumbuku..kini aku yang slalu mengerang ..sampai tak kusangka,
buru – buru disingkapnya celanaku..dan sejurus kemudian,mulut hangatnya bias
kurasakan nikmat pada kontolku..sangat lama dia bermain disana..menghisap
kontol yang nyaris sama dengan ukurannya, diangkatnya kedua
pahaku…oh..lubangkupun tak luput dari jilatannya hingga benar – benar basah dan
berkedut nikmat.., kemudian dia memutar badan, kini kami saling hisap, jilat..hingga
lubang kami jadi sasarn yang paling nikmat..ayah kembali berteriak saat kujilat
pantatnya, dia ternyata sangat menikmati, akupun nyaris ga bias nahan lagi..
Kami duduk berhadapan, kupegang tengkuknya dan pelan – pelan kulumat bibirnya,
tanganku yang lain mengelus dengan lembut kontolnya yang tegang..”Mau ga Ayah
fuck aku ? “..pintaku, aku ingin sekali merasakan kontolnya merasuk ketubuhku,
kontol yang sama yang buat aku terlahir ke dunia, tapi dia hanya tersenyum,
dikecupnya bibirku pelan..”Ayah ga pengen nyakitin kamu, Ayah Cuma pengen bikin
kamu senang” ..katanya pelan setengah berbisik,..entah kenapa dia lebih tenang
dariku..” Kalo kamu mau, kamu aja yang fuck ayah, pengen tau juga permainan
kamu..” tambahnya, sambil mengangkat alis..aku diam..lalu dia bangkit berjalan
kearah lemari, aku memandanginya dari belakang sambil berdecak kagum..sungguh
pria sempurna..nyaris tanpa cela, otot bahu, lengan..sayap, bahkan pantat dan
kedua pahanya tercetak sangat indah, terlebih tinggi badannya yang ternyata memang
5cm lebih tinggi dariku yang “hanya” 180cm ini..oh..kesempurnaan itu akan aku
nikmati seutuhnya, ayah mendekat, gel bening telah siap di tangannya, lalu
dibalurkan ke kontolku yang lapar, didorongnya badanku hingga telantang, dia
mengangkangi wajahku, kujilat lagi lubang pantatnya, dia mengerang lagi,
sejurus kemudian dibimbingnya kontolku ke lubang pantatnya yang sudah sangat
terangsang, ..lubang itu sepertinya masih sangat sempit, beberapa kali
menyulitkan untuk dimasuki, hingga akhirnya setelah mencoba ke sekian kali,
perlahan kontolku mulai terbenam..sedikit demi sedikit…ayah meringis…aku tahu
pasti sakit sekali jika pertama kali ditembus kontol kudaku..ayah terdiam..dia
biarkan untuk menyesuaikan diri…oh kau merasakan cengekraman yang sangat kuat
di kontolku yang keras..cukup sakit..tapi juga nikmat…aaagh..apalagi saat ayah
mulai menaik-turunkan pantatnya…oh..yess…aagh..makin lama makin berirama…makin
nikmat..kulihat ayahku mulai bias menikmati kontolku dalam anusnya..dia mulai
mengerang..kini kami saling mengerang nikmat…sahut menyahut..tangan ayah
bertumpu di belakang, otot dada, perut, bahkan pantat dan pahanya Nampak sangat
indah..aku sangat menikmati saat kontol kudanya berayun ayun, kunikmati juga
saat kontol kudaku yang tanpa kondom tegak perkasa bersemayam dalam lubang
pantatnya..kini kami salaing berciuman mesra..lidahku dikulumnya nikmat…kupeluk
tubuh kekar itu..lalu kedua putting susunya kujilat dan kuhisap dengan sangat
buas, tapi goyangan pantatnya tak pernah berhenti, terasa sangat nikmat…tapi
aku tak perlu kuatir..pengalamanku sudah cukup banyak hingga tahu bagaimana
menahan diri supaya tidak lekas orgasme..aku masih ingin menikmati bercinta
dengannya..meskipun kini kami berdua sudah basah kuyup oleh keringat, tetap
saja tak merasa lelah..” Aaghh..nikmat banget kontolmu Gus..” pantat montoknya
masih terus goyang diatas tubuhku..Ayah memutar badan, kini kami sama sama
