Page Tab Header

Thursday, April 10, 2008

Cerita: Kuli






Kuli Pelabuhan

Siang itu matahari menyinari pelataran pelabuhan Sunda Kelapa dengan teriknya. Aku berjalan perlahan menyusuri gudang pelabuhan sambil melihat pemandangan seputar pelabuhan tersebut. Tampak di ujung gudang sekelompok kuli pelabuhan sedang mengangkat beras turun dari kapal menuju beberapa truk yang telah menanti untuk dimuati. Setelah mendekati kelompok orang yang sedang bekerja itu aku berhenti dan duduk dipinggir gudang tersebut. Ada sekitar 12 orang kuli elabuhan yang sedang hilir mudik membawa beras beras tersebut, keringat mereka menbasahi sekujur tubuh sehingga baju bahkan sampai ke celana yang dipakai basah oleh keringat sehingga bentuk tubuh mereka yang atletis tergambar dengan jelas dibalik pakaian yang lengket ke kulit kulit mereka. Ada seorang kuli yang menarik perhatianku karena badannya begitu kekar dengan otot yang bertonjolan dibalik baju yang telah basah kuyup itu dan celana pendek putih kusamnya telah basah juga sehingga tonjolan kontolnya tergambar dengan jelas dibalik celanaya karena ia tak memakai CD.

Tak lama kemudian satu persatu truk meninggalkan areal pelabuhan dan kelompok kuli tersebut berpencar, sebagian mengaso dibawah pohon yang ada dipinggir pagar gudang dan sebagian lagi pergi ke warung didepan gudang untuk membeli makanan. Tiba tiba aku dikagetkan oleh suara seseorang

" Boleh minta rokoknya, Mas ", ternyata yang memakai celana pendek putih kusam itu telah berdiri di depanku, sehingga mataku setentang kontolnya yang gede membayang dibalik celana putih yang basah oleh keringat.

" Ohhhh... boleh " aku menyodorkan bungkus rokokku untuk diambil olehnya, sementara mataku tak lepas menatap kontolnya yang hitam perkasa itu.

Ia mengambil sebatang dan menghidupkan rokoknya seraya duduk berjongkok disampingku. Kepala kontolnya yang besar seperti muka anak anjing baru lahir itu menyelip tersembul dibalik celana putihnya yang cut off disela ela rumbai benang yang mengelilingi pahanya yang kekar. Bau khas laki laki dengan keringat yang terbakar matahari menerpa hidungku menggetarkan syaraf penciumanku sehingga aku semakin horny saja berada didekatnya. Bajunya terbuka hanya diikat didepan perutnya, dan otot perutnya dengan six pack yang menawan hati dan otot dadanya yang bidang dan pentilnya yang hitam tercetak jelas dibalik bajunya yang basah kuyup itu menambah seksinya penampilan ini.

"Eh, mas... gede juga kontolnya yach" kataku seraya mengelus pahanya yang kekar dan merayap kearah kepala kontolnya yang tersembul dibalik celana itu. Dia tenang saja tak memberikan reaksi apapun, hanya menikmati asap rokok pemberianku yang dihisapnya dengan dalam dalam. Hal itu membuat aku semakin berani bergerilya di sekitar kontolnya yang hitam berurat besar besar.

"Gue pengen lihat gedenya kalo ngaceng seberapa besar, boleh nggak " tanyaku sementara tanganku tak lepas meremas remas kontolnya. Dia tersenyum tipis dan bangkit mengajakku ke tumpukan kontainer disamping gudang itu. Kamipun masuk kedalam satu kontainer tua yang pintunya terbuka, itu membuang rokoknya dan tangannya yang satu membuka ritsleting celana sambil mengeluarkan kontolnya yang telah membesar dan panjang berdiri membentuk sudut denga perutnya. Aku segera menangkap dan menggenggam kontolnya yang gede itu dengan gemas, sementara itu melucuti pakaianku hingga aku berdiri telanjang bulat didepanya. Tiba tiba badanku diangkatnya dengan tangannya yang kekar itu sehingga kedua kakiku pada pinggangnya dan lobang pantatku diarahkannya ke kontolya yang telah berdiri ngaceng dengan sempurna dan bless.... masuklah kepala kontolnya merojok lobang pantatku, awww enaaak sekaleeee.... sementara itu bibirku dilumat olehnya kemudian keleherku dicupangnya dengan liar dan turun kepentilku. Begitu bernafsunya itu mengentotiku sambil berdiri sementara aku menggelinjang keenakan dientotinya dan tanganku mencakari punggungnya sehingga bajunya yang sememang sudah lapuk oleh usia itu robek disana sini. Badanku diangkat naik turun sementara pinggulnya juga seirama turun naik kadang kadang berputar membuat kontol kuli itu semakin dalam dan semakin dalam masuk kedalam pantatku. Beberapa saat kemudian aku diturunkan olehnya dan dia memegang belakang kepalaku membuat posisi mulutku berada tepat untuk mengisap kontolnya yang baru saja keluar dari lobang pantatku. Setelah mengisap menjilat mengulum kepala kontol dan batang kontolnya yang tegang mengeras bagaikan gagang kampak itu mulailah dia mengentoti mulutku dengan ganas sampai kepala kontolnya keluar masuk kedalam kerongkonganku. Hidungku terbenam didalam jembutnya yang hitam lebat dan berbau khas laki laki tulen, ahhh... aku sangat terangsang.

" Entot, entoooot, nggghhh, shhhh, ngghhhh " erangnya

" Hmmmph ... mmmhh, hmmmppphhh... " mulutku penuh berisi kontol hitam gede keluar masuk

Tanpa kusadari ternyata ada 4 orang temanya tadi telah berada didekat kami, masing masing dengan kontol yang telah tegang keluar dari celana karena melihat permainan kami. Seorang kuli datang menyogokkan kontolnya di lobang pantatku kemudian diungkitnya keatas karena tak lama kemudian kontol kuli yang lain masuk juga kedalam lobang pantatku, ohhhh... sakit tapi uenaaakkk... jadilah aku di double penetration di lobang pantat. Sementara itu kontol yang lain lagi mendekati mulutku yang dari tadi masih dientot oleh kuli yang pertama dan dia menyodokkan kontolnya untuk masuk berdua kedalam mulutku, wooowww.... kini mulutkupun di double penetration oleh . Yang seorang lagi mengocok kontolnya sambil bersamaam mencoki kontolku yang tak kalah tegangnya. Keringat membasahi sekujur tubuh kami dan bercipratan kemana mana, mereka lengkap dengan baju dan celana aku sendiri yang telanjang bulat doggy style penuh berisi kontol gede hitam kekar mengisi mulut dan pantatku. Beberapa kali mereka bertukar posisi mengetotiku abis abisan sampai akhirnya satu persatu memuncratkan maninya yang tumpah ruah mengisi lobang pantat dan mulutku, bahkan sebagian membasahi rambut, mata, hidung dan daguku.

Setelah mereka puas, aku masih disuruh untuk membersihkan dengan cara menjilati kontol dan telor mereka satu per satu, sampai bersih.







Kuli Pelabuhan (versi kuli)

Siang itu kapal yang bermuatan beras merapat di pelabuhan Sunda Kelapa. Aku dan sebelas orang kuli pelabuhan lainnya mendapat pekerjaan untuk memindahkan beras tersebut ke truk yang telah berjajar menunggu di pinggir gudang pelabuhan sejak pagi hari. Satu persatu karung beras kami pindahkan dari kapal munuju truk tersebut, sementara matahari bersinar dengan teriknya membuat udara sedemikian panasnya sehingga keringat membasahi pakaianku sampai kuyup dari baju hingga celana. Setelah beberapa lama bekerja baru kusadari ada seorang anak muda yang duduk merokok dibawah naungan atap gudang yang sedari tadi mengamati lalu lalangnya kuli pelabuhan mengangkat beras, kulitnya putih bersih, bajunya kaos putih menempel ketat di badannya yang langsing. Dari penampilannya sementara aku teringat dengan brondong tela (lonte lanang) di dekat bedeng tempat aku kost yang sering mengintip aku mandi disumur dekat bedeng itu.

Setelah semua beras terangkut dari kapal, sebagian dari temanku langsung istirahat dibawah pohon di dekat pagar pelabuhan dan sebagian lagi menuju warung di depan gudang untuk membeli makanan dan minuman sedangkan aku mendekati anak muda tersebut, paling tidak minta rokoknya syukur kalo bispak, soalnya aku udah 1 bulan ini nggak punya uang untuk ngentotin lonte yang ada di sekitar pelabuhan ini.

" Boleh minta rokoknya, Mas ", kelihatan dia agak terkejut ketika aku telah berada di depannya.

" Silahkan, Mas " katanya sambil menyodorkan bungkus rokoknya, dan aku ambil sebatang dan menghidupkan rokok tersebut. Mata anak ini tak lepas memandang kontolku yang membayang dibalik celana pendek yang telah basah kuyup oleh keringat, akupun duduk jongkok didekatnya sambil mengisap rokok pemberiannya.

Tak lama kemudian tangan anak itu mulai meraba pahaku menjalar sampai menyentuh kepala kontolku yang menyembul dibalik celana pendek karena aku tak pernah pake CD,..... aku biarkan saja sambil menikmati sentuhannya yang semakin lama semakin berani itu. Kontol aku yang cukup gede ini memang selalu menarik perhatian orang, dan aku sering mendapatkan ngentot gratis dari lonte yang kemaleman nggak laku atau brondong tela yang napsu banget minta di entot.

olehku.

" Aku pengen lihat kontol Mas kalo ngaceng " pintanya

Hmm, benar dugaan pertamaku, anak ini termasuk brondong tela juga. Aku berdiri dan mengajaknya ke tumpukan kontainer yang ada disamping gudang itu, dia mengikutiku dari belakang. Sesampainya di kontainer itu aku buang puntung rokok dan mulailah kutelanjangi brondong tela ini. Badanya putih mulus, kulitnya halus mirip cewek dan pantatnya putih dan kencang membuat aku bernapsu untuk mengentotinya. Kontolku yang sudah mulai berontak kukeluarkan dari ritsleting celana dan brondong tela itu aku angkat pada kedua pahanya sehingga lobang pantatnya terbuka siap untuk dirojok dengan kontolku, pada saat mengangkatnya bajuku yang sudah lapuk itu terasa robek dibelakang dan jahitan pinggir luar celanakupun lepas membuat aku merasa semakin perkasa. Badan brondong tela itu aku angkat naik turun seirama dengan tusukan kontolku ke lobang pantatnya yang masih sempit dan hangat itu. Dia mendesah desah keenakan karena rojokan kontolku dan aku jilati bibirnya, lehernya, putingnya kugigit gigit membuat dia semakin menggelinjang diatas kontolku yang semakin dalam masuk kelobang pantatnya. Setelah puas ngentot berdiri aku turunkan brondong tela itu dan dia menciumi badanku dar mulai dada, kepusar dan turun kejembut serta buah pelerku. Aku semakin terangsang diabuat brondong tela ini, ternyata jauh lebih asyik dibanding ngentotin lonte pelabuhan, mulutnya terbuka ketika aku sogok dengan kontolku dan dengan lihainya dia menjilati, mengulum dan mengisap membuat aku tak tahan lagi dan kupegang belakang kepalanya mulailah kuentoti mulunya sedalam dalamnya sampai kebelakang mulutnya.

" Entot, entttooot enakkan kontolku ini "

" Mmmppfffh....mmmppffh....." dia tak bisa ngomong lagi karena mulutnya telah penuh dengan kontolku yang keluar masuk kedalam kerongkongannya.

Lagi enak enaknya ngentotin mulut brondong tela ini, 4 orang temanku masuk kedalam kontainer, aku mengedipkan mata supaya mereka tidak membuat brondong tela itu takut. Bagi kami pekerja kasar nonton orang ngentot adalah hal biasa, karena didalam bedeng berisi 8 orang kuli tidak ada pemisah antara satu dengan lainnya sehingga kalo ada yang membawa lonte untuk dientot didalam bedeng maka semua dapat melihatnya dan kalo perlu ikut ambil jatah, minimal melihat teman ngloco atau ngloco bareng sudah menjadi pemandangan sehari hari.

Ke empat temanku sudah terangsang berat melihat aku ngentotin mulut brondong tela ini, satu persatu mereka mengeluarkan kontolnya dan mengelus elus senjatanya masing masing sambil mendekati kami. Olan dan Marten mulai bergantian dan kemudian bareng bareng merojok lobang pantat brondong tela yang baru saja aku entot, sedangkan Pardi menyodorkan kontolnya yang gede itu agar diisap bareng dengan kontolku yang sudah terlebih dahulu didalam mulut brondong tela. Marno ngloco sambil melocoin kontol brondong tela yang sudah ngaceng berat itu. Keringat membasahi sekujur tubuh kami dan semakin banyak karena udara didalam kontainer tersebut sangat panas. Secara bergantian posisi kami mengentoti brondong tela ini, kadang kadang aku bersama Marno merojok lobang pantat sedangkan Olan dan Pardi dimulut, Marten ngloco. Olan berbaring, brondong tela menduduki kontolnya Olan, Pardi masuk dari belakang, kami bertiga bergantian ngentotin mulutnya.

Satu persatu mulai ngecret, Pardi duluan sambil teriak teriak keenakkan, disusul Marno bersamaan dengan si brondong tela, kemudian aku, Marten dan terakhir Olan. Air mani berhamburan dimana mana, si brodong penuh berlumuran mani dari kepala sampai pantat, tinggal lenguhan dan desahan nafas yang terdengar di dalam kontainer itu.

" Kau jilat sampai bersih kontol kami..." perintah Olan pada brondong tela itu. Diapun mulai menjilati kontol dan buah peler kami satu persatu hingga bersih, kamipun pergi meninggalkannya sendiri telanjang bulat berlumur mani di dalam kontainer itu.







