Page Tab Header

Friday, November 22, 2019

Antara Satpam

Mereka adalah teman satu kantor, yaitu sebagai satpam di salah satu bank swasta di Jogja. Mereka bernama Yudi, 26 thn, dan Bram, 30 thn. Orang gak bakal percaya kalo mereka sebenarnya pasangan gay. Melihat tampang mereka yang maskulin banget dengan wajah tampan dan tubuh bagus, tentu banyak yang mengira mereka normal.
Tubuh Yudi sangat proposional 177cm/70kg dengan warna kulit kuning langsat. Rambut cepak, hidung mancung dan wajahnya yang bersih, membuatnya semakin tampan. Tubuhnya yang berotot, tapi tidak terlalu besar, dadanya terlihat menonjol dan juga bersih dari bulu dada. Namun, yang paling penting adalah ukuran kontol Yudi yang sekitar 19cm.
Sedangkan Bram adalah senior Yudi di kantor. Bram atau yang biasa dipanggil mas Bram mempunyai tubuh yang juga seksi sekitar 170cm/66kg. Wajahnya juga tampan dihiasi dengan bekas cukuran di wajah yang menambah ketampanannya. Warna kulit Bram yang agak sawo matang, menambah keseksian tubuh Bram yang dadanya sedikit ditumbuhi bulu.
Awalnya hubungan mereka biasa-biasa saja seperti layaknya hubungan teman kerja. Namun lama kelamaan karena semakin akrab, tumbuh rasa ketertarikan satu sama lain. Hingga akhirnya muncul satu kesempatan yang menjadi momen penitng bagi hubungan mereka selanjutnya.
Pada saat itu, Yudi dan Bram diberi tugas untuk jaga malam. Awalnya Bram berkeliling untuk mengontrol lingkungan bank, namun saat kembali ke pos satpam, pakainnya terlihat basah kuyup. Ternyata saat sedang berkeliling tadi, dia tidak sengaja terpeleset dan masuk ke dalam kubangan air. Sesampainya di pos, dia ditanya oleh Yudi.
“kenapa bram, kok basah?” tanya Yudi.
“iya neh, lagi sial”, jawab bram singkat.
“ya udah, ganti dulu sono. ntar masuk angin lagi”, saran yudi.
Lalu bram masuk ke dalam untuk ganti. Pos satpam tersebut memang terbagi dalam 3 ruangan. Ruangan depan yang dugunakan untuk jaga, serta ruangan dalam untuk istrirahat dan ada kamar mandinya juga.
Saat bram ganti, tiba-tiba yudi masuk. Dia melihat bram tanpa sehelai benang pun alias telanjang bulat. Bram yang bugil sedang berdiri di depan cermin untuk mengagumi tubuhnya yang indah. Tubuh seksi Bram yang berwarna coklat dan terlihat mengkilat karena berkeringat, terlihat dengan jelas. Dadanya bidang dengan 2 buah puting berwarna hitam yang menonjol dan ketat. Dadanya juga dihiasi dengan bulu-bulu halus yang tidak terlalu banyak. Bulu-bulu halus itu, makin kebawah makin lebat dan berpusat pada jembutnya. Jembut Bram yang berwarna hitam dan ikal, tumbuh dengan lebat disekitar kontolnya sampai ke sekitar buah peler dan lobang anusnya. Rambut lebat tersebut semakin menambah indah kontol Bram yang gemuk. Kontol Bram memang tidak terlalu panjang, kontol itu berukuran sekitar 10cm aja, tetapi diameternya yang besar sekitar 5 cm lebih membuat kontol Bram terlihat gemuk. Bram yang sedang berkaca, tidak sadar kalau Yudi sudah berada di dalam dan mengamatinya.
Yudi yang melihat tubuh telanjang Bram hanya bisa menelan ludah dan tanpa sadar kontolnya mulai mengeras. Lama kelamaan, Yudi tidak kuat. Yudi dengan pelan mendekat ke bram. Dari jarak yang lebih dekat, Yudi bisa lebih leluasa dan puas memandangi tubuh telanjang Bram. Dalam pikiran Yudi, tubuh Bram sangat menggairahkan. Tapi, tiba-tiba saja Bram menoleh dan mengetahui keberadaan yudi. Dia terlihat sangat kaget ketika mengetahui Yudi sudah berada di dekatnya.
“eh..yud?”, kata Bram. Dia sangat kaget dan grogi sambil berusaha menutupi kontolnya dengan telapak tangan.
“iya mas”, jawabYudi singkat. Lalu terjadi kesenyapan sejenak. Hanya mata mereka yang saling memandang. Hingga akhirnya, karena Yudi sudah tidak kuat lagi melawan hawa nafsunya, dia mulai bertindak. Tangan Yudi menyentuh dada Bram yang bidang dan mengusap-usap halus bulu dada Bram. Mula-mula Bram kaget dan heran tapi tidak protes, tidak menghindar atau menepiskan tangan Yudi. Mata mereka saling berpandangan, jauh ke lubuk hati mereka. Hingga dari pandangan mata mereka berdua, bisa diketahui apa keinginan masing-masing.
“kamu mau apa yud?”, kata Bram memacah keheningan.
“sst…mas diam aja”, jawab Yudi. Lalu Yudi mendekatkan bibirnya ke bibir Bram, hingga kemudian Yudi mencium bibir Bram dengan penuh nafsu. Awalnya Bram terdiam dan tidak merespon ciuman Yudi, mungkin karena masih merasa aneh. Namun lama kelamaan sepertinya Bram mulai bisa menikmati dan membalas ciuman Yudi. Sekarang mereka berdua berciuman dengan hebatnya sambil tangan Yudi terus meraba-raba dada dan puting Bram. Kemudian Yudi berganti posisi dengan menindih Bram Setelah itu Yudi mulai dengan menjilati leher dan kuping bagian belakang. Yudi menciumi dan menjilati seluruh bagian leher.
“ough….ough..”, desahan Bram yang merasa enak. Lalu, tak ketinggalan, Yudi menjilati ketiak Bram yang penuh dengan rambut. Tercium bau maskulin yang menggairahkan dan rasa asin. Yudi lanjutkan aksinya dengan menciumi dada Bram lagi. Bram membiarkan Yudi sibuk menjilati dada dan puting susunya. Putting susu Bram yang ketat dijilati dengan menggunakan lidah. Yudi mandikan tubuh Bram yang nikmat dengan lidah dan ludah. Tubuh Bram terasa keras dan asin di lidah Yudi. Yudi menghisap-hisap kedua puting susu Bram yang hitam dan ketat.
“ough..ah..”, Bram mendesah pelan sambil merem melek.
Puas dengan dadanya, bibir Yudi menuju tubuh bagian bawah. Dengan sedikit jilatan-jilatan nakal pada bagian perut dan terus ke bawah, Bram sangat menikmatinya. Hingga akhirnya sampai juga pada bagian yang paling menarik, yaitu kontol gemuk Bram. Yudi pandangi terlebih dahulu kontol dan rambutnya, lalu Yudi belai lembut rambut kontol Bram yang lebat. Lama kelamaan, kontol Bram makin membesar, sekitar 13cm dan diameter 4cm lebih. Setelah itu, Yudi mulai meraba batang penis dan telornya. Yudi melanjutkan aksinya dengan menggenggam kontol Bram. Lalu dengan pelan, tangan Yudi mengocok-ngocok kontol Bram.
“ough..enak yud”, kata Bram. Kemudian, Yudi siap-siap untuk mulai mengoral kontol Bram.
“ough..kamu mau ngapain, yud?”,Bram bertanya keheranan.
“Mau dikulum, mas” jawab Yudi. Dan tanpa menunggu izin, Yudi mulai memasukkan kontol Bram ke mulut.
“ough..ah..ah…shit!!!”,Bram kaget dan menggelinjang, mungkin karena enak dan saking nikmatnya. Yudi menikmati kontol Bram seperti makan es krim. Dijilatinya seluruh batang dan telor kontol Bram sambil memainkan puting susu yang keras dan ketat dengan melintingnya dengan jari. Kontol Bram yang gemuk dimasukkan ke dalam mulut Yudi, lalu disedot kuat-kuat.
“ough..ough..shit..!!!”, teriak Bram setiap kontolnya disedot dari dalam mulut. Sesekali Bram berdesis seperti ular karena merasakan enak. Tak lupa, Yudi memainkan juga bola-bolanya dengan tangan dan bibir. Sementara itu Yudi juga mulai melucuti pakaiannya satu demi satu sampai bertelanjang bulat. Puas dengan puting susu, tangan Yudi ganti mengobok-obok lobang pantat yang masih tertutup rapat dan ketat (krn blm pernah dimasukin). Dan ketika bagian paling sensitif terpegang oleh Yudi, Bram melenguh lirih, “ah..ah…”. Kuluman dan hisapan Yudi pada kontol Bram makin cepat. Sesekali Bram menggelinjing disertai desahan-desahan karena tidak kuat merasakan nikmat Hingga akhirnya Bram mau mencapai klimaks.
“yud..gue mo keluar neh..”, teriak Bram. Tapi sepertinya Yudi tidak mau kalau hanya Bram yang mendapatkan kepuasan aja, dia mengingnkan juga. Sehingga dia menghentikan aksnya.
“kok berhenti yud?”, tanya Bram setengah kecewa karena belum sampai klimaks.
“sabar mas, ntar pasti lebih enak”, jawab Yudi sambil merubah posisi. Dia gantian ingin dioral kontolnya. Yudi lalu merebahkan tubuhnya di ranjang. Kontol besarnya sudah mengacung tinggi, sekitar 19cm. sangat besar, Bram sampai terpesona.
“wah, gedhe juga kontolmu, yud”, puji Bram sambil bersiap-siap melumat kontol Yudi. Kontol Yudi memang berukuran besar, sekitar 19cm dengan diameter yang juga besar sekitar 3 cm lebih. Sangat ketat dan indah dengan ujung kontol yang besar. Sedangkan jembut Yudi tidak terlalu banyak, hanya ada di bagian atas kontol saja. Itu karena Yudi sering mencukur jembutnya agar rapi.
Tangan Bram mula-mula memegang dan meraba-raba biji pelornya, dilanjutkan dengan menggenggam batang kontol yang semakin membesar. Dikocoknya kontol itu pelan dan pelan sambil menatap mata Yudi tajam. Bram lalu menjilati seluruh bagian kontol dari pelor, batang sampai ujungnya.
“ah mas, ough…”, Yudi menggelinjing merasakan sensasi yang begitu hebat. Kemudian, Bram memasukkan kontol Yudi ke dalam mulutnya. Dimainkannya kontol Yudi yang berada di dalam mulut dengan menggunakan lidah.
“mas..sedot mas, ah..”, pinta Yudi. Bram pun mulai menyedot kuat dari dalam mulutnya.
