Page Tab Header

Saturday, October 23, 2004

Cerita: Kelasi Kapal Barang




Kelasi Kapal Barang

Kapal barang itu hendak berangkat ke Tj. Priok dengan lama perjalanan sekitar 3 hari 4 malam. Aku ikut dikapal barang itu. Karena aku tak mempunyai uang untuk membayar tiket maka aku menawarkan diri untuk menjadi tukang bersih kapal dan membantu cuci piring di dapur kapal. Ternyata tawaranku diterima maka berangkatlah aku dengan kapal barang menuju ibukota mencari penghidupan yang lebih baik.

Kapal yang memuat berbagai barang itu dioperasikan oleh 4 perwira kapal dan 12 kelasi dan 2 orang koki. Sejak pagi hari aku telah berada di kapal mulai mengepel lantai kapal, membersihkan kamar, kamar mandi dan mencuci piring di dapur. Di geladak kapal masih berlangsung kegiatan memuat barang. Enam orang kelasi yang bertugas memuat barang untuk dimuat di palka mengucurkan keringat dan membasahi baju kerja mereka sehingga lengket ke tubuh. Badan mereka kekar berotot, dada bidang berbentuk segitiga, hitam terbakar matahari dan jantan. Aku membersihkan geladak sambil terus memperhatikan mereka. Semakin siang semakin panas dan semakin basah kuyup mereka bekerja. Keringat yang keluar membuat lekuk-lekuk otot tubuh mereka membayang dibalik baju yang basah tersebut. Sesekali, secara bergantian, mereka naik keatas keluar palka untuk kencing dengan mengeluarkan kontol dari celananya dengan tenangnya – dari pinggir kapal langsung menumpahkan nya ke laut. Pemandangan yang sangat menggetarkan sendi-sendiku.

Ketika membersihkan kamar kelasi, ada enam orang kelasi diluar shift yang sedang tidur melepas lelah. Mereka tidur bertelanjang dada dan rata-rata hanya memakai celana pendek karena udara di kamar sangat panas siang hari itu. Badan kekar berotot berkilat karena berkeringat, perut dengan tonjolan otot six pack. Ada pula yang memakai celana sedemikian pendeknya sehingga kepala kontolnya mengintip dibalik pinggir celananya. Ada juga beberapa yang sedang ngaceng berat sehingga tonjolan kontolnya membuat tenda. Tampaknya tak satupun kelasi di kapal ini memakai CD. Bau kamar itu benar benar merangsang insting seksualku karena khas bau laki laki jantan sejati, yang menurut hematku lebih wangi dari parfum manapun. Wooooowww ! Mana tahaaan..... tapi untuk hari pertama aku harus dapat menahan nafsu binatangku untuk menggoda mereka agar aku dapat ikut dengan kapal barang ini ke Jakarta. Aku membersihkan lantai kamar tersebut dengan perlahan agar mereka yang tengah tidur tidak terjaga dan agar aku dapat menikmati pemandangan yang amat indah dan menggetarkan kontolku itu.

Di dapur dua orang koki telah menyelesaikan sebagian dari masakan mereka untuk makan siang, piring dan peralatan dapur yang telah dipakai aku cuci bersih sambil memperhatikan koki tersebut. Badan mereka tak kalah kekarnya dengan kelasi yang ada di geladak maupun di kamar tidur tadi. Mereka memasak dengan memakai celana pendek, badan mereka yang berkilat oleh keringat telanjang dada hanya ditutupi dengan celemek.

Malam itu kapal mulai berlayar menuju Tj. Priok dan aku istirahat membentangkan tikar disalah satu sudut lorong dekat kamar kelasi. Tak terasa hari sudah hampir pagi, aku bangun, mandi dan mulai menjalankan tugas sesuai perjanjian. Aku pakai celana bahan parasut tanpa CD dengan menurunkannya sebatas celah pantat dan kaus oblong tipis tak bertangan. Mudah mudahan ada kelasi yang tergoda untuk mengentotiku.