Kuli Cucian Mobil

Aku sedang berjalan di by pass, hinnga sampai ditempat cucian mobil di daerah tersebut pada sore menjelang malam hari. Ketika itu mobil terakhir baru saja keluar dari tempat cucian mobil itu dan ke empat kuli pencuci mobil sedang bermain main sambil lempar melempar lap cucian sesamanya. Dua orang kuli sekitar usia 30-an sedang kan yang dua lagi sekitar 18 - 20 tahunan, seorang memakai wearpack (coverall) dengan kancing terbuka semua, tiga orang lagi bertelanjang dada, seorang memakai celana jeans cut off dan dua orang lagi memakai boxer. Mereka hitam legam berkilat karena terbakar matahari seharian dan otot otot mereka membuat aku terpana, kontolku mulai bergetar didalam celana ketika memperhatian kuli tersebut saling melempar dan bergelut di pelataran cucian mobil tersebut. Aku berhenti dan duduk memperhatikan mereka, ketika salah seorang kuli yang menghampiriku sambil berkata

"Mau ngapain, Mas "

" Ah, nggak cuma liat liat saja " jawabku seraya memperhatikan postur kuli tersebut yang kekar, padat berisi mengisi wearpacknya (coverall) basah kuyup yang agaknya 2 nomor kekecilan dari ukuran tubuhnya. Otot dadanya yang bidang menyembul dari bajunya yang tidak berkancing dan ketika ia menunduk mengambil lap yang jatuh dekat ujung kakiku akibat lemparan temannya tampak olehku jembutnya yang hitam lebat memenuhi pangkal batang kontolnya yang besar. Robekan pada wearpack yang dipakainya cukup banyak dan sekitar kontolnya ada robekan yang sedikit memanjang membuat biji pelernya yang gede menyembul disana. Ketika itu temannya yang paling muda memakai boxer bertelanjang dada datang mendekatinya dari belakang dan menangkap kuli tersebut namun kelitan kuli yang memakai wearpack menyebabkan kuli yang datang belakangan justru terkunci.

" Mau liat kontol kuda si Udin, nggak " kata kuli yang mengunci si Udin dengan sebelah tangannya yang kekar berotot sementara tangannya yang lain memelorotkan boxer si Udin dan " plok " kontol si Udin melompat keluar dengan gagahnya. Bingo ! ...... benar benar gede kontol si Udin kaya kontol kuda, hitam berurat besar di batang kontolnya.

Aku otomatis mendekati mereka dan segera menjulurkan tanganku untuk mengelus kontol kuda si Udin yang menggantung lemas diselangkangannya.

" Kalo gedenya seberapa besar ya ? " tanyaku sambil mengelus elus batang kontol itu dengan sedikit gemes

" Isep aja kalo lo mau, pasti keliatan seberapa gede kontol kuda ini" kata kuli yang memakai wearpack seraya melepaskan kunciannya pada si Udin dan mendorongkannya kearahku

Aku dan ke empat itu masuk ke bedeng tempat mereka mengaso, si Udin jalan dengan kontolnya yang besar mulus tak berbulu itu berayun kekanan kekiri seirama langkahnya menuju bedeng tersebut tanpa ada upaya untuk memasukkannya kembali kedalam celana boxernya yang melorot tadi. Sementara itu kuli yang memakai jeans cut off pun tidak kalah seksinya, karena selain badannya yang kekar berotot dengan perutnya yang six pack, potongan celananya sedemikian pendek sehingga mencapai pinggir daging pantatnya yang kencang dan liat itu dan dari depan kepala kontolnya keluar masuk mengintip dari pinggiran celana compang camping yang tak berjahit. Kuli yang satu lagi sekitar usia 30-an memakai boxer yang ternyata seluruh jahitannya sudah tetas karena lapuk oleh air, sehingga tepatnya ia hanya memakai lembaran lembaran kain yang tergantung dikaret celana boxernya, kontolnya ternyata paling besar diameternya. Dadanya yang bidang berbulu sampai kearah pusernya dan turun menyatu dengan jembutnya. Pahanya kekar berotot dan berbulu lebat kaya tembakau rajangan, bau tubuh mereka khas bau laki laki jantan membuat aku terangsang berat sehingga serasa tak sabar untuk menikmati kejantanan mereka.

Sesampainya di bedeng aku segera jongkok menyambar kontol si Udin yang telah siap untuk diemut, sementara itu ketiga kuli yang lain melihat aksiku sambil tertawa dan melontarkan perbendaharaa kata kata joroknya. Tak lama kemudian ketika kontol kuda si Udin mulai menunjukkan keperkasaannya akibat lumatan mulutku terasa mereka mulai melucuti baju dan celanaku sehingga aku telanjang bulat dikelilingi oleh 4 kontol gede yang berkeluaran dari celana mereka masing masing dan ngaceng hitam berkilat. Satu persatu kontol mereka aku jilat, emut dan isep sampai kepangkal kerongkonganku, dan ketika akhirnya kuli yang memakai wearpack mengangkatku pada kedua paha sehingga lobang pantatku terbuka. Kontolnya yang ternyata dijuluki ular kobra dengan kepala kontolnya yang mengembang sempurna keluar dari robekan wearpacknya, diarahkannya kelobang pantatku dan bless..... owww, atiiit tapi ueeenaaak menjebol lobang pantatku. Aku diangkatnya naik turun den pinggulnya maju mundur merojok kontolnya itu, sementara si Udin menjilati pinggir lobang pantatku dan terkadang menjilat batang kontol yang masih tersisa diluar lobang pantatku dengan lidahnya yang liar.

" Chok... plok chokk chokk plok " bunyi kontol yang mengentoti lobang pantatku karena basah oleh ludah si Udin

Aku menggelinjang gelinjang geli ketika merasakan lidah si Udin menjilat pinggir lobang pantatku sementara kuli yang memakai wearpack yang mengentotiku melumat bibirku, leher dan pentilku dengan buasnya. Tanganku meremas mencakar punggungnya membuat kuli yang mengentotiku semakin buas saja.

" Nggghhh... nggghhh, shhh, ahhh, nggghhh... nggghhh...."

" Uhhh... yang dalam, mass... fuck me, yang keras maaass...

shhh ...ohh, fuuuuck meee..... ohh " rintihku

Tak lama aku diturunkan dan disuruh doggy style sementara ke empat kuli itu secara bergantian dengan eksperimennya masing masing menghajar menjejal mulut dan pantatku abis abisan dengan kejantanan kontol gede mereka. Rata rata dua atau tiga kali masing masing kuli itu ngecret dengan menumpahkan air maninya yang berlimpah kedalam mulut, lobang pantat, kemuka dan ke sekujur tubuhku, sehingga hari itu aku benar benar penuh berlumuran air mani.

Setelah mereka puas, aku jilati satu persatu kontol dan biji peler itu hingga bersih dari sisa air mani bekas permainan liar dan buas tadi. Satu persatu mereka keluar dari bedeng karena ada satu truk yang baru masuk hendak dicuci malam hari itu. Tanpa membersihkan leleran air mani ditubuhku langsung saja aku memakai baju dan celanaku dan pergi melangkah dengan gontai meninggalkan tempat cucian mobil. Baju dan celana yang ku pakai malam itu tidak pernah aku cuci hingga kini, sesewaktu kalo lagi horny kuambil baju atau celana itu untuk kuhirup baunya sambil mengingat kejadian perkentotan yang liar dan buas di cucian mobil.... tentunya sambil aku ngloco crrrott... croot... croottt... nggghhh... ah.







Kuli Gali

Kehidupan sehari hari dikalangan pekerja kasar sangatlah sederhana tanpa banyak basa basi, dapat bertahan hidup, makan, tidur dan ngentot, cukuplah sudah. Namun hal itulah yang membuat aku dapat memuaskan fantasi seksku yang menggebu gebu tanpa banyak persyaratan mereka akan memenuhinya dengan permainan kejantanan sejati yang binal, liar, dan buas.

Hari ini aku bete amat dirumah karena hujan mengguyur Jakarta sehaian penuh, aku pergi keluar rumah naik bis kota sampai ke daerah Jembatan Besi aku turun dan berjalan dalam guyuran hujan hingga pakaianku basah kuyup. Tampak sebuah bedeng pintunya terbuka dan ada seorang kuli galian tanah sedang berdiri membersihkan pacul dan linggisnya yang penuh lumpur dengan air dari tirisan atap bedeng tersebut. Aku berlari lari kecil kearah bedeng tersebut seakan berupaya menghindarkan diri dari guyuran hjan untuk berteduh.

" Nompang berteduh, Mas " kataku pada kuli gali tersebut

" He ... ehh " jawabnya acuh sambil meneruskan pekerjaan nya. Kuperhatikan postur tubuh kuli gali itu cukup atletis dibalut dengan baju kaos tangan panjang warna hitam pudar dan celana hitam basah berlumpur dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tampaknya ia baru pulang dari tempat kerjanya menggali tanah. Dari jendela bedeng aku melongok kedalam, ternyata ada 2 orang kuli sekitar 30-an tahun, berbadan kekar berotot hitam mengkilap terbakar matahari lagi berbaring di dipan dalam bedeng menikmati rokok, bertelanjang dada, memakai celana pendek yang juga basah kuyup, kepala kontol mereka yang gede hitam mengkilat tampak menyembul dari pinggir celana membuat kontolku mulai berdenyut. Tiga orang kuli lagi sekitar 20-an tahun duduk mencangkong lagi ngobrol sesamanya sambil memeras baju mereka masing masing karena juga dalam keadaan basah kuyup.

" Masuk Mas, dingin diluar " undang salah satu dari mereka ketika melihat aku melongok dari luar

" I.. iya deh " jawabku dengan hati yang berbunga bunga

Didalam bedeng kecil berlantai tanah tersebut tak ada perabotan lain kecuali dipan kayu, tampak beberapa buntelan plastik hitam bergantungan didinding bedeng tersebut agaknya berisi barang pribadi dan pakaian kuli tersebut. Aroma bedeng tersebut membuat kontolku semakin berdenyut karena bau laki laki sejati tercium keras diseluruh penjuru bedeng itu. Aku mendekati ketiga kuli yang duduk ngobrol disudut bedeng itu sambil membuka bajuku yang basah untuk memerasnya seperti yang dilakukan oleh ketiga kuli tersebut sambil mendengarkan pokok bahasan mereka sesekali menimpali pembicaraan.

" Eh, dingin dingin begini enaknya ngapain ya..." aku memulai jurus untuk mengarahkan pembicaraan

" Minum kopi hangat " kata seorang kuli

" Sama pisang goreng " kata yang seorang lagi

" Tidur dengan selimut hangat " timpal kuli yang lagi berbaring di dipan

" Iya, sambil entotin cewek " kataku memperjelas arah

" Cewek putih mulus kayak lilin, memeknya merah muda lembab" kata kuli yang lain sambil menggosok kontolnya

" Memeknya bisa ngempot "

Nah ini yang kuinginkan, mereka mulai membahas urusan ngentot sampai salah seorang kuli yang sedang memeras baju membuka celananya yang basah untuk diperas dan.... ternyata dia nggak pake CD sehingga telanjang bulat memamerkan kontol dan jembutnya yang lebat. Aku nggak membuang kesempatan emas tersebut, kontol yang menggantung setengah siaga akibat pokok bahasan perkentotan itu aku sentuh perlahan sambil memandang kuli tersebut yang tengah menggantungkan baju yang baru diperasnya pada paku didinding tepat diatas kepala tempat aku duduk. Posisi ini membuat wajahku hanya terpaut beberapa senti dari kontolnya itu. Kuli itu tenang saja tak memberikan reaksi penolakan terhadap sentuhanku pada kontolnya yang semakin membesar.

Kuli yang lain mulai sampai pada pokok bahasan teknik ngentot yang mereka idamkan, akupun berdiri diantara mereka memeragakan goyangan goyangan sensual mengikuti bagaimana ngentot yang menjadi fantasi mereka. Celana aku turunkan sedikit hingga celah pantatku tampak oleh mereka, dan ..... Bingo ! berhasil, kuli yang telanjang bulat mulai menggosok gosokkan kepala kontolnya mengikuti celah celana diantara daging buah pantatku sambil tertawa, kuli yang lainpun tertawa dan mulai memperhatikan gerakan gerakan sensual aku dengan kuli yang ada dibelakangku.

" Kulit Mas mulus juga ya... " kata kuli dibelakangku ketika tangannya mulai menggerayangi dadaku sementara tonjolan kontolnya dari belakang semakin keras menonjok nonjok selangkanganku. Aku menjepit kontolnya dengan kedua pahaku dan memilin milinkannya dengan gerakan kekiri kekanan. Kuli yang berada dipintu bedengpun masuk sambil menutup pintu melihat aksi permainanku yang ternyata mulai membangkitkan gairah ke enam kuli gali yang ada di bedeng tersebut. Kontol kontol mereka mulai bertonjolan dan berkeluaran dari celana, sementara celanaku telah dipelorotin oleh kuli yang lain sehingga aku berdiri telanjang bulat diantara mereka. Kuli yang memelorotin celanaku mulai mengisap kontolku yang sememang sudah ngaceng berat dari tadi, sementara kontol kuli yang ada diselangkanganku semakin ngaceng, membesar dan panjang sebesar gagang pacul, sedemikian besarnya sehingga ketika kuli tersebut menonjokkan kontolnya, kepala kontol sebesar muka anak anjing itu berada dibawah kontolku dan masuk bareng kedalam mulut kuli yang sedang mengisap kontolku itu. Kuli yang lain mulai ngloco bareng, sambil melontarkan perbendaharaan kata kata jorok mereka.

Udara semakin hangat didalam bedeng, aroma permainan seks telah mengambang, kini aku duduk diatas kontol gede hitam berurat keluar tegak perkasa dari celana milik kuli yang sedang berbaring didipan sementara kuli yang lain merojokkan kontolnya dari belakang sehingga lobang pantatku berisi dua kontol keluar masuk mengeluarkan bunyi berkecipak kecipok. Kuli yang berusia 20-an tahun telah disodomi oleh kuli yang lebih tua dengan ganasnya bak banteng liar dengan leguhan lenguhan yang keluar menambah hotnya suasana didalam bedeng kecil tersebut.

" Nggghhh... nggghhh... shhh, entoooot.... ahhh... nggghh"

" Ohh... lebih dalam mas, lebih kuat, ohhh fuuuccckkk meee" teriakku ketika rojokan dua kontol itu semakin buas menghajar lobang pantatku dengan irama yang semakin cepat dan semakin tidak beraturan.

Crroooott croooot croott, semburan air mani membasahi lobang pantatku dan kuli muda yang telah disodomi oleh kuli yang lebih tua kini mengentoti mulutku pula dengan tanpa rasa kasihan, berulang kali batang kontol mereka menampar pipiku kiri dan kanan dan masuk lagi menghunjam sampai kepangkal kerongkonganku. Bergantian mereka menghajarkan kejantanannya di mulut dan di lobang pantatku dengan berbagai variasi fantasi mereka, akupun mendapat kesempatan mengentoti kuli yang paling besar kontolnya sambil nglocoin kontolnya agar tegang kembali. Ngentot didipan, dilantai tanah yang sudah berubah jadi kubangan berlumpur, naik kedipan lagi, ngentot berdiri, dan seterusnya sampai satu persatu mereka terkapar dan puas. Acara ngentot di bedeng kuli gali mirip mud wrestling, badan kami penuh berlumpur bercampur keringat dan lelehan mani disana sini. Aku membersihkan badan kekar kuli gali tersebut satu per satu dari lumpur keringat dan air mani dengan bajuku. Satu per satu juga aku jilatin kontol, jembut dan biji peler mereka sampai bersih kaya kucing membersihkan bulunya, sementara aku membersihkan itu kuli yang paling muda bangkit lagi dan menghunjamkan kontolnya yang telah ngaceng berat mengentotin lobang pantatku dengan binalnya.... ohhh dasar kuli gali kelebihan tenaga karena hari hujan membuat mereka tidak full bekerja.