“ough..shit..ah..”, teriak Yudi karena nikmat. Lalu permainan mulut dan tangan Bram makin lihai. Kontol Yudi dikocok dengan tangan, dijilati dengan lidah, dimasukkan mulut disedot, berluang-ulang hingga seringkali Yudi harus menjambak-jambak rambut Bram sebagai ekspresi kenikmatan. Bram sepertinya sangat suka memainkan kontol Yudi yang memang berukuran besar, meskipun ketika dimasukkan ke dalam mulut tidak semua batang kontol bisa masuk. Tapi, Bram menikmati kontol Yudi seperti makan es krim. Rasa kontol yang asin dan bau kontol yang khas semakin membuat Bram bersemangat menghisapnya. Setelah sekitar 5 menit Bram mengoral, Yudi menyuruh Bram berhenti.
“ah…mas, cukup mas”, perintah Yudi sebelum mencapai puncak. Yudi yang masih birahi karena belum mencapai puncak ingin segera merasakan kenikmatan. Lalu, dia menyuruh Bram yang masih lemas untuk membalikkan tubuh.
“gue mau diapain yud?”, tanya Bram penasaran.
“liat aja, ntar mas juga ngerasain nikmat kok?’, jawab Yudi sambil mulai mengusap-usap pantat Bram yag ketat dan berwarna kecoklatan. Terlihat pantat Bram mengkilap karena basah keringat. Lalu Yudi mulai menciumi pantat Bram sambi mulai bergerilya ke lobangnya. Lobang anus Bram berwarna hitam dengan bulu tipis yang tumbuh disekitarnya, sangat merangsang Yudi. Selain itu, lobang Bram masih ketat karena belum pernah dikentot. Yudi mulai meraba dan mengobok lobang Bram dengan jari sebagai pemanasan.
“Aaugh…yud…”, Bram kaget ketika ujung jari Yudi menyentuh bibir lobang pantatnya. Lalu Yudi mulai meraba-raba lobang bagian luar. Agar lebih mudah Yudi suruh Bram untuk nungging. Bram menurut saja tanpa bertanya, lalu dia pun menungging. Yudi bisa melihat dengan jelas lobang pantat Bram yang ketat karena masih perawan dan itu membuat Yudi menjadi semakin terangsang. Yudi lalu mengambil sedikit lotion dan dioleskan pada jari. Yudi coba memasukkan jari telunjuknya ke dalam lobang pantat Bram sebagai peregangan.
“aduh yud..sakit..”, rintih Bram saat Yudi mulai memasukkan jari telunjuk. Mungkin saking sakitnya, Bram sampai meremas-remas bantal yang dari tadi ia jadikan pegangan. Lalu setelah jari telunjuk masuk, Yudi coba sogok-sogok lobangnya pelan.
“Yud..sakit…ough..”, Bram makin merintih. Keringat makin banyak keluar dari punggungnya.
“Tunggu bentar mas, ntar juga enak”,jawab Yudi menenangkan Bram. Kemudian, setelah pemanasan dengan jari cukup, Yudi mulai siap-siap memasukkan kontolnya ke dalam lobang pantat Bram. Kontol Yudi yang sudah tegang, diolesi dengan lotion sedikit agar lebih mudah.
“mas, kumasukin ya..”, kata Yudi.
“tapi pelan-pelang yud, sakit…”,jawab Bram.
‘iya..pelan kok. Ntar pasti enak”, kata Yudi lagi. Kemudian, tanpa menunggu lama lagi, Yudi mulai memasukkan kontolnya yang berukuran 19cm ke lobang pantat Bram. Blesss…
“ouuuuugh…..!!!!”, Bram berteriak keras ketika kontol Yudi mulai menusuk lobangnya. Dia kaget setengah mati karena ini yang pertama.
Awalnya agak susah kontol Yudi menembus lobang pantat karena Bram masih perawan. Namun sedikit demi sedikit bisa lebih mudah. Yudi pegang pantat Bram yang seksi dengan tangan dan mulai menyogok-nyogokkan kontolnya ke dalam lobang dengan pelan. Dia bisa merasakan kontolnya yang terasa hangat berada di dalam lobang Bram dan itu terasa nikmat.
“plok..plok..plok..plok..”, suara yang terdengar karena adanya benturan antara paha Yudi dengan pantat Bram. Selagi pantatnya dihajar kontol Yudi, tangan kiri Bram mengocok kontolnya yang juga menegang.
“yud..ough..pelan yud..ah..”, rintih Bram saat Yudi menarik maju mundur kontolnya. Yudi masukkan kontolnya ke dalam, lalu digoyangkan dulu didalam, sebelum ditarik pelan. Berulang-ulang Yudi lakukan itu. Bram yang awalnya kesakitan pun mulai bisa menikmatinya.
“oh shit yud…lagi, lebih dalam lagi..ough..’, desahan Bram makin kacau karena merasa nikmat. Yudi sedikit demi sedikit mempercepat sodokannya.
“oh yes…oh yes… Fuck you! pantatmu enak mas!”, kata Yudi yang juga merasakan nikmat.
“plo..plok..plok..plok”, suara itu makin cepat frekuensinya. Keringat mereka berdua bercucuran keluar dari tubuh, ruangan tanpa AC itu yang sudah panas, terasa makin panas saja. Setelah sekitar 30 menit Yudi menghajar pantat perawan Bram, dia merasa akan mencapai puncak. Lalu Yudi pun mempercepat lagi sodokannya.
“ough yud…pelan yud..ough….”, pinta Bram karena sodokan Yudi yang dipercepat. Tapi Yudi tak peduli, dia makin mempercepat sodokannya,
“Plok..plok..plok”, hingga akhirnya.
“ough.oh..oh”, Yudi berteriak ketika mengeluarkan mani dan menumpahi pantat Bram.
“crot..crot..crot..”, suara mani yang keluar dari kontol Yudi. Mani itu berwarna putih kental. Nafas Yudi tersenggal-senggal karena nikmat. Pada saat yang bersamaan, Bram juga mencapai klimaks dengan memucratkan maninya.
Hubungan mereka selanjutnya makin panas saja, tiada hari tanpa making-love!.
Mereka adalah teman satu kantor, yaitu sebagai satpam di salah satu bank swasta di Jogja. Mereka bernama Yudi, 26 thn, dan Bram, 30 thn. Orang gak bakal percaya kalo mereka sebenarnya pasangan gay. Melihat tampang mereka yang maskulin banget dengan wajah tampan dan tubuh bagus, tentu banyak yang mengira mereka normal.
Tubuh Yudi sangat proposional 177cm/70kg dengan warna kulit kuning langsat. Rambut cepak, hidung mancung dan wajahnya yang bersih, membuatnya semakin tampan. Tubuhnya yang berotot, tapi tidak terlalu besar, dadanya terlihat menonjol dan juga bersih dari bulu dada. Namun, yang paling penting adalah ukuran kontol Yudi yang sekitar 19cm.
Sedangkan Bram adalah senior Yudi di kantor. Bram atau yang biasa dipanggil mas Bram mempunyai tubuh yang juga seksi sekitar 170cm/66kg. Wajahnya juga tampan dihiasi dengan bekas cukuran di wajah yang menambah ketampanannya. Warna kulit Bram yang agak sawo matang, menambah keseksian tubuh Bram yang dadanya sedikit ditumbuhi bulu.
Awalnya hubungan mereka biasa-biasa saja seperti layaknya hubungan teman kerja. Namun lama kelamaan karena semakin akrab, tumbuh rasa ketertarikan satu sama lain. Hingga akhirnya muncul satu kesempatan yang menjadi momen penitng bagi hubungan mereka selanjutnya.
Pada saat itu, Yudi dan Bram diberi tugas untuk jaga malam. Awalnya Bram berkeliling untuk mengontrol lingkungan bank, namun saat kembali ke pos satpam, pakainnya terlihat basah kuyup. Ternyata saat sedang berkeliling tadi, dia tidak sengaja terpeleset dan masuk ke dalam kubangan air. Sesampainya di pos, dia ditanya oleh Yudi.
“kenapa bram, kok basah?” tanya Yudi.
“iya neh, lagi sial”, jawab bram singkat.
“ya udah, ganti dulu sono. ntar masuk angin lagi”, saran yudi.
Lalu bram masuk ke dalam untuk ganti. Pos satpam tersebut memang terbagi dalam 3 ruangan. Ruangan depan yang dugunakan untuk jaga, serta ruangan dalam untuk istrirahat dan ada kamar mandinya juga.
Saat bram ganti, tiba-tiba yudi masuk. Dia melihat bram tanpa sehelai benang pun alias telanjang bulat. Bram yang bugil sedang berdiri di depan cermin untuk mengagumi tubuhnya yang indah. Tubuh seksi Bram yang berwarna coklat dan terlihat mengkilat karena berkeringat, terlihat dengan jelas. Dadanya bidang dengan 2 buah puting berwarna hitam yang menonjol dan ketat. Dadanya juga dihiasi dengan bulu-bulu halus yang tidak terlalu banyak. Bulu-bulu halus itu, makin kebawah makin lebat dan berpusat pada jembutnya. Jembut Bram yang berwarna hitam dan ikal, tumbuh dengan lebat disekitar kontolnya sampai ke sekitar buah peler dan lobang anusnya. Rambut lebat tersebut semakin menambah indah kontol Bram yang gemuk. Kontol Bram memang tidak terlalu panjang, kontol itu berukuran sekitar 10cm aja, tetapi diameternya yang besar sekitar 5 cm lebih membuat kontol Bram terlihat gemuk. Bram yang sedang berkaca, tidak sadar kalau Yudi sudah berada di dalam dan mengamatinya.
Yudi yang melihat tubuh telanjang Bram hanya bisa menelan ludah dan tanpa sadar kontolnya mulai mengeras. Lama kelamaan, Yudi tidak kuat. Yudi dengan pelan mendekat ke bram. Dari jarak yang lebih dekat, Yudi bisa lebih leluasa dan puas memandangi tubuh telanjang Bram. Dalam pikiran Yudi, tubuh Bram sangat menggairahkan. Tapi, tiba-tiba saja Bram menoleh dan mengetahui keberadaan yudi. Dia terlihat sangat kaget ketika mengetahui Yudi sudah berada di dekatnya.
“eh..yud?”, kata Bram. Dia sangat kaget dan grogi sambil berusaha menutupi kontolnya dengan telapak tangan.
“iya mas”, jawabYudi singkat. Lalu terjadi kesenyapan sejenak. Hanya mata mereka yang saling memandang. Hingga akhirnya, karena Yudi sudah tidak kuat lagi melawan hawa nafsunya, dia mulai bertindak. Tangan Yudi menyentuh dada Bram yang bidang dan mengusap-usap halus bulu dada Bram. Mula-mula Bram kaget dan heran tapi tidak protes, tidak menghindar atau menepiskan tangan Yudi. Mata mereka saling berpandangan, jauh ke lubuk hati mereka. Hingga dari pandangan mata mereka berdua, bisa diketahui apa keinginan masing-masing.
“kamu mau apa yud?”, kata Bram memacah keheningan.
“sst…mas diam aja”, jawab Yudi. Lalu Yudi mendekatkan bibirnya ke bibir Bram, hingga kemudian Yudi mencium bibir Bram dengan penuh nafsu. Awalnya Bram terdiam dan tidak merespon ciuman Yudi, mungkin karena masih merasa aneh. Namun lama kelamaan sepertinya Bram mulai bisa menikmati dan membalas ciuman Yudi. Sekarang mereka berdua berciuman dengan hebatnya sambil tangan Yudi terus meraba-raba dada dan puting Bram. Kemudian Yudi berganti posisi dengan menindih Bram Setelah itu Yudi mulai dengan menjilati leher dan kuping bagian belakang. Yudi menciumi dan menjilati seluruh bagian leher.
