Page Tab Header

Saturday, August 27, 2005

Cerita: Wendy


Wendy

Berbeda dengan di masa lalu, maka kuli-kuli atau pekerja bangunan di masa kini banyak yang punya pendidikan lumayan.Ada yang tamat Sekolah Dasar,ada juga yang tamat Sekolah Lanjutan Pertama,Sekolah Menengah Atas,bahkan ada juga yang tamatan perguruan tinggi walaupun seringkali hanya DO [Drop Out].

Wendy bekerja di suatu kontraktor bangunan yang terkenal dan perusahaan itu memang sangat peduli pada kondisi kerja karyawannya. Maklum perusahaan itu adalah perusahaan multi nasional yang menerapkan standard internasional pada semua aspek operasionalnya.

Pekerja bangunan yang mereka rekrut minimal tamatan SMU atau lebih disukai tamatan Sekolah Menengah Khusus [SMK] Tehnik Jurusan Bangunan. Akibat tingginya angka pengangguran dinegara tempat perusahaan itu beroperasi,maka terkadang ada juga sarjana yang mau bekerja jadi pekerja bangunan atau istilah vulgarnya kuli. Wendy bukan kuli atau pekerja bangunan,dia adalah pengamat atau pengawas pegawai.

Status kepegawaian Wendy di perusahaan itu unik.Sebab,sebetulnya dia adalah anggota aparat berseragam yang "dikaryakan" di perusahaan itu oleh kesatuan-nya untuk security. Tapi supaya tidak menyolok, maka Wendy ditugasi di bagian personalia atau tenaga kerja [Human Resources].Tugas Wendy adalah bergaul dan mengenal para pekerja bangunan yang bekerja di perusahaan sialan itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Wendy adalah pemuda tampan. Kulitnya putih bersih, tubuhnya ramping [lean], tapi kalau Wendy telanjang dada atau telanjang bulat,maka tampaklah otot-otot- nya tubuhnya yang indah, amat menggiurkan! Otot dadanya menonjol ke depan ditancapi sepasang puting susu di puncak bukit dadanya yang tegang melenting. Amat menggoda iman untuk mengelus,meremas atau menjilatinya. Agh!

Perutnya rata tapi berhiaskan tonjolan otot-otot yang membentuk pola six-packs. Pinggangnya kencang dan rata terkesan cekung akibat kegiatan fisik yang intens untuk mengecangkan pinggangnya.Otot lengannya juga indah, besar, dan kekar. Jika Wendy mengenakan T-shirt yang ketat [ngepas] maka lengannya terkesan sesak [kekecilan] oleh otot bisepsnya yang menggembung tapi berisi itu.



BERTEMAN DENGAN WENDY

Perusahaan tempat Wendy dikaryakan adalah perusahaan yang membangun dan mengelola gedung apartemen tempat aku tinggal. Itulah sebabnya, Wendy sering berkeliaran di gedung apartemenku.Tugas rahasianya adalah mengamati situasi lingkungan tempat kerja para karyawan perusahaan itu.

Aku jumpa Wendy pertama kali ketika dia sering datang di gedung apartemenku untuk mengawasi pembangunan unit tambahan.Saat itu aku langsung terpikat dan kontan aku memasang niat untuk melakukan pendekatan[PDKT] pada cowok tampan yang ternyata berpangkat sergeant [bintara] itu. Meskipun Wendy bukan levelku yang berijazah Ph D. dan berstatus Finance Manager, tapi bagiku kriteria keindahan laki-laki sudah cukup ditentukan oleh : (1) Wajah yang tampan, (2) Tubuh yang indah,atletis,ketat berotot lumayan,(3)Kontol yang besar dan disunat ketat [high and tight],(4)Jembut yang lebat, hitam, tebal dan tumbuh luas,(5) Bulu -ketek yang lumayan, (6) Bau badan yang netral dan tidak menyengat. Tentu saja untuk mendapatkan data informasi yang amat pribadi itu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Jadi, berpegang pada dua point - wajah tampan dan tubuh atletis Wendy aku mulai mengambil langkah yang perlu.

