Page Tab Header

Sunday, February 27, 2011

Penularan HIV

Bagaimana HIV boleh merebak





Mengenali HIV/AIDS


HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.


Sistem daya tahan badan adalah mekanisma badan yang terdiri daripada sel darah putih. Dalam keadaan normal, sel-sel ini membantu tubuh melawan jangkitan kuman dan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteria. HIV menyerang dengan perlahan-lahan dan memusnahkan sesetengah sel darah putih di dalam badan. Apabila HIV telah menyerang badan seseorang, sel-sel ini tidak lagi mampu melaksanakan tanggungjawab mereka kerana telah dimusnahkan secara perlahan-lahan oleh HIV. Ini bermaksud bahawa HIV akan turut memusnahkan keupayaan tubuh badan untuk melawan penyakit.Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.


Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.

Terdapat 2 jenis virus HIV iaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV menyerang sistem daya tahan badan, menyebabkan badan lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit. Jika seseorang disahkan dijangkiti HIV, orang itu dipanggil positif HIV tetapi tidak semestinya dia menghadapi AIDS kerana AIDS adalah peringkat terakhir jangkitan HIV.
 
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome - Sindrom Kurang Daya Tahan Melawan Penyakit) bukanlah satu penyakit yang tersendiri. AIDS merujuk kepada kumpulan penyakit-penyakit yang dihidapi oleh orang-orang yang positif HIV. Dengan lumpuhnya keupayaan tubuh, mereka yang dijangkiti HIV lebih mudah terdedah kepada pelbagai jenis kuman, termasuklah yang tidak membahayakan manusia normal. Di antara penyakit-penyakit ini termasuklah jangkitan-jangkitan oportunistik (iaitu yang mengambil kesempatan) seperti radang paru-paru, batuk kering, thrush (selaput putih pada lidah dan dalam mulut), beberapa jenis barah dan beberapa jenis penyakit kulit seperti kayap.
 
AIDS merupakan peringkat lanjutan bagi jangkitan HIV. Perkembangan penyakit ini melalui beberapa fasa:
Fasa  1: Bermula dengan HIV menjangkiti seseorang individu
Fasa 2: Di mana virus tersebut membiak tetapi pesakit masih tidak mempamerkan sebarang tanda-tanda atau gejala-gejala yang tertentu
Fasa 3: Membiak dan berkembang membawa kepada kewujudan beberapa tanda dan gejala yang memburukkan lagi mekanisme pertahanan tubuh
Fasa 4: Pesakit mula mengalami penyakit-penyakit yang jarang berlaku yang digelar ‘infeksi oportunistik’ seperti Pneumocystis Carinii Pneumonia dan kanser termasuk Sarkoma Kaposi
Fasa 5: Pesakit tersebut disahkan sebagai pesakit AIDS. Di dalam fasa ini, mekanisme pertahanan mengalami kemusnahan yang teruk dan sudah tidak mampu lagi untuk melawan serangan bakteria, virus dan kuman-kuman lain.

Virus yang mematikan ini akan menyerang sistem kekebalan yang membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.


 
Jika gejala ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan. AIDS timbul sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV di dalam tubuh manusia.

 
Gejala-gejala yang muncul dari HIV bisa mempengaruhi seseorang secara bertahap. Setelah virus memasuki tubuh, maka virus akan berkembang dengan cepat.

 
Virus ini akan menyerang limfosit CD4 (sel T) dan menghancurkan sel-sel darah putih sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Setiap tahapan dari infeksi akan menunjukkan gejala yang berbeda.

 
Tahap awal dari infeksi virus ini biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala apapun, gejala baru akan muncul setelah dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Seseorang bisa mengeluh mengalami sakit kepala yang berat dan persisten disertai dengan demam. Ketika seseorang terinfeksi maka gejala awal yang muncul terkadang mirip dengan flu atau infeksi virus sedang.

 
Gejala dan tanda awal dari HIV termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, mual, diare dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha. Gejala-gejala ini hampir sama dengan infeksi virus lainnya. Karena itu banyak orang yang terinfeksi HIV tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi hingga bertahun-tahun sehingga mencapai stadium lanjut.