“ough….ough..”, desahan Bram yang merasa enak. Lalu, tak ketinggalan, Yudi menjilati ketiak Bram yang penuh dengan rambut. Tercium bau maskulin yang menggairahkan dan rasa asin. Yudi lanjutkan aksinya dengan menciumi dada Bram lagi. Bram membiarkan Yudi sibuk menjilati dada dan puting susunya. Putting susu Bram yang ketat dijilati dengan menggunakan lidah. Yudi mandikan tubuh Bram yang nikmat dengan lidah dan ludah. Tubuh Bram terasa keras dan asin di lidah Yudi. Yudi menghisap-hisap kedua puting susu Bram yang hitam dan ketat.
“ough..ah..”, Bram mendesah pelan sambil merem melek.
Puas dengan dadanya, bibir Yudi menuju tubuh bagian bawah. Dengan sedikit jilatan-jilatan nakal pada bagian perut dan terus ke bawah, Bram sangat menikmatinya. Hingga akhirnya sampai juga pada bagian yang paling menarik, yaitu kontol gemuk Bram. Yudi pandangi terlebih dahulu kontol dan rambutnya, lalu Yudi belai lembut rambut kontol Bram yang lebat. Lama kelamaan, kontol Bram makin membesar, sekitar 13cm dan diameter 4cm lebih. Setelah itu, Yudi mulai meraba batang penis dan telornya. Yudi melanjutkan aksinya dengan menggenggam kontol Bram. Lalu dengan pelan, tangan Yudi mengocok-ngocok kontol Bram.
“ough..enak yud”, kata Bram. Kemudian, Yudi siap-siap untuk mulai mengoral kontol Bram.
“ough..kamu mau ngapain, yud?”,Bram bertanya keheranan.
“Mau dikulum, mas” jawab Yudi. Dan tanpa menunggu izin, Yudi mulai memasukkan kontol Bram ke mulut.
“ough..ah..ah…shit!!!”,Bram kaget dan menggelinjang, mungkin karena enak dan saking nikmatnya. Yudi menikmati kontol Bram seperti makan es krim. Dijilatinya seluruh batang dan telor kontol Bram sambil memainkan puting susu yang keras dan ketat dengan melintingnya dengan jari. Kontol Bram yang gemuk dimasukkan ke dalam mulut Yudi, lalu disedot kuat-kuat.
“ough..ough..shit..!!!”, teriak Bram setiap kontolnya disedot dari dalam mulut. Sesekali Bram berdesis seperti ular karena merasakan enak. Tak lupa, Yudi memainkan juga bola-bolanya dengan tangan dan bibir. Sementara itu Yudi juga mulai melucuti pakaiannya satu demi satu sampai bertelanjang bulat. Puas dengan puting susu, tangan Yudi ganti mengobok-obok lobang pantat yang masih tertutup rapat dan ketat (krn blm pernah dimasukin). Dan ketika bagian paling sensitif terpegang oleh Yudi, Bram melenguh lirih, “ah..ah…”. Kuluman dan hisapan Yudi pada kontol Bram makin cepat. Sesekali Bram menggelinjing disertai desahan-desahan karena tidak kuat merasakan nikmat Hingga akhirnya Bram mau mencapai klimaks.
“yud..gue mo keluar neh..”, teriak Bram. Tapi sepertinya Yudi tidak mau kalau hanya Bram yang mendapatkan kepuasan aja, dia mengingnkan juga. Sehingga dia menghentikan aksnya.
“kok berhenti yud?”, tanya Bram setengah kecewa karena belum sampai klimaks.
“sabar mas, ntar pasti lebih enak”, jawab Yudi sambil merubah posisi. Dia gantian ingin dioral kontolnya. Yudi lalu merebahkan tubuhnya di ranjang. Kontol besarnya sudah mengacung tinggi, sekitar 19cm. sangat besar, Bram sampai terpesona.
“wah, gedhe juga kontolmu, yud”, puji Bram sambil bersiap-siap melumat kontol Yudi. Kontol Yudi memang berukuran besar, sekitar 19cm dengan diameter yang juga besar sekitar 3 cm lebih. Sangat ketat dan indah dengan ujung kontol yang besar. Sedangkan jembut Yudi tidak terlalu banyak, hanya ada di bagian atas kontol saja. Itu karena Yudi sering mencukur jembutnya agar rapi.
Tangan Bram mula-mula memegang dan meraba-raba biji pelornya, dilanjutkan dengan menggenggam batang kontol yang semakin membesar. Dikocoknya kontol itu pelan dan pelan sambil menatap mata Yudi tajam. Bram lalu menjilati seluruh bagian kontol dari pelor, batang sampai ujungnya.
“ah mas, ough…”, Yudi menggelinjing merasakan sensasi yang begitu hebat. Kemudian, Bram memasukkan kontol Yudi ke dalam mulutnya. Dimainkannya kontol Yudi yang berada di dalam mulut dengan menggunakan lidah.
“mas..sedot mas, ah..”, pinta Yudi. Bram pun mulai menyedot kuat dari dalam mulutnya.
“ough..shit..ah..”, teriak Yudi karena nikmat. Lalu permainan mulut dan tangan Bram makin lihai. Kontol Yudi dikocok dengan tangan, dijilati dengan lidah, dimasukkan mulut disedot, berluang-ulang hingga seringkali Yudi harus menjambak-jambak rambut Bram sebagai ekspresi kenikmatan. Bram sepertinya sangat suka memainkan kontol Yudi yang memang berukuran besar, meskipun ketika dimasukkan ke dalam mulut tidak semua batang kontol bisa masuk. Tapi, Bram menikmati kontol Yudi seperti makan es krim. Rasa kontol yang asin dan bau kontol yang khas semakin membuat Bram bersemangat menghisapnya. Setelah sekitar 5 menit Bram mengoral, Yudi menyuruh Bram berhenti.
“ah…mas, cukup mas”, perintah Yudi sebelum mencapai puncak. Yudi yang masih birahi karena belum mencapai puncak ingin segera merasakan kenikmatan. Lalu, dia menyuruh Bram yang masih lemas untuk membalikkan tubuh.
“gue mau diapain yud?”, tanya Bram penasaran.
“liat aja, ntar mas juga ngerasain nikmat kok?’, jawab Yudi sambil mulai mengusap-usap pantat Bram yag ketat dan berwarna kecoklatan. Terlihat pantat Bram mengkilap karena basah keringat. Lalu Yudi mulai menciumi pantat Bram sambi mulai bergerilya ke lobangnya. Lobang anus Bram berwarna hitam dengan bulu tipis yang tumbuh disekitarnya, sangat merangsang Yudi. Selain itu, lobang Bram masih ketat karena belum pernah dikentot. Yudi mulai meraba dan mengobok lobang Bram dengan jari sebagai pemanasan.
“Aaugh…yud…”, Bram kaget ketika ujung jari Yudi menyentuh bibir lobang pantatnya. Lalu Yudi mulai meraba-raba lobang bagian luar. Agar lebih mudah Yudi suruh Bram untuk nungging. Bram menurut saja tanpa bertanya, lalu dia pun menungging. Yudi bisa melihat dengan jelas lobang pantat Bram yang ketat karena masih perawan dan itu membuat Yudi menjadi semakin terangsang. Yudi lalu mengambil sedikit lotion dan dioleskan pada jari. Yudi coba memasukkan jari telunjuknya ke dalam lobang pantat Bram sebagai peregangan.
“aduh yud..sakit..”, rintih Bram saat Yudi mulai memasukkan jari telunjuk. Mungkin saking sakitnya, Bram sampai meremas-remas bantal yang dari tadi ia jadikan pegangan. Lalu setelah jari telunjuk masuk, Yudi coba sogok-sogok lobangnya pelan.
“Yud..sakit…ough..”, Bram makin merintih. Keringat makin banyak keluar dari punggungnya.
“Tunggu bentar mas, ntar juga enak”,jawab Yudi menenangkan Bram. Kemudian, setelah pemanasan dengan jari cukup, Yudi mulai siap-siap memasukkan kontolnya ke dalam lobang pantat Bram. Kontol Yudi yang sudah tegang, diolesi dengan lotion sedikit agar lebih mudah.
“mas, kumasukin ya..”, kata Yudi.
“tapi pelan-pelang yud, sakit…”,jawab Bram.
‘iya..pelan kok. Ntar pasti enak”, kata Yudi lagi. Kemudian, tanpa menunggu lama lagi, Yudi mulai memasukkan kontolnya yang berukuran 19cm ke lobang pantat Bram. Blesss…
“ouuuuugh…..!!!!”, Bram berteriak keras ketika kontol Yudi mulai menusuk lobangnya. Dia kaget setengah mati karena ini yang pertama.
Awalnya agak susah kontol Yudi menembus lobang pantat karena Bram masih perawan. Namun sedikit demi sedikit bisa lebih mudah. Yudi pegang pantat Bram yang seksi dengan tangan dan mulai menyogok-nyogokkan kontolnya ke dalam lobang dengan pelan. Dia bisa merasakan kontolnya yang terasa hangat berada di dalam lobang Bram dan itu terasa nikmat.
“plok..plok..plok..plok..”, suara yang terdengar karena adanya benturan antara paha Yudi dengan pantat Bram. Selagi pantatnya dihajar kontol Yudi, tangan kiri Bram mengocok kontolnya yang juga menegang.
“yud..ough..pelan yud..ah..”, rintih Bram saat Yudi menarik maju mundur kontolnya. Yudi masukkan kontolnya ke dalam, lalu digoyangkan dulu didalam, sebelum ditarik pelan. Berulang-ulang Yudi lakukan itu. Bram yang awalnya kesakitan pun mulai bisa menikmatinya.
“oh shit yud…lagi, lebih dalam lagi..ough..’, desahan Bram makin kacau karena merasa nikmat. Yudi sedikit demi sedikit mempercepat sodokannya.
“oh yes…oh yes… Fuck you! pantatmu enak mas!”, kata Yudi yang juga merasakan nikmat.
“plo..plok..plok..plok”, suara itu makin cepat frekuensinya. Keringat mereka berdua bercucuran keluar dari tubuh, ruangan tanpa AC itu yang sudah panas, terasa makin panas saja. Setelah sekitar 30 menit Yudi menghajar pantat perawan Bram, dia merasa akan mencapai puncak. Lalu Yudi pun mempercepat lagi sodokannya.
“ough yud…pelan yud..ough….”, pinta Bram karena sodokan Yudi yang dipercepat. Tapi Yudi tak peduli, dia makin mempercepat sodokannya,
“Plok..plok..plok”, hingga akhirnya.
“ough.oh..oh”, Yudi berteriak ketika mengeluarkan mani dan menumpahi pantat Bram.
“crot..crot..crot..”, suara mani yang keluar dari kontol Yudi. Mani itu berwarna putih kental. Nafas Yudi tersenggal-senggal karena nikmat. Pada saat yang bersamaan, Bram juga mencapai klimaks dengan memucratkan maninya.
Hubungan mereka selanjutnya makin panas saja, tiada hari tanpa making-love!.