Aura,tenaga prana,dan enersi positif yang terpancar dari diriku yang berwajah lumayan dengan tubuh yang terjaga,berkat jogging 5 km sehari,latihan fisik push up,sit up,pull up 1000 kali sehari dan latihan beban dua jam sehari,menjadi modal dasarku buat pendekatan pada Wendy.Cara yang kugunakan untuk pendekatan atau berkenalan sangat simpel.Hanya dengan melempar senyum danl menyapa cowok yang jadi target atau sasaranku itu.Tentu saja dibarengi dengan membaca -kan lafal,hisib,isim,dan mantra yang diajarkan oleh guru-guru rohaniku.Ternyata dengan kekuatan tenaga dalam dan fadilah dari lafal,hisib,isim,dan mantra yang aku punyai itu,maka Wendy yang dingin dan arogan itu[mentang-mentang CPM] mau merespons sapaanku dan akhirnya aku pun berhasil menjadikan Wendy sebagai teman,

Setelah aku kenal dekat dengan Wendy, aku berhasil mengajak Wendy masuk ke apartemenku, ngobrol, makan siang,dan sekali-sekali Wendy menginap.Kalau kami berdua ada waktu luang - kadang-kadang aku mengajak Wendy berenang, main badminton, pingpong atau apa saja.Meski umur Wendy jauh lebih muda dariku, tapi berkat penampilanku yang lumayan dan keterampilanku bergaul dan berinteraksi - maka pendekatan yang aku lakukan dan pertemanan yang aku kembangkan berhasil dengan sukses.Aku memanfaatkan "jiwa tentara" Wendy dan mengajaknya mandi bareng [telanjang-bulat],setiap kami selesai melakukan kegiatan olah-raga.Bagi seorang anggota tentara seperti Wendy,mandi telanjang -bulat bareng sesama laki-laki bukan masalah - not a big deal ! Sebab, semua kamar mandi asrama militer [di seluruh dunia] selalu dirancang untuk mandi bareng ! Tentu saja aku amat menikmati acara mandi bareng Wendy itu !

Tak heran jika kelak aku jadi hafal di luar kepala seluruh bagian tubuh Wendy yang indah itu!Bukan hanya yang bagian tubuhnya yang tidak tertutup pakaian, seperti: wajah, lengan, dan tangannya,melainkan juga bagian yang tertutup oleh pakaian seperti dada,perut, panggul dan tentu saja kontol, biji-peler, dan jembut-nya juga bulu keteknya!Bulu ketek Wendy tumbuh ringan tapi cukup meyakinkan untuk dijadikan bukti kedewasaan dan kelaki-lakiannya yang sempurna ! Ukuran kontol Wendy lebih besar dari ukuran rata-rata lelaki seumurnya dan ternyata dia disunat ketat. Tak sedikitpun ada kulup yang tersisa.Seluruh kulupnya sudah habis dikudung [dipotong] waktu Wendy disunat.



SUNAT MILITER

Menurut Wendy, karena dia disunat waktu masih bayi [balita], dia tidak sempat melihat bentuk kontolnya sebelum disunat.Ketika dia "mulai sadar" yang dia tahu adalah bentuk kontolnya yang sudah disunat.Tapi,tambah Wendy,waktu dia baru masuk di kesatuannya, setelah tamat Secaba [Sekolah Calon Bintara] ,semua anggota baru [new recruits] wajib diperiksa lagi kesehatannya.Dokter militer yang memeriksa Wendy mengatakan bahwa meski Wendy sudah sunat, tapi sunatnya belum sempurna.Oleh sebab itu Wendy harus disunat ulang. Beberapa orang teman seangkatan Wendy,sesama new recruits,juga harus disunat ulang hari itu juga, setelah pemeriksaan kesehatan. Karena itu Wendy dan teman-temannya yang sunatnya dianggap belum sempurna,diperintahkan menunggu dulu di klinik dan harus tetap dalam keadaan teanjang bulat. Setelah seluruh new recruits selesai diperiksa kesehatannya, barulah dokter militer itu "mengerjai" sisa-kulup Wendy dan beberapa new recruits lainnya.Yaitu dengan melakukan sunat ulang secara militer [tanpa anestesi].