Pusat pengendalian penyakit (Center for Disease Control/CDC) mengungkapkan ada beberapa gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:
  1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya alasan
  2. Batuk kering
  3. Demam berulang atau berkeringat saat malam hari
  4. Kelelahan
  5. Diare yang lebih dari seminggu
  6. Kehilangan memori
  7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya.

 
Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel darah putih, karena biasanya seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah sel darah putih yang kecil.

 
HIV bukan merupakan penyakit yang mudah untuk didiagnosis, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu kenali gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan ke dokter.

 
HIV disebabkan kebanyakan karena perilaku gonta ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom atau orang-orang yang memakai narkoba karena gantian menggunakan jarum suntik.

 
 
Dimana didapati HIV ?
HIV didapati di banyak cairan tubuh termasuk darah, air mani, cairan vagina dan buah dada.

Bagaimana cara penularan HIV ?
HIV ditularkan lewat:
• Penitratif yang tidak terlindungi (vagina atau anus) dan sex mulut dengan orang yang terjangkit virus HIV:
Hubungan seks lewat vagina tanpa menggunakan kondom, akan memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.

• Darah:
Melalui transfusi darah / produk darah  (transplantasi organ tubuh) yang sudah tercemar HIV.
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna Narkotika Suntikan.
Melalui pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV dalam kegiatan lain, misalnya : peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah.


• Dari ibu yang terjangkit infeksi hingga anaknya selama hamil, melahirkan dan menyusui:
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.


Apakah saya dapat terjangkit virus HIV karena hubungan biasa ?
HIV tidak ditularkan melalui hubungan sehari-hari dalam kehidupan social, sekolah,atau di tempat kerja. Anda tidak dapat terjangkit virus ini hanya melalui bersalaman dengan seseorang, atau memeluk seseorang, menggunakan toilet yang sama atau minum dari gelas yang sama kepada orang yang positif terjangkit virus HIV, berolahraga dengannya atau terkena batuk atau bersin dari orang yang terjangkit virus HIV.
Anda tidak perlu khawatir berinteraksi dengan orang-orang yang mengidap penyakit ini. HIV tidak boleh dijangkiti melalui :
• Berjabat tangan, berpelukan, bersentuhan, melancap dan berciuman ringan
• Berkongsi telefon, kolam renang dan tandas awam
• Berkongsi makanan
• Menggunakan pinggan, sudu dan gelas yang digunakan oleh pesakit HIV kerana virus HIV tidak boleh hidup lama di luar tubuh manusia. Peralatan tersebut apabila dibasuh seperti biasa akan membunuh virus HIV
• Berkongsi tempat tinggal, bekerja bersama, belajar bersama atau berkongsi tempat tidur
• Bersin, batuk, air peluh atau air kencing
• Gigitan serangga (termasuk gigitan nyamuk) atau binatang
• Menjaga seseorang yang positif HIV

Apa resiko berciuman dari orang-orang yang mengidap HIV ?
Penularan lewat ciuman hampir tidak ada resikonya; tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus ini tersebar lewat air ludah melalui ciuman.

Apa resiko terkena HIV melalui penusukan badan atau pembuatan tato ?
Resiko penularan HIV dapat terjadi jika digunakan alat-alat yang tidak steril. Alat-alat yang dimaksudkan untuk menembus kulit harus disterilkan dan digunakan sekali saja kemudian alat tersebut harus dibuang atau disterilkan lagi.

Apa resiko terjangkitnya HIV dari menggunakan pisau cukur yang sama dengan orang yang mengidap penyakit HIV ?
Jenis potongan yang menggunakan alat yang tidak steril seperti, pisau cukur atau pisau dapat menularkan HIV. Menggunakan bersama pisau cukur, pisau atau alat tajam lainnya dengan orang yang mengidap HIV tidak dianjurkan, jika alat-alat tersebut tidak disterilkan setelah dipakai.