Sunday, November 3, 2019

Guru KungFu

James memang nama Eropa,tapi dia punya ‘she’[nama keluarga] yang jika James berada di Indonesia tidak atau jarang dipakai,tapi kalau dia sedang berada luar negeri dia selalu pakai!She-nya ada lah Tan di-Melayukan menjadi Sutantyo.Jadi, nama lengkap James adalah James Tan atau di-Melayukan James Sutantyo.Di paspornya dia menggunakan nama James Sutantyo.Tapi waktu di Amerika sehari-hari dia lebih suka memperkenalkan dirinya sebagai James Tan dan jika ditanya asal-usulnya dia tidak ragu untuk menjawab “I am Chinese Indonesian” [artinya “Gw orang Cina Indonesia”]. Bagiku hal itu bukan masalah. Karena asal-usul memang tidak bisa dipilih.Semuanya sudah “given”, takdir Yang Maha Kuasa. Seperti juga aku, yang tercipta jadi cowok homosex, di luar kemauanku,suka atau tidak suka, mau atau tidak mau! Jadi, jangan percaya kepada omongan tokoh agama apa pun dan mana pun juga yang mengatakan bahwa homosexualitas adalah sesuatu yang dibuat-buat dan terkutuk. Sesungguh -nya tokoh agama macam itu lah yang terkutuk dan seharusnya dikutuk!Dan memang mereka semua sudah dikutuk karena pasti keturunan mereka yang laki-laki terlahir sebagai cowok homosex dan keturunan mereka yang perempuan semuanya terlahir sebagai cewek lesbian!!!
Aku kenal James di Amerika dan pertemanan serta dan persahaabtan kami pun berkembang di Amerika. Waktu aku jadi US Citizen,James sedang memproses naturalisasinya jadi US Citizen.Kami punya banyak persamaan,karena itu kami cepat jadi teman dekat dan bersahabat.Apalagi kami kuliah di universitas yang sama,hanya beda jurusan, beda fakultas atau beda school. Umur kami berdua juga hampir sama, James hanya lebih tua beberapa bulan saja dariku - sekitar tiga bulan saja!
Dengan segala sifat ke-cinaan-nya yang terkadang dinilai “negatif” seperti efisien[yang diangggap pelit],tekun,rajin,disiplin [yang dianggap tidak suka bergaul],bagiku James tetap saja teman yang amat menyenangkan, baik hati, dan selalu penuh perhatian kepada teman dan suka menolong.Tetapi sifat-sifat cinanya itu justru mirip dengan sifat -sifatku, itulah sebabnya kami berdua bisa jadi cocok dan bisa jadi sahabat dekat!
Di samping itu James adalah seorang cowok Cina yang ganteng dan, entah turunan dari mana,James kulitnya cenderung agak coklat tidak terlalu kuning seperti umumnya orang Cina. Ketampanan James membuat aku betah berada dekat-dekat James.
Berkat latihan rutin Kung Fu dan latihan fisiknya maka tubuh James tumbuh jadi luar biasa indahnya. Ramping tapi bertonjolan otot-otot yang indah - bagaikan tubuh bintang laga dari Hong Kong! Tapi lebih indah!Karena tubuh James tidak amat berotot seperti tubuh binaragawan profesional - sehingga dia tampak lebih manusiawi!
Yang pasti otot dadanya menonjol ke depan dengan dua puting susu yang sungguh merangsang dengan perut yang rata bertonjolan otot membentuk six-packs! Bulu ketek James tumbuh lebat memanjang di sepanjang dataran ketiaknya tapi enak dilihat dan cukup merangsang. Yang istimewa dari James adalah “paket jembut, kontol dan biji pelernya” yang merupakan favoritku. Jembutnya tumbuh luas, hitam dan lebat!Kontolnya besar,tak kalah dengan ukuran kontol pengusaha swalayan RG yang terkenal punya kontol terbesar di kawasan Asia itu! Biji- pelernya membulat, bergantung di bawah kontolnya dengan warna kulit yang serasi dengan warna kulit kontolnya!
Yang aku kagumi adalah kontol James disunat ketat “high and tight” seperti pola sunat tentara baret hijau Amerika [US Green Berret].Ketika aku tanya kenapa dia sunat, James menjawab pendek :
“Supaya bersih!”
Sunat bukan tradisi masyarakat Cina. Tapi banyak lelaki Cina dewasa yang kontolnya seperti sudah sunat padahal tidak sunat, melainkan “terkelet”, yaitu kulit kulupnya yang pendek tertarik kearah belakang setelah dewasa,akibat membesarnya ukuran kontolnya.Tetapi James jelas-jelas memang sunat, bukan “terkelet” karena aku dapat melihat “parut bekas sunat[circumcision scar], di kulit kontol-nya!
Sejak kecil James sudah berlatih Kung Fu. Sesuai tradisi keluarganya. Karena itu ketika aku kenal James untuk pertama kalinya,dia sudah jadi "suhu” [guru Kung Fu].Akan tetapi,buat James,sebetulnya Kung Fu hanya hobby!
Keluarga James adalah keluarga yang modern dan punya ikatan batin kuat dengan Tanah Kelahiran-nya[Indonesia].Keluarga James juga keluarga kaya. Oleh sebab itu James dan saudara-saudaranya tidak diarahkan jadi guru Kung Fu melainkan diarahkan jadi orang-orang profesional di berbagai bidang.
Meskipun begitu, keluarga James juga banyak yang sudah bermukim di luar negeri,seperti Australia, Canada, Amerika Serikat, Jerman, Nederland, dan Singapura.
Setelah aku punya [memiliki]James aku merasa “my dream comes true”.Sebelumnya, jika aku menonton film laga [film Kung Fu] buatan Hong Kong [atau mungkin Taiwan], aku sering berkhayal kapan aku bisa menikmati tubuh bintang laga Cina yang ketat berotot dan ganteng itu!Waktu aku tinggal serumah dengan James aku merasa sudah berhasil mencicipi tubuh bintang laga Cina - dalam hal ini James - yang kebetulan juga jagoan Kung Fu,ganteng wajah-nya, dan tubuhnya ketat berotot! JAMES : SAHABAT, GURU, DAN KEKASIH
Selain jadi sahabat, James juga guru Kung Fu dan pelatih fisikku. Seperti umumnya guru Kung Fu, James juga tidak mau mengajarkan ilmunya kepada sembarang orang. Aku beruntung termasuk orang yang terpilih untuk jadi muridnya.Kadang-kadang terasa aneh juga,karena James bisa switch dirinya dari sahabat menjadi guru dan menjadi kekasih.
Sebagai teman,James amat mengasyikkan,bukan saja untuk teman jalan-jalan, makan-makan, olah-raga atau kegiatan lain seperti nonton,memancing atau sekedar ngobrol.Kami berdua bisa “share” makanan dan minuman. Bahkan kalau di rumah kami tidak ragu menggunakan piring, gelas, juga sendok yang sama bergantian.Jika sedang buru-buru terkadang tanpa dicuci dulu. Aku dan James saling meyakini bahwa kami bersih dan tidak berpenyakit menular seperti AIDS dan Hepatitis. Meskipun James orang Cina dan punya sifat efiesien, tapi James tidak pernah terlalu berhitung jika kami bayar sesuatu dengan cara share.James pernah berkata kepadaku :
“Mario,kita ini bersaudara. Aku kakakmu dan kamu adikku. Kita jangan terlalu hitung-hitugan soal duit”.
Sebagai guru [suhu], James tidak ragu bersikap keras dan kejam kepadaku:main pukul,main tampar, main tonjok,main tendang,jika aku melakukan suatu kesalahan atau kekeliruan sewaktu sedang dilatih Kung Fu,walaupun hanya kesalahan kecil dan tidak sengaja!Jadi,kalau sedang latihan [dilatih] Kung Fu oleh James,aku harus siap untuk diapakan saja oleh “Suhu James”.Pernah juga aku dihajar sampai babak-belur karena melakukan kesalahan prinsip. Sikap keras dan kasar James waktu sedang latihan Kung Fu tidak pernah masuk di hatiku.Bahkan diam-diam aku amat menikmati dihajar oleh James yang ganteng, kekar, dan berotot itu!!
Sebagai kekasih, James amat permisif.Apapun yang aku inginkan selalu dipenuhi.Aku “pinjam” kontol untuk aku isap, dia langsung buka celananya!Aku “pinjam” puting susu untuk aku pilin-pilin, dia langsung singkapkan baju. Aku “pinjam” ketiaknya buat aku main-mainkan bulu-keteknya atau aku mau jilat-jilat,dia langsung buka baju dan mengangkat tangannya ke atas.Tapi James tidak suka jika aku membahas atau mendiskusikan tentang bagian-bagian tubuhnya.
Aku boleh menikmati apapun juga yang ada ditubuh-nya,tetapi James tidak mau membicarakannya!Misal-nya, waktu aku tanya umur berapa jembut dan bulu keteknya tumbuh, dan umur berapa pejuhnya mulai keluar James pura-pura tidak dengar.Dia tidak mau jawab.Mungkin juga dia risih atau malu atau bisa jadi James bukan seorang homosex, melainkan dia memang sayang kepadaku secara tulus.
Tentu saja aku boleh menikmati tubuh James diluar waktu latihan Kung Fu.Jika sedang latihan Kung Fu jangan coba-coba! Sebab,saat sedang latihan Kung Fu aku hanya boleh menikmati tamparan, pukulan, tonjokan tangannya atau hajaran dan lecutan pecut -nya saja!
Jika sedang melatih Kung Fu,James selalu membawa alat disiplin.Bisa pecut rotan,cambuk sapi [bull whip] atau dia sekedar melepas ikat pinggangnya buat menghajar aku jika dirasa perlu! Aku adalah satu-satunya murid James dan kami biasa berlatih Kung Fu di rumah.Rumahku di Amerika letaknya agak terpencil dari tetangga sehingga James leluasa PLAKK-PLOKK!,PLAKK-PLOKK!, menampar pipiku, atau atau BAK-BUK,BAK-BUK, menonjok perutku atau pun JEPRATT-JEPRETT!, JEPRATT JEPRETT! melecuti aku! Rumah yang terpencil itu kami sewa share : fifty-fifty. Sewanya murah karena letaknya terpencil.
Mungkin kalau James bukan jagoan dan guru Kung Fu,kami tidak akan berani tinggal di tempat yang terpencil seperti itu - walaupun waktu itu kami berada di Amerika!