Malam itu aku menginap di bedeng mereka, dan kentot me ngentot berulang kali terjadi hingga fajar menyingsing. Aku pulang, dengan baju dan celana penuh lumpur keringat dan air mani, pada setiap langkahku dari lobang pantatku masih keluar lelehan air mani kuli gali yang telah memenuhi rongga ususku... ohh benar benar aku menghabiskan malam panjang memuaskan nafsu kebinatangan.





Kuli Logging Lebih Dahsyat


Perjalanan menuju lokasi logging sangat melelahkan, 2 hari 3 malam berada di dalam mobil Land Rover menempuh jalanan tanah berlubang, berlumpur, tak terawat, menembus rimba belantara yang telah rusak tercabik, bersama 2 orang staf perusahaan kayu yang hendak melakukan audit di lapangan karena hasil penebangan sudah semakin tak menguntungkan perusahaan sehingga dirasa perlu untuk meninjau lapangan apakah masih layak untuk diteruskan atau ditutup. Akhirnya sampai juga kami ke lokasi yang dituju, ada sebuah bangunan kayu yang disebut sebagai kantor merangkap mess bagi staf perusahaan yang dikelilingi oleh barak pekerja yang kumuh dan lapanagan tempat penimbunan kayu hasil tebangan serta lapangan tempat parkir alat berat.

Kedua staf segera menuju kantor, sopir kami memutuskan untuk istirahat melepaskan lelah di dalam mobil sedangkan aku hanya seorang pembantu umum tidak mempunyai jabatan hanya dapat bengong saja ditengah hutan, sehingga akhirnya kuputuskan untuk berjalan jalan sambil meluruskan kaki di sekitar kompleks perusahaan kayu tersebut sampai terlihat olehku sekelompok kuli logging yang sedang bekerja membalak kayu dan sebagian mendorong dan menarik kayu balakan ke arah alat berat yang tengah menunggu untuk membawa kayu tersebut ke lokasi penampungan kayu. Aku mencari tempat berteduh dibawah sebuah pohon, duduk diatas balokan kayu yang ada karena udara ditengah hutan pada siang hari tersebut bukan main panasnya ditambah lagi dengan kelembaban yang tinggi sehingga keringat bercucuran tiada berhenti membasahi bajuku.

Sambil menikmati rokok aku memandangi para kuli tersebut bekerja keras di terik matahari, kelompok kuli tersebut berusia antara 20 - 30 an tahun, rata rata berbadan kekar oleh karena kerja kasar dan berat sehingga otot mereka menggelembung disana sini terlatih oleh pekerjaan yang dilakukan dari hari ke hari, berkulit hitam berkilat terbakar matahari, rambut tebal gondrong awut awutan tak terawat, basah kuyup dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh keringat, dan aww.. baju mereka tak ada yang utuh, robek disana sini, tak berkancing satupun sehingga dada mereka yang bidang dengan otot pectoralis yang menggelembung dihiasi oleh pentil susu yang gede item melenting tampak dengan jelas.

Bahkan ada beberapa kuli yang hanya memakai sekadar serpihan kain untuk menutupi kontol mereka saja, bagaikan cawat mini dengan sepatu boot berlumpur dan sarung tangan kumal, membuat selera homoku menggelegak ketika menikmati pemandangan kumpulan lelaki jantan perkasa berotot kenyal berkilauan bermandikan keringat tersebut, kontol dan lobang pantatku mulai berdenyut denyut membayangkan betapa kuat dan dahsyatnya bila mereka mengentotiku dengan kontol mereka yang udah berbulan bulan nggak pernah melihat cewek, maklumlah ditengah hutan dilingkungan pekerja kasar seperti mereka mana ada cewek yang berani mendekat, nafsu jalangku minta segera dipuaskan.

"Minta rokoknya dong" seorang kuli yang memakai wearpack (overall) lusuh datang menghampiriku. Baju kerjanya tak berkancing satupun dari atas hingga kebawah, buliran keringat mengalir dari kepalanya turun melalui lehernya yang kekar kedadanya yang bidang berotot turun terus melalui perutnya yang six pack rata bagaikan papan cucian masuk menerobos jembutnya yang item tebal bergerumbul keluar menyeruak, membuat aku iri pada buliran keringat tersebut ingin rasanya menggantikan keringat tersebut merayapi kulit tubuh kuli logging tersebut... ai ai aiiih.

"Ambil dah ini" kataku sambil menyerahkan sebatang rokok padanya dan menghidupkan geretan api untuknya. Ketika ia menunduk menghidupkan rokoknya dari geretan api yang aku hidupkan, tampak olehku pangkal batang kontolnya lebih kurang sebesar pergelangan tanganku berhiaskan jembut item lebat bergerumbul dari balik bukaan celananya yang tak berkancing itu, lanjutan batang kontolnya yang gede tampak tercetak jelas dicelananya yang basah kuyup lengket kekulit oleh karena keringat dan kepala kontolnya yang item keunguan bagaikan cendawan menyeruak mengintip dari robekan celana di bagian paha. Aku tak tahan lagi untuk berpura pura dengan segera tanganku mengelus tonjolan kontolnya yang tercetak dicelananya seraya berkata

"Buset dah, ini kontol atau pentungan ye?, lagi tidur aja segini gede gimana kalo lagi ngaceng"

Kuli tersebut tidak bereaksi mengelak terhadap sentuhanku pada kontolnya malah semakin mendekatkan diri agar tanganku semakin leluasa menjelajahi kemaluannya, sambil menatap tajam ke arahku dia berkata dengan tegas

"Isep dah kalo loe mau lihat gimana gedenya kalo ngaceng, dasar homo doyan kontol! loe kira gue kagak ngerti nafsu loe, inikan yang loe mau"

katanya seraya mengeluarkan kontolnya dari wearpacknya dan menyodorkannya langsung ke arah mulutku. Aku tak menyia nyiakan kesempatan emas, langsung aja kontol kuli itu aku selomoti kaya ikan arwana menangkap mangsa, hap! kepala kontolnya yang semakin merekah mengembang dengan lobang kencingnya yang gede aku jilat, batangnya ku jilat, emut, isep dan aku kulum abis sampai ke pangkal batang kontol gedenya itu sehingga jembutnya yang tebal menggelitik hidungku dan aroma lelaki jantan perkasa bercampur keringat segera tercium olehku menambah beringasnya nafsuku. Segala kemampuan oralku aku keluarkan membuat kuli tersebut menggeliat, menggelinjang dan mendesah karena servisku pada kontolnya yang semakin berdenyut mengembang keras mengisi mulutku hinggas terkuak lebar untuk menampung sodokan kontolnya itu.

Tanganku yang satu membelai menjelajahi perutnya yang berhiaskan tonjolan otot kearah dadanya dan mengusap memelintir puting susunya yang semakin melenting keras arrggh... Kini kuli logging tersebut mulai menyodomi mulutku dengan gerakan maju mundur semakin kuat semakin tinggi intensitas genjotan kontolnya sampai kepala kontolnya masuk melewati pangkal tenggorokanku, keluar masuk semakin tak beraturan. Bukan main buasnya dia mengentoti mulutku, desahan, erangan, lenguhan bagaikan banteng muda ngentotin betinanya, racauannya semakin nggak karuan

"Ayo isep yang kuat lonte homo, lu demen kontol gue khan, argghh... homo babi, bangsat, anjing"

Badannya mulai mengejang sehingga ototnya bertonjolan keluar, berkilat basah oleh keringatnya yang berhamburan ketubuhku, dan kontolnya yang gede sepergelangan tangan itu tegang keras bagaikan tongkat baja berdenyut denyut didalam mulutku dan croooth croooth arrgh croooth croooth arrgh, croooth croooth arrgh... entah berapa kali dan entah berapa banyak pejuhnya muncrat masuk langsung kedalam kerongkongaku diiringi lenguhan panjang lelaki muda perkasa yang dahaga birahi seakan melepaskan bebannya yang berat. Akupun terpicu untuk muncrat abis diadalam celanaku sehingga basah karena memang aku tak memakai celana dalam... croooth croooth arrgh, croooth croooth arrgh, croooth croooth arrgh pejuhku meleleh dicelana.

"Jilat sampe bersih"

perintahnya tegas padaku ketika kontolnya keluar dari mulutku. Aku patuhi saja, jilatin kontolnya yang baru aja muncrat tadi sampai bersih kaya kucing membersihkan bulunya "Ntar malam loe tidur ama gue, di bedeng C ya, pantat loe kan belon gue entotin" katanya sambil ngeloyor pergi kearah kelompok kuli yang masih giat bekerja di tengah teriknya matahari, dengan kontol item gedenya yang masih keluar dari wearpack bergelantungan mengayun kekanan kekiri mengikuti langkahnya... hmm, aku tak sabar lagi menunggu datangnya mala



Sore menjelang malam aku menuju barak C sesuai yang diperintahkan oleh kuli logging yang mengembat abis mulutku siang tadi, rahangku masih terasa pegel oleh karena terlalu lama menganga penuh untuk menerima sodokan kontol item gede sepergelangan tanganku. Sementara lelehan pejuh dicelanaku sudah mengering, membentuk gambaran tersendiri dicelanaku dan bila aku bersendawa maka uap pejuh kental legit yang disemprotkan oleh kuli logging tadi masih tercium olehku hmm. Aku merebahkan diri di dipan dalam bedeng yang penuh dengan gantungan baju celana tas kresek dan entah apa lagi, bau khas lelaki mengambang di dalam bedeng kumuh tersebut aku hirup dan nikmati sampai entah berapa lama kemudian aku tertidur pulas.

Ketika aku terbangun antara sadar dengan tidak aku melihat kelompok kuli logging pulang dari tempat membalak kayu, ternyata dari pengamatan sepintas aku dapat mengetahui bahwa yang pakaiannya relatif utuh adalah pemimpin kelompok bedeng tertentu dan semakin sedikit pakaian yang utuh maka semakin rendah pula kedudukannya dalam kelompok tersebut, yang paling rendah adalah kelompok kuli yang memakai semacam cawat yaitu tinggal secarik kain penutup kontol saja dengan pantat yang terekspose dan berjalan paling belakang dari setiap kelompoknya memanggul segala macam peralatan membalak dipundaknya yang kekar. Bedeng tempatku tidur yang sempit dan kumuh itu telah penuh diisi oleh penghuninya, ada 6 orang kuli dalam satu bedeng termasuk kuli pejantanku tadi siang mulai menggerayangi tubuhku, bajuku direnggut paksa hingga robek dan kancingnya berlepasan semua dan celanaku dipelorotin sampai setentang lutut.

Bagaikan seorang demi vierge denyut jantungku bergemuruh ketika mulutnya dengan rakus melakukan french kiss padaku dan turun menjilat mencium dan mengisap leherku yang putih jenjang kemudian tetekku diemut dengan buasnya. Kulitku terhitung putih dan mulus bila dibandingkan dengan ke 6 pekerja tersebut karena aku hanya bekerja kantoran dalam gedung jarang tersengat matahari, hal itu membuat mereka semakin bernafsu saja menggerayangi tubuhku bagaikan memperlakukan cewek, aw... aku terpekik lirih ketika salah seorang kuli tersebut dengan gemas menggigit pentilku. Tanpa perasaan risih kuli yang mengentotin mulutku tadi siang menagih janjinya untuk mengembat lobang pantatku.

"Nungging loe, lonte homo anjing!" kontol gedenya sudah ngaceng sempuna keluar dari wearpack dihiasi dengan pembuluh darah yang bertonjolan kehijauan di sekeliling batang kontolnya yang gede itu. Aku tak punya pilihan lain lagi segera mematuhi perintahnya untuk nungging dan bless kontolnya segera menyodok lobang pantatku tanpa belas kasihan... argghh! aku mengerang.

"Diam loe jangan berisik, sumbat mulutnya dengan kontolmu Jang"

Kuli yang dipanggil Ujang dengan senang hati menyumbat mulutku dengan kontolnya yang tak kalah gede dan item dengan kuli yang menyodomi lobang pantatku, kontol dilobang pantat, kontol dimulut, aku merasa melayang ke nirvana. Sementara kuli yang lain mulai ngloco kontolnya masing masing sambil menikmati pemandangan erotik dua kuli ngembatin aku dan kuli yang hanya memakai cawat disuruh nungging pula berhadapan dengan aku sementara temannya mengentotin pantatnya. Kuli itu menciumi mulutku yang berisi batang kontol si Ujang dan terkadang menjilati biji peler, batang kontol Ujang yang tersisa diluar mulutku sementara kedua tubuh kami maju mundur oleh karena sodokan kontol dari belakang dan Ujang tak dapat menahan lebih lama lagi segera memuncratkan pejuhnya yang buanyak dan kental kedalam mulutku, dan kuli yang bercawat segera mencipokin mulutku yang berisi pejuh Ujang ikut menikmati kehangatan pejuh tersebut, dengan segera pula kedudukan kontol Ujang digantikan oleh kontol kuli logging lain, mengentotin mulutku dan mulut kuli logging bercawat. Ganti posisi, aku menunggangi berhadapan muka dengan seorang kuli yang berbaring di dipan dengan kontol gede tegak ngaceng kaya tugu Monas, sementara ada kontol lain ikut masuk bareng dengan kontol kuli yang aku tunggangi sehingga ada dua kontol gede di dalam lobang pantatku dan kuli yang lain ngembat mulutku dan mulut kuli yang aku tunggangi. Aroma seks lelaki perkasa yang dahaga mengambang diudara bercampur keringat diiringi dengan suara kecipak kecipok kontol basah keluar masuk lobang pantat dan lobang mulut dengan desahan, erangan dan lenguhan yang keluar tak terkontrol bagaikan kelompok banteng jantan memperkosa betinanya.