Apakah sangat aman melakukan hubungan seks dengan orang-orang yang mengidap positif HIV ?
Tidak, akan selalu ada resiko penularan saat melakukan hubungan seksual dengan orang-orang yang mengidap HIV- positif. Resiko tersebut dapat dikurangi secara signifikan jika kondom digunakan secara semestinya saat melakukan hubungan seks.

Bagaimana dapat mencegah penularan HIV ibu kepada anaknya ?
Penularan HIV dari seorang ibu yang terjangkit virus HIV kepada anaknya dapat terjadi selama hamil, selama bekerja atau setelah melahirkan hingga menyusui. Risiko penularan ibu kepada anaknya dapat dikurangi melalui cara berikut ini:
• Pengobatan dengan pemberian obat antiretroviral
• Seksi operasi sesar
• Tidak perlu memberikan ASI, namun jika pemberian asupan pengganti dapat diterima, layak, baik, berkelanjutan dan aman. Jika tidak ada asupan yang dapat diterima, layak, baik, berkelanjutan dan aman, maka pemberian ASI dianjurkan untuk 6 bulan pertama saja.

Apakah gigitan nyamuk berisiko terjangkitnya HIV ?
HIV tidak tersebar lewat nyamuk atau serangga yang menggigit lainnya, meskipun virus tersebut masuk pada nyamuk atau serangga lain yang menghisap atau menggigitnya. Hal itu tidak dapat memproduksikan dalam serangga karena serangga tidak dapat terinfeksi HIV, maka serangga tersebut tidak dapat menularkan HIV ke tubuh manusia berikutnya yang digigitnya.


Semua cairan tubuh penderita HIV dapat menginfeksi orang lain ?
Tidak. Karena virus HIV – dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain- hanya ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina.
Melalui cairan-cairan tubuh yang lain, tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya melalui: air mata, keringat, air liur/ludah, air kencing).


Bagaimanakah HIV tidak boleh dijangkiti ?
HIV tidak dapat hidup di luar tubuh manusia.
HIV tidak boleh berjangkit melalui air peluh, air kencing atau air mata.
HIV tidak boleh berjangkit menerusi kulit yang sihat ataupun melalui udara seperti virus selesema.
HIV tidak boleh hidup di luar badan manusia seperti di atas kulit atau pakaian, dalam air atau udara.


Apakah HIV bisa menular lewat air liur ?

Virus HIV sangat sedikit ditemukan di air liur sehingga tidak cukup untuk menularkan infeksi HIV pada orang lain. Air liur sendiri dapat menghambat virus HIV.

Dapat disimpulkan sebenarnya berciuman (termasuk bertukar air liur - red) adalah aktivitas risiko rendah untuk penularan HIV kecuali bila ada luka (apalagi luka yang berdarah) di rongga mulut atau berciuman yang tidak sengaja disertai tergigitnya bagian mulut atau rongga mulut pasangannya.

Apakah tanda-tanda atau simptom-simptom jangkitan HIV ?


Permulaan jangkitan HIV biasanya tidak menunjukkan sebarang tanda. Sebilangan pesakit mengalami gejala-gejala berikut dalam masa 2-6 minggu selepas dijangkiti HIV seperti demam, selesema, sakit tekak, batuk, sakit otot, sakit kepala, cirit-birit, bengkak kelenjar limfa, letih, ruam, sakit sendi atau turun berat badan tetapi ini berlainan dari seseorang ke seseorang yang lain. Tanda-tanda awal ini boleh sembuh dalam beberapa hari. Penyakit-penyakit ringan seperti ini juga mungkin bukan disebabkan HIV tetapi akibat jangkitan virus yang lain. Oleh kerana tanda-tanda ini boleh sembuh seperti biasa, is sering disangka sakit biasa.