berbaring, tubuhnya membelakangiku, kuentot pantat yang sudah cukup terbuka
dari belakang..sambil kuangkat sebelah pahanya..kuciumi leher dan
bahunya..kukecup mesra hingga kutinggalkan bekas merah disana..beberapa kali
kuseka keringat di wajahku..ga kerasa udh hampir satu jam kami bercinta..tak
ada satupun mau mengalah..mungkin karena kami sedarah..jadi sifat kami sama..kamar
ayah penuh dengan erangan nikmat..tanpa takut terdengar karena aku yakin kamar
ini cukup kedap suara..giliranku bangkit..kontolku kujaga agar tak lepas dari
sarangnya, kuangkat paha berotot itu, disambut oleh ayah, kedua lengan kekarnya
menahan..kini ia dalam pengasaanku penuh, aku lebih merasakan penetrasi maximal
di otot – otot kontolku, lebih leluasa, kutancapkan sedalam yang kumau, tak
perlu buru – buru, biar kenikmatan ini tak lekas berlalu, aku mulai menggoyang
pinggulku sambil memandangi tubuh kekar ayah kandungku yang basah..keringat
mengucur deras disela – sela otot tubuhnya, matanya terpejam, tapi bibirnya tak
pernah diam, setiap kali kudorong dalam, dia meringis, seperti kesakitan, tapi
makin membakar nafsuku, kami seakan bener – bener lupa hubungan kami sebagai
ayah dan anak kandung, terus saja kupompa pantat sexynya, makin lama makin
pelan, sambil kujilati leher dan bibirnya,da n kugigit dagunya yang terbelah
indah, sementara kontolku tak henti – hentinya memompa,
aagh..aghh.aaaghhh…erangan kami berdua seperti nyanyian termerdu malam
ini..hingga akhirnya..ayah tak bias menahan lagi…dia ejakulasi dalam teriakan
yang cukup keras..semburan sperma yang kental dan banyak membasahi kedua dada
kami, bahkan muncrat sampai ke lehernya, kujilati sperma ayah sampai
bersih..sperma yang dulu manjadikan aku ada disini, kini kutelan juga..dia
benar – benar menikmati entotanku, kucabut kontolku yang masih sanat tegang dan
kukocok di depan wajahnya, ayah membuka mulut lebar- lebar..tangannya membelai
belahan pantatku, hingga akhirnya….crooooot…crooot ..crooot..aaghhh…begitu
banyak soerma yang tumpah di mulutnya..bahkan sampai tumpah di dagunya..dngan
sekejap ditelannya..habis..aku sangat lelah..tapi juga puas..kulumat bibir itu
dan kujilat spermaku yang berceceran di dagunya dan lehernya..sengaja aku tak
beranjak lagi dari atas tubuhnya..tengkurap..ayah memelukku erat..meraba
punggungku..aku tak tahu bagaimana perasaanku sekarang..kami sama – sama lelah
hingga akhirnya tertidur sampai pagi. Sejak peristiwa malam itu, entah kenapa
kami jadi canggung, ada rasa segan jika didepannya, aku juga bicara
seperlunya..Suatu sore Robin datang, aku jadi paham siapa Robin sebenarnya,
pasti mereka bukan hanya rekan kerja, couple kukira..tapi apakah Robin jadi Top
terhadap ayahku, aku ga perduli, toh Robin lebih dulu hadir disini daripada
aku. Aku pamit ga pulang malam ini, sudah seminggu aku ga ml, kemarin waktu
jalan – jalan di mall, aku kenalan dengan seorang sales di sebuah sport centre,
dan malam ini kami berniat kencan, bagiku dia tampan, dan cukup muscle, tampak
dari kaos yang cukup ketat di tubuhnya, kalo boleh aku bilang, mirip dengan
Edwin Lau, model menshealth yang juga seorang chef sebuah acara kesehatan
stasiun tv local, meski ga sekekar Edwin, tapi cukup menggairahkan. Aku hamper
sampai rumahnya saat dia telpon kalau ternyata dia ga bisa kencan mala mini,
ayahnya masuk Rumah Sakit karena stoke, dia menyebutkan sebuah nama rumah
sakit, lengkap dengan kamar tempat ayahnya dirawat setelah lewat masa kritis.