Hari ini aku mulai dari kamar mesin, lantai kamar mesin sangat panas dan kotor dengan tumpahan oli yang sangat susah untuk dibersihkan namun aku tetap berusaha sampai keringat membasahi sekujur tubuhku. Tiba-tiba aku merasa ada yang menggesek-gesek pantatku ketika aku sedang mengepel lantai. Ternyata juru minyak (Oiler) dengan baju kerja berlumuran oli sedang menyodokkan tonjolan kontolnya dalam celananya kepantatku sambil menyeringai. Aku berusaha tenang sambil menggerakkan pantatku mengikuti gerakan sodokannya. Kemudian dia berlalu sambil menenteng kaleng oli kearah mesin kapal tersebut. Aku agak kecewa, agaknya dia tak berminat.

Tak berapa lama kemudian tiba-tiba dia telah kembali didepanku yang sedang jongkok mengepel lantai. Kini kancing bajunya terbuka semua menampakkan dadanya yang bidang berbulu dan kontolnya telah menggelantung keluar dari ritsleting celana kerjanya. Kontol hitam, gede, dengan urat membiru dan sepertinya dipasang manik manik dibawah kulit batang kontolnya sehingga mirip ikan cupang.

"Isep kontolku!" perintahnya tegas ketika aku tengadah memandangnya.

"A...aa..." belum sempat aku berkata, kontolnya yang hitam besar berkilat itu telah dijejalkannya kedalam mulutku.

"Kau kira aku tak melihat gelagat kau ketika membersihkan kamar kelasi kemarin, kontol inikan yang kau mau?" katanya sambil memasukkan lebih dalam lagi batang kontolnya sehingga jembutnya yang lebat menutupi hidungku.

Sementara aku mengisap, menjilat dan mengemut kontol juru minyak itu, tangannya mulai merayap kearah lobang pantatku. Jarinya yang berlumuran oli masuk kedalam lobang pantatku. Satu jari, dua jari dan akhirnya tiga jari berlumuran oli merojok dan diputar-putarkannya memperbesar lobang pantatku. Kontolnya mulai berdenyut-denyut dimulutku makin lama makin gede dan panjang. Kepala kontolnya mirip cendawan merah ungu yang berkilat kena ludahku. Kontolnya keluar masuk seiring goyangan pantat juru minyak itu dan kadang kadang sampai ke pangkal kerongkonganku. Tak berapa lama kemudian dia menarik rambutku untuk berdiri. Kaus oblongku dirobek sehingga dada dan pentilku terbuka. Aku dipeluk erat dengan tangannya yang kekar berotot dan bibirku dilumat olehnya dengan bibirnya yang berkumis tebal. Aku membalas lumatan bibirnya dengan lebih bernafsu pula.

Kontolnya yang sudah 100% tegang membentuk sudut dengan perutnya. Kini leherku dijilati, dicupang, turun lagi kedada pentilku diemut, digigit dan dijilati berputar-putar. Kemudian ketiakku kiri kanan dicium dan dijilat dengan lidahnya. Kumisnya yang tebal mengenai kulit ketiakku membuat aku menggelinjang kegelian. Celanaku dipelorotin hingga jatuh dilantai yang berminyak itu. Aku diangkat digendong pada kedua pahaku dan lobang pantatku diarahkannya ke kontolnya yang telah mengeras tegak perkasa berdiri bagaikan tongkat baja dan bless..... kepala kontolnya menghujam masuk kedalam lobang pantatku yang telah membesar dan berlumuran oli tadi..... aaawww..... sakit sekali. Tapi ueeenaaak... ohhh... shhh…aku menggeliat-geliatkan pantatku yang telah berisi penuh dengan kontol gede juru minyak haus seks ini. Sementara dia memaju mundurkan pantatnya sambil menyodokkan kontol kebanggaannya. Lidahnya juga tetap menjilati leher dan pentilku dengan binal. Keringat membanjiri kedua tubuh kami sehingga licin dan bau badan juru minyak yang khas lelaki sejati membuatku semakin menggila. Tanganku menghujamkan kuku dan mencengkeram punggungnya hingga bajunya robek dan berdarah. Hal ini hanya membuat dia semakin beringas pula mengentotiku kaya banteng yang terluka. Otot-otot bisep dan otot dadanya mengelembung, kenyal, dan berkilat oleh keringat.