Ada juga kesan yang dipanggil asymptomatic, iaitu tidak menunjukkan apa-apa tanda sama sekali, yang mungkin mengambil masa beberapa tahun tanpa diketahui sehinggalah sistem daya tahan badannya menjadi lemah dan orang tersebut jatuh sakit disebabkan jangkitan penyakit yang berulang-kali. Keadaan ini amat merbahaya kerana dalam jangka waktu tersebut seseorang yang positif HIV mungkin akan memindahkan virus yang terselindung ini kepada orang lain tanpa disedarinya. Jadi satu-satunya cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Ujian Antibodi HIV terutamanya jika anda rasa anda telah melakukan aktiviti yang berisiko.

Jangan terlalu yakin jika anda berasa sihat. Jangkitan HIV tidak menunjukkan tanda sehingga sistem daya tahan badan anda mulai menjadi lemah. Anda bernasib baik jika ia tiada dalam tubuh anda. Tapi mungkin juga virus itu sedang membiak dan memusnahkan sistem daya tahan badan anda sedikit demi sedikit. Anda mungkin tidak merasakannya, sehingga hampir keseluruhan sistem daya tahan badan anda dimusnahkan. Dan dalam pada anda tidak menyedari kehadiran HIV itu anda mungkin telah menjangkiti orang lain.

Pengesahan segera memungkinkan rawatan segera jika anda disahkan positif HIV. Sebaliknya, alangkah leganya jika anda disahkan tidak menghidapinya.


Bagaimanakah caranya untuk mengetahui samada saya telah dijangkiti ?
Satu-satunya cara untuk mengetahui samada anda telah dijangkiti virus HIV adalah dengan menjalani Ujian Antibodi HIV.


Ujian Antibodi HIV

Ujian Antibodi HIV ialah ujian darah bagi mengesan kehadiran antibodi HIV dalam tubuh. Antibodi ialah sejenis protin yang dihasilkan oleh tubuh badan bagi melawan anasir-anasir asing seperti kuman dan virus yang menyerang sistem badan. Terdapatnya antibodi HIV dalam darah menunjukkan jangkitan HIV telah berlaku. Bagaimanapun bagi jangkitan HIV, antibodi HIV yang dihasilkan ini hanya mampu melawan virus HIV ini di peringkat awal jangkitan. Bila virus HIV ini membiak dan menjadi semakin banyak, antibodi HIV ini menjadi semakin lemah dan tidak berupaya melawannya.

Mengikut cadangan doktor, ujian HIV ini perlu dijalankan setelah 3 bulan daripada tarikh kemungkinan terkena jangkitan, walaupun bagi sebahagian orang kewujudan antibodi HIV dalam darah dapat dikesan seawal 2 minggu atau secara puratanya 25 hari selepas jangkitan. Bagi sebahagian orang pula antibodi HIV hanya dapat dikesan dalam darah setelah 3 bulan. Jika keputusan ujian setelah 3 bulan itu adalah negatif maka anda perlu membuat satu ujian HIV lagi setelah 6 bulan daripada tarikh kemungkinan terkena jangkitan. Ini kerana tubuh mungkin mengambil masa selama enam bulan untuk mengeluarkan antibodi HIV secukupnya. Jadi 2 ujian setelah 3 bulan dan setelah 6 bulan mampu memberikan keputusan yang lebih meyakinkan.

Ujian pertama yang menunjukkan keputusan negatif iaitu setelah 3 bulan bermakna antibodi HIV tidak dikesan di dalam contoh darah yang diuji. Namun ini belum mengesahkan bahawa orang berkenaan bebas daripada HIV. Ini adalah kerana terdapat satu tempoh (yang dipanggil “window period”) dimana antibodi HIV tidak dapat dikesan didalam darah kerana badan belum menghasilkannya, walaupun telah terdapat virus HIV yang banyak dalam darah atau air mani. Waktu antara jangkitan dengan penghasilan antibodi HIV dipanggil “Window Period”. Jadi sepatutnya mereka yang dikesan negatif dalam ujian pertama, perlu menjalani ujian darah sekali lagi setelah 3 bulan lagi (iaitu setelah 6 bulan daripada tarikh kemungkinan terkena jangkitan) supaya status anda dapat ditentukan dengan lebih yakin.

Perlu diingatkan bahawa dalam jangkamasa enam bulan elakkan aktiviti-aktiviti berisiko tinggi agar ujian-ujian anda tidak sia-sia.