KONTOL JAMES

Seperti biasa bagian tubuh cowok yang merupakan favorit-ku adalah KONTOL! Bagian tubuh lain yang juga aku suka[tapi bukan favorit],adalah : bibir dan mulut[buat dicipok],puting susu[buat dipilin, diremas, dielus-elus], ketiak dan bulu keteknya beserta jembut[buat dimain-mainkan], dan lobang pantat [buat disodomi dengan kontol atau benda keras lainnya].Sekali-sekali lobang pantat juga boleh dijilati dengan lidah pada acara rimming [jilat pantat].Nikmatt!.
“Hobby” beratku adalah menjilati dan mengisap kontol James yang besar ukurannya[seperti ukuran kontol pengusaha swalayan RG] dan sudah disunat ketat.
Sebagai orang yang berdarah Mongol [Tionghoa], kulit kontol James warnanya serasi dengan kulit tubuhnya [tidak lebih gelap dan tak lebih hitam] sehingga terkesan kontolnya mulus! Setelah kami tinggal bareng di satu rumah maka kelakuan “sinting” kami makin menjadi-jadi. Kami praktis selalu telanjang bulat di rumah seperti kaum nudis atau kaum naturalis.Kami hanya memakai pakaian dirumah pada musim dingin saja.Pada musim semi[spring] musim panas [summer],dan mesim gugur [fall],kami lebih sering bertelanjang-bulat saja.
Pakaian untuk latihan Kung Fu ditentukan oleh James. Tetapi James tidak pernah mengizinkan aku mengenakan penutup atas.Kami berdua hanya memakai celana Kung Fu,celana boxer atau mengenakan jock strap[suporter] saja - tanpa baju! Dengan hanya mengenakan penutup yang minim begitu maka James jadi amat leluasa jika ingin menghajar bagian-bagian tubuhku [tinggal pilih saja mau menghajar bagian tubuhku yang mana]. Karena James mengaggap dia abangku maka dia lah yang mengambil keputusan di rumah kami di Amerika[decisison maker].
James mengatur waktu dengan ketat. Kapan harus belajar, kapan harus, latihan, kapan harus makan dan tidur, kapan rekreasi dan kapan membersihkan rumah dan mengurus laundry serta kapan kami main sex [sejenis].Kami juga cari duit [kerja],apalagi James sudah punya “green card” dan aku sudah jadi US Citizen. Kami kerja apa saja, mulai dari yang bersifat “bisnis” [dagang] sampai yang bersifat “servis” [menjual tenaga].
Sebagai orang yang dibesarkan dalam budaya Cina, tentulah James berusaha keras mendapatkan uang. Hal yang positif ini juga mendorong aku melakukan hal yang sama dan aku belajar banyak dari James tentang cara mencari uang yang baik dan banyak!
Sewaktu main sex, semua bagian tubuh James ada lah milikku dan aku oleh “pinjam” kapan saja aku mau, kecuali waktu latihan Kung Fu dan waktu aku atau James harus belajar. James hanya sekali-sekali “pinjam” lobang pantatku untuk dia sodomi dengan kontolnya yang ukuran kontol kuda itu!
Kalau James sedang mengembat boolku,dia terkesan amat bernafsu dan dia selalu memompa-mompakan kontolnya dengan kasar ke lobang pantatku.Seakan lobang pantatku adalah nonok perempuan [vagina].
Itulah sebabnya aku katakan bahwa mungkin James bukanlah seorang homosex tapi dia seorang hetero-sexual [straight] yang berbaik hati padaku, mau tinggal bareng dan tidak keberatan bagian-bagian tubuhnya aku nikmati! Aku tidak pernah “berani” tanya pada James apakah dia homosex, bi-sex atau straight,karena James tidak suka bicara soal-soal pribadinya - walaupun dia tidak keberatan jika kontolnya aku isap,aku jilat, dan waktu pejuhnya keluar aku minum dan telan!.Memang benar,lelaki ynag suka diisap kontolnya bukan jaminana bahwa dia homosex. Laki-laki straight juga suka diisap kontolnya, baik oleh sesama cowok maupun oleh cewek! Ta'i!
Aku paling suka dengan kontol James dan karena kami hampir selalu bertelanjang bulat di rumah maka kalau ada kesempatan aku paling suka memain-mainkan kontol James sampai dia ngaceng, kalau kontolnya sudah “membara”[tegang,“kepala” kontol-nya memerah ungu berkilat]maka aku akan sambung dengan jilatan mulutku dan tidak lama kemudian pejuhnya muncrat : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOT! Indah!
Sebagai orang Cina tentu saja James tidak kenal mandi junub.Oleh karena itu setiap kali pejuhnya keluar dia tidak perlu mandi, cukup membersihkan kepala kontol dan lobang kencingnya dari lelehan pejuh dengan kertas tisu.Tapi seringkali kontol-nya sudah bersih oleh jilatan dan isapan bibir mulut, dan lidahku, jadi : “It’s OK!!!”. Ta'i! ANTICLIMAX
Selain bagian-bagian tubuh cowok, sebetulnya aku juga suka cairan-cairan tubuh cowok selain pejuh, seperti uyuh[air kencing],peluh [keringat],iduh [air ludah]!
Tidak mudah meyakinkan James untuk mengizinkan aku boleh minum air kencing, air ludah dan peluh-nya[keringatnya].Waktu aku minta izin James untuk mencicipi cairan tubuhnya yang lain,selain pejuh dengan tegas James menolak katanya :
“Jangan! Jorok! Itu bisa bikin penyakit!”
Sayang sekali,waktu tidak cukup bagiku untuk bisa mendapatkan izin James, guru dan suhu Kung Fu-ku itu! Jadi sampai aku berpisah dengan James, aku belum sempat mencucup keringat mau pun minum air kencing yang keluar dari tubuh James! Tidak juga minum air ludahnya.Karena James tidak pernah mau diajak ciuman apalagi cipokan!Mungkin karena dia memang seorang lelaki straight yang sejati! Ta'i!