Entah berapa lama kami mengentot berdiri dengan aku digedongnya. Kini terasa pula ada jilatan-jilatan lidah dan kemudian sodokan kontol lain pula dilobang pantatku yang telah berisi kontol juru minyak ini, ternyata seorang juru minyak lain, temannya kini ikut pula mengentotiku dari belakang sehingga dua kontol sekaligus menghajar lobang pantatku. "Ohhh... enak mas, lagiiii.... fuck me, harder, fuck meeee you bastard... ahhh.... shhhh...." jeritku keenakan.

Kemudian aku dituruhkan dari gendongan, sementara kontol temannya masih melekat didalam lobang pantatku, juru minyak pertama membuka habis celananya dan minta aku mengentotinya pula

"Masukkan kontol kau, entot aku yang keras" perintahnya

Kontolku memang sudah ngaceng sedari tadi tidak menyia nyiakan kesempatan emas, dan bless... kepala kontolku menghunjam lobang pantatnya ditambah lagi dorongan entotan dari belakang... wow, kini tiga orang laki laki terbakar nafsu buas melakukan "three some" dan aku berada diantara dua juru minyak yang kekar. Tanganku mengocok kontol juru minyak yang kukentot, tangan juru minyak yang mengentotiku meremas remas dadaku dengan ganas sementara hunjaman kontolnya dilobang pantatku semakin dalam semakin keras dan semakin cepat.

"ohhh....nggghhh... aku mau keluarhhh.... shhhh...arrgghhh", teriak juru minyak yang sedang mengentotiku dan crooot crrott... crrroooottt..... Kontolnya berdenyut-denyut dan pancaran air maninya menyemburat didalam anusku sementara ia mengejangkan badannya.

"Aku juga mau keluaaaarrrrgggghhh…", teriakku pula ketika itu pada saat yang bersamaaan spermaku muncrat didalam lobang pantat juru minyak yang ku kentot, otot anus juru minyak yang kukentot seakan mengencang dan memeras habis kontolku...ohhh.

Gilanya juru minyak yang kukentot belum juga keluar dan sekarang kontolnya yang keras berdiri tegang dengan manik manik disekeliling batang kontolnya yang berurat disodokkannya kelobang pantat temannya dan aku mengambil posisi sedemikian rupa diantara kontol yang terbenam dilobang pantat itu untuk menjilati sisa batang kontol yang keluar masuk lobang pantat itu dan terkadang secara bergantian dia memasukan kontol perkasanya kemulutku dan kelobang pantat temannya itu.

"Choook...chhoook... kecipak... kecipok... choook ...chook" suara kontolnya keluar masuk dilobang pantat yang telah basah oleh keringat dan air liurku, sementara buah pelernya yang berbulu lebat menggelantung bergayutan kadang kadang menghantam hidungku dan kadang kadang kujilati dan kukulum habis.

Tak berapa lama kemudian badan juru minyak binal itu menggetar hebat seiring dengan keluar suara bagaikan kerbau disembelih, memompakan semua kekuatannya menghujam lobang pantat temannya dan menumpahkan air maninya yang luar biasa banyak sehingga bertumpahan dari pinggir anus temannya itu. Aku menjilati tumpahan air mani di pingggir lobang pantat dan yang masih menempel di batang kontol juru minyak itu.

Bukan main permainan juru minyak kapal barang ini, begitu ganasnya dia menunjukkan keperkasaannya. Setelah selesai entot mengentot, kedua juru minyak itu mendatangiku yang tengah telentang kecapaian dilantai kamar mesin yang berlumuran oli itu

"Buka mulutmu, minum kencingku!" perintahnya.