Keputusan yang positif bermaksud antibodi HIV telah dikesan dalam darah. Walau bagaimanapun, ini tidak semestinya bermakna orang itu akan jatuh sakit dalam masa yang singkat. Seseorang yang positif HIV perlu mendapatkan kaunseling dan rawatan yang sempurna untuk mengekalkan kesihatan dan memanjangkan hayatnya.


Mengapa perlu melakukan ujian HIV awal ?

Pengesanan jangkitan HIV yang awal boleh menyebabkan anda mengambil langkah-langkah yang sewajarnya untuk melambatkan penyebaran virus HIV dalam badan dan boleh melangsungkan hidup lebih lama. Malah anda boleh mengelak daripada memindahkan virus HIV kepada pasangan kesayangan anda dan orang lain.

Satu lagi sebab yang sangat penting ialah anda boleh menentukan sama ada selamat atau tidak untuk hamil.

Pilihan untuk menjalani Ujian Antibodi HIV terletak di tangan anda sendiri. Yang pasti, mengetahui keputusan ujian tak kiralah positif atau negatif akan lebih mententeramkan jiwa anda daripada terus gelisah tanpa mengetahui situasi yang sebenar.

Walaupun keputusan adalah positif, terdapat rawatan untuk melambatkan penyebaran virus HIV dalam badan dan anda boleh hidup lebih lama. Jadi ujian HIV awal sangat-sangat penting.


Penyembuhan penyakit HIV/AIDS
Masih tiada lagi ubat atau rawatan untuk menyembuhkan HIV/AIDS. Walaubagaimanapun terdapat ubat dan rawatan untuk melambatkan proses penyakit ini.



Info Rawatan

Rawatan untuk HIV melibatkan pemusnahan kuman virus tersebut dan merawat simptom yang dialami oleh pesakit seperti ubat antiretrovirus yang menyerang dan memusnahkan retrovirus, termasuklah HIV.

Beberapa tahun kebelakangan ini, para penyelidik telah mencapai kemajuan besar dalam penghasilan pelbagai rawatan pilihan AIDS/HIV.

Sejak akhir tahun 1980-an, para profesional perubatan di Amerika Syarikat telah menggabungkan ubat antiretroviral ke dalam rejimen rawatan yang dipreskripsikan kepada pesakit yang dijangkiti.

Kombinasi tiga atau lebih ubat antiretroviral yang biasanya dipanggil ‘dadah koktel’ didapati berkesan dalam menurunkan paras jangkitan HIV dalam tubuh individu yang dijangkiti dengan cara memperlahankan perebakan HIV.

Lain-lain termasuklah perencat protease, Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) dan Non-nucleoside Transcriptase Inhibitors (NNRTI) serta gabungan ubat-ubatan di atas.

Di samping terapi ubat-ubatan dan kaunseling, pemakanan yang sihat boleh menyumbang ke arah kehidupan yang lebih panjang dan sihat untuk pesakit AIDS.

Makanan berkhasiat membantu pesakit AIDS mengekalkan kesihatan mereka dengan memberikan perlindungan daripada komplikasi jangkitan berkaitan HIV.

Pengambilan makanan berkalori tinggi bersama protein dan karbohidrat yang cukup, boleh mempertahankan diri dari kekurangan zat makanan, malserapan nutrien, penurunan sistem imun dan susut badan.

Pemakanan yang baik akan membantu mengurangkan kesan buruk dadah dan juga meningkatkan kebolehan tubuh untuk menyerap ubat-ubatan tertentu.

Terdapat bukti yang kukuh mengenai senaman yang dapat memperbaiki mood dan kualiti hidup individu positif HIV – menjadikan mereka lebih kuat, meningkatkan daya ketahanan dan melindungi mereka daripada infeksi.

Pencegahan AIDS memerlukan disiplin dan kekuatan diri. Keperluan ini kadang-kadang sukar untuk dipenuhi tetapi ia berkesan dan mampu menyelamatkan nyawa.







.