"Entotin gue ye" bisik kuli bercawat padaku seraya menyodorkan lobang pantatnya kearah kontolku yang udah ngaceng dari tadi, sementara dua buah kontol masih keluar masuk tak beraturan dilobang pantatku, ohh... aku menggelinjang gelinjang keenakan ketika kontolku diperas oleh otot pantat kuli bercawat, sungguh ia sangat berpengalaman melakukan remasan terhadap batang kontol yang ada di dalam lobang pantatnya, mungkin selama ini dialah yang menjadi sasaran pelampiasan nafsu jalang nan biadab kuli logging perkasa yang udah kurang kerjaan karena semakin sedikitnya kayu untuk dibalak sehingga kelebihan tenaga kuda mereka salurkan tuntas dilobang pantat sesama kuli, jahanam!

Ke 6 kuli sudah berkali kali memuncratkan pejuhnya barulah mereka satu persatu tertidur pulas mengorok dengan keringat berlelehan di sekujur tubuh dan kontol terkulai keluar dari sarangnya masing, satu persatu kontol yang terkulai itu aku jilat bersih dengan lidahku dari kepala kontol, lobang kencing, batang kontol sampai ke pangkalnya, jembut item tebal bergerumbul dan kedua biji peler mereka. Puas banget nafsu homoku malam itu dihajar dengan dahsyatnya oleh kuli logging muda perkasa berotot kenyal ketat, lelehan pejuh mereka mengalir perlahan keluar dari lobang pantatku, licin anget perih, akhh... sementara dari mulutku juga lelehan pejuh yang berhamburan tak sempat aku telan juga mengalir turun membasahi daguku.

Aku menyusup diantara tubuh kuli tersebut untuk berbaring melepaskan penat, hmm tidur diapit tubuh berotot sampai menjelang pagi ketika kontol mereka secara fisiologis mulai tegak ngaceng lagi dalam nyenyak tidur mereka. Aku mulai sibuk lagi menyelomoti kontol kontol mereka satu per satu sampai mereka memuncratkan kembali pejuhnya di dalam mulutku sementara di lobang pantatku terpacak kontol kuli bercawat yang udah duluan bangun, mengikuti ke arah manapun aku merayap nungging ketika menyelomotin kontol kuli logging yang lagi ngaceng pagi subuh itu, hah kaya anjing ngentot aja jalan kesana kemari dengan kontol lengket erat didalam memek anjing betinanya...



Matahari telah keluar dari peraduannya, demikian pula kuli logging pada berkeluaran dari bedengnya masing masing, ada 5 bedeng dilokasi penebangan kayu tersebut, bedeng A sampai bedeng E, sama kumuh dan sama sempitnya, berisi rata rata 6 orang kuli per bedeng. Hari ini hari Minggu merupakan hari istirahat mereka, namun oleh karena lokasi terpencil ditengah hutan dan ketiadaan sarana transportasi ke pemukiman terdekat apalagi ke kota maka tetap saja kuli logging tersebut menghabiskan hari istirahat dengan berada di sekitar bedeng. Keberadaanku di bedeng C malam itu rupanya menjadi perhatian kuli bedeng lain, terlihat mereka adu argumentasi dengan kuli bedeng C entah apa yang mereka bicarakan namun aku merasa sekali bahwa akulah yang jadi pokok permasalahan dalam argumentasi mereka. Bodo ah! pikirku sambil selonjoran di dipan dalam bedeng mengingat permainan seks biadab tadi malam, perutku kenyang oleh muncratan pejuh kuli logging sehingga aku merasa tak perlu lagi mencari sarapan pagi karena protein dari pejuh yang masuk ketubuhku tadi malam hingga subuh sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan energi harian seorang manusia. Matahari bersinar tapi hujan turun gerimis membasahi lokasi, cuaca memang aneh seaneh kehidupanku sebagai seorang homo selalu kesepian ditengah keramaian. Banyak cewek yang menggodaku namun tak seeorangpun yang menarik minat kecuali mungkin suatu saat nanti aku akan tertarik pada seorang cewek sepanjang dia punya kontol, ha ha ha anehkan? Tapi itulah kenyataan hidup seorang homo tulen pemuja kontol yang taat, setia ? non sense tak seorangpun homo tulen yang setia terhadap pasangannya, mereka hanya taat dan setia pada kontol saja... ya setia pada kontol, tak perduli siapapun pemilik kontol tersebut. Keramaian terjadi di sekitar lokasi bedeng, dalam gerimis hujan dengan matahari bersinar terang mereka membentuk lingkaran dan ada 2 orang kuli berdiri ditengah, oww... pertarungan gulat dua orang kuli muda kekar berotot kenyal ketat perkasa diarena berlumpur ditengah hutan. Mungkin inilah hiburan bagi mereka, mengisi hari istirahat sambil menguji kemampuan fisik atau perebutan hirarki kekuasaan sebagaimana laiknya hewan di tengah hutan belantara, atau... ada hal lain? Aku tertarik melihat kegiatan mereka beranjak dari dipan aku menuju pintu bedeng dan mengamati kerumunan itu sambil duduk di ambang pintu. Kedua kuli yang bertarung mulai saling renggut saling dorong dan tarik membuat otot mereka bertonjolan basah oleh keringat dan hujan dan pakaian merekapun semakin robek nggak karuan berlumpur lengket ketubuh masing masing petarung karena bergulat di arena berlumpur diiringi dengan teriakan memberi semangat dari kelompok kuli yang berada di lingkaran yang juga basah kuyup karena hujan dan berlumpur karena percikan lumpur yang dihasilkan oleh kedua petarung di dalam lingkaran, namun mereka kelihatannya tak perduli dengan penampilan dan cukup bergairah menyaksikan pergulatan kedua kuli di tengah arena. Sampai salah seorang kuli petarung terkunci oleh lawannya, dengan kedua tangan terkunci dalam posisi tertelikung kebelakang dan punggungnya melenting membentuk busur dengan tonjolan kontolnya merupakan bagian terdepan, satu tangan yang bebas dari lawannya merobek celananya dan ploph! kontol berlumpur tegak ngaceng keluar, kontol itu mulai diloco oleh lawannya semakin kencang semakin kuat semakin tegang kontol itu berdiri tegak dan semakin meringis muka kuli yang diloco dengan tangan tertelikung dibelakang badan serta memakin melenting pula busur tubuhnya dan crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi oleh sorak sorai kuli yang menonton pertandingan gulat lumpur kedua kuli tersebut. Ternyata gulat lumpur itu masih berlanjut dengan dua orang kuli lain yang kini berada ditengah arena, mulai saling menjatuhkan lawan, penuh lumpur, pakaian robek semakin nggak karuan karena renggutan lawan dan berakhir dengan kuncian lawan dituntaskan dengan ngloco lawan yang kalah dan crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi oleh sorak sorai lagi. Kedua pemenang yang sudah berlumpur tadi kini berhadapan pula agaknya untuk menentukan the best championnya fikirku, petarung antar dua pemenang petarung pertama ternyata lebih ganas lagi, boleh dikatakan keduanya nyaris telanjang bulat penuh lumpur dengan kontol gede berayun kesana kemari mengikuti gerakan siempunya kontol ketika bergulat saling berusaha menjatuhkan dan terkadang saling berusaha menangkap kontol lawannya untuk diloco, membuat kedua petarung tersebut semakin horny apalagi di tingkahi dengan sorak sorai dan kata kata jorok dari kelompok kuli penonton di sekeliling arena. Dua petarung gulat hampir telanjang kini dengan kontol gede berlumpur ngaceng sempuna hampir nempel di perut mereka masing masing semakin liar dan buas berusaha menjatuhkan lawan, sementara hujan semakin deras pula membuat arena semakin licin dan lumpur semakin banyak. Kemana petarung yang kalah di babak pertama? ternyata sebagai hukuman mereka dihadiahkan oleh lawannya yang menang untuk nungging dientot oleh kuli yang ditunjuk oleh pemenang, ditonton rame rame pula oleh kuli lain sambil berkomentar jorok tentang segala sesuatu mengenai perkentotan petarung yang kalah dengan kuli yang ditunjuk oleh petarung yang menang. Dua kuli kekar penuh lumpur nungging pasrah dientot kontol gede dengan dua petarung pemenang sedang bergulat nyaris telanjang bulat berlumuran lumpur ditengah arena dikelilingi oleh kuli logging lain yang basah kuyup dengan kontol ngaceng semua bahkan ada yang mulai ngloco atau minta diloco oleh temannya membuat kontol dan lobang pantatku kembali berdenyut denyut melihat pemandangan mesum yang dahsyat itu... sampai salah satu petarung dapat terkunci 69 oleh lawannya dan kontolnya yang udah ngaceng berat diloco abis oleh lawannya crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi lagi oleh sorak sorai sementara kontol lawannya yang juga ngaceng berat berlumMatahari telah keluar dari peraduannya, demikian pula kuli logging pada berkeluaran dari bedengnya masing masing, ada 5 bedeng dilokasi penebangan kayu tersebut, bedeng A sampai bedeng E, sama kumuh dan sama sempitnya, berisi rata rata 6 orang kuli per bedeng. Hari ini hari Minggu merupakan hari istirahat mereka, namun oleh karena lokasi terpencil ditengah hutan dan ketiadaan sarana transportasi ke pemukiman terdekat apalagi ke kota maka tetap saja kuli logging tersebut menghabiskan hari istirahat dengan berada di sekitar bedeng. Keberadaanku di bedeng C malam itu rupanya menjadi perhatian kuli bedeng lain, terlihat mereka adu argumentasi dengan kuli bedeng C entah apa yang mereka bicarakan namun aku merasa sekali bahwa akulah yang jadi pokok permasalahan dalam argumentasi mereka. Bodo ah! pikirku sambil selonjoran di dipan dalam bedeng mengingat permainan seks biadab tadi malam, perutku kenyang oleh muncratan pejuh kuli logging sehingga aku merasa tak perlu lagi mencari sarapan pagi karena protein dari pejuh yang masuk ketubuhku tadi malam hingga subuh sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan energi harian seorang manusia.



Matahari bersinar tapi hujan turun gerimis membasahi lokasi, cuaca memang aneh seaneh kehidupanku sebagai seorang homo selalu kesepian ditengah keramaian. Banyak cewek yang menggodaku namun tak seeorangpun yang menarik minat kecuali mungkin suatu saat nanti aku akan tertarik pada seorang cewek sepanjang dia punya kontol, ha ha ha anehkan? Tapi itulah kenyataan hidup seorang homo tulen pemuja kontol yang taat, setia ? non sense tak seorangpun homo tulen yang setia terhadap pasangannya, mereka hanya taat dan setia pada kontol saja... ya setia pada kontol, tak perduli siapapun pemilik kontol tersebut.

Keramaian terjadi di sekitar lokasi bedeng, dalam gerimis hujan dengan matahari bersinar terang mereka membentuk lingkaran dan ada 2 orang kuli berdiri ditengah, oww... pertarungan gulat dua orang kuli muda kekar berotot kenyal ketat perkasa diarena berlumpur ditengah hutan. Mungkin inilah hiburan bagi mereka, mengisi hari istirahat sambil menguji kemampuan fisik atau perebutan hirarki kekuasaan sebagaimana laiknya hewan di tengah hutan belantara, atau... ada hal lain? Aku tertarik melihat kegiatan mereka beranjak dari dipan aku menuju pintu bedeng dan mengamati kerumunan itu sambil duduk di ambang pintu.

Kedua kuli yang bertarung mulai saling renggut saling dorong dan tarik membuat otot mereka bertonjolan basah oleh keringat dan hujan dan pakaian merekapun semakin robek nggak karuan berlumpur lengket ketubuh masing masing petarung karena bergulat di arena berlumpur diiringi dengan teriakan memberi semangat dari kelompok kuli yang berada di lingkaran yang juga basah kuyup karena hujan dan berlumpur karena percikan lumpur yang dihasilkan oleh kedua petarung di dalam lingkaran, namun mereka kelihatannya tak perduli dengan penampilan dan cukup bergairah menyaksikan pergulatan kedua kuli di tengah arena. Sampai salah seorang kuli petarung terkunci oleh lawannya, dengan kedua tangan terkunci dalam posisi tertelikung kebelakang dan punggungnya melenting membentuk busur dengan tonjolan kontolnya merupakan bagian terdepan, satu tangan yang bebas dari lawannya merobek celananya dan ploph! kontol berlumpur tegak ngaceng keluar, kontol itu mulai diloco oleh lawannya semakin kencang semakin kuat semakin tegang kontol itu berdiri tegak dan semakin meringis muka kuli yang diloco dengan tangan tertelikung dibelakang badan serta memakin melenting pula busur tubuhnya dan crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi oleh sorak sorai kuli yang menonton pertandingan gulat lumpur kedua kuli tersebut. Ternyata gulat lumpur itu masih berlanjut dengan dua orang kuli lain yang kini berada ditengah arena, mulai saling menjatuhkan lawan, penuh lumpur, pakaian robek semakin nggak karuan karena renggutan lawan dan berakhir dengan kuncian lawan dituntaskan dengan ngloco lawan yang kalah dan crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi oleh sorak sorai lagi.

Kedua pemenang yang sudah berlumpur tadi kini berhadapan pula agaknya untuk menentukan the best championnya fikirku, petarung antar dua pemenang petarung pertama ternyata lebih ganas lagi, boleh dikatakan keduanya nyaris telanjang bulat penuh lumpur dengan kontol gede berayun kesana kemari mengikuti gerakan siempunya kontol ketika bergulat saling berusaha menjatuhkan dan terkadang saling berusaha menangkap kontol lawannya untuk diloco, membuat kedua petarung tersebut semakin horny apalagi di tingkahi dengan sorak sorai dan kata kata jorok dari kelompok kuli penonton di sekeliling arena. Dua petarung gulat hampir telanjang kini dengan kontol gede berlumpur ngaceng sempuna hampir nempel di perut mereka masing masing semakin liar dan buas berusaha menjatuhkan lawan, sementara hujan semakin deras pula membuat arena semakin licin dan lumpur semakin banyak.

Kemana petarung yang kalah di babak pertama? ternyata sebagai hukuman mereka dihadiahkan oleh lawannya yang menang untuk nungging dientot oleh kuli yang ditunjuk oleh pemenang, ditonton rame rame pula oleh kuli lain sambil berkomentar jorok tentang segala sesuatu mengenai perkentotan petarung yang kalah dengan kuli yang ditunjuk oleh petarung yang menang.