Aku hanya berusaha memberi semangat buat Edwin, karena belum begitu mengenal,
aku tak berusaha ikut menjenguk, agak kecewa sih, tapi biarlah, bisa lain
waktu, kuputar balik mobilku kembali kerumah. Sampai di rumah, tampak sepi
sekali, aku baru ingat siang tadi beberapa penjaga rumah ayah suruh ke kebun
mengambil sesuatu, dan pembantu ayah sudah 5 hr ini mudik nyunatin anaknya.
Kulihat tv menyala di ruang tengah, tapi ga ada yang nonton, “ Ah, biarlah,
nonton tv aja “ pikirku. Aku berniat ambil minum ke ruang makan, tapi, belum
sampai ke ruang makan, sayup – sayup aku dengar suara erangan, makin aku
dekat..makin jelas. Aku sedikit mengendap – endap penasaran, tapi sesampainya
di sudut ruang makan, alangkah terkejutnya aku melihat adegan percintaan yang
dahsyat antara ayahku dan Robin, Tubuh Robin yang kekar telentang diatas meja
makan, sedang difuck dengan sangat buas oleh ayahku, tangan Robin meremas remas
dada indah ayahku yang telah basah oleh keringat, sedang tangan satunya
mengocok kontolnya yang hitam dan sangat tegang, aku jadi terangsang, sangat
terangsang..ayahku tampak sangat jantan memompa kontolnya di pantat Robin..anak
muda itu mengeram nikmat..semetara tanganku kuselipkan dalam celana meraba –
raba kontol yang sepertinya sudah sangat lapar..tubuh yang berkilat karena
keringat tampak begitu indah ditambah otot yang mengejang, sungguh sulit
dilukiskan menatap 2 orang bodybuilder sedang bercinta dengan liar, erangan
mereka berdua seperti menggodaku segera bergabung, aku ragu untuk mendekat,
tapi juga ingin sekali merasakan pantat montok Robin dan kontol ayahku lagi,
maka kuberanikan mendekat..Tapi Robin yang pertama melihatku begitu kaget, dia
mendorong ayahku menjauh, ayahku bingung, tapi kemudian tertawa…” Kok udah
pulang ? “ aku hanya tersenyum..” Kok berhenti ? “ kataku sambil mengelus
kontol Robin, oh indah sekali…pujiku dalah hati, dia masih kebingungan..tapi
saat kuberanikan diri mencium bibirnya, barulah dia sadar aku juga
menginginkannya..kulumat bibirnya yang cukup tebal, dilumatnya bibirku lebih
ganas..ayahku mendekat dan menciumi leherku, kupingkupun tak luput dari
jilatannya..aku mulai terbakar..kutanggalkuan kaos yang membungkus tubuh
indahku, kubiarkan Robin menikmati dengan lidahnya..tampaknya dia ingin segera
melepas celana jeansku..kini aku nyaris telanjang, dijilatinya
selangkanganku…aaaagh..ayahku melumat bibirku, aku sangat suka berciuman
dengannya..he is a best kisser,..Robinpun begitu baik, hingga dia segera
membebaskan kontolku dari CD yang mengekangnya.., dan kini, dia harus menggilir
kontolku dan ayahku..oooh my…Robin sangat pandai mengoral…aku beberapa kali
berteriak nikmat karena permainan lidahnya…begitupun ayahku..kedua lengan kokoh
Robin meraba raba dada kami dan meremasnya penuh nafsu..kuraba tubuh
ayahku..Robin mendorong tubuhku ke meja..semua perbuatan kami tanpa ada kata –