Aku terkejut, namun mulutku tetap kubuka dan mengalirlah kencing kedua juru minyak dengan derasnya dari lobang kontolnya yang besar itu memenuhi mulutku dan membasahi muka, badan dan bajuku. Merekapun pergi meneruskan pekerjaannya dan aku memakai celana yang telah berlumuran oli dan mulai lagi mengepel lantai dengan baju robek basah oleh keringat, sperma dan air kencing, sementara dari anusku yang berdenyut denyut mengalir sedikit demi sedikit sperma juru minyak membuat lobang pantatku licin.

Aku masih melanjutkan pekerjaanku membersihkan kapal selepas dari entotan kedua juru minyak. Bajuku telah robek dan berlumuran sperma, keringat dan air kencing. Demikian pula dengan celanaku yang telah berlumuran oli lantai kamar mesin.

Dari lobang pantatku mengalir sedikit demi sedikit air mani juru minyak membentuk aliran disepanjang pahaku. Campuran oli dan sperma dilobang pantatku membuat sensasi sendiri karena sedemikian licinnya setiap kali aku melangkah. Akibatnya kontolku mulai ngaceng kembali.

Aku sedang menyapu dan mengepel lantai di geladak kapal ketika aku melihat seorang kelasi yang sedang tugas jaga. Kelasi ini telah menarik perhatianku sejak kemarin. Orangnya kekar dengan rambut ikal gondrong, badannya seperti halnya kelasi kapal lain: kekar berotot, lehernya kekar bagaikan Mike Tyson, telinga kanannya terpasang anting berkilat, namun yang lebih menarik bagiku agaknya kelasi yang satu ini adalah exhibisionist sejati karena pakaiannya boleh dikatakan tidak lagi menutupi kemaluannya dengan sempurna. Bajunya kaos leher V rendah merah dadu ketat dengan tangan buntung dan robekan disisi samping dari lobang lengan sampai setentang pinggang sehingga menampakkan kekekaran otot biseps, triseps dan otot dadanya yang terlatih baik. Kedua putingnya dipasang anting juga. Hal ini tercetak dibalik kaosnya yang ketat itu. Dia memakai cut-off torn jeans, sedemikian banyaknya robekan dicelana jeans super pendek tersebut sehingga dari sudut manapun kita memandang selalu dapat terlihat kepala kontolnya atau batang kontolnya bahkan kedua biji pelernya sering keluar dari robekan di celananya itu. Otot pahanya yang besar dan gagah terlihat dengan urat nadinya yang membiru besar. Dari belakang, pinggir robekan celana jeansnya memperlihatkan daging buah pantatnya yang kenyal dan kencang.

Dia duduk merokok dengan nikmat diatas kotak kayu digeladak itu sambil sebelah tangannya mengelus elus kepala kontolnya yang keluar dari balik robekan celana jeansnya. Aku mengarah ketempat dia berada dan ..... zzzappp... tiba tiba tangannya menangkap sebelah pahaku dari arah belakang masuk ke selangkanganku sambil berkata

"Heh! Darimana saja kau koq ancur ancuran begini ?", tanyanya padaku

"Hngghh... dari kamar mesin.", jawabku sambil menikmati genggaman tangannya yang kuat dan kasar di selangkanganku itu

"Ngapain saja di kamar mesin?", tanyanya menyelidik.

"Hngghh... dientot abis ama juru minyak kamar mesin"

"Gile lu... keduluan ama si Jono deh aku.” Serunya. "Eh, mana gagahan kontol Jono atau kontol gue?", tanyanya sambil menangkap tanganku dan diarahkannya ke kontolnya yang menyembul dari balik robekan celananya itu. Aku menggenggam kontol kelasi itu sambil coba mengingat untuk membandingkan dengan kontol juru minyak di kamar mesin, kelihatannya kontol kelasi ini lebih gemuk, berisi dan lebih galak, dibagian bawah kepala kontolnya terpasang juga sebuah anting dari besi putih.