Dua kuli kekar penuh lumpur nungging pasrah dientot kontol gede dengan dua petarung pemenang sedang bergulat nyaris telanjang bulat berlumuran lumpur ditengah arena dikelilingi oleh kuli logging lain yang basah kuyup dengan kontol ngaceng semua bahkan ada yang mulai ngloco atau minta diloco oleh temannya membuat kontol dan lobang pantatku kembali berdenyut denyut melihat pemandangan mesum yang dahsyat itu... sampai salah satu petarung dapat terkunci 69 oleh lawannya dan kontolnya yang udah ngaceng berat diloco abis oleh lawannya crroooth crroooth arrrgh pejuhnya muncrat tinggi diiringi lagi oleh sorak sorai sementara kontol lawannya yang juga ngaceng berat berlumpur tebal digsok gosokkan kemukanya arrrghh... mau dong.

Pemenang pertarungan gulat lumpur berdiri tegak gagah perkasa dengan otot masih menggelembung akibat pergulatan yang baru selesai berlumuran lumpur berteriak keras menandakan kemenangannya terhadap lawanya yang telah terkulai lemes tergolek ditengah arena berlumpur karena baru aja muncrat abis diloco lawannya. Si pemenang menunjuk salah seorang kuli bercawat yang lagi terengah engah karena horny berat sehingga cawatnya tak mampu lagi menutupi kontol gedenya yang ngaceng itu untuk menyelesaikan tugas mengentotin petarung yang kalah dan si pemenang berjalan keluar arena, membersihkan lumpur disekujur tubuhnya dibawah cucuran air hujan dari atap bedeng, dan dengan tubuh telanjang bulat yang telah bersih dari lumpur kontol gede item berkilat masih ngaceng berat hingga hampir menempel kekulit perutnya yang six pack rata berjalan menuju arahku... wow ternyata pergulatan lumpur tadi dalam rangka memperebutkan diriku untuk dientot oleh kelompok bedeng lain, pantas pemimpin kelompok bedeng C yang telah puas menghajar mulut dan lobang pantatku tadi malam tidak ikut dalam pertarungan gulat lumpur tadi, aku sumringah berdebar kaya perawan desa ketika pemenang petarung menghampiriku di ambang pintu bedeng C "Ayo cil, kau sekarang milikku, ikut ke bedeng A" tangannya yang kekar meraih tubuhku menggiring diriku kearah bedengnya, kontolnya yang ngaceng keras gede kaya pentungan itu aku elus elus ketika berjalan beriringan dalam rengkuhan pelukan tangan kekarnya dipinggangku.



"Ai ai aii gede bangeeth, muat nggak ya di lobang pantatku"

Hari itu aku menjadi miliknya luar dalam, ternyata kuli logging yang satu ini seorang SM berat, babak belur tubuhku dihajar dengan pecutan, sundutan rokok bahkan bogem mentah berkali kali mendarat ditubuhku. Semakin aku merintih semakin sadis pula dia mengentotinku, semakin menggelupur menggeliat dan menggelijang pula tubuhku menikmati gesekan kontolnya didalam rongga pantat dan rongga mulutku, dengan kedua tangan terikat diambang pintu bedengnya dan kedua kakiku terkangkang terikat diujung bawah kusen pintu dia memerintahkan anggota kelompoknya satu persatu mengentotin lobang pantatku yang terkuak lebar, sementara didepanku dia perintah kuli lain untuk mengisep mengemut dan nglocoin lagi kontol nya sehingga ngaceng penuh dan memuncratkan pejuhnya ketubuhku. Satu persatu kuli bedeng A menggagahiku secara terbuka di depan pintu bedeng ditonton oleh kuli logging dari bedeng lain di siang bolong berhujan deras di tengah rimba belantara... live show biadab dari seorang homo tulen di tengah kelompok kuli logging pur tebal digsok gosokkan kemukanya arrrghh... mau dong. Pemenang pertarungan gulat lumpur berdiri tegak gagah perkasa dengan otot masih menggelembung akibat pergulatan yang baru selesai berlumuran lumpur berteriak keras menandakan kemenangannya terhadap lawanya yang telah terkulai lemes tergolek ditengah arena berlumpur karena baru aja muncrat abis diloco lawannya. Si pemenang menunjuk salah seorang kuli bercawat yang lagi terengah engah karena horny berat sehingga cawatnya tak mampu lagi menutupi kontol gedenya yang ngaceng itu untuk menyelesaikan tugas mengentotin petarung yang kalah dan si pemenang berjalan keluar arena, membersihkan lumpur disekujur tubuhnya dibawah cucuran air hujan dari atap bedeng, dan dengan tubuh telanjang bulat yang telah bersih dari lumpur kontol gede item berkilat masih ngaceng berat hingga hampir menempel kekulit perutnya yang six pack rata berjalan menuju arahku... wow ternyata pergulatan lumpur tadi dalam rangka memperebutkan diriku untuk dientot oleh kelompok bedeng lain, pantas pemimpin kelompok bedeng C yang telah puas menghajar mulut dan lobang pantatku tadi malam tidak ikut dalam pertarungan gulat lumpur tadi, aku sumringah berdebar kaya perawan desa ketika pemenang petarung menghampiriku di ambang pintu bedeng C "Ayo cil, kau sekarang milikku, ikut ke bedeng A" tangannya yang kekar meraih tubuhku menggiring diriku kearah bedengnya, kontolnya yang ngaceng keras gede kaya pentungan itu aku elus elus ketika berjalan beriringan dalam rengkuhan pelukan tangan kekarnya dipinggangku. "Ai ai aii gede bangeeth, muat nggak ya di lobang pantatku" Hari itu aku menjadi miliknya luar dalam, ternyata kuli logging yang satu ini seorang SM berat, babak belur tubuhku dihajar dengan pecutan, sundutan rokok bahkan bogem mentah berkali kali mendarat ditubuhku. Semakin aku merintih semakin sadis pula dia mengentotinku, semakin menggelupur menggeliat dan menggelijang pula tubuhku menikmati gesekan kontolnya didalam rongga pantat dan rongga mulutku, dengan kedua tangan terikat diambang pintu bedengnya dan kedua kakiku terkangkang terikat diujung bawah kusen pintu dia memerintahkan anggota kelompoknya satu persatu mengentotin lobang pantatku yang terkuak lebar, sementara didepanku dia perintah kuli lain untuk mengisep mengemut dan nglocoin lagi kontol nya sehingga ngaceng penuh dan memuncratkan pejuhnya ketubuhku. Satu persatu kuli bedeng A menggagahiku secara terbuka di depan pintu bedeng ditonton oleh kuli logging dari bedeng lain di siang bolong berhujan deras di tengah rimba belantara... live show biadab dari seorang homo tulen di tengah kelompok kuli logging



Aku masih terikat diambang pintu, telanjang bulat, jejas bilur sabetan dan bogem mentah serta bekas sundutan rokok dan cupang menghiasi sekujur tubuh, dengan pejuh berceceran diseluruh tubuhku, bahkan mengalir perlahan keluar dari anus membentuk aliran di selangkanganku turun ke buah pelerku dan menetes, turun juga ke kedua pahaku sampai ke betis, aliran pejuh hangat geli geli basah akhhh... sampai ketika seorang kuli logging datang mendekatiku dan membebaskan ikatan dikedua tangan dan kedua kakiku. Kuli logging bedeng A udah bergelimpangan tidur telanjang di dipan, tak lagi memperdulikan keberadaanku sehingga ketika aku jatuh nggleprok ketika ikatan tali telah bebas tak seorangpun dari mereka yang bangun. Kuli logging yang membebaskanku memapah tubuhku yang lemah lunglai ke arah bedengnya, bedeng E, dan aku direbahkan disana. Dengan pandangangan nanar kuperhatikan kuli yang membebaskan aku itu, ia mengambil semacam minyak tumbuhan dan mengoleskannya ke sekujur tubuhku dengan lembut, seorang kuli logging muda, mungkin berumur kurang dari 20 an tahun, hanya mengenakan serpihan kain penutup kontol yang tergantung pada seutas tali yang melingkari pinggangnya yang ramping, berbadan tinggi, slim namun juga berotot ketat, dengan lembut berkata:

" Nanti sebentar juga sembuh koq "ohh... aku tertidur pulas sampai entah berapa jam ketika aku bangun ternyata penghuni bedeng E telah datang semua, mereka umumnya sebaya kuli yang menyelamatkanku, rata rata mereka hanya bercawat saja dan rupanya penghuni bedeng E adalah kelompok paling bawah dalam hirarki kuli logging di lokasi tersebut. Aku melihat jejas bilur ditubuhku, ajaib! hampir tak berbekas lagi, ramuan apa gerangan yang diberikan dioleskan di tubuhku tadi? Makanan dan minuman telah disediakan untukku oleh mereka dan akupun mulai menikmati hidangan yang tersaji sederhana bersama mereka, sambil bercakap cakap menjalin komunikasi " Boleh tanya ya, obat apa tadi yang dioleskan ditubuhku"

" Oh, ramuan dari tumbuhan hutan untuk menghilangkan luka dan lebam, penduduk asli memberikannya kepada kami " jawab seorang kuli

" Kontol kalian di lokasi ini gede gede banget diatas rata rata, apa pake ramuan juga?"

" Iya, pake minyak lintah, apa elo belon tahu?" sambil tertawa kecil seorang kuli lain menjawab sambil menunjukkan botol minyak lintah yang dimaksud

" Dan nafsu ngentot kalian juga luar biasa tahan berkali kali ngecret nggak kehabisan pejuh, apa pake ramuan juga?" tanyaku lagi

" Iya, kunyah akar tumbuhan ini, banyak lo disekitar hutan ini " jawab kuli tersebut kalem

Ramuan dari flora dan fauna disekitar hutan yang kaya ini apakah masih dapat bertahan dari gempuran chain saw yang meluluh lantakkan hutan, alangkah ruginya bangsa ini bila kekayaan nabati dan hewani yang tersembunyi belum digali dari hutan belantara hilang begitu saja. Beruntunglah aku masih dapat menikmati hasil ramuan tersebut yang teramat dahsyat menurut ukuranku sebagai orang kota, gempuran kontol gede berurat berotot kuli logging muda perkasa berikut dengan ramuan untuk menghilangkan akibat dari permainan seks liar tersebut semuanya di dapat dari kekayaan hutan kita yang tak ternilai. " Masukkan akar ini kelobang pantat loe, biar mengecil lagi, kita kita juga pake akar ini kalo baru abis dientot teman " kata seorang kuli lain sambil memberikan kepadaku sebuah akar kering kaya tongkat, atau mirip akar ginseng agaknya.

Tanpa merasa risih akupun mencoba memasukkan akar tersebut ke lobang pantatku yang sudah terkuak lebar akibat embatan entah berapa banyak kontol gede sejak kemarin, kaya memakai dildo tongkat akar itu kubiarkan beberapa saat di lobang pantatku dan hasilnya luar biasa! perih yang menyiksa berangsur hilang dan lobang pantatku berangsur menciut seperti sediakala... asyik bisa ngentot lagi nih semalam suntuk terlintas fikiran mesum jahanam seorang homo tulen.

Kelompok kuli memang sangat mengasyikkan untuk menyalurkan nafsu seorang homo, mereka tulus - sederhana - apa adanya, tak memperdulikan norma yang berlaku yang penuh kepura puraan di masyarakat yang konon katanya lebih beradab, mereka hanya berfikir sangat sederhana, dapat makan minum main udah dah... cukuplah puas menjalankan hidup di dunia. Syukur dapat lobang memek kalo nggak dapat lobang pantat atau lobang mulutpun jadilah, paling sial ya ngloco sendiri sampai muncrat dan tidur, asyik kan?

Kalo anda nggak percaya coba aja sendiri, pake trik gue dengan langsung bertanya pada kuli yang elu taksir " Kontol lo gede ngggak? Liat dong " umumnya mereka akan segera merogoh kontolnya dan mengeluarkannya untuk elu liat dan lanjutkan pertanyaannya

" Gue isep kontol lo ye, boleh nggak " kalo kuli yang elu taksir membiarkan saja kontolnya dielus jangan tunggu lebih lama lagi emut dah itu kontol, ditempat itu juga, nggak usah repot cari penginapan atau yang sejenis, mereka cuek aja tuh. Bila elu ingin lebih lanjut langsung aja tanya tanpa basa basi " Entotin pantat gue dong " arahkan aja kontolnya ke lobang pantat elu dan selanjutnya mereka akan menggenjot kontolnya kedalam anusmu sampai mereka muncrat. Jangan pelit dengan pujian kepada mereka tentang kehebatan perangkat seks maupun kemampuan seksnya " Gile, gede banget kontol lo " atau

" Kontol lo nge-joss banget genjotannya " atau

" Memek pasti nggak ku-ku deh diembat kontol segede ini " dan sebaliknya bila elu pengen ngembat mereka, juga nggak usah sungkan tanya aja sebaliknya " Gua pengen entotin lo, mau nggak? " atau

" Isepin kontol gue dong sampe muncrat "

kalau mereka diam, langsung embat aja dah, pasti sukses Urusan duit nggak terlalu persoalan, karena umumnya para kuli tersebut udah cukup puas kalo bisa muncrat abis namun ada baiknya bila kuli tersebut anda embat sebaiknya dengan selembar 50 ribuan apalagi 100 ribuan mereka udah terengah engah berterima kasih menciumi tangan anda Fantasi seks kelompok kuli juga amat sangat sederhana, nggak usah repot mengarang cerita untuk membangkitkan fantasi mereka, cukup beberapa kali menyebutkan kata memek merah atau memek bengkak atau tetek putih atau tetek mulus, kontol mereka udah setengah ngaceng apalagi bila elu tambah dengan elusan sapuan lembut mesra di paha atau di lutut mereka yang keluar dari robekan celana serta di tonjolan kontolnya pasti kena dah itu kuli.

Kembali lagi kebedeng E, malam itu aku tidur di bedeng tersebut ditengah kuli muda perkasa berotot ketat hanya bercawat, sebagai tanda terima kasih aku menawarkan diri untuk memijat tubuh kenyal mereka satu persatu dan dengan senang hati mereka menerima tawaranku menyerahkan seluruh tubuh mereka untuk aku jamah setiap lekuk dan tonjolan otot aku pijat untuk melemaskan mengendurkan tegangan, mulai dari kepala leher bahu penggung pantat paha dan betis serta telapak kaki dan berbalik mulai dari otot muka, dada yang kekar berotot dengan perhatian khusus pada puting item gede melenting otot perut kontol dan kembali lagi ke paha depan lutut dan kaki. Umumnya setelah pijatan di bagian dada dan puting kontol kuli yang aku pijat langsung ngaceng berat akibat sentuhan belaianku dan dengan segera kontol tersebut aku duduki masuk mencoblos lobang pantaku dan sambil melanjutkan pijatan pada otot perut pantatku ikut menggoyang menggeol menggitek batang kontol kuli yang tertancap dalam anusku, berputar membelakangi kuli untuk melanjutkan pijatan pada paha lutut dan jari kaki masih dengan goyangan geolan dan gitekan pada kontol tertancap dalam di lobang pantatku, ketika sampai ke jari jari kaki mereka aku jilat aku emut maka umumnya muncratlah pejuh hangat mengisi rongga anusku... crroooth crroooth hnggh, erangan kuli jantan mengiringi muncratan lahar panas mereka.