kata..kuangkat kedua pahaku..jilatan Robin makin mantap di
selangkanganku…sampai lubang anusku jadi sasaran lidahnya yang buas…rasanya
seperti melayang tinggi., aku tak henti – hentinya mengerang, ayahkupun tak mau
kalah, dia mendekatkan kontol kudanya ke mukaku, buru – buru kusambut, kukulum
dengan penuh hasrat membara..sangat nikmat..kini diapun mengerang nikmat..cukup
lama kami saling oral, licking..” Sekarang gantian Ayah yang fuck aku ya ?”ayah
tersenyum, sejurus kemudian mereka bertukar posisi, Robin sempat melumat
bibirku, kemudian bangkit dan menyerahkan kontol besarnya untuk kuoral,
tangannya tak henti – henti meraba dadaku yang padat, dan aku merasakan tangan
lain maraba kedua pahaku, tak lama jilatan mesra bersarang
menyusurinya…aaaggh..geli tapi nikmat…bermuara di kejantananku…cukup lama ayah
menikmati kontol anaknya..dan lubang anuskupun digelitik kemudian dengan ujung
lidanya hingga terasa basah lagi…akupun melayang lagi…kulihat ayahku
berdiri..ujung kontolnya digesek – gesek nikmat di bibir anusku, mulai
kurasakan gel dingin disana, kemudian ..sesuatu yang besar berusaha masuk ke
dalamnya mencari kenikmatan dengan susah payah, kubuka pahaku lebih lebar, aku
sedikit mengejan agar ayahku lebih mudah menusukku, tak lama kemudian, usaha
kami berhasil, kepala kontolnya muai terbenam, aku melupakan kontol nikmat
Robin saat perih mulai menyerang hebat…ah sial, sakit sekali…makin dalam makin
terasa sakitnya…aku meringis, ayahku berhenti..dia tampak khawatir..aku berusaha
tersenyum dan mengangguk tanda tak ada yang perlu dikhawatirkan..dia mulai
membenamkan kontolnya lebih dalam, kemudian menariknya pelan..didorong lagi
pelan..dan ditariknya lagi..saat anusku mulai menyesuaikan..dia mulai memompa,
dengan sedikit menambah kecepatan..masih terasa sakit, kuoral lagi kontol
Robin..makin lama aku mulai merasakan kenikmatan difuck, seperti yang pernah
kurasakan dulu bersama teman gay ku yang lain..ah mengapa bukan ayahku yang
pertama kali menembus keperjakaanku..aaagggh…goyangan itu terasa makin nikmat,
kontolkupun kini dioral Robin , makin membuat aku kelonjotan…aaagghh..kontolku
makin keras saja..Robin naik keatas tubuhku..rupanya dia juga ingin merasakan
kejantananku di tubuhnya..dibimbingnya kontolku masuk lubang pantatnya yang
sudah terbuka karena kontol ayahku..saat mulai terbenam…sungguh nikmat tiada
tara..apalagi saat Robin mulai menaik – turunkan pantatnya yang montok..aku tak
bisa banyak bergerak…hanya kuremas kedua belah dadanya yang lebih tebal dan
padat dariku..kami juga berciuman mesra…suara erangan bersahut – sahutan tiada
henti..posisku paling beuntung kali ini, aku ngefuck pantat montok Robi, dan
pantatku difuck kontol kuda ayahku ..dia sangat pandai menstimulasi lubang
pantatku, hingga tak ada sedikitpun sakit yang kurasa…hanya nikmat yang
berkepanjangan..dan teramat sangat, karena dirangsang dari dua arah..tubuhku
sudah basah oleh keringatku, ditambah keringat Robin yang jatuh di atas