"Kayaknya sama deh" jawabku manja.

"Nggak mungkin ah, coba kau locoin aku dulu baru kau bandingkan." perintahnya padaku dan aku pun menuruti perintahnya dengan senang hati. Sementara tangan kelasi yang berada diselangkanganku mulai beraksi kearah lobang pantatku yang masih perih akibat baru dihajar kontol dua orang juru minyak.

"Putih mulus juga pantatmu, yah." kata kelasi itu setelah memelorotkan celanaku sebatas lutut sambil meremas daging buah pantatku dengan beringas, jari jempol tangannya mulai merojok lobang pantatku. "Ouuuucchhh...sakit, Maaas." Setelah kontol kelasi ini membengkak tegang sempurna akibat locoanku aku mulai menjilati kontolnya dengan perlahan dan penuh perasaan mulai dari pangkal batang kontolnya sampai kearah kepala kontolnya yang telah mengembang berkilat. Perhatian khusus kutujukan pada lobang kencingnya dimana lidahku kumain mainkan dengan cepat melingkari kadang kadang menusuk lobang kencing yang mulai berisi pre cum itu. Hal ini membuat dia mengeliat-geliat keenakan. Bau keringat laki laki bercampur bau sperma dan kencing kering menghampiri indera penciumanku seketika membuatku semakin terangsang untuk menikmati dengan rakusnya kegagahan kontol kelasi exhibisionist ini, sementara putingku dipilin ditarik oleh jarinya.

Akhirnya upayaku membuahkan hasil, dia membalikkan badanku menungging dengan dadaku pada kotak tempat dia duduk tadi dan lobang pantatku disodoknya tanpa belas kasihan dengan kontolnya yang super gede plus anting baja dibagian frenulumnya.

"Cleeebbb.... ploph cleeebbb... ploph cleeebbb... ploph" suara kontolnya keluar masuk dilobang pantatku, tangannya yang kekar mencengkeram kedua bahuku dari belakang sehingga robekan kaos oblongku semakin bertambah. “Oh.... lagi mas, fuck me harder, pleaaase, ouchh fuck me deeeeeeepeeer.... ahhhh.... ngghhhh...shhhh...ahhh.”, teriakku keenakan menikmati sodokan kontol gede kelasi ini.

Sementara aku dikentot oleh kelasi ini dari sudut mataku terlihat olehku dua orang kelasi lain sedang menikmati pertunjukan perkentotan kami dialam terbuka. Tak lama kelasi yang lebih tua itu mulai menyodomi dengan buasnya kelasi muda karena menggelegaknya nafsu mereka melihat permainan kami.

Aku mengelepar-gelepar terengah-engah mengikuti setiap rojokan yang teramat dalam dilobang pantatku sampai kepangkal kontol kelasi. Biji pelernya yang besar menggelantung beradu dengan biji pelerku dan jembutnya yang kasar menggelitik pinggir lobang pantatku, membuat aku tak dapat menahan lebih lama lagi semburan air maniku crrrroooot... crooot... crooott....”Ngghhh aaakuu keluuaaaahhh maaass!”, teriakku. Sementara cincin lobang pantatku mengembang dan menjepit kontol gede yang tengah merojok lobang pantatku itu. Kelasi perkasa itupun segera menyemburkan lahar panas dari kontolnya mengisi setiap rongga ususku sambil melenguh keras bagaikan banteng liar menang dalam duel. Kelasi tua yang menyodomi kelasi muda itupun bereaksi sama ketika meledakkan kebrutalan kontolnya didalam lobang pantat kelasi muda. Sementara itu aku mengisap kontol kelasi muda itu membantunya agar dia juga ngecret, dan..... berhasil! Semburan air mani kelasi muda dalam jumlah sangat banyak membasahi muka, rambut, mata dan daguku.