Sunday, February 20, 2011

Lirik Lagu: Pamit (Selamat Tinggal)

.
Pamit (Selamat Tinggal)
by Broery Marantika



ijinkan aku pergi
apa lagi yang engkau tangisi
semogalah penggantiku
dapat lebih mengerti hatimu

memang berat kurasa
meninggalkan kasih yang kucinta
namun bagaimana lagi
semuanya harus kujalani

selamat tinggal
kudoakan kau selalu bahagia
hanya pesanku
jangan lupa kirimkan kabarmu

bila suatu hari
dia membuat kecewa di hati
batin ini takkan rela
mendengarmu hidup menderita

sayang, walau kebersamaan kita hanya sesaat
namun kau tetap bagian dari jiwaku

kuiringi kepergianmu dengan ikhlas hati
semoga kelak kita dapat bersatu lagi

Lara Hati

Diary,

Terasa sangat sakit nya dalam hati, terasa sangat pedihnya dalam jiwa.
Bila terkenang yang semuanya dah berubah.

Ini cubaan dalam perjalanan hidup saya.
Saya kene redha.

Apatah lagi buat masa ni, saya yang tengah further study, saya tak boleh ikut kemahuan perasaan dan hati saja.
Kalau tidak, semua nya akan berkecai.

Biar saya bersabar, tunggu dua tahun akan datang.
InshaAllah semuanya mesti berubah.

Dia yang dah terlepas dari tangan, tak sepatunya ditunggu dan diharap lagi.
Kalau tak, sengsara jiwa dan badan selamanya.

Hari ini, saya mesti berdiri tegap dan kuat, sebagai seorang lelaki.
Biar cinta yang pernah ada, terbuang dan dibuang.

Lagi pun, ia nya adalah "cinta yang terlarang".
Cinta yang terlarang tak kemana, orangtua berpesan.

Saya ada permata lain yang lebih berharga, famili.
Saya mesti kembali ke famili, lupakan cerita tentang dia.

Biar, hati dan perasaan tenang semula.

Esok hari isnin.
Niat berpuasa untuk tenangkan perasaan.

Amin

Thursday, February 17, 2011

Orang tersayang Bertunang

February 17, 2011

Hari ini orang yang saya sayang lebih dari enam tahun, akan bertunang ikut pilihan mak dia.
Saya tak dapat buat apa, dan saya tak dapat cakap aper.
Saya boleh wat ape ?
Dia pun bagi tahu saya pada hujung2 time, dua hari sebelum 14 February. Nak tak nak, kami kene terima.
Atau ... dia sememangnya dah berubah ?
ntah ar.
Ikut kan hati, saya nak ia ada dalam dakapan saya selalu. Tapi, takkan ar nak suruh dia lawan cakap mak dia. Saya ada mak, dan satu masa nanti pun saya mesti melalui hari yang sama. Hari dimana saya sebagai sorang parent.
Takpa, nak tak nak ...
Saya kene redha ngan apa yang berlaku sekarang.
Tapi bila mengingat masa2 yang dah kami lalui bersama.
Sakitttt
memang sakit.

Wednesday, February 16, 2011

Penghambat virus HIV-AIDS


Buah Pare (Momordica Charantia) penghambat virus HIV-AIDS


Buah pare (momordica charantia) atau dalam bahasa mandarin ”Khu khu” Khu = pahit, adalah salah satu jenis sayuran yang tumbuhnya merambat dengan sulur berbentuk sepiral.Daunnya berbentuk menjari dengan bunga yang berwarna kuning dan batangnya yang berbulu agak kasar.Permukaan buahnya yang berbintik-bintik dan rasa buahnya yang pahit.Tanaman ini hidup ditempat yang berhawa panas, seperti Asia, Afrika timur, Amerika selatan, dan kepulauan Karibia.