Thursday, June 27, 2019

Jurkam

“Deg deg ser…” hatiku bergetar tatkala melihat salah seorang juru kampanye diantara segerombolan jurkam diatas sebuah pentas. Masih muda diantara jurkam tua bangkotan perut buncit muka berminyak namun jurkam yang satu ini lain dan seakan aku pernah ketemu tetapi entah dimana. Kemarin dia ada juga disana tetapi sebagai juru kampanye partai lain, apakah aku salah lihat, deja vu?, entahlah akusendiri mengucek mata beberapa kali namun serasa memang juru kampanye yang satu ini pernah ketemu dengan aku dan mengapa dia ada disana beberapa kali mewakili berbagai macam partai yang sedang jual bacot kehulu kehilir tak tentu ujung pangkal, berbusa busa mulut mengobral janji kepada massa yang hadir di lapangan itu.,
Penyanyi dangdut mulai melantunkan lagu, massa dilapangan mulai berjoget diiringi band jeguk, ya band jeguk karena yang terdengar cuma jeg guk jeg guk jeg guk, sesekali teriakan yel yel partai meningkahi lagu dangdut yang dibawakan dengan nada yang kurang ½ nada membuat kerangka mayat Mozart atau Beethoven terbalik-balik bila mendengarnya, selera rendah aku tak tertarik, aku beranjak kebelakang panggung mencari tahu tentang jurkam yang membuat aku deg deg ser tadi. Di belakang panggung sekelompok orang dari partai yang bersangkutan sedang duduk berbincang satu sama lain, entah apa yang diperbincangkan aku tak mau ambil pusing, aku hanya duduk dibawah rimbunan pohon dibelakang panggung mengisap rokok dan memperhatikan satu persatu manusia yang ada dibelakang panggung termasuk kelompok jurkam yang memakai rompi partai dengan warna menyala,
Serrr… mataku bertumbukan pandang dengan jurkam muda yang tadi aku lihat dipanggung dan agaknya dia juga mengalami hal yang sama karena dari tatapan matanya ke mataku seakan bertanya siapakah anda? apakah kita pernah bertemu? Dia seakan cuek saja dan berbicara lagi dengan temannya dikelompok tersebut dan kembali serrr.. mataku bertumbukan pandang dengannya. Bila anda seorang gay homo sejati maka anda pasti mengerti perasaanku karena pandangan mata ke mata yang ketiga kali berarti, yes…!
Mereka kembali keatas panggung, berkoar koar disana entah omong apa aku nggak menyimak, aku tetap saja duduk merokok dibawah rimbunan pohon di belakang panggung sambil berusaha menggali memori tentang jurkam yang satu itu, dimana, siapa, kapan,… akh buntu. Sampai tiba tiba,
“Apa kita pernah bertemu sebelumnya” jurkam itu ada disebelahku tanpa kusadari sebelumnya, kembali serrr… tatapan mata kami bertemu dan berarti yes!!! Orangnya muda usia 20-an tahun gagah kekar berkulit hitam terbakar matahari, memakai baju hem kancing terbuka dua buah dibalut rompi partai dan celana jeans ketat ngepas dikaki dengan cetakan kontolnya kearah paha kanan, nggak pake CD ini jurkam.
“Jono?” sekilas nama itu melintas dibenakku (baca MOTN: Nafsu Badak Tenaga Kuda Pejantan),
“Ya,… dan kaukah itu” katanya menyebut namaku
Kami berpelukan erat dibawah rimbunan pohon dibelakang panggung kampanye
“Gile lu Jon, sejak kapan jadi jurkam?,
"Jurkam bayaran, santai ajalah jurkam semua partai”
“Oo it’s ooo”,
“Normatif aja, cuma ganti nama partai ketika teriak hidup partai …, he he he, namanya juga cari makan”,
“Oo it’s ooo again”,
“Main kerumahku” ajaknya sambil merangkul pundakku menuju jalanan yang ramai karena kampanye sudah bubar jalan. Sambil bertukar cerita pengalaman hidup semenjak berpisah kami menumpang angkutan kota menuju rumah Jono, turun dipermpatan jalan dan berjalan kaki melalui gang sempi kamipun tiba dirumahnya yang sederhana.
“Eh, lo udah beristri? tanyaku ketika melihat penampilan rumahnya yang bukan tipe rumah seorang bujangan,
"Nggak bukan istri, tapi hidup bersama aja, itung itung ngentot gratislah” kata Jono santai sambil tersenyum nakal,
“Dasar kontol loe masih nafsu badak juga” kataku sambil menggenggam kontolnya yang tercetak di celana jeansnya.,
Seorang cewek muncul dari kamar, dandanan menor pakaian tipis membayang, lonte darimana pula yang disabet Jono dalam pikiranku. Kami berkenalan, Sinta, pekerja seks komersial di klub malam disekitar rumah tinggal mereka. Hmm, pantesan… dengan Jono dia nempel terus seakan tidak menganggap diriku ada disana dan pengalamanku bersama Jono tempo hari kembali terbayang sekilas dibenakku. Bagaikan sepasang kekasih tak ketemu bertahun tahun mereka berdua bermesraan didepan mataku, akh… Jono nggak berubah sedikitpun, tangannya menggerayangi memek dari balik daster tipis membayang dan mulutnya dengan rakus mengemut tetek Sinta yang udah menyembul keluar dari daster. Beberapa menit berlalu fore play semakin hot, Sinta mulai berdesah menggelinjang menggelepar dipelukan tangan kekar Jono yang dengan leluasa menggerayangi setiap lekuk tubuhnya, baju Jono direnggutnya dengan kasar hingga kancingnya berhamburan lepas dan sementara itu kontolnya Jono yang item gede kekar ngaceng berurat mekar dengan gagah keluar dari celana jeansnya.,
“Koq melongo aja, ikutan dong” kata Jono padaku sambil memberi kode agar aku menyepong kontolnya yang ngaceng itu. Kesempatan tak akan datang dua kali, aku segera merayap kearah mereka dan mulai menjalankan aksiku pada kontol Jono yang lagi nganggur itu dan sementara itu Jono menjilati memek Sinta yang kini udah mengangkangi muka Jono sambil mengerang keenakan memeknya yang basah dijilat diemut dan dutusuk lidah Jono. Giliran aku mengangkangi kontol Jono dan mengarahkannya kedalam lobang pantatku sambil memeluk tubuh Sinta dari belakang memilin milin teteknya yang gede bahenol kami berdua melonjak lonjak naik turun diatas tubuh Jono yang perkasa, lobang pantatku keluar masuk kontol Jono dan memek Sinta keluar masuk lidah Jono. Weleh weleh… Jono masih saja Jono yang dulu nafsu badak tenaga kuda pejantan, setelah Sinta berulang kali orgasme dia minta aku mengentotin Sinta sementara dia mengentotin aku doggy style. Hunjaman kontolnya yang gede dilobang pantatku sedemikian buas dan binal sehingga kontolku ikut pula terhunjam dalam kedalam memek Sinta yang udah basah kuyup dan terkadang keluar dan masuk lobang pantat Sinta. Kecipak kecipok suara kontol basah keluar masuk memek dan keluar masuk lobang pantat mengiringi desahan erangan dan lenguhan kami bertiga yang sedang memuaskan nafsu binatang,
“Ohh… fuck me, oh shit, fuck me harder…ohh”,
Sinta mengerang meracau diantara geliat gelinjang tubuhnya yang sudah berkilat bermandikan keringat dan semakin kuat semakin dalam semakin keras kontol kami berdua dan akhirnya crrooth.. crrooth.. arrggh.. aku mancrut tak tertahankan setelah sebelumnya Sinta dengan segera mengemut kontolku yang baru saja keluar dari memek dan lobang pantatnya. Lobang pantatku mengembang mengempot dengan hebat memilin kontol Jono yang tengah berdenyut mengaduk aduk isi ususku dan terkadang menyentuh prostatku dan arrggh… hnngghh… arrggh… hnnggh… Jono juga memuncratkan pejuhnya yang hangat dan dalam jumlah banyak didalam lobang pantatku.,
Beberapa saat kami ambruk bertiga terengah engah menikmati permainan gila yang baru saja dilakukan, aku berada diantara mulut Sinta dikontolku dan kontol Jono dilobang pantatku.,
“Udah dulu ye, gua mau kerja” kata Sinta melepaskan emutannya dari kontolku dan menciumi Jono secara French kiss, bertukar pejuhku yang ada didalam mulut Sinta. Dia bersiap untuk pergi ke klub malam menjaring mangsa dan tinggallah kami berdua dirumah, bernostalgia tentang masa lalu yang pernah kami lalui bersama dengan indah menjalani gairah masa remaja yang membara. Aku berada dipelukan Jono telanjang bulat sementara Jono telanjang dada dengan kontolnya kini mulai ngaceng lagi keluar dari celana jeans ketatnya, gila deh lo Jon, mau lagi? Dia menciumi mulutku dengan rakus sampai hampir aku putus nafas dibuatnya sementara tangannya yang kekar menjelajahi tubuhku memilin pentilku dan tentunya kontolku dan jarinya menyodok lobang pantatku yang sudah licin akibat tumpahan pejuhnya tadi. Tanganku dengan mesra digenggamnya dan diarahkannya ke kontolnya yang ngaceng tegak kaya tugu Monas minta diloco olehku, dan aku dengan senang hati nglocoin senjatanya yang sudah terkokang siap untuk ditembakkan lagi, sementara leherku habis dijilat diisep dicupang olehnya demikian pula buah dadaku penuh dengan jejas cupangannya arrggh… Malam itu milik kami berdua, berkali kali pejuhnya muncrat didalam tubuhku, anget legit kental seakan tak ada habis habisnya, demikian pula aku berkali kali muncrat pula dibuat Jono, sebenarnya elo cocoknya bukan Jurkam (juru kampanye) tapi Jurkon (juru kontol) deh Jon!,
“Jon, nafsu loe masih badak tenaga loe masih tenaga kuda juga ye” bisikku mesra ditelinganya sebelum akhirnya kami berdua jatuh tertidur berpelukan telanjang bulat berlumuran pejuh.

