Page Tab Header

Wednesday, October 2, 2013

Gundah Hati



Hari Ke-4 Meninggalkan Istana Regata



2hb Oktober 2013.
Hari ini, genap 4 hari saya meninggalkan Istana Regata. Dan selama itu pula saya tidak mendengar kabar tentang dia.

Kadang terasa sebak dalam hati, meronta-ronta ingin tahu; apakah dia sihat?, apa yang dibuatnya sekarang?

Saya cuba menenangkan diri.
Kalau dia ada dalam kesulitan, tentu Pangeran Yk akan menghubungi saya.
Bukan kah Pangeran Yk tahu bagaimana harus menghubungi saya bila ada apa-apa berlaku pada Putri Yasmin.

Saya mengagak, Putri Yasmin sedang mencuba untuk melupakan keberadaan saya.
Dan sebagai seorang abang yang baik, saya harus bisa membantu dia mencapai apa yang dimahukan.

Saya berharap, agar tercapai matlamat yang dia simpan di hati.
Walau ada sebak dan perih di hati saya, saya harus bisa menggagahi diri.

Saya yakin, ini adalah jalan yang terbaik untuk kami semua.
Jalan agar saya dan Putri Yasmin tidak lagi menyakiti hati Pangeran Yk.
Jalan agar saya tidak lagi menyakiti hati Putri Yasmin, yang halus.

Teringat hari terakhir saya disana.
Saya terpaksa harus memarahi Putri Yasmin dengan suara yang keras, nada yang mencengkam.

Teringat saat saya harus ketemu Pangeran Anri, dokumen kerajaan itu harus disampaikan segera ketangan perdana menteri.
Sedang,
Tidak ada lagi pegawai kerajaan lain yang bisa dititipi dokumen penting itu.
Dokumen kerajaan yang menyangkut masa depan rakyat banyak.
Dan besok saya mesti meninggalkan pulau itu.

Hati saya tidak terima saat dari mulutnya terucap, dia akan membawa saya ketemu Pangeran Anri dan kemudian pulang ke Istana Regata sendirian.
Bagaimana dia di jalan?
Dia tidak mungkin bisa membuang pikirannya yang bukan-bukan saat saya harus ketemu Pangeran Anri.
Bagaimana dia membawa kenderaan saat pikirannya sedang menerawang?
Teringat saat kami pertama ketemu dulu, saat kecelekaan hampir merenggut nyawanya.
Satu keputusan ... Tidak, saya tidak akan biarkan dia berjalan sendirian.

Saya cuba menutupi rasa sayang yang teramat sangat kepada dia; untuk mengajari bahwa hidup kadang perlu harus memilih.
Saya tidak ingin dia tahu, betapa saya khawatir dengan dirinya bila dia berjalan sendiri selepas dia mengantar saya menemui Pangeran Anri.
Mampu kah dia membawa kendaraannya dengan baik?

Huh, terpaksa saya membentak, kalau Putri Yasmin mahu meninggalkan saya sendirian ketemu Pangeran Anri di tepi hutan itu, biar lah Putri Yasmin balik ke Istana Regata sendirian.
Jangan peduli kan saya lagi.

Dan, betapa terhirisnya hati ini bila melihat tangan dia gementar.
Sungguh saya sayang dia.
Tapi, kita harus sedar; hidup kadang harus memilih.
Dan apa yang dipilih kadang mendatangkan kesakitan.

Kalau lah saya tidak mempertimbangkan perasaan Putri Yasmin,
Tentu saya akan memanggil Pangeran Anri untuk menemui saya di BM.
Tapi karena harus menjaga perasaan Putri Yasmin, terpaksa saya harus memilih ketemu di pinggiran hutan.
Walaupun ini menjadi tidak sedap bila ada rakyat kami yang memergoki kami.

Dan kalau lah saya tidak mempertimbangkan keselamatan diri Putri Yasmin,
Tentu saya lebih senang jika saya bisa bertemu dan berduaan dengan Pangeran Anri, mungkin kami bisa kemana-mana.

Huh,
Dengan sangat terpaksa.
Saya harus mengambil tindakan yang mungkin menyakitkan bagi Putri Yasmin tapi lebih aman untuk dirinya.
Dia sendiri yang akan mengantar saya ketemu Pangeran Anri.
Saya memilih datang bersama Putri Yasmin untuk bertemu dengan Pangeran Anri dengan harapan, bila ada sesuatu yang terjadi di jalan; biar lah saya ada di sebelah Putri Yasmin, biar kami bersama-sama melalui segalanya, dalam duka mahupun duka.
Saya ingin menjaga dia dengan baik, menjaga hati dan perasaannya yang halus.


...

Dindaku,
Semoga Putri Yasmin sehat selalu, bahagia bersama Pangeran Yk.

Kanda bahagia bila Pangeran Yk bisa menjaga dinda dengan baik.
Dan bila Pangeran Yk, ada berbuat jahat pada dinda; datang lah kepada kanda.

Jangan malu dan jangan segan.
Tangan kanda selalu terbuka menerima dinda.

Pesan kanda,
Putri Yasmin jagalah sholat nya selalu, Allah SWT yang mempertemukan kita.

Segala yang nampak manis jangan langsung ditelan bulat-bulat dan segala yang nampak pahit jangan langsung dimuntahkan.
Bisa jadi, yang manis itu adalah racun dan yang pahit itu adalah ubat.

Dinda harus bisa menarik kesimpulan dan mencari tahu hakekat segala sesuatunya.
Jangan sampai bila sesorang memarahkan dinda, dan kemudian dinda membencinya; boleh jadi kemarahan itu untuk kebaikan dinda.
Dan, jangan sampai bila seseorang membujuk dinda dengan rayuan manisnya, dan kemudian dinda langsung menyayanginya; boleh jadi bujuk rayuan itu akan mendatangkan keburukan pada dinda.

Dinda,
Dinda ada memiliki banyak kelebihan, hanya sekarang dinda belum nampak.
Semua kerana dinda masih belum bisa berdiri sendiri di kaki sendiri.
Kanda berharap, satu masa nanti; dinda bisa memahami dan menemui segala kelebihan diri dinda.

Akhir kata,
Dinda jaga diri baik-baik.
Bila kita ada umur panjang, insha Allah kita akan bertemu lagi.

Kanda berharap, bila satu waktu nanti saat kita harus bertemu; anggaplah saya sebagai kanda kepada dinda.
Kanda ingin, hidup dinda lebih bermakna.
Semoga segalanya menjadi baik-baik saja.

Kanda mohon maaf, 
Kerana banyak menyusahkan hidup dinda.

Terimakasih atas segala kebaikan dinda.
Terimakasih atas segala kenangan indah nya.

Anak-anak kanda selalu bertanya tentang dinda, terutama yang bungsu.
Abang hanya bisa menenangkan, "Putri Yasmin sedang sibuk, bila ada umur panjang insha Allah kita semua akan bertemu dengan Putri Yasmin".

Salam,
Abang.


(Kiriman; Sang Pangeran dari Seberang)















.


No comments:

Post a Comment