Anehnya,kata Wendy,jika sewaktu memeriksa kesehatan para new recruits,dokter militer itu mengenakan seragam militernya, tapi sewaktu menyunat ulang, dokter dan asistennya itu bertelanjang dada saja.Tubuh dokter dan asistennya amat ber -otot.Meskipun belum seperti otot-otot Ade Rai,tetapi nyata sekali bahwa mereka berdua itu binaragawan.Sehingga kesannya mereka berdua itu bukan dokter dan asistennya, melainkan seperti dua orang algojo atau tukang jagal [butcher],

Untuk mengurangi rasa sakit yang amat sangat saat sisa kulup mereka digunting tanpa anestesi - mereka hanya disuruh mengatur nafasnya.Yaitu memindahkan perhatian dari rasa nyeri kulup dipotong - pada hembusan nafas keluar-masuk hidung. Menurut Wendy cara itu sama sekali tak menurangi rasa nyeri sewaktu sisa-kulupnya digunting. Kata Wendy:

"Agh!Sakitnya bukan main! Untung aku nggak pingsan. Ada dua temanku yang pingsan,karena nggak tahan sakitnya!.Mengatur nafas nggak ngaruh",

Bahkan menurut cerita Wendy,salah seorang temannya berteriak-teriak karena amat kesakitan waktu sisa kulupnya dipotong pelan-pelan oleh dokter militer itu, sehingga dokter sialan tersebut terganggu.Lalu dia menyuruh seorang anggota provos yang ada di situ untuk memberi tamparan keras di pipi new recruit sialan itu:PLAKK! PLAKK! Sambil membentak keras:"DIAMM!". Anggota provos yang diperintah menampar new recruit yang reseh itu kemudian mengambil inisiatif melepaskan koppelriem dari pinggangya. Dia bersiap untuk menghajar tubuh telanjang [atau kepala ?] new recruits reseh itu dengan koppelriem,jika dia tak berhenti berteriak-teriak, karena kesakitan.Benar juga,setelah ditampar dengan keras,new recruits itu tidak berani lagi berteriak-teriak.Apalagi setelah dia melihat anggota provos itu menyiapkan koppelriemnya.Meski begitu,dari wajahnya masih tampak bahjwa dia merasa teramat sangat kesakitan! Sampai-sampai tubuhnya yang telanjang buat itu tampak jadi berkilat-kilat akibat cucuran keringatnya yang membanjir [Ha..Ha..Ha..]

Menurut Wendy pula,dia dan teman-temannya yang baru sunat ulang, diperintah -kan untuk menginap selama tiga hari di klinik militer itu.Katanya untuk observasi. Selama observasi itu mereka itu diharuskan telanjang bulat! Dengan alasan agar luka sunat mereka tak tergesek-gesek kain celana,sehingga bisa cepat sembuh! Rupanya, pola sunat Wendy yang high and tight, ketika cerita ini ditulis, adalah karena Wendy sudah disunat ulang.

Menurut cerita Wendy, setelah dia mulai berdinas, dia melihat bahwa sunat militer sering digunakan untuk alat interogasi.di rumah tahanan militer.Supaya tahanan militer mau mengaku, maka mereka disunat ulang tanpa anesesi.Bahkan kalau ada tahanan yang belum sunat sama sekali,maka sengaja kulup dipotomg secara bertahap.Sehingga pada kali lainnya tahanan itu masih bisa disunat ulang,Kalau kulup tahanan itu cukup panjang, biasanya diusahakan agar tahanan itu masih bisa disunat sampai dua-tiga kali. Di kesatuannya, sunat ulang dianggap tidak merugikan tahanan - bahkan baik untuk kersehatan hanya saja sakitnya bukan buatan ! [Ha..Ha..Ha..!]

Kebetulan aku dan Wendy sama-sama karateka, karena itu aku sering mengajak Wendy latihan karate di dojo perkumpulanku. Sejak itu, Wendy makin respek [hormat] kepadaku, setelah dia tahu bahwa aku pelatih karate dan di dojo aku dipanggil "sensei".Bukan itu saja,orang-orang yang aku latih juga banyak yang anggota aparat berseragam dengan pangkat tinggi seperti perwira menengah dan perwira tinggi.Maka,jika sebelumnya Wendy menempatkan "setara" dengan-ku, lama-kelamaan Wendy mulai surut dan menempatkan dirinya seperti anak-buah.Meski demikian pertemanan kami tidak terganggu. Kami masih sering jalan, main,dan olah-raga bareng.