Pagi hari, staf perusahaan telah bersiap untuk pulang kembali ke kota dan akupun keluar dari bedeng kuli logging dengan langkah gontai baju compang camping tak berkancing pantat celana robek ritsleting brodol menuju mobil Land Rover " Lho kenapa elo? Koq ancur ancuran begitu? " tanya mereka dengan wajah penuh heran

" Ngga apa apa, gue ngga apa apa " jawabku

" Bertarung dengan binatang buas ya? " tanya staf yang satu lagi masih dengan wajah heran melihat penampilanku

" Hmm... begitulah " kataku sambil duduk di kursi belakang, binatang ? buas ? ya... kuli logging hidup ditengah hutan berbulan bulan hampir seperti kehidupan binatang dan buas... ya buas sekali dan dahsyat... aku memejamkan mata sambil membayangkan kebuasan yang baru saja aku alami bersama kuli logging perkasa di lokasi tersebut. Lokasi tersebut akhirnya diputuskan untuk ditutup karena tidak menguntungkan, kelompok kuli cerai berai entah kemana tapi aku yakin suatu waktu aku akan jumpai lagi kelompok kuli yang sama entah kapan...





Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks


PETI, penambangan tanpa ijin merupakan skandal terbesar di negeri ancur ancuran seperti di Indonesia ini. Lokasi penambangan emas dibangun, lobang penggalian dibuat dengan dana pemerintah yang tidak sedikit dan kemudian dinyatakan ditutup karena konon katanya tak menghasilkan dan selanjutnya penambang liar yang di kordinir oleh oknum PT Aneka Tambang yang mengoperasikan lobang tambang tersebut dengan menerima hasil upeti yang tak tanggung tanggung, milyaran rupiah menguap begitu saja yang seharusnya masuk ke kocek pemerintah setiap bulannya, dan tak satupun pejabat pemerintah maupun aparat penegak keadilan atau badan pemeriksa yang perduli terhadap masalah tersebut karena bisnis illegal dan penuh kecurangan tersebut dilingkari dengan kekuatan illegal pula mulai dari bandit berkerah putih, bandit hitam bleketek kelas kakap sampai kelas teri dan yang terbawah dari struktur kriminal tersebut adalah kuli PETI, atau yang dikenal sebagai gurandil.

Lingkungan kerja yang keras, illegal, tanpa ada lagi peraturan hukum maupun norma, yang kuat menguasai yang lemah, eksploitasi manusia terhadap manusia, eksploitasi manusia terhadap bumi pertiwi, semuanya berujung pada bencana kemanusiaan. Dan yang paling parah dampaknya dari semua hal tersebut tentunya kehidupan para gurandil, mereka struktur terbawah hidup dalam situasi yang hanya menghargai berapa ton tanah yang engkau keruk dari perut bumi, just that, harga diri seorang manusia ? tak ada yang memperdulikan, semua berlomba dengan kemaruk menguras gram demi gram emas yang terkandung dalam setiap ton tanah hasil galian para gurandil yang diangkut ke permukaan tanah dari dalam struktur lobang tikus lobang pertambangan emas tersebut.

Kehidupan kuli tambang tersebut menarik perhatian aku, pastilah sangat liar buas dan biadab dalam segala hal termasuk dalam hal pemuasan hawa nafsu kuli tersebut yang umumnya masih muda menggelora gelegak hormon jantan yang sangat sulit untuk disalurkan mengingat situasi lokasi penambangan yang horor tanpa aturan hukum tersebut, seorang cewek berani kesana ? nggak mungkin, siapa berani babak belur diperkosa beramai ramai oleh kuli tambang... kecuali seorang lonte homo tulen obsessif pemuja kontol seperti diriku. Aku mengambil cuti dari kantor dan segera pergi ke lokasi penambangan emas di Gn. Pongkor Banten, menempuh perjalanan yang tidak terlalu melelahkan karena relatif dekat dibanding perjalananku tempo hari ke lokasi logging (lihat Kuli Logging Lebih Perkasa) hingga menjelang sore aku telah tiba persis di lokasi penambangan liar yang dimaksud.

Ketika itu sedang terjadi pergantian shift kuli penambang, para gurandil yang baru keluar dari lorong lobang penambangan dipimpin ketua kelompok penuh berlumuran lumpur dari kepala hingga ke kaki, bersepatu boot penuh lumpur dan sarung tangan kerja yang penuh lumpur juga, dan pakaian kerja mereka... wearpack butut aus robek disana sini penuh lumpur hingga lengket abis ke badan membentuk cetakan lekuk otot tubuh tercetak tegas, sepintas terlihat seperti manusia lumpur telanjang bulat keluar berbaris dari sarangnya masing masing memanggul linggis dan alat penggali lainnya. Aku duduk didekat lokasi tersebut sambil menghidupkan rokok mata menjalang liar menikmati setiap lelaki perkasa yang penuh lumpur itu melakukan aktifitas pergantian shift tersebut. Kontol dan lobang pantatku mulai berdenyut denyut minta dipuaskan oleh entotan kontol gede gurandil muda perkasa... akh, aku mataku tertumbuk pandang pada seorang gurandil yang potongan tubuhnya sangat sexy jantan abis dan aku melemparkan senyuman mesum, ia cuek aja. Badannya yang berlumpur berbentuk segitiga, berdada sangat bidang berotot penuh namun pinggang ramping dengan buah pantatnya yang kenyal. Memakai wearpack yang kelihatannya kekecilan 1 atau 2 nomer dari ukuran badannya sehingga sangat ketat ngepas ditubuh jantannya dan tak satupun kancing yang utuh sehingga wearpack tersebut terbuka lebar menampakkan otot dadanya yang menggelembung bagai kipas serta otot perutnya yang six pack sampai kepinggir bawah wearpack tampak jembutnya yang tebal belumuran lumpur.

Robekan wearpacknya karena aus maupun karena gesekan dengan batu dan tanah didalam lorong lobang penggalian merupakan aksesoris tersendiri pula karena tonjolan ototnya menggelembung keluar dari robekan menambah macho penampilan gurandil tersebut, hampir tak ada bagian wearpacknya yang tidak robek sehingga dari sudut pandang manapun setiap lekuk otot tubuh gurandil itu dapat dinikmati dengan leluasa termasuk daging pantatnya yang kenyal dan kepala kontolnya yang gede kaya helm nazi keluar masuk mengintip dari pinggir robekan tersebut mengikuti irama langkah gurandil itu... helaan nafasku berusaha untuk menahan diri agar tidak sampai kehilangan kontrol untuk segera menghambur ke selangkangan gurandil itu karena cetakan tonjolan batang kontol dan buah pelernya di wearpack ketat ngepas dibadan itu sangat amat menggetarkan hati setiap homo gay tulen manapun bila melihatnya.

"Minta rokoknya dong!" dia mendatangiku, oh dia langsung mendatangiku dengan pandangan mata yang tajam melemaskan persendian sekujur tubuhku.

"Ambil nih, asal tukaran dengan cerutu ini" aku memberikan sebatang rokok kepadanya sambil sebelah tangan mengelus cetakan batang kontolnya yang gede basah berlumpur itu. Dia tenang aja tak menghindar sedikitpun dari jamahan tanganku pada kontolnya tersebut, bingo... hatiku berbunga melihat situasi yang sangat kondusif untuk melanjutkan permainan seks dengan gurandil macho yang satu ini. Dia menunduk sedikit ketika aku menyalakan api untuk menghidupkan rokok pemberianku dan mataku terpana menatap pangkal batang kontolnya yang gede berurat yang terlihat melalui celah bukaan celana wearpack yang tak berkancing sama sekali.

"Gede bangeth, ini kontol atau pentungan ye?" tanganku semakin binal menyeruak masuk dengan gemas menggenggam batang kontolnya yang terekspose di depan mukaku itu. Gurandil itu seakan tak memperdulikan aktifitas tanganku pada kontolnya bahkan semakin mendekatkan dirinya padaku sambil menghirup dalam asap rokok yang baru aku hidupkan apinya, sementara tangannya yang satu masih memanggul peralatan gali di bahunya yang kekar berotot bidang.

"Gue pengen isep kontol gede lo" aku lanjutkan permainan tanganku pada batang kontolnya yang tercetak di wearpack licin basah berlumpur itu dengan mengusap usap sambil sesekali menggenggam dengan gemas, membuat dia sedikit menggelijang kegelian akibat gesekan kulit kontolnya dengan wearpack licin berlumpur itu dan membuat batang kontolnya mulai membesar mekar berdenyut. Sementara kontolku sendiri udah nggak mau kompromi lagi, ngaceng berat didepan gurandil muda macho perkasa keluar dari pinggir bawah celana bokser yang aku pake (aku tak pake CD) dengan buliran precum menghiasi lobang kencingku "Yo, ikut gue" perintah tegas gurandil tersebut padaku sambil melangkah kearah bedengnya. Aku patuh mengikuti dia bagaikan anjing geladak membuntuti tuanya mengharap cemas akan belaian mesra, dia meletakkan peralatan gali di luar bedeng dan segera menuju sumur dibelakang bedeng untuk mandi membersihkan lumpur disekujur tubuhnya, dan aku masih terus mengikutinya sampai ke sumur tersebut. Dia menimba air sumur dan segera mandi tanpa membuka pakaiannya sama sekali artinya mandi sekalian cuci wearpacknya, bersabun dengan sabun potong sambil menyabuni pakaiannya dan menyabuni jembut, biji peler dan kontolnya yang udah setengah ngaceng keluar dari sarangnya dan aku membantu menyabuni sambil mengusap membelai sekujur tubuhnya yang berotot kenyal, sambil menyelam minum air.

Setelah berulang kali mengguyurkan air ke sekujur tubuhnya kini lumpur sudah tidak ada lagi melekat di pakaian dan di tubuhnya dan kontolnya segera aku selomoti sambil kedua tanganku meraba raba perut dada pentil dan buah pantatnya. Dia melenguh keenakan ketika lobang kencingnya aku kilik kilik dengan ujung lidahku dan jari tangan ku dengan nakal mencolok lobang pantatnya dan menyentuh prostatnya...

"Ssshh arrrgh ssshh arrrgh ssshh arrrgh" dia mendesis berdesah bagaikan orang kepedasan ketika aku semakin hot menjilat, mengisep dan menelan kontolnya yang udah ngaceng abis sampai mesuk melewati pangkal kerongkonganku, deep throat kontol gurandil macho perkasa dilantai sumur terbuka di lokasi liar penambangan emas. Kini gurandil itu mulai mengambil inisiatif untul menggenjot ngentotin mulutku dengan menggoyang menggeol dan menggitekkan kontolnya yang gede berurat mekar semakin cepat semakin kuat dan semakin dalam

"Ssshh arrrgh ssshh arrrgh ssshh arrrgh" dia masih berdesah mengerang melenguh bagai kuda jantan mengentotin betinanya "Entotin pantat gue ye" aku melepaskan kontolnya dari selomotan mulutku dan menggenggam gemas batang kontol yang ngaceng berat sampai hampir menyentuh kulit perutnya itu dan mengarahkannya kelobang pantatku yang dari tadi udah mengempot empot kaya pantat ayam. Doggy style, aku menungging dengan kedua siku bertumpu di bibir sumur sementara kontol gede berurat yang ngaceng keras kaya kayu dengan kepala kontolnya yang merekah keunguan gede banget menyeruak membuka cincin lobang pantatku, ploph! kepala kontolnya masuk, aww... atiiit, tapi ueenak coy. Gurandil jahanam tanpa belas kasihan sedikitpun menghentakkan lebih dalam kontol gedenya masuk mengaduk aduk didalam lobang pantatku membuat aku terpekik lirih sakit tapi enak mengikuti irama sodokan pentungan keras miliknya. Gelegak nafsu pejantan muda penuh luapan hormon lelaki yang menggelora yang udah lama tak tersalurkan membuat gurandil tersebut menggeram mengaum menghunjamkan alat kejantanannya kedalam lobang pantatku sambil memeluk erat tubuhku dari belakang dan lidahnya yang liar menjilat jilat kudukku terkadang diiringi gigitan gemas pada bahuku, aku menggelinjang menggelupur dalam dekapannya sementara hentakan kontolnya semakin buas saja

"Oh yeah, lebih dalam lagi mas, oh yeah lebih keras lagi mas, oh... gede banget kontol lo, ohh enak banget, ohh... lagi mas lagiiii..." racauan keluar dari mulutku megiringi setiap hentakan kontolnya, sementara gurandil tersebut semakin mendengus dengus dengan penuh nafsu bagaikan melampiaskan beban berat sehingga hembusan nafasnya terasa sekali masuk ke kupingku geli ahh...

"Ikut dong!" terdengar sebuah suara dari belakang ternyata seorang gurandil muda lain dari tadi menonton pergumulan kami udah horny berat mendatangi kami dengan kontolnya yang keluar dari robekan celananya terpancang tegak basah oleh pre cum tak kalah gede dengan kontol gurandil yang sedang mengentotiku. Tanpa menunggu persetujuan segera saja kontolnya diarahkan kemulutku ditengah erangan terengah engah untuk aku telan kemut kenyot abis. Dua kontol gede berurat menghajar lobang pantat dan mulutku yang tak dapat berkutik banyak karena dekapan tangan kekar gurandil muda yang tengah menyodomi pantatku semakin erat mengunci tubuhku.

Ubah posisi, gurandil yang mengentoti lobang pantaku mengangkat tubuhku dengan meraih kedua kaki dibelakang lututku dengan kontolnya yang masih tertancam perkasa dilobang pantatku dari posisi doggy style menjadi digendong dengan kaki terkuak terbuka kedepan dan gurandil yang tadinya mengentotin mulutku memasukkan kontolnya bareng dengan kontol gurandil yang menggendongku masuk bersamaan kedalam lobang pantatku, double anal penetration, alamak... dua kontol gede mengembat lobang pantatku sehingga terbuka lebar, perih, sakit tapi enak. Aku berada diantara dekapan tubuh kekar dua gurandil jahanam berkeringat basah kuyup dengusan erangan dan lenguhan mereka disekitar mukaku di depan dan di belakang dtingkahi dengan jeritan keenakan yang keluar dari mulutku dan gurandil yang mengentotin aku dari depan mencium mulutku ala french kiss membuat aku hampir kehabisan nafas euy.