tubuhku…aaaghh..anak itu sangat menggairahkanku…sungguh mahluk yang sangat indah
di mataku..dia tersenyum memandangku..aku pun tersenyum…aaagh..anak itu sangat
pandai membuat kami nyaman, goyangannya stabil tapi sangat memabukkan, bahkan
kontol kudaku seperti lenyap ditelan anusnya..Ruangan makan tak ubahnya seperti
studio porno, penuh dengan erangan 3 orang bodybuilder yang sedang saling
menyodomi..tak ingat lagi sedarah, yang ada hanya nikmat, yang tak ingin segera
berakhir..tapi ternyata , aku tak bisa menahan diri karena
keenakan..crooot…crooot aaaaaagh..aagghhh..spermaku muncrat sebanyak –
banyaknya di anus Robin, mungkin ini ejakulasi ternikmat yang pernah aku
rasakan…aaaghhhh..sangat nikmat..disusul pekikan nikmat ayahku..pantatku terasa
hangat dan basah oleh aliran spermanya yang banyak…Robin memilih mengocok
kontolnya di depan wajahku hingga sperma kentalnya yang cukup banyak jadi
santapan lezatku…ahhh…ayahku rupanya ingin berbagi sperma Robin, aku diciumnya
agar dapat berbagi sperma…aaah..ada – ada saja…sisa sperma di kontol Robin
kujilat habis... Malam itu kami tidur seranjang, king size bed jadi lumayan
sesak untuk ukuran badan kami yang besar, ayah cerita banyak hal, dulu, kenapa
dia dipecat dari kesatuan, dia tertangkap basah oleh petugas sedang orgy sex
dengan teman – teman Gay nya di sebuah hotel, bahkan termasuk Pak Danang, tapi
waktu di tengah permainan, pak Danang menghilang entah kemana, makanya dia ga
tertangkap. Ayah dan dan Pak Danang dulu couple, dan Pak Danang Bottom.
Kesatuan jelas menolak keras homosexual, karna itulah ayah dipecat. Setelah
ketahuan ayahku juga doyan main dengan lelaki, Ibuku minta cerai, dan ayah
pindah ke Pontianak karena memang disana gada family kami, dia ga mau ada yang
jelas – jelas tahu kalau ayah Gay, sekalipun kini dia tak menikah lagi dan
tinggal serumah dengan Robin.Sekarang parter ayah adalah Robin, meskipun tubuh
Robin paling keren, dia pure Bottom, dia sangat menikmati perannya.
Yah…bagaimanapun ayah..aku akan selalu sayang, aku bahagia bertemu dan hidup
bersamanya, dan juga Robin, dan sejak itu, setiap bulan aku menyempatkan diri bernostalgia
bersama mereka, melepaskan segala nafsu liar kami tanpa lelah, sekalipun
sebenarnya hubungan kami tetap sebagai ayah dan anak kandung..Oh ya, ternyata
orang yang pertama kali ngefuck ayahku adalah aku, anak kandungnya yang kurang
ajar..tapi kini tiap kali ml dengan ayah, ayah lebih sering jadi bot-ku..dia
sangat suka difuck olehku..tapi saat treesome dengan Robin, aku memilih jadi
bot, aku ga ingin menyakiti perasaan Robin..thanks Dad..i love u so “ deep “ he
he… Oh..ada yang kurang neh..aku dan ayahku akhirnya menggilir Edwin Lau di
mall itu..dia Versatile, aku dan dia flip fuck, dan dia juga difuck ayahku
dengan buas..Tapi ternyata cinta ayah Cuma buat aku dan Robin..itu yang dia
katakan..kalau tubuhnya…aku ga tau..