PERMAINAN CABUL

Suatu kali,Wendy mengajakku jogging di suatu proyek pembangunan apartemen. Di lokasi itu infrastruktur sudah dibangun,seperti jalan,selokan,dan taman.Tetapi gedung-gedung masih dalam proses pembangunan.Sebab itu,tempat itu nyaman untuk jogging. Selesai jogging, Wendy mengajak aku ke suatu apartemen yang baru selesai dan sedang dirancang interior designnya.Beberapa unit apartemen di situ sudah selesai dan Wendy mengajak aku untuk duduk-duduk di apartemen yang sudah jadi dan dijadikan contoh atau sampel [prototype] untuk para calon pembeli. Seperti biasa kami jogging mengenakan celana pendek [boxer] dan kaos singlet.

Hari masih pagi, sekitar pukul 07:30. Kami jogging sejak pukul 05:00.Kami sudah push up dan sit up 1000 kail dan kami sempat memakai beberapa alat - di fitness center yang belum siap itu,untuk latihan beban.Kemudian aku dan Wendy duduk-duduk di apartemen sampel itu sambil minum teh[yang dihidangkan oleh petugas kantor promosi] sambil istirahat dan ngobrol dengan Wendy. Lalu kata Wendy:

"Saya ngantuk sekali.Tadi malam saya nggak bisa tidur.Saya tiduran sebentar, ya,Pak", lalu Wendy masuk ke kamar tidur apartemen sialan dan membaringkan diri.Aku lihat dari luar kamar,Wendy melepaskan kaos singletnya sehingga tubuh-nya yang atletis,ketat,berotot indah itu terlihat olehku dan membangkitkan berahi-ku! Kemudian dia menelentang di atas tempat tidur yang ada di situ !

Melihat Wendy telanjang-dada, aku pun ikut masuk dan berbaring di samping Wendy.Tempat tidur itu memang muat dua orang.Ketika itu aku memang sedang "mencari kesempatan".Wendy mengangkat tangannya ke atas dan diletakkan di samping kepalanya - sehingga aku bisa melihat bulu keteknya.Keringat Wendy akibat jogging sudah mengering. Seingatku, tubuh Wendy memang tidak pernah berbau tak sedap - meskipun dia sedang atau barusan berkeringat! Itu pula yang menyebabkan aku betah berteman dan berada dekat-dekat dengan Wendy.

Aku bangkit...memandangi wajahnya kemudian pelan-pelan dadanya yang kekar dan menonjol ke depan itu aku raba dan aku elus puting susunya yang ketat, tegang dan melenting itu. Agh ! Nikmat.Wendy kaget,mungkin geli.Dia membuka matanya dan waktu melihat aku di sampingnya dia tersenyum.Aku langsung saja menciumi bibirnya dengan bibirku.Wendy bergidik,dia seperti mau bangkit.Tapi kutahan dengan tanganku yang kekar dan aku mulai menindih tubuhnya dengan tubuhku yang lebih besar.Wendy seperti mau berontak tapi aku justru makin kuat menggumulinya.Aku terus menciumi dan mencipoki bibirnya.Wendy seperti mau memalingkan wajahnya.

Aku pun memegangi kepalanya dengan tanganku kuat-kuat, sehingga aku dapat dengan leluasa mencipoki bibir dan mulutnya. Untung Wendy tidak terpikir untuk menggigit bibirku.Aku terus menggumuli Wendy dan tanganku berusaha melepas -kan boxer beserta kancutnya.Aku berhasil menelanjangi tubuh Wendy.Maka aku pun juga bersusah payah melepaskan boxer,kancutku dan singletku.Setelah ber-hasil,maka aku melanjutkan menggumuli tubuh Wendy yang telanjang bulat.Aku menggesek-gesekkan tubuh depanku ke tubuh depan Wendy!Agh! Nikmat ! Aku merasakan nikmat ketika kontolku bergesekan dengan jembutnya.Tanganku juga sekali-sekali menjamah-jamah puting-susunya dan menjambak bulu ketek-nya.