Friday, March 29, 2019

Air Nikmat

Pejuh sering disebut sebagai lendir yang hina. Tapi tergantung dari sisi mana melihatnya, pejuh juga dapat dilihat sebagai cairan yang indah dan mulia.Terutama jika pejuh itu keluar dari kontol pemuda ysng tampan, menawan, atletis, berkontol besar dan kontolnya disunat ketat! Pejuh terutama amat populer di kalangan cowok homosex untuk diminum atau ditelan. Nikmat!!!Tetapi sebetulnya selain pejuh ada cairan-cairan lain dari tubuh laki-laki yang juga nikmat untuk dicucup,dijilat, ditelan yaitu semua cairan yang namanya diakhiri dengan huruf “U” dan “H” selain pejUH,yaitu: idUH [air ludah atau air liur],uyUH [air kencing],dan pelUH [keringat]!Jadi, hanya ta'i laki-laki saja yang tidak bisa dan tidak boleh dimakan!Sedangkan produk lain yang dihasilkan tubuh laki-laki sah-sah saja untuk dikonsumsi!
Cara minum pejuh,semua cowok gay sudah tahu yaitu setelah kontol cowok yang kita kagumi kita jilat-jilat dan kita isap dan cowok itu tidak bisa lagi menahan desakan pejuh di kontolnya maka pejuh itu akan muncrat keluar dari lobang kencingnya: AGH! CROOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT!.
Pada saat pejuh itu sedang dimuncratkan berdenyut -denyut dari biji-peler melalui kontol,maka kita bisa langsung menghirup dan menelannya dari ujung kontol cowok yang kita kagumi di lobang kencing -nya : SLURRRP, SLURRRP! SLURRRP! Agh! Nikmatt!! Silahkan mencoba! Tapi, tolong cari cowok yang tampan, menawan, atletis, ketat berotot, dengan kontol besar dan sudah disunat ketat.Kalau cowok-nya tidak memenuhi kriteria seperti itu.Wah!Rugi!
Bagaimana caranya menikmati cairan-cairan tubuh lelaki yang lainnya? Di bawah ini aku ceritakan pengalamanku di Amerika bagaimana aku mencucup dan meninum cairan-cairan tersebut!
BERNARD : PEMUDA TIBET
Waktu aku kuliah di Amerika aku punya teman dari berbagai bangsa. Amerika sering disebut sebagai “melting pot” - kuali tempat mencampur - karena ada berbagai bangsa yang mendiami Amerika yang datang dari seluruh dunia.
Aku jumpa Bernard di kafetaria atau di kantin sekolah. Bernard yang duluan menyapa aku dan mengajak aku berkenalan.Mungkin karena aku punya tampang Asia. Kebetulan saja, selama tiga hari berturut-turut aku lunch satu meja dengan Bernard yang tentu sebelum aku berkenalan aku belum tahu namanya.Selama makan dekat Bernard sekali-sekali aku jumpa teman-teman dari Indonesia yang kuliah di universitas yang sama dan kami bertegur-sapa dalam Bahasa Indonesia.Pada hari ketiga Bernard menyapa aku dengan ramah.Bahasa Inggrisnya sangat Amerika.
Menurut Benard, mula-mula dia mengira aku orang Cina.Tapi setelah dia mendengar aku bicara bahasa lain, dia ingin berkenalan dengan aku,karena aku orang Asia.
Sebetulnya aku juga ingin kenalan dengan Bernard, karena dia bertampang Asia tapi berukuran tubuh Eropa [atau Amerika] dan wajahnya ganteng, tubuh-nya atletis kekar dan berotot.Lengan Bernard juga bagus, besar dan berotot. Waktu itu musim panas dan tiap hari aku lihat Bernard selalu berpakaian baju tanpa lengan. Sehingga otot biseps-nya yang menggiurkan bisa dinikmati dengan mata dan bulu-keteknya yang hitam dan lumayan lebat itu boleh diintip dari jauh!
Rambut kepala Bernard juga bagus, lebat, tebal dan keriting. Pendeknya menurutku wajah Bernard tidak terlalu “Tibet-Tibet amat” seperti tampang orang Tibet yang berdemonstrasi anti RRC dan anti Olympiade seperti disiarkan TV BBC, CNN, ABC, CNA maupun Aljazeera.
Ternyata Bernard aslinya orang tibet. tapi dia lahir di Amerika.Kakeknya berimigrasi ke Amerika dari Nepal.Keluarganya kabur dari Tibet ke Nepal pada sekitar tahun 50-an ketika terjadi huru-hara masuknya tentara RRC ke Lhasa,larinya Dalai Lama ke India[Dharamsala] dan juga waktu RRC menunjuk atau mengangkat orang kedua[setelah Dalai Lama] dalam jajaran pimpinan monarki keagamaan Tibet yang disebut “Panchen Lama”.Lazimnya pengangkatan pemimpin Tibet baik Dalai Lama mau pun Panchen Lama dilakukan melalui penelusuran re-inkarnasi. Tapi dasar RRC,mereka malah menunjuk Panchen Lama dengan selembar SK [Surat Keputusan]. Bernard punya nama keluarga tapi aku tidak ingat. Entah Zhan, Zehn atau apa. Yang pasti dia warga negara Amerika dan lahir di Amerika[Americanized] dan dia mengambil nama Eropa [Kristen]: Bernard, meskipun dia beragama Buddha Tibet [Lamanisme]. Ternyata sebulan setelah aku kenalan dengan dia, Bernard pindah ke dormitory tempat aku tinggal. Karena aku kenal dengan dia aku anjurkan agar dia minta kamar yang bersebelahan dengan kamarku yang kebetulan kosong.Sejak itu lah kami jadi teman dekat. BERNARD JADI SAHABATKU
Setelah Bernard Zhan tinggal di sebelah kamarku di dormitory,kami sering ketemu.Terkadang Bernard main di kamarku,terkadang aku yang main ke kamar-nya. Ternyata Bernard belum fully Americanized, belum sepenuhnya jadi orang Amerika.Mungkin dia confused [bingung] karena, di rumah,orang-tuanya masih menerapkan budaya dan kebiasaan Tibet.Itu lah sebabnya dia tidak punya banyak teman atau bisa jadi memang Bernard tidak pandai bergaul.
Dengan aku Bernard tampaknya merasa cocok.Hobby Bernard untuk latihan fisik dan latihan beban secara intensif agaknya juga merupakan kompensasi untuk mengisi waktunya dan menutupi kesepiannya.
Karena aku juga hobby latihan fisk dan latihan beban maka kami sering melakukan latihan bareng di fitness center kampus kami. Setiap pagi atau sore[tergantung kesibukan kami],kami juga jogging bareng. Pendeknya kalau soal latihan fisik aku merasa amat cocok dengan Bernard. Kami sama-sama sering ketagihan latihan dan seeprti tidak ingin berhenti latihan.
Bernard orangnya bersih dan harum.Aku tak pernah mencium bau yang tidak sedap dari tubuhnya atau dari pakaiannya.Anehnya,walaupun dia orang Tibet yang berbudaya jarang mandi, karena berasal dari daerah dingin, tapi Bernard rajin mandi.
Alasannya karena dia merasa gerah akibat latihan fisik yang intens.Itulah sebabnya Bernard mandi sampai tiga kali sehari dan itu lah sebabnya dia tidak pernah bau badan.
Karena Bernard lahir di Amerika, dia juga sudah disunat waktu bayi.Bernard suka sekali telanjang-bulat dia tidak ragu-ragu berkunjung ke kamarku dalam keadaan telanjang bulat. Aku sendiri sama sekali tidak kebaratan jika dia datang ke kamar-ku “as he is” [artinya : seperti apa adanya dia alias telanjang bulat].
Bernard bertubuh indah. Karena itu walaupun dia telanjang bulat dia tetap enak dipandang mata. Kalau Bernard masuk kamra mandi,dia tidak pernah menutup pintu, apakah untuk mandi, berak,kencing atau “acara” apa pun juga.
Bernard cepat akrab denganku dan cepat percaya kepadaku.Apa pun juga tentang dirinya dicerita-kan kepadaku.Tiap akan curhat padaku,dia selalu berkata :
“But I’m sorry Mario.I’ve nobody, I need to tell you” [artinya : “Sorry ya Mario. Gua nggak punya siapa-siapa buat gua diceritain.Gua harus curhat sama loe”].Aku sendiri tidak keberatan untuk jadi tempat curhat Bernard.
Karean Bernard masih seumuran remaja dan orangnya ganteng badannya bagus, aku sering mencuri-curi kesempatan untuk menggerayangi tubuhnya dan juga kadang-kadang kontolnya. Kalu aku berbuat begitu Bernard tidak pernah menunjukkan sikap terganggu.
Dibiarkan saja aku memegang-megang dan memain-mainkan bagian-bagian tubuhnya. Memainkan puting susunya bahkan juga memain-mainkan kontolnya. Jika dia keenakan dirangsang kontol atau puting susunya dia akan mengaku terus terang :
“Ah!It’s good.It’s so damn good,Mario.More, more …” [artinya :“Ah enak Mario.Nikmat banget nih! Terus, terusin…!”].
Lama kelaman kalau aku memain-mainkan kontolnya aku teruskan saja sampai pejuhnya keluar.Bahkan aku buat “satu paket rangsangan”. Mula-mula aku rangsang puting susunya.Kemudian aku main-mainkan kontolnya.Dia akan menggelegak darahnya keenakan dan akhirnya kontolnya aku puaskan dengan jilatan dan isapan mulut dan lidahku sampai akhirnya dia tergelinjang-gelinjang kenikmatan dan pejuhnya pun muncat keluar tak tertahankan lagi : CROOOT! CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! Makin lama permainan kami makin cabul saja.Bahkan suatu kali lobang pantat[bool] Bernard aku sodomi dengan kontolku!Mula-mula Bernard agak kesakitan, tetapi aku mengatur agar kontolku menekan-nekan kelenjar prostatnya. Bernard jadi amat keenakan dan pejuhnya munrcat keluar karena rangsangan di kelenjar prostatnya itu!
Pendeknya kalau tidak ada kegiatan apa-apa maka kami berdua akan main sex sepuas-puas kami.Kami berdua memang saat itu sedang berada dalam puncak kemudaan sexual kami. Kadang-kadang kami masih menambah nafsu kami yang sudah membara itu dengan minum obat perangsang seperti Viagra dan Cialis! Hal ini disebut “aphrodisiac for recreation”, bukan “aphrodisiac for procreation”.
Karena ide-ide baru terus saja dimunculkan dalam melakukan hubungan sex sejenis kami,maka aku pun memperkenalkan kegiatan minum cairan tubuh. Aku mulai menciumi dan mencipoki mulut Bernard agar aku bisa menghirup air liurnya.Tiap kami selesai jogging aku selalu minta izin untuk bisa mencucup keringatnya yang membanjir disekujur tubuh Tibet-nya yang ketat dan berotot itu. Jika aku masih belum puas minum pejuh,aku minta dia mengeluar-kan air kencingnya sementara kontolnya sudah ber-ada dalam mulutku.Maka perlahan-lahan tapi pasti Bernard mengeluarkan air kecingnya dalam mulut-ku : seer..seer..seer…Agh!Hangat,sehat,nikmat! ANTICLIMAX
Demikianlah kisah nyata yang unik dari kehidupan dan pertemananku dengan Bernard yang katanya ber-asal dari Tibet! Ta'i!