"Lobang pantatmu lebih enak dari memek, ketat sekali, ohh. Aaaku mau keluar... arrrgh arrgh hngggh" tubuh kekar gurandil yang mengendong sambil mengentotinku dari belakang mulai bergetar hebat mengejang dan kontol gedenya ikut berdenyut denyut didalam lobang pantatku, giginya tertanam dalam dibahuku membuat kontolku yang udah tegang dan semakin tegang lagi karena terjepit tergesek gesek diantara perutku dengan perut gurandil yang mengentotinku dari depan menjadi muncrat abis membasahi dada dan perutku serta dada bidang berotot dan perut six pack gurandil didepanku. Cincin lobang pantatku ikut menjepit membuka seiring muncratan pejuhku memeras memilin dua kontol gurandil yang bersarang disana, ditambah lagi gesekan antara sesama kedua batang kontol gede yang keluar masuk dilobang pantatku membuat kedua gurandil muda kekar jantan hampir bersamaan muncrat, berkali kali berdenyut hebat memuntahkan lahar panasnya mengisi rongga ususku... arrrghh, arrrghh, sshhhh arrrgh. Tak kuhitung entah berapa kali mereka mengejang menyemprotkan pejuhnya dalam satu serial mucratan bergantian terkadang berbarengan muncrat di dalam lobang pantatku, sampai akhirnya kedua kontol gede itu keluar dari lobang pantatku. Mereka duduk terkulai lemas di bibir sumur dengan kontol basah kuyup oleh lelehan pejuh bercampur keringat keluar dari wearpacknya masing masing "Aku bersihin kontol lo ye" aku segera jongkok di depan selangkangan gurandil itu dan menjilatin sampai bersih kontol basah mereka satu persatu dari lobang kencing, kepala kontol, batang kontol, biji peler dan jembut item tebal bergerumbul yang basah oleh lelehan pejuh dan keringat itu, nyam nyam nyam nikmat dan ledzat

"Buka mulut loe, anjing homo doyan kontol" gurandil itu menjambak rambutku sehingga kepalaku tengadah dengan mulut terbuka, dan tanpa sedikitpun ada belas kasihan satu per satu pula mereka menumpahkan kencingnya ke dalam mulutku dan memaksaku untuk menelan kencing mereka yang banyak dan pesing, dasar gurandil biadab. Namun aku tak berkeberatan sedikitpun terhadap perlakuan mereka karena setelah itu semalaman di dalam bedeng kumuhnya aku benar benar menjadi santapan seks mereka, bergantian, berbagi dengan gurandil lainnya di dalam bedeng itu, berbagai posisi, hingga fajar menyingsing di ufuk timur. Pagi itu aku memasukkan dildo akar tanaman hutan pemberian kuli logging untuk mengembalikan posisi cincin lobang pantatku yang terkuak lebar ke posisi semula sambil menguyah akar ginseng hutan untuk mengembalikan stamina seksualku menghadapi permainan berikutnya.
Betapa tidak, sebuah lokasi penambangan emas illegal dimana semua aturan dan norma hukum yang lazim dalam sebuah masyarakat yang beradab tidak berlaku termasuk tanpa pengawasan dari aparat penegak keadilan, hanya hukum rimba yang kuat mengalahkan yang lemah, yang kuat menjadi berhak atas eksplotasi yang lemah luar dalam, maka tempat itu mejadi benar benar menjadi swarga yang indah bagi kaum gay, kaum homo jahanam pemuja kontol lelaki tegap perkasa seperti diriku. Tak seorangpun di lokasi liar seperti itu ambil pusing mempermasalahkan keberadaanku untuk memuaskan nafsu kuli gurandil muda yang sedang menggelegak nafsu seksnya akibat limpahan hormon lelaki yang memang secara alamiah melimpah ruah pada pemuda yang berusia sebaya gurandil yang ada dilokasi itu, basic instinct atau animal instict. Kemana gurandil yang lebih tua? Tidak, mereka tidak pernah sampai tua karena angka kematian oleh berbagai sebab baik alamiah karena penyakit infeksi, penyakit akibat minuman keras bahkan oleh narkoba maupun kematian akibat kriminalitas yang amat sangat tinggi.

Namun stok gurandil seakan tak ada habisnya di negara kita yang miskin ini tak ada lowongan kerja bagi pemuda di kota apalagi di desa, mati satu tumbuh seribu gurandil, tanpa bekal pendidikan langsung terjun ke lokasi penggalian liar, uang yang diperoleh dari hasil galian langsung habis dalam sekejap karena harga makanan yang melambung, minuman keras, narkoba dan dalam radius sekian belas kilometer dari lokasi tumbuh pula warung remang remang yang menyediakan lonte apkiran dari kota untuk setiap saat dapat diembat memeknya oleh gurandil muda yang berkunjung tentunya dengan meminta bayaran yang tinggi, keciaaan deh memek udah brodol dedel dower masih juga dimintain bayaran. Sekali menjadi gurandil ya udah sampai mati jadi gurandil terus tanpa punya kesempatan untuk keluar dari lingkaran setan akibat kemiskinan kebodohan dan nafsu serakah yang selalu menuntut segera untuk dipuaskan tanpa pikir panjang lagi, toh mikirpun hampir nggak ada gunanya lagi dinegara brengsek seperti tanah air beta ini, nggak akan merubah apapun terhadap perjalanan hidup mereka.

Bagi anda homo tulen sejati silahkan coba untuk adventure ke lokasi liar penambangan emas, pasti puas seumur hidup elo, seperti diriku yang masih sering muncrat sendiri bila mengingat permainan seks yang liar buas dan binal dengan gurandil atau dengan kuli kuli lain seperti kuli logging atau kuli pelabuhan atau kuli angkut gudang dolog (baca serial kuli MOTN), takut pada orang homophobia? nggak perlu, kelompok kuli nggak pernah perduli dengan urusan norma itu, umumnya mereka memang straight namun situasi pekerjaan kasar jauh dari keluarga bahkan terkadang jauh dari kelompok memek dan dengan segala keterbatasan ekonomi membuat mereka tak ambil pusing, pokoknya ngembat lobang gratis! nggak mikir panjang mau lobang memek, lobang pantat atau lobang mulut, ngentotin aja ampe muncrat dan tidur untuk esok hari mulai lagi bekerja keras demi beberapa rupiah yang segera habis juga pada hari yang sama, begitu terus sepanjang kehidupan mereka... benar benar swarga kaum gay untuk memuaskan dahaga, menikmati setiap lekuk otot kenyal ketat lelaki perkasa termasuk kepala kontol batang kontol biji peler mereka sampai elo moksa ke nirvana.

Pendekatan kepada kelompok kuli juga nggak perlu rumit amat, mereka sederhana - tulus - tanpa pura pura, cukup sebatang rokok sebagai pembuka komunikasi dan bila tatapan matanya tak menolak ketika anda dekati maka langsung aja deh keluarkan jurus rayuan homo gombal "Punya kontol nggak, gue liat dong" atau

"Ini kontol atau pentungan ye?" atau

"Gede banget kontol loe, gimana gedenya kalo lagi ngaceng" bila tak ada reaksi penolakan dari mereka, tembak langsung aja deh dengan perbendaharaan jurus maut seorang homo tulen "Gue isep kontol loe ye" atau

"Entotin pantat gue dong"

Bila anda inginkan "tit for tat" juga nggak usah sungkan untuk mengeluarkan isi hati, apalagi di imingi selembar 50 ribuan atau 100 ribuan anda mendapatkan lelaki jantan berotot kenyal ketat yang terengah engah berterima kasih bahkan sampai menciumi tangan anda dan siap untuk diapakan saja demi memuaskan selera homo anda "Isepin kontol gue dong" atau

"Nungging, gue pengen entotin pantat loe" sebenarnya mereka sudah biasa melakukan itu sesama kuli bukan karena nafsu homo seperti kita kita namun lebih banyak untuk alasan "just help a friend", jadi bukan hal yang aneh bagi kelompok kuli bila kita meminta hal yang sama. Hanya gue ingatkan bila anda berhadapan dengan kuli yang tampak menolak dari bahasa tubuhnya, maka jangan coba coba memaksa karena krisis homoseksual akan muncul dan mereka jadi beringas tanpa mikir panjang dan berakibat fatal pula bagi anda. Waktu senggang mereka habiskan untuk selonjoran tidur bermalas malasan atau terkadang diisi dengan game permainan jantan seperti adu panco, gulat lumpur atau gulat oli bila kuli itu berhadapan dengan mesin, atau sepak bola yang bolanya terdiri dari entah apa saja, bisa botol air minum atau sendal putus atau buntalan kain buruk.

Masa tersebut adalah masa yang paling tepat dan cepat untuk pdkt, karena mereka dalam keadaan relax santai tenaganya sudah pulih dan apalagi isi yang ada diotak mereka selain pengen ngentot menuntaskan hasrat seks yang menggelegak mendidih sampai keubun ubun, bila elo kaga ambil kesempatan emas itu maka biasanya hari itu akan mereka akhiri dengan ngloco sendiri maupun ngloco bareng sesama kuli (mutual masturbation), sayang khan?

Fantasi seks mereka juga sederhana, umumnya berkisar pada fantasi seorang straight terhadap lawan jenis namun pada saat menyalurkan hasrat seks mereka nggak ambil pusing apakah pada lawan jenis seperti fantasinya atau pada sesama jenis seperti pada kita kita... asyikkan? swarga deh kalo elo pernah coba. Seperti aku yang sedang menuliskan pengalaman ini di dairyku sementara seorang gurandil jahanam penuh nafsu hewan sedang mengentotin lobang pantatku dengan buasnya menancapkan kontol gedenya sedalam mungkin sampai kandas ke pangkal batang kontolnya sehingga biji pelerku beradu dengan biji pelernya yang gede tergantung berayun ayun mengikuti irama genjotan kontolnya, padahal baru sesaat sebelumnya dia udah ngecret abis menumpahkan pejuhnya yang kental legit anget kedalam pangkal tenggorokanku ketika kontolnya yang item gede berurat itu aku emut abis abisan, gila nggak ada capeknya gurandil muda yang satu ini "Arrrggh, arrrggh, ngggh... arrrggh, arrrggh, ngggh... " lenguhannya mengerang dalam mengiringi hajaran kontolnya mengaduk aduk lobang pantatku, sementara gurandil yang lain menonton pergumulan kami sambil masturbasi dan tanpa mikir panjang bergantian mereka menumpahkan muncratan pejuhnya ke sekujur tubuhku sampai dairy yang sedang aku tulis ini ikut kena tetesan pejuh gurandil

Seperti yang telah aku ceritakan terdahulu bahwa di lokasi penambangan emas liar banyak sekali fihak yang berkepentingan, menangguk keuntungan dari keboborokan sistem negeri brengsek ini dengan segala tipu daya dan muslihat menjungkir balikkan logika akal sehat, memeras tenaga gurandil sampai kering kerontang tak meninggalkan bekas apapun untuk kemajuan mereka apalagi untuk kemajuan masyarakat daerah yang telah luluh lantak di eksploitasi. Yang ada hanyalah kerusakan sistem, kerusakan lingkungan dan kerusakan moral yang merata diseluruh sektor, termasuk para aparat keamanan penegak keadilan malah menjadi becking terang terangan dari setiap kelompok yang ada dilokasi tersebut. Umumnya aparat baju hijau tersebut adalah desertir dari kesatuannya, yang mencari peluang untuk keuntungan pribadi dengan memakai seragam dan senjata kesatuannya bertahun tahun meninggalkan kesatuannya tanpa ada yang mencarinya atau malah kesatuannya nggak tahu kalau ada anggotanya yang desersi akibat kekacauan sistem administrasi. Mereka mendapatkan privelese yang tinggi di lokasi yak bertuan tersebut, mereka dapat seenaknya menentukan hidup mati seorang gurandil dan mereka dapat berbuat sekehendak hati tanpa ada yang berani menentang.

Siang hari yang sangat terik panas dengan kelembaban yang tinggi membuat semua orang basah berkeringat ditengah lapangan terbuka beberapa orang aparat yang menjadi becking salah satu kelompok mengadakan hajatan, tanding gulat antara gurandil yang menjadi jago untuk diadu. Sebuah plastik biru agaknya bekas tenda dihamparkan ditengah lapangan dengan tumpahan oli bekas berhamburan diatasnya, dua orang gurandil yang juga berlumuran oli sedang diadu di kelilingi oleh sejumlah gurandil lain duduk berjongkok dipinggir plastik menonton tanding gulat oli ramai bersorak memberi semangat kepada petarung, sedangkan dikursi yang tersedia duduk 3 orang aparat berbaju hijau yang memakai kacamata hitam sambil merokok, merekalah yang menjadi penyelenggara tanding gulat oli tersebut dan mereka pula yang menunjuk masing masing dua gurandil untuk menjadi jagonya. Aturan permainan sederhana saja, diatas arena berlumuran oli mereka diharuskan bergulat saling menelanjangi lawannya sampai salah seorang terkunci dan pemenang meloco petarung yang terkunci sampai muncrat. Muncrat berarti kalah dan petarung yang kalah menjadi hak pemenang untuk dientotin lobang pantatnya ditengah arena atau pemenang dapat menunjuk gurandil lain dari penonton untuk menggantikan posisinya untuk mengentoti petarung yang kalah tersebut. Aku ikut menonton acara tersebut bersama gurandil yang baru saja selesai menyetubuhiku di bedeng tadi pagi, terpukau melihat atraksi erotik tersebut.

Kedua petarung gurandil muda dengan postur yang hampir sama, tinggi berotot badan berbentuk segitiga, dada bidang pinggang ramping, memakai wearpack butut robek disana sini berlumuran oli pula sehingga lengket ke kulit tubuh mereka seakan tak ada lagi bagian tubuh mereka yang dapat disembunyikan karena seluruh lika liku otot tubuh termasuk kontol dan biji peler mereka tercetak tegas dibalik wearpack basah kuyup oleh lumuran oli tersebut. Mereka saling merenggut baju lawan hingga menambah lebar robekan wearpack yang dipakai saling berusaha menjatuhkan lawan sambil menjaga diri agar tidak jatuh pula karena arena pertandingan sangat licin akibat lumuran oli diatas plastik, dan mereka akhirnya bergumul dengan buas saling berusaha mengunci lawan sambil berusaha mengenggam kontol lawan untuk diloco, buset gua jadi ngaceng lagi nih mengingat permaianan mereka arrrgh... otot kekar mereka bertonjolan baju wearpack semakin robek nggak karuan dan kontol merekapun keluar dengan gagah dari robekan itu dan akhirnya seorang gurandil terkunci lawannya kontolnya yang tegang gede mengeras tegak mulai diloco oleh gurandil yang menang dengan ganas, muka gurandil yang kalah berkerut kerut mencoba melepaskan diri namun sia sia karena akhirnya dengan diiringi oleh lenguhan panjang kaya kerbau digorok dia menyemprotkan pejuhnya berkali kali muncrat tinggi ditingkahi oleh sorak sorai gurandil penonton. Sementara gurandil pemenang juga tak kalah gede ukuran kontolnya juga ngaceng berat tak terhalangi lagi oleh wearpacknya, yang hanya tinggal rangka saja yaitu bagian kerah leher bagian kancing turun ke bagian ikat pinggang dan rangka luar celana, menikmati kemenangannya.