Kami berempat tergeletak lemas tapi puas digeladak kapal barang yang penuh kenikmatan. Peralatan kebersihanku berhamburan disekitar kami. Bajuku semakin compang camping tak karuan akibat permainan yang menggelegak diatas geladak kapal ini.

Hari ini telah 3 hari aku berada di kapal barang menuju Jakarta, dalam beberapa saat lagi kapal akan merapat ke Tj. Priok, tujuanku untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Pekerjaan membersihkan kapal barang ini cukup melelahkan namun sekaligus menyenangkan oleh karena kelasi kapal barang ini sangat atraktif secara seksual, memenuhi hasrat binatang jalangku. Aku berjalan menuju arah dapur dan setibanya disana..... ooopps ! aku melihat kedua koki sedang mengentot, koki yang dientot masih memakai celemek sambil mengaduk sayur sedangkan koki yang mengentot telanjang bulat memeluk dari belakang, kontolnya menghunjam lobang pantat koki yang dientot sambil kedua tangannya memelintir puting koki yang dientot, lidahnya menjilati leher dan kuduk koki tersebut

"Nggak pa pa, ayo gabung kemari" kata koki yang dientot ketika melihatku beranjak mundur takut mengganggu keasyikan mereka

Ajakannya membuatku segera masuk ke arena perkentotan tersebut, posisi aku ambil dibawah kaki mereka menjilati buah pelir kedua koki tersebut secara bergantian sambil terkadang menjilati batang kontol koki yang mengentot bila masih ada tersisa diluar lobang pantat koki yang dientot. Rupanya jilatan - jilatan aku menambah nafsu kedua koki tersebut sehingga irama keluar masuknya kontol kedalam lobang pantat semakin cepat dan semakin beringas. Kontolku segera berdiri tegak mengeras dan kesempatan itu aku gunakan untuk ikut bergabung dengan mereka, kontolku kumasukkan kedalam lobang pantat koki yang mengentot koki yang lain tanpa banyak kesukaran sehingga jadilah permainan bertiga entot mengentot sambil berdiri di dapur kapal barang itu. Kurasakan lobang pantat koki yang kukentot melebar menyempit melebar menyempit memeras kontolku ketika dia menumpahkan air maninya didalam lobang pantat koki yang dientotnya.

"Nggghhh....arrrggghh....aaaaku kellluuuaaaaarrrhhh...ohh" erangnya.

Kini koki yang didepan melepaskan lobang pantatnya dari hunjaman kontol tersebut dan dia berjalan kearah pantatku serta merta mulai menyodomi aku... wow... kini aku berada ditengah kedua koki yang kekar, kontolku berada didalam lobang pantat koki yang kukentot sedang kontol koki yang pertama berada didalam lobang pantatku. Setiap hunjaman kontolnya dilobang pantatku membuat kedua kakiku terangkat dari lantai kapal dan kekuatan hunjamannya membuat kontolku semakin dalam pula menghunjam lobang pantat yang kukentot. Keringat membasahi tubuh kami bertiga dalam permainan di dapur kapal yang panas ini. Kini giliran aku pula memuntahkan air maniku disusul muntahan air mani koki yang mengentotiku sehingga kami bertiga melenguh menggeram dan mendesah puas. Setelah selesai kedua kontol koki tersebut aku jilat hingga bersih dan mereka melanjutkan pekerjaannya untuk menyiapkan makanan bagi kelasi kapal dan aku melanjutkan pekerjaanku.

Malam telah tiba, para kelasi berkumpul dikamar mengadakan pesta kecil kecilan sambil mengadakan permainan "panko" (panco-kontol). Dua orang kelasi duduk berhadapan mengadu kekuatan otot lengan mereka sedangkan aku dan kelasi yang paling muda diharuskan mengisap kontol kelasi yang berlawanan yang sedang adu panco tersebut. Bila salah satu kelasi tersebut kalah panco atau ngecret duluan maka pemain panco dan pengisap kontol dihukum oleh pasangan yang menang.