Buah Pare, banyak mendengar namanya saja pasti sudah merasa takut,bukan takut karenana menakutkan,melainkan rasanya yang terkenal pahit. Walau pahit banyak orang yang ternyata malah suka untuk mengkunsumsinya kenapa? Pahit tapi menyehatkan itulah fakta yang sekarang di temukan para ahli biologis.
Pare, yang terkenal karena rasa buahnnya yang pahit yang mengandung khasiat yang sungguh luar biasa dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Untuk mengenal dan berubah menyukai pare ternyata tidaklah sulit,kebanyakan orang enggan memakan buah ini sebab cara penyajian yang salah.Misalnya dengan ide kreatif sebuah pare bisa disajikan atau di campur dengan bahan lain,missal nya telur asin,kecap asin,atau sauce kedelai.Ini cara yang memasak sayur pare berdasarkan penyajian orang Taiwan.

Jenis-jenis Pare yang banyak dikenal masyarakat antara lain:
Pare hutan, bentuknya bulat, kecil dan rasanya paling sangat pahit.
Pare kodok, bentuknya lonjong,agak bulat pendek,berwarna hijau gelap,rasanya sangat pahit.
Pare gajin atau gajih, bentuknya lonjong besar dan panjang. Berwarna hijau muda atau putih, rasanya tidak terlalau pahit.

Kandungan Zat yang terkandung dalam buah pare
Ternyata dibalik rasanya yang pahit, pare menimpan sejuta manfaat untuk kesehatan tubuh manusia.Buahnya yang mengandung Albiminoid, karbohidrat dan zat warna. Daunnya mengandung zat pahit, minyak lemak, asam dammar, protein, besi, kalsium, fosfor, vitamin A,B1 dan C yang terkandung dalam pare, berfungsi untuk menjaga kecantikan kulit. Yaitu menjaga kerusakan kulit yang diakibatkan oleh sengatan utra violet. Ini berarti pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah. Sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam aleonolat. Sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.

Belum lama ini, Prof Lee-Huang dari Universitas New York juga menemukan zat yang luar biasa pada pare, yakni senyawa anti HIV-AIDS. Zat ini dinamakan alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP 30 (Momordica antiviral protein 30). Zat berkhasiat ini banyak terdapat pada biji pare tua. Di amerika sendiri, kapsul berisi bubuk biji pare sudah lazim dipasarkan. Obat tersebut diakui dapat menahan laju perkembangan virus HIV-AIDS. Berkat terapi pare, para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan Amerika serikat secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya meningkat. Tak berlebihan kiranya, jika para ahli di dunia medis optimis dalam 10 tahun kedepan, bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS.

Dibeberapa Negara terutama Jepang, Korea dan China. Selain sebagai makanan, pare juga dimanfaatkan untuk pengobatan. Kadar kalsium didalam pare tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pancreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi, mungkin kadar glukosa membanjir dapar dicegah, sehingga kadar glukosa dalam darah akan menjadi normal atau menjadi terkontrol. Senyawa fitokimia lutein dan likopen didalam pare berkasiat sebagai anti kanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.

Meskipun pare begizi tinggi dan dapat mengobati berbagai macam penyakit, namun bagi wanita hamil, tidak dianjurkan mengkonsumsi pare. Pasalnya pare, mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan. Selain itu,batasi juga konsumsi pare pada anak-anak, karena pare dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Dikawatirkan kadar gula anak akan anjlok atau menurun, padahal gula berperan dalam penting dalam pertumbuhan anak.

 

Bagian pare yang memiliki khasiat antara lain:
Buah pare
Pare yang masih muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaaan, obat malaria, penyakit kuning dan bronkhitis.

Daun pare
Daun pare juga tidak kalah penting dengan buahnya. Beberapa manfaat daun pare, diantaranya dapat menyembuhkan batuk, menurunkan panas, mematikan cacing kremi, mengobati bisul, dan bermanfaat juga untuk membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan.

Akar pare
Selain buah dan daunnya, bagian pare yang juga bermanfaat untuk mengobati penyakit, adalah akarnya. Akar pare berkasiat untuk mengobati disentri amuba dan wasir.

Biji pare
Biji pare merupakan atioksidan yang cukup kuat yang dapat menghambat pembentukan sel kanker, mencegah penuaan dini.

 
.