Wednesday, March 13, 2019

Brutalnya Satgas

Salah satu keanehan mungkin satu satunya di dunia adalah pembentukan satgas pengamanan oleh masing masing partai setiap menjelang pemilu. Kan ada instansi resmi yang mengurusi masalah keamanan dan pengamanan, tapi entahlah semua partai di negara ini merasa penting membentuk satgas pengamanan sendiri yang terkadang justru membuat situasi menjadi tidak aman.
Satgas yang dibentuk umumnya terdiri dari pemuda pengangguran tak punya kerjaan tetap, brangasan, hanya berharap serupiah dua rupiah masuk ke kantong memanfaatkan moment pemilu, tak mengerti sama sekali visi dan misi partai yang disatgasnya kalau tak percaya anda sesekali boleh bertanya pada mereka tentang hal tersebut, maka jawaban yang anda terima paling paling:
“Oo, it’s ooo” anda tak mengerti apa yang disampaikannya dan dia sendiri tak mengerti apa yang diucapkannya, itu masih lumayan, dibanding bila jawaban yang anda terima dengan mata melotot merah karena minuman keras dan bentakan keras: “Mau apa tanya tanya!!!”
Malam itu aku sedang berada disuatu lokasi di pinggiran kota Jakarta, sedang mencari angin dan mencari kontol nganggur tentunya. Tak ada yang istimewa sampai ketika sekelompok anak muda berbaju loreng dengan emblem suatu partai yang berisikan preman kampung yang mau naik ke kursi legislatif tiba tiba merubungiku: “Ini dia orangnya, ayo ikut ke pos”
“Apaan sih, gua kagak ada urusan dengan lo pade”
“Jangan banyak bacot, ayo ikut dulu”
“…???”
Untuk tidak menambah kisruh suasana di jalan aku mengikuti saja permintaan mereka karena toh aku tidak merasa bersalah sedikitpun dan tidak bersangkut paut dengan mereka, dan yang lebih penting lagi ke 4 pemuda itu cukup menarik perhatianku, tinggi kekar bahkan salah seorangnya mirip pemain bola asal Jepang, Nakata. Di pos pengamanan mereka masih ada 2 orang lagi yang menunggu disana, aku di interogasi dengan gaya mereka yang slengekan itu dan ternyata aku dituduh menurunkan dan merusak atribut partai yang baru saja mereka pasang. Tentu saja aku membantah habis habisan dan menyatakan bahwa mereka salah identifikasi orang dan secara hukum mereka tidak berhak memperlakukan aku seperti itu, tapi dasar manusia yang tidak berpendidikan yang aku hadapi maka segala argumentasi rasanya tidak berguna bagi mereka, tetap saja mereka berkeras bahwa akulah orang yang merusak atribut partainya “Ngaku aja lo, tak jejelin kontol baru nyaho lo”
“Terserah, jejelin aja”
“Lho lo ngelawan ya”
“Ya gua kan nggak berbuat apapun, kalian saja yang menuduh yang bukan bukan”
“Apa lo kate, kami menuduh yang bukan bukan?”
Apapun kata kata yang aku keluarkan selalu saja di counter oleh mereka sehingga pokok masalah merusak atribut partai menjadi kabur dan kini menjadi masalah melawan omongan mereka. Aku dibawa kedalam ruangan tertutup, dan mereka mengikat tanganku kebelakang tubuh, tentu saja aku memberikan perlawanan dan merekapun menjadi lebih beringas lagi. Pukulan tinju, tendangan kaki dan sabetan ikat pinggang mendarat ditubuhku yang terikat, 4 orang satgas melakukan penyiksaan fisik terhadapku agar mengaku sedangkan 2 orang lagi berjaga jaga di depan pos . “Ayo ngaku aja atau gua jejelin kontol”
“Jejelin aja kalo lo berani”
“Apa! lo homo ya? nah, sekarang masalahnya sudah berubah lagi khan, tapi aku melihat kontol mereka udah pada ngaceng semua membentuk tonjolan gede di celana seragam lorengnya, dasar brandalan tengik, mereka mendapatkan kepuasan ketika menyiksaku. Seorang satgas mengeluarkan kontolnya yang gede item ngaceng tegak dan mulai menyodokkannya ke mulutku, sementara tubuhku tergeletak nungging di meja dengan tangan terikat kebelakang. Shrieek! celanaku dirobek dibagian pantat, dan tentu saja pantatku yang putih mulus segera terpapar karena aku tak memakai CD dan segera menjadi bahan perdebatan mereka siapa yang berhak menikmati terlebih dahulu. Akhirnya yang mirip Nakata tadilah yang disetujui mereka untuk yang pertama menyodomiku, dan akhhh… kontolnya gede banget, kepala kontolnya merekah merah keunguan dengan urat pembuluh darah gede gede menghiasi batang kontolnya yang keras tegang dan diiringi oleh sorak sorai temannya kepala kontolnya mulai menyeruak cincin lobang pantatku tanpa lubricant aww… atiiit mas, tapi aku tak dapat berbuat banyak karena kontol gede lain telah menyumbat mulutku sampai sedemikian dalamnya sehingga jembutnya yang lebat telah membenamkan hidungku. Kedua satgas jahanam menggenjotkan kontolnya dengan bringas, buas dan brutal kedalam lobang pantat dan kedalam mulutku, semakin kuat semakin dalam
"Dasar homo anjing loe, doyan kontol”
“Hmmph… hmmmph” aku tak dapat menjawab karena kontol yang menyumbat mulutku semakin gede semakin tegang dan berdenyut denyut didalam mulutku. Dua kontol satgas lain juga sudah tegak berdiri merah membiru mengkilap karena diloco “Isepin kontol gue juga dong” dua kontol bergantian masuk kedalam mulutku, kalau begini mah uenaak juga diinterogasi satgas, dan sebuah kontol lagi ikut bergabung dengan kontol Nakata di dalam lobang pantatku, arrggh.. lobang pantatku terkuak lebar menerima dua kontol gede. Aroma jantan hormon lelaki muda sejati mengambang di udara dalam kamar bercampur keringat, akh… aku sangat terangsang bila menghirup aroma lelaki jantan, pheromone, kata orang pintar. Satu persatu satgas tersebut mulai menggigil mengejang dan memuncratkan pejuhnya diiringi desahan erangan dan lenguhan bagaikan kuda jantan mengentotin kuda betinanya, crrooth crrooth.. arrgh.. crrooth.. crrooth.. argh, sedotan loe yahud juga ya, pantat loe lebih enak dari memek euy, mantaap.. crrooth.. crrooth. Berulang kali kontol mereka menghamburkan pejuhnya yang kental, anget, legit dalam jumlah banyak maklumlah satgas muda belia dengan gejolak hormon lelaki yang membuncah minta segera dituntaskan nggak perduli lobang memek atau lobang pantat, mulut cewek atau mulut cowok, yang penting crrooth.. crrooth.. arrgh. Keringat membasahi tubuh mereka yang kekar berotot, seragam satgaspun basah kuyup, nafas masih tersengal sengal puas dan aku sendiri telah muncrat berulang kali didalam celanaku hingga basah kuyup licin oleh pejuhku sendiri, oh shit.
“Loe belon boleh pergi kalo belon bersihin kontol kami, ayo jilat!” kata salah seorang satgas memrintahkan aku untuk menjilatin sampai bersih kontol kontol gede mereka yang kini terkulai keluar dari celana loreng seragam satgas. Aku merayap mendatangi kontol mereka satu per satu, aku jilat dengan nikmat sampai tak setes pejuhpun tersisa sementara itu si Nakata mengentotin lagi lobang pantatku.
“Gue pengen lagi neh, enak banget memek loe" katanya sambil menghunjamkan kontol gedenya yang mulai ngaceng kembali akibat jilatanku pada kontolnya. Jadi mirip anjing gencet aku dan dia bergerak menjilati dari satu kontol ke kontol temannya yang lain sementara kontol Nakata masih tertancap dalam di lobang pantatku.
Aku akhirnya dilepas oleh satgas partai yang brutal itu setelah mereka yakin dan puas bahwa aku bukanlah orang yang merusak atribut partai mereka. Dengan lunglai badan babak belur dan pakaian yang brantakan aku berjalan menuju kamar kostku, pejuh anget masih mengalir sedikit demi sedikit keluar dari lobang pantatku licin membentuk aliran pejuh ke biji pelerku dan ke pahaku, geli ah. Sebelum keluar dari pos satgas si Nakata membisikkan ketelingaku “Sering sering ke pos satgas ye”