Pertandinganpun dimulai diiringi oleh sorak sorai kelasi lainnya memberikan semangat kepada kami, kedua kelasi yang adu panco mulai mengeraskan otot otot tubuhnya berusaha menjatuhkan lengan lawannya sedangkan aku dan kelasi yang paling muda mulai mengemut kontol lawan pasangan kami masing masing. Aku mengerahkan semua kemampuanku dalam mengemut, menjilat, mengisap dan menelan kontol kelasi yang menjadi lawanku. Kontolnya hitam, gede berurat, dengan kepala kontolnya yang mekar berkilat aku telan habis sampai melewati kerongkonganku, demikian pula kelasi muda berbuat hal yang sama terhadap pasanganku, sementara itu kelasi lainnya mulai bertonjolan kontol mereka dibalik celananya masing masing melihat permainan gila ini dan kurasakan lobang pantatku mulai dimasuki oleh kontol kelasi lain yang sudah tak dapat menahan nafsunya. Tak berapa lama ternyata pasanganku kalah, tangannya dapat dijatuhkan oleh kelasi yang aku isap kontolnya, dan kamipun mendapat hukuman yaitu kelasi yang kalah diharuskan ngloco sambil dientot oleh kelasi muda yang mengisap kontolnya tadi dan aku diharuskan mengisap kontol kelasi yang menang sampai ngecret sementara lobang pantatku bergantian dihajar oleh kontol kelasi lainnya dan terkadang dua kontol sekaligus masuk kedalam lobang pantatku tanpa belas kasihan sedikitpun. Permainan berakhir ketika semua kelasi telah terkulai lemas berkilat oleh karena keringat yang membasahi sekujur tubuh lelaki berotot haus seks bagaikan banteng jantan liar. Sedang kan aku bermandikan sperma disekujur tubuhku, bahkan dari lobang pantatku sperma entah berapa kelasi meleleh mengalir membasahi biji pelerku dan kedua pahaku.

"Kapten kapal dimana" tanyaku pada kelasi muda yang tergolek disampingku

"Dikabin atas, tapi lebih baik kau tidak bertemu padanya" jawab kelasi muda

"Kenapa ?" tanyaku

"Dia itu rajanya SM, bakal mampus kau dientot olehnya - kau lihat saja anak buah kapal pilihannya ini sudah terlatih baik dalam hal entot mengentot"

Pagi hari, ketika kapal telah bersandar, melalui jendela kamar tidur awak kapal aku melihat kapten kapal diiringi tiga orang perwira kapal turun kedermaga. Kapten kapal demikian gagahnya dengan pakaian putih putih tampangnya mirip Antonio Banderas, dua perwira dibelakangnya sama gagahnya yang satu mirip Dennis Rodman dan satunya mirip Freddy Mercury, sedangkan paling belakang mirip Ahn Jung Hwa bintang sepakbola Korea berjalan dengan agak aneh, mengangkang dengan kalung submissive kulit hitam masih melilit dilehernya dan jejas darah tercetak dipunggung baju dan dicelana putihnya..... oh agaknya kapten kapal telah menghabiskan hari harinya diperjalanan berpesta orgy SM bersama perwiranya. Pantas selam perjalanan tak pernah aku melihatnya keluar dari kabin kapten kapal, setelah itu akupun turun dari kapal menjejakkan kakiku di Jakarta, kota impianku.

Baju dan celana yang aku pakai selama bekerja dikapal telah compang camping nggak karuan namun masih aku simpan hingga sekarang tanpa pernah aku cuci karena bau keringat campur sperma dari belasan kelasi sangat menggairahkanku, bila aku lagi be-te maka baju dan celana itu aku pakai sambil masturbasi berkali kali mengenang kembali saat saat yang indah bersama kelasi kapal barang tersebut.

No comments:

Post a Comment