"Entot, entot, entot..." penonton bersorak sorai memberinya semangat untuk mengentotin lawannya yang sudah kalah, yang terkulai telanjang bulat berlumuran oli ditas arena plastik licin beroli tersebut.

"Nungging lo!" katanya pada petarung yang kalah, dan petarung tersebut dengan segera mengarahkan kontol gede ngaceng berkilat item berlumuran oli tersebut tanpa ampun menembus lobang pantat petarung yang kalah setelah mendapat anggukan restu dari aparat baju ijo yang menjadi beckingnya. Dua gurandil muda kekar berlumuran oli melakukan perkentotan di tonton khalayak ramai tanpa merasa risih sedikitpun, sementara beberapa gurandil penonton ikut pula terangsang dan ngloco kontolnya masing masing yang udah berontak dari tadi. Aku mengelus kontol ngaceng keluar dari celana gurandil yang duduk disebelahku dan tangan gurandil itu ngloco kontolku yang udah tegang mengeras sambil terkadang jarinya yang gede berbuku buku kapalan terkadang masuk kelobang pantatku yang masih licin akibat pejuh kuli gurandil yang menyodomiku pagi tadi... phhheeew. Diiringi teriakan kemenangan gurandil pemenang berkali kali memuncratkan pejuhnya kedalam lobang pantat gurandil yang kalah.

Petarungan babak kedua menyusul, gurandil muda melawan gurandil lebih tua diakhiri dengan entotan gurandil yang lebih tua terhadap lawannya yang nungging tak berdaya dan akhirnya petarungan babak ketigapun tiba. Aku melihat ketiga aparat baju ijo udah pada mengeluarkan kontolnya yang gede terpacak tegang dan salah seorang aparat menunjuk aku untuk segera mendatangi mereka

"Ada apa pak" tanyaku ketika mendekat kursi mereka

"Isep kontol kami sampe muncrat!" perintahnya padaku, dan akupun mulai melaksanakan tugasku menyelomoti kontol aparat yang gede berurat sementara pertandingan gulat oli sedang berlangsung dan satu per satu ketiga aparat itu memuncratkan pejuh anget kental deliciousnya kedalam mulutku, aku telan abis, kontol gede tentara aku jilatin aku emut aku isep dan aku telan sampai kepangkal batang kontolnya. Dan ketika pertandingan ketiga berakhir pemenangnya diperintahkan untuk menyodomi aku ditengah arena sementara petarung yang kalah harus merelakan lobang pantatnya diembat olehku, kontol kuli pemenang berlumuran oli mengentoti lobang pantatku aww... aww enak sekali licin karena oli dan pejuh bila dicampur didalam lobang pantat akan menghasilkan kenikmatan yang tak terperikan "Genjotannya nge-joss banget mas... arrrgh"

"Hnngghh... lobang pantat loe lebih enak dari memek"

"Lebih kuat mas, lebih kencang mas ai ai aiii lebih dalam mas, aduh enak sekaleeee..." apalagi kegiatan entot di entotku ditonton oleh gurandil lain ditengah arena yang licin beroli ditingkahi dengan teriakan seruan kata kata cabul dan kotor mereka membuat aku sangat bergairah memuaskan nafsu rendah binatang jalang, sampai berkali kali aku muncrat oh berkali kali aku muncrat dan berkali kali didalam lobang pantat petarung yang kalah, sementara gurandil yang mengentotinku mengejang badannya membentuk busur dengan kontol gede beroli masih tertancap dalam lobang pantatku kedua kakinya dan kedua tangannya terangkat tinggi keudara, berkali kali dia muncrat di dalam lobang pantatku diiringi erangan panjang dari tepukan tangan yang meriah dari gurandil penonton

Kebrutalan di lokasi penambangan emas liar merupakan kisah lama yang selalu berulang dari abad ke abad sepanjang tragedi kehidupan manusia. Pengasapan lobang penggalian hingga berakhir dengan kematian para gurandil merupakan hal yang dianggap lumrah saja oleh karena persaingan antar kelompok yang sama rakus sama tamak sama biadab sehingga nyawa manusia tak lebih sama saja dengan nyawa tikus got yang mati bergelimpangan ketika lobangnya diasapi... demikian pula dengan permainan seks mereka, tak ada norma sama sekali yang kuat dapat saja memperlakukan yang lemah sekehendak hati dalam memuaskan fantasi seks, semua sah sah saja.

"Kau dipanggil boss!" dua orang gurandil tinggi tegap mendatangiku dan langsung saja menggiringku ke tenda boss mereka, ternyata di dalam tenda tersebut milik ke 3 orang aparat yang menyelenggarakan permainan gulat oli tadi "Ngapain elo berada di lokasi ini!"

mereka mulai menginterogasiku karena baru sadar bahwa aku bukanlah salah seorang dari kelompok gurandil. Semakin lama semakin intens pertanyaan mereka dan berakhir dengan diikatnya kedua tangan dan kedua kakiku pada balok kayu berbentuk silang X, demikian pula pinggangku diikat erat hingga terfiksasi ke balok kayu tersebut dan mereka merogoh sekujur tubuhku seolah mencari senjata tajam, alat komunikasi atau benda berbahaya lain seakan aku ini seorang teroris yang berbahaya dan shrieek... bajuku dirobek dibagian dada sehingga putingku terpampang, dan kembali shrieek... celana boxerku dirobek selangkangannya sehingga pantat dan kontolku terbuka karena aku tak memakai CD! Kedua putingku dijepit dengan penjepit baju aww... atiiit! dan leher kepala kontolku diikat dengan karet gelang... arrrgh!

Setelah yakin dan puas bahwa aku bukan seorang yang berbahaya, tetapi seorang homo gay tulen yang sedang melakukan petualangan saja, merekapun tersenyum dan... didepan aku yang lagi terikat ketiga militer berpangkat balok itu mulai melakukan aksinya dengan saling meraba tubuh satu sama lain bercipokan ala french kiss dan seorang diantaranya berlutut dihadapan dua militer lain mulai mengisap kontol temannya yang mulai ngaceng keluar dari celana seragam. Satu persatu kontol ngaceng temannya yang mekar mengembang item gede berurat kehijauan dijilat diemut dan diisap bergantian terkadang sekali gus dua kontol masuk kemulutnya yang terkuak lebar, dengan mata setengah terpejam menikmati setiap denyutan kedua kontol temannya. Aku tak dapat menahan agar tidak ngaceng melihat permainan ketiga militer tersebut didepan mata, apalagi salah seorang dari mereka demikian tegap berotot dan penuh bulu disekujur tubuhnya bagaikan rajangan daun tembakau akh...

Kini pengisap kontol doggy style, kontol temannya masih tertancap dalam dimulutnya, deep throat sampai ke pangkal batang kontol sehingga jakunnya tambah gede naik turun dan hidungnya terbenam dalam jembut yang basah item tebal bergerumbul sementara militer berbulu beranjak kearah pantatnya dan shrieek...! celana militer si pengisap kontol dirobek dibagian pantat, iapun melakukan rimming dengan penuh nikmat sementara kontol yang diemut temannya mulai keluar masuk menyodomi mulut... gila! aku menjadi sangat tersiksa melihat ulah mereka didepanku yang tak berdaya sama sekali karena terikat erat dibalok kayu sementara kontol dan lobang pantatku sudah berdenyut denyut pengen untuk segera dientot. Mereka melakukannya dengan baju militer masih melekat ditubuh, basah berkeringat karena udara didalam tenda cukup panas dan semakin panas pula akibat aktifitas seks yang mereka lakukan.

"Ikut dong..." pintaku dengan lirih

"Diam loe anjing!, lonte homo bajingan" sergah militer yang berbulu yang kini mulai mengembat lobang pantat temannya yang udah basah kuyup karena air liurnya ketika melakukan rimming tadi dengan menyodokkan kontolnya yang gede item berbulu lebat dipangkal kontol tegak ngaceng berat yang keluar dari celana militernya yang sempit ngepas dipaha masih melekat erat, sama seperti kontol temannya yang mengentotin mulut. Butiran keringat sebesar jagung bercucuran membasahi ketiga orang militer jahanam yang sedang mengentot didepanku sampai tiba tiba seorang gurandil masuk ke tenda untuk menyerahkan uang setoran.

Gila... benar benar gila, tanpa sedikitpun merasa risih militer berbulu menerima uang setoran gurandil sambil tetap menancapkan kontol gedenya dilobang pantat dan menghitung lembar demi lembar rupiah yang disetorkan diatas punggung basah teman yang dikentotnya, sementara militer yang mengentotin mulut temannya tetap saja merojok rojokan kontol kemulut temannya tanpa merasa terganggu dengan kehadiran gurandil yang sedang menyetorkan uang tersebut. Aku memandang gurandil tersebut, tonjolan kontolnya mulai ngaceng membesar membentuk tenda didepan celananya yang berlumpur "Entotin gue juga dong...!" pintaku pada gurandil tersebut "Nggak! loe kagak boleh apapun, dasar homo babi doyan kontol" sergah militer berbulu itu padaku dan "Keluar loe!" dia memerintahkan gurandil ngaceng berlumpur penyetor uang upeti setelah selesai menghitung uang tersebut.

Temannya yang dientot muka belakang kiri berdiri tegak tak lagi dalam posisi doggy style, temannya yang satu kini mengoral kontolnya dan sementara militer berbulu masih saja mengentotin lobang pantatnya keluar masuk. Terkadang kontol yang keluar masuk lobang pantat itu menyeruak melalui selangkangan yang dientot dan masuk kemulut temannya yang sedang mengoral sehingga kontol item gede berbulu itu keluar masuk lobang pantat - mulut - lobang pantat - mulut dan kontol itu semakin berkilat oleh karena dibasahi ludah dan semakin keras dan tegang pula.

"Please,... lepasin gue dong, gue pengeeen!" aku menghiba meminta belas kasihan mereka agar mengijinkan aku untuk ikut bareng menyalurkan hasrat yang telah menggelegak sampai ke ubun ubun "Sekali lagi loe ngomong gue cincang abis loe!" kata salah seorang dari mereka Kini militer berbulu berbaring dilantai tenda dengan kontol gedenya ngaceng tegak perkasa keluar dari celana, seorang temannya duduk menunggangi kontol berbulu itu sambil mengeol geolkan pantatnya dengan nikmat dan seorang lagi mulai ikut menyodokkan kontolnya untuk masuk bareng dengan kontol berbulu yang telah lebih dulu tertancap dilobang pantat itu, sehingga double penetration di depanku dan sengaja posisi mereka arahkan sedemikian rupa sehingga aku dapat melihat dengan jelas kedua kontol keluar masuk lobang pantat temannya di depan mata kepalaku sementara aku tak dapat berbuat apapun bahkan sedemikian terfiksasinya tubuhku pada balok X tersebut untuk sekedar menggoyangkan kontolku yang udah ngaceng berat itupun aku nggak bisa. Sebagai seorang homo sejati anda pasti dapat rasakan betapa brutalnya mereka menyiksaku, melihat tiga laki laki tegap berotot ketat basah kuyup berkeringat membasahi seragam militer yang masih melekat melakukan permainan seks liar di depan mata tanpa anda dapat berbuat apapun bahkan untuk sekedar ngloco sendiri untuk melepaskan muncratan pejuh dari kontol yang udah ngaceng beratpun anda nggak bisa... sadis banget khan.

Diiringi oleh lenguhan panjang berulang kasli satu persatu militer jahanam itu memuncratkan pejuhnya kedalam lobang pantat temannya yang udah terkuak lebar akibat masuknya dua kontol gede dan dia sendiripun ikut muncrat akibat diloco oleh temannya yang sedang mengentotin lobang pantatnya itu dan pejuh yang berhamburan dilantai diraupnya dengan kedua tangannya dan dioles dan disapunya ke muka dan kesekujur tubuhnya yang basah kuyup oleh keringat itu.

Sejenak mereka terdiam lemas berpelukan masih dengan dua kontol tertancap dalam di lobang pantat terengah engah mengatur nafas, sementara aku tak berkutik memandang tubuh tiga lelaki perkasa berotot lengkap dengan seragam militer yang basah kuyup lengket ketubuh mereka berpelukan erat didepan mata, kontol dan biji pelerku sakit sekali rasanya karena ngaceng terus menerus namun tak bisa mengeluarkan pejuh... ohh tersiksa betul rasanya aku saat itu sampai aku berfikir bila aku mati nanti aku akan berwasiat minta tubuhku di kremasi lengkap dengan dildo kontol kontolan ekstra large tertancap mantap di lobang pantatku dan dimulutku agar roh ku tetap dapat melayang layang sambil menikmati kontol gede di lobang pantat dan di mulut, crazy man. Astaga kini mereka mulai lagi, saling mengisap kontol posisi 69 dengan baju basah kuyup sampai kecelana, dada terbuka tak berkancing, kontol gede ngaceng kembali keluar tegak keluar dari celana, sementara yang seorang lagi ngentotin lobang pantat temannya yang lagi asyik 69 melalui robekan celana dibagian pantat.

Suara kecipak kecipok kontol basah berludah diemut dan suara kontol basah berlumuran sisa pejuh campur keringat keluar masuk lobang pantat diiringi dengan desahan erangan dan lenguhan jantan, menggigil mengejang menggeliat menggelinjang bergantian dan bergantian mereka melakukannya sampai orgasme berkali kali masih didepan mataku yang sudah merebak air mata tanpa sedikitpun merasa kasihan kepadaku yang masih terikat erat dibalok kayu X dengan kedua pentil terjepit jepitan pakaian dan kontol ngaceng terus mencuat keluar dari robekan celana boxer tanpa bisa ngecret karena leher kepala kontolku masih terikat karet gelang sialaaan... permainan brutal dilokasi penambangan emas liar (Udah ah, mau ngloco kontol gw ngaceng berat nih)






.

No comments:

Post a Comment