Lalu aku bertekad untuk memperkosanya lebih jauh. Dengan kekuatan yang ada di tubuhku,tubuh Wendy aku "balik" dan entah bagaimana,tubuh Wendy lalu aku miringkan ke samping,sehingga aku bisa mengentoti lobang pantatnya [bool] dari arah samping.Wendy masih menggeliat,menggelinjang,dia berusaha melepaskan dari pencabulanku. Lalu kontolku yang sudah teramat tegang itu aku sodokkan ke silitnya : MASUK ! Bles! Memang tidak mudah menundukkan dan menguasai lelaki yang tubuhnya sekuat Wendy!Tapi seperti kata pepatah : When there is a will, there is a way - Dimana ada kemauan di situ ada jalan ...[Ha..Ha..Ha..]

Aku bisa merasakan Wendy terkaget, ketika kontolku yang ukuran besar itu aku rojokkan ke lobang-pantatnya yang sempit dan perawan itu ! Lalu aku sodokkan lagi kontolku dengan lebih kasar lagi MASUK!.Lalu aku TARIK! MASUK! TARIK! SODOK!TARIK!SODOK!TARIK!SODOK!Bagaikan aku sedang mengentoti nonok perempuan.Selama Wendy kuentot seperti itu,dia masih terus saja melawan dan memberontak. Tapi aku gunakan semua bagian tubuhku dan kekuatanku untuk menekan dan membatasi gerakannya.Benar-benar aku harus memaksa dan juga memperkosanya dengan kekuatan fisikku!Karena itu tubuh kami jadi licin akibat keringat kami yang membanjir. Aku benar-benar merasa nikmat bisa memaksa dan memperkosa seorang lelaki tampan yang perkasa, tentara, dan bintara itu !

Selama Wendy aku perkosa dan dia terus melakukan perlawanan,dia tetap diam saja,tidak berkata apa-apa atau berteriak-teriak.Aku tahu,pasti Wendy tidak mau orang-orang datang ke tempat itu jika mendengar ribut-ribut !

Kemudian tanganku mencari-cari kontolnya buat aku loco-loco.Setelah dapat,aku pun mengentotinya sambil aku sinkronkan antara sodokan kontolku di boolnya dan locoan tanganku di kontolnya:ROJOK-LOCO!ROJOK-LOCO!ROJOK-LOCO! ROJOK-LOCO!Terus,teruus,teruuus dan akhirnya aku merasakan pejuhku sudah mau keluar dan aku makin intens memompakan kontolku ke boolnya dan meloco-loco kontolnya! Setelah aku tak mampu lagi menahan pejuhku untuk tidak keluar, maka kontolku aku cabut dari boolnya dan pejuhku aku keluarkan di belahan silit-nya CROOOOOOT! CROOOOOOT!CROOOOOOT!Banyaaak dan nikmat sekali, disusul oleh denyutan-denyutan kontol Wendy yang berada dalam genggaman dan locoan tanganku.Tanganku pun lalu merasakan hangatnya dan lengketnya lendir pejuh Wendy!Agh!

Rupanya,pejuh Wendy keluar juga.Mungkin karena aku loco kontolnya dan aku sodok-sodok prostatnya dengan kontolku!Jadi,meskipun Wendy sebetulnya me-reject [menolak] hubungan sex sjenis itu, tapi tekanan-tekanan kontolku pada prostatnya dan locoan tanganku pada kontolnya memaksa pejuhnya terpaksa keluar!



EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Selesai Wendy aku cabuli, dalam keadaan aku dan dia masih bertelanjang bulat, Wendy menyerangku.Tanpa ragu aku layani.Aku tahu aku lebih kuat dan tubuh-ku juga lebih besar dan aku guru karate! Entah apa yang terjadi,Wendy berhenti menyerang dan meninggalkan tempat itu!Aku biarkan saja Wendy pergi!Mungkin di luar kamar dia mengenakan pakaiannya lagi - sebelum dia berlalu dari tempat maksiat itu.Sejak itu aku tak pernah lagi jumpa Wendy! Waktu aku tanyakan ke perusahaannya, mereka menjawab bahwa Wendy sudah ditarik ke kesatuannya! Aku sama-sekali tidak merasa kehilangan Wendy.Sebab,niatku berteman dengan Wendy memang hanya mencari kesempatan untuk main cabul. Aku sudah puas bahwa aku berhasil mencabuli dan memperkosa Wendy!.







No comments:

